Tidak mudah membawa dua orang yang dalam keadaan lemah. Hua Tianzhi menggunakan sisa-sisa tenaga yang dimiliki untuk melarikan diri. Ia membawa Huo Feng Huang dan Lianhua bersamanya. Menggendong Huo Feng Huang dan membawa Lianhua dengan membopongnya.
"Tenanglah ... kalian akan aman bersamaku. Dewa-dewa itu sungguh tidak punya hati nurani. Kalian akan membalaskan dendam kita, bukan? Aku tahu, kalian akan menghancurkan alam langit. Itulah yang dikatakan si tua dewa astronomi."
"Kau menyelamatkanku? Bagaimana manusia biasa bisa masuk ke dalam sini? Kekuatan apa yang kau gunakan?" Huo Feng Huang tidak percaya dengan apa yang dialami. Karena tidak masuk akal bisa diselamatkan oleh manusia biasa.
Tidak hanya satu orang yang merasa aneh. Bagaimanapun juga, sebagai seorang anak, tidak ingin ibunya mendapatkan masalah ke depannya. Lianhua juga tidak percaya apa yang dialaminya. Tidak tahu mengapa ibunya sekuat itu melawan dewa. Jika manusia biasa, tidak mungkin bisa melawan balik dewa yang berkedudukan tinggi.
Sekelas Dewa Perang adalah dewa yang memiliki kekuatan luar biasa. Hanya untuk memojokannya saja mustahil bagi dewa biasa. Namun manusia bahkan lebih lemah dari dewa biasa sekalipun. Bahkan untuk dewa pelayan saja bukan tandingan manusia biasa.
"Kalian tidak perlu khawatir. Apakah kau tahu, seorang ibu akan mendapatkan kekuatan luar biasa jika menyangkut keselamatan putrinya? Itulah yang ku percaya selama ini. Selama putri kesayanganku selamat, aku akan mempertaruhkan nyawa."
"I-bu ... terima kasih." Betapa hangat dan lembutnya seorang ibu. Lianhua tahu ibunya sangat kuat dan hebat. Ia sangat beruntung memiliki wanita itu di sisinya. Jika ada kesempatan, ia juga ingin berbuat seperti itu juga. Mempertaruhkan nyawa demi ibunya yang sangat hebat.
"Sebenarnya wanita seperti apakah dirimu? Bahkan bisa berlari di tebing yang curam seperti ini." Huo Feng Huang tidak percaya dengan yang dialaminya. Tentu saja sekarang mereka sedang berada di tebing vertikal.
Yah, sekarang Hua Tianzhi sedang berlari di tebing curam tanpa berpegangan. Karena ia memegang putrinya yang ada di depan. Otomatis tangannya tidak bisa berpegangan pada batu. Dalam waktu beberapa menit pun sampai di atas dengan selamat. Namun telah menghabiskan hampir seluruh kekuatannya.
"Hahh ... akhirnya sampai juga. Izinkan ibu istirahat sebentar." Hua Tianzhi sudah tidak kuat lagi. Ia menjatuhkan Huo Feng Huang begitu saja. Lalu meletakan Lianhua dengan perlahan. Setelahnya ia merebahkan diri di tanah begitu saja.
Berkat penyelamatan yang dilakukan oleh Hua Tianzhi, mereka telah selamat dari kematian. Tidak disangka, Huo Feng Huang telah berhutang nyawa pada dua orang, ibu dan anak yang sangat baik padanya. Bagaimana mungkin ia mengabaikan keduanya yang telah menyelamatkan dirinya? Tentu saja ia harus membalas kebaikan mereka. Entah apa yang harus ia lakukan, jika ada yang mereka minta, pasti akan disanggupkan.
"Kalian telah menyelamatkanku dari hukuman langit. Aku berhutang dua nyawa pada kalian. Pasti akan kubalss jika ada kesempatan. Namun sekarang bukan waktunya untuk istirahat."
Feng Huang tahu waktunya bukan lagi untuk bersantai. Selama Jin Shi Shen masih ada di alam manusia, maka tidak bisa berdiam diri. Meloloskan diri bukanlah solusi yang diandalkan. Setidaknya hanya bisa mengulur waktu beberapa saat saja. Jika prajurit langit mengejar mereka, tidak ada kesempatan lagi.
Dengan sisa kekuatan yang dimiliki Hua Tianzhi, mustahil mereka akan lolos dari para dewa. Yang ada mereka mungkin akan mendapatkan hukuman yang lebih kejam. Meskipun mereka tidak merasa bersalah. Karena pada awalnya dewa yang berbuat dosa padanya.
Para dewa yang memberi tuduhan palsu, terutama Tianwen Zihen yang memberi ramalan seribu tahun lalu. Yang mengatakan bencana tiga alam karena ulah Huo Feng Huang dan anak dari Hua Tianzhi. Maka Lianhua Nushen dan Huo Feng Huang yang diramalkan akan membuat bencana di alam langit.
Yang membuat Kaisar Langit memberi hukuman pada Huo Feng Huang karena dituduh mengumpulkan iblis untuk memberontak ke alam langit. Juga menghukum Hua Tianzhi sebelum anaknya lahir, sebelum semuanya terjadi. Yang dilakukan oleh Kaisar Langit adalah membuat ramalan itu tidak pernah terjadi. Sehingga terpaksa memberi hukuman langit.
Namun bukan seharusnya hukuman langit diberikan pada dewa yang bahkan tidak pernah berniat untuk memberontak. Kesetiaan Dewa Perang Huo Feng Huang tidak bisa diragukan lagi. Mempertaruhkan nyawa dalam perang melawan iblis hingga berhasil mengendalikan iblis di tangannya.
Hua Tianzhi yang hidupnya tenang dan bahagia menantikan kelahiran putrinya, tidak pernah berpikir untuk memberontak. Bahkan ia ingin menjadi Dewi yang selalu memberikan kasihnya pada semua makhluk. Dewi yang lemah lembut dan penuh kasih itu kini sudah tidak ada lagi di alam langit.
"Lianhua. Apakah kamu di sana?" Zhang Wushang dalam ketakutan tapi ketika mendengar ada suara, ia langsung menghampiri suara itu.
Berbeda saat berada di ngarai, di atas sedang hujan. Walaupun tidak sederas beberapa saat yang lalu, masih ada kilatan petir dan angin. Angin juga tidak sekencang saat pertama kali Hua Tianzhi datang.
"Kau masih di sini? Tidak berani pulang, kah?" Hua Tianzhi mengingat bahwa Zhang Wushang masih di bawah pohon. Akhirnya datang dengan keadaan menggigil.
"Bibi ... kenapa kalian seperti ini? Siapa orang ini? Banyak sekali luka di tubuhnya." Zhang Wushang melihat banyaknya luka di tubuh Huo Feng Huang. Juga rambut pria itu sangat panjang dan cukup menyeramkan.
"Sebaiknya kamu segera pergi dari sini. Larilah sekuat yang kamu bisa dan temui kedua orang tuamu." Dengan kondisi lemah, Hua Tianzhi tidak ingin membebani anak bangsawan itu. Tidak untuk meminta bantuan meski sangat dibutuhkan.
"Tidak, Bibi. Aku akan menyelamatkanmu. Apa yang harus aku lakukan?" Zhang Wushang tidak akan lari begitu saja. Juga tidak tahu apa yang membuatnya harus lari.
"Jika kamu takut sendirian, bawalah Lian'er bersamamu. Bawalah dia sejauh yang kamu bisa. Jangan sampai ada yang mengejar kalian."
Meski tidak tahu apa-apa, Zhang Wushang setuju dengan permintaan Hua Tianzhi. Ia mengangguk dan berkata, "Baiklah, Bibi. Akan kubawa Lianhua keluar dari bukit ini. Kamu tunggu orang-orang keluarga Zhang datang menjemputmu. Ayo, Lianhua."
"Aku tidak mau. Mau sama ibu saja," tolak Lianhua. Jika ia pergi, malah akan merasa khawatir pada keadaan ibunya. Bagaimana jika prajurit langit mengejarnya? Bagaimana jika Jin Shi Shen membunuhnya? Memikirkan itu saja membuat gadis itu tidak sanggup.
"Kamu tidak perlu pedulikan kami. Wushang, bawalah Lian'er sekarang juga. Pastikan dia akan bersamamu. Jangan melihat ke belakang."
"Baiklah, Bibi. Aku akan membawanya pergi dari sini. Ayo Lianhua." Meski mendapat penolakan, Zhang Wushang tetap membawa Lianhua bersamanya. Meski dengan pakaian yang basah kuyup, tetapi dengan tekadnya ia ingin bersama gadis yang menjadi temannya.
Meski dalam keadaan demam, Zhang Wushang berusaha membawa Lianhua. Dengan langkah tertatih. Hujan yang turun dengan deras kembali. Keadaan yang gelap, sulit untuk berjalan. Menemukan jalan pun tidak sanggup. Beberapa kali menemui ranting dan akar pohon. Terantuk batu sampai terperosok dalam lubang.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments