Meskipun badai menghadang, tak menyurutkan niat untuk berhenti di tengah jalan. Hua Tianzhi bergerak dengan cepat menuju ke bukit. Tentu saja hanya dirinya yang tahu, bagaimana kecepatannya melebihi manusia pada umumnya.
Yah, wanita itu pun sudah berada di atas bukit dengan waktu relatif singkat. Apa yang dikhawatirkannya terjadi, ketika melihat seorang pemuda delapan belas tahun itu meringkuk di bawah pohon besar. Tubuhnya menggigil dan ketakutan.
"Zhang Wushang! Sudah ku katakan tadi pagi, jangan pergi ke bukit. Kenapa kalian berdua tidak mendengarkan?"
Sebenarnya Hua Tianzhi merasa khawatir dengan kondisi Zhang Wushang. Namun lebih khawatir lagi pada putrinya yang belum ditemukan. Namun keyakinannya, Lianhua berada di bukit. Hanya tidak tahu berada di mana.
"Lian'er mana?" Hua Tianzhi menanyai pemuda yang tengah ketakutan dan menggigil. Menggoyangkan badannya dan terus bertanya dengan panik. "Di mana Lian'er?"
"Ti-ti-ti–" ucap Zhang Wushang terhenti. Ia bingung harus mengatakan apa. Karena takut setelah mengajak gadis itu pergi ke bukit.
"Apa yang kamu katakan? Kamu kan, yang ngajak anak gadisku pergi ke bukit? Selama ini Lian'er selalu menurutiku! Tapi sejak ada kamu jadi temannya, lihat sekarang."
Karena dilanda emosi, tidak bisa menahannya lagi. Namun ia tidak bisa berbuat apapun pada pemuda di depannya. Terasa air mata menetes dari matanya. Lalu berlari menerjang hujan badai yang deras. Petir terus menyambar-nyambar dan angin kencang membawa air dengan cepat.
Di depan penuh dengan bahaya karena adanya prajurit langit terbang di atasnya. Perasaanya semakin kuat, dirinya sudah dekat dengan anak gadisnya. Maka dari itu, Hua Tianzhi mengikuti ke mana prajurit langit menuju. Hingga sampailah di tepi ngarai. Beberapa saat kemudian, terlihat sepasang tangan dan sepasang lagi tangan yang berbeda.
"Mengapa kau melepaskan raja iblis? Bagaimana kita bertanggung jawab pada Kaisar Langit, hah?" Jenderal Perang, Jin Shi Shen marah pada Lianhua. Karena telah membebaskan Huo Feng Huang.
Jin Shi Shen merupakan seorang dewa yang diangkat menjadi Jenderal Perang oleh Kaisar Langit. Setelah diturunkannya pangkat dewa perang Huo Feng Huang, membuat posisi itu kosong. Kaisar Langit tidak ingin mengambil resiko karena kekosongan posisi yang sangat penting. Jika sewaktu-waktu terjadi peperangan di tiga alam.
Di tiga alam, alam langit lah yang menduduki posisi tertinggi. Kaisar Langit memimpin tiga alam. Dari alam langit, alam roh dan alam manusia. Iblis dan siluman umumnya berbuat kejahatan di tiga alam. Bahkan seringkali berniat memusnahkan alam langit. Karena tidak ingin terus-terusan di bawah kepemimpinan dan pengawasan Kaisar Langit.
Jin Shi Shen atau Dewa Singa Emas, memiliki kemampuan bela diri mumpuni. Dengan kultivasi lebih dari dua ribu tahun lamanya, ia sudah menyaingi puluhan ribu prajurit langit seorang diri. Karena itulah, ia menjadi kandidat yang paling cocok sebagai Jenderal Perang di alam langit.
"Bagaimana? Mau ku siksa lagi, hah? Makhluk rendahan sepertimu tidak mungkin bisa mengalahkanku." Jin Shi Shen memandang rendah ke arah Lianhua dan Huo Feng Huang. Ia sangat menikmati penyiksaan yang dilakukannya.
"Bahkan kau menyakiti orang yang tidak tahu apa-apa. Masih pantaskah kau disebut dewa perang?" Feng Huang sudah dibatas kemampuannya. Saat ini ia sudah sekarat karena kekuatan yang tidak seimbang.
"Jangan banyak bicara, Raja Iblis. Bagaimana mungkin aku bersikap lunak pada makhluk rendahan seperti kalian, hah? Aku adalah Dewa Perang Jin Shi Shen! Kaisar Langit sendiri yang memberi jabatan itu padaku. Jadi kau bukan lagi Dewa Perang. Kau hanya iblis kecil yang kehilangan semua kultivasimu."
Jin Shi Shen bahkan mencekik leher Lianhua dan mengangkatnya dengan satu tangan. Dengan tatapan tajam ke arah mata gadis itu, memberikan tekanan besar agar ketakutan. Rasa takut untuk menekan pikiran orang agar terpengaruh dan menjadi lemah.
Tentu saja Lianhua sudah tidak bisa berbuat apapun lagi. Tubuhnya sangat lemah dan pikirannya entah ke mana. Tidak ada lagi harapan hidup tersisa. Mati pun sudah tidak ada rasa sama sekali.
"Huo Feng Huang, dulunya kau sangat kejam dan ditakuti musuh dan bawahanmu. Bahkan membunuh manusia seperti membunuh seekor semut. Tapi mengapa hatimu menjadi lunak seperti ini, hah? Hanya seorang gadis dari alam manusia? Lihatlah, betapa menjijikannya dirimu."
Jin Shi Shen menyeringai tajam pada Huo Feng Huang. Sebuah senyuman kematian, dulu pernah diperlihatkan Dewa Perang sebelumnya. Posisi itu memang bisa membuatnya lupa diri dan jumawa. Hingga pada akhirnya hanya membawa kehancuran pada diri sendiri.
Sifat sombong yang diperlihatkan Dewa Singa Emas. Itulah yang menimbulkan bibit-bibit pemberontakan. Setiap rajurit langit yang ditugaskan untuk melaksanakan perintah, banyak yang tidak setuju karena sikap arogan Jin Shi Shen yang muda meluap. Sempat mereka menolak atas diangkatnya Jin Shi Shen menjadi Dewa Perang. Ada yang ingin membunuhnya dan ada yang ingin mengambil kesempatan untuk mendekatinya.
"Kurang ajar! Jika saja aku masih memiliki kekuatanku, tidak akan seperti ini." Huo Feng Huang menggenggam tangannya. Saat ini dalam keadaan lemah dan terjatuh.
"Seandainya dulu kau tidak melakukan dosa-dosa itu, mungkin kau yang berada di posisiku sekarang. Hehh, sayangnya kau hanya sebagian kecil dari masa lalu," hina Jin Shi Shen.
"K-k-kau ... le-pass ..." lirih Lianhua Nushen. Dalam keadaan tercekik, tidak bisa melepaskan diri bahkan sulit mengucapkan sesuatu.
"Hanya seorang gadis kecil dari alam manusia. Begitu bodohnya kau, Dewa Feniks. Tidak. Maksudku mantan dewa iblis. Hahaha!" tawa Jin Shi Shen. Ini saat-saat yang ditunggu untuk mengalahkan dewa yang selalu menjadi saingannya selama ini.
"Si-si-al. Ke-na-pa ti-dak ma-ti sa-ja." Dengan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki, Huo Feng Huang menatap tajam ke arah Jin Shi Shen. Sekarang ia tahu, bagaimana dirinya membenci para dewa. Karena sikapnya yang tidak memiliki perasaan sama sekali.
Sadar diri tidak bisa mengalahkan dewa perang saat ini, tetap saja ia tidak bisa mengabaikan orang yang telah membebaskannya. Satu-satunya yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan kembali roh-rohnya yang tersebar.
"Siapa yang menyakiti putriku? Lepaskan Lian'er-ku! Kalau masih mau hidup, lepaskan dia!" Hua Tianzhi sangat marah melihat keadaan putrinya yang tidak berdaya.
"Hah? Datang lagi seseorang yang tidak berguna. Jadi gadis cantik ini adalah putrimu? Sayang sekali. Tapi kalian hanya manusia yang statusnya rendah." Jin Shi Shen memandang rendah wanita yang mencegatnya. Bahkan sempat-sempatnya tersenyum dengan seringainya.
Hua Tianzhi melihat keadaan sekitar. Melihat ke arah Huo Feng Huang yang terbaring lemah di bebatuan. Dan Lianhua yang sedang dicekik oleh seorang dewa. Namun ia sadar tidak mungkin bisa mengalahkan dewa itu dengan mudah. Maka tidak bisa langsung menyerang begitu saja. Meski dalam keadaan terdesak, tidak ingin berpikiran sempit untuk menyelamatkan putrinya.
"Aku sudah tahu keadaannya. Terima kasih sudah mau menyelamatkan putriku, anak muda. Sekarang giliranku untuk menyelamatkan putriku sendiri." Wajah Hua Tianzhi cukup serius. Menghadapi musuh sekelas dewa, nyawa yang menjadi taruhannya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments