Perlawanan Hua Tianzhi

"Apakah kau serius mau melawanku? Dengarkan! Kuakui keberanianmu itu. Tapi makhluk rendahan sepertimu tidak bisa mengalahkanku. Bahkan satu miliar orang sepertimu, hanya dengan satu jariku, kau akan musnah."

"Biarkan kami yang hadapi wanita ini. Jenderal diam saja di tempat. Dan biarkan kami juga yang menghukum raja iblis itu." Prajurit langit datang membawa rantai untuk mengikat Huo Feng Huang kembali.

"Benar. Kau cukup diam dan tenang saja. Ini masalah mudah bagi kami untuk membereskan makhluk rendahan ini."

"Raja Iblis? Jadi dia adalah Raja Iblis? Baiklah, aku mengerti sekarang." Hua Tianzhi melirik ke arah Huo Feng Huang. Mengingat dirinya dituduh bersama sang raja iblis. Dendam masa lalu kembali terngiang di ingatannya.

Meski sudah seribu tahun berlalu, Hua Tianzhi masih mengingat dengan jelas apa yang terjadi. Di alam langit, tiba-tiba ia dituduh oleh para dewa. Bahkan dewa astronomi sendiri yang mengatakan sesuatu yang membuatnya marah. Dengan dalih meramal masa depan, membuatnya memendam amarah.

Kebencian Hua Tianzhi terlalu dalam pada penghuni alam langit. Bahkan jika ia menjadi iblis sekalipun, wanita itu mau melakukannya. Asalkan bersama orang yang ia cintai, melakukan apapun akan dilakukan.

"Kalian tidak perlu menghadapinya. Bahkan dengan telunjukku saja sudah cukup." Kesombongan yang ditampakan Jin Shi Shen dengan tatapan meremehkan.

Hua Tianzhi mengambil sesuatu dari kantong yang dibawanya. Sebuah serbuk yang ditebarkan ke arah prajurit langit. Beberapa dari mereka tidak bisa melihat dan memegangi matanya yang terkena serbuk yang ditebarkan wanita itu.

"Apa ini? Mataku sangat sakit!" Prajurit langit itu mengalami sakit pada matanya. Ia tidak tahu ada yang menyerangnya.

"Kurang ajar! Beraninya main curang. Ahhh, ini perih sekali!" Prajurit langit lainnya juga mengalami perih di matanya. Ia mengumpat dengan kesal namun tubuhnya kembali merasakan sakit. Setelah luka sayatan di bagian kakinya.

Jumlah prajurit langit totalnya ada sepuluh dewa. Satu persatu dikalahkan dengan taktik yang dilakukan Hua Tianzhi. Dengan serbuk cabai yang membuat mata perih, dirinya terbantu. Selain itu, serangan lanjutan dengan senjata lempar yang diarahkan ke bagian kaki. Membuat gerakan prajurit langit terhenti dan fokus pada bagian yang luka.

Beberapa prajurit langit yang belum sempat terkena bubuk pedas, mulai waspada pada wanita itu. Bahkan Jin Shi Shen tidak menyangka, perlawanannya sampai seperti itu. Sebelum prajurit lain mengalami hal yang sama, Jin Shi Shen mencekik Lianhua.

"Kalau kau bergerak lagi, akan ku bunuh anak ini! Jika ingin dia selamat, biarkan kamu membunuh dirimu sendiri. Maka akan kupikirkan kembali keselamatannya."

'Pikirkan kembali? Apa aku sebodoh itu? Alam langit bukanlah tempat-tempat yang berisi dewa-dewi yang jujur. Mereka hanya tidak mau menunjukan kemunafikan mereka. Bagaimana mungkin aku percaya pada mereka? Yang benar saja,' pikir Hua Tianzhi.

Siasat licik seperti yang dilakukan Jin Shi Shen, tidak akan mempengaruhi Hua Tianzhi. Bahkan ia harus membalas kelicikan dengan kelicikan. Karena tidak mungkin orang licik akan menepati janjinya. Bahkan jika harus berpikir kembali, pada akhirnya hanya menemui satu keputusan. Lianhua akan tetap dibunuh atau mengalami sesuatu yang buruk.

Sebelum semuanya terlambat, prioritas utama adalah menyelamatkan Dewi Bunga Lotus yang dicekik oleh Jin Shi Shen. Namun Hua Tianzhi harus memikirkan rencana lain untuk mencari kesempatan.

"Cepat! Bunuhlah dirimu sendiri dengan apa yang kamu bawa itu! Matilah untuk menyelamatkan putrimu yang cantik dan manis ini." Jin Shi Shen terlalu percaya diri untuk kemenangan yang ada di depan mata.

Setidaknya Jin Shi Shen tidak akan dirugikan apapun. Kalaupun Hua Tianzhi tidak bunuh diri pun, masih ada kesempatan untuk membunuhnya. Jika wanita itu membunuh diri sendiri, itu juga menguntungkan baginya. Karena berkurang satu musuh yang pintar dan lebih pintar daripada prajurit langit.

"Baiklah ... aku akan membunuh diriku sendiri. Tapi lepaskan putriku! Ini adalah racun yang bisa membunuh dalam waktu setengah hari. Jadi setelah aku minum racun ini, tolong lepaskan anakku."

"Baik. Kau menunjukan cinta seorang ibu pada putri tercintanya. Kalau begitu, kamu mati saja sekarang juga!" Jin Shi Shen tersenyum senang karena perkataan Hua Tianzhi. Bahkan pertunjukan menarik akan ia mainkan sesaat lagi.

"Ja-ja-ngan i-bu ..." lirih Lianhua dengan tenggorokan tercekat. Bahkan ia sangat sulit untuk mengeluarkan suara. Tidak berharap akan kehilangan seorang ibu untuk selamanya.

"Ap-ap-apa yang kau lakukan?" Huo Feng Huang pun terkejut dengan tekad wanita yang demi menyelamatkan anaknya, berani bertindak sampai sejauh itu. Terbukti, cinta dan kasih sayang seorang ibu, tak akan bisa digantikan yang lain.

Hua Tianzhi meminum dari botol giok putih di tangannya. Menghabiskan seluruh isinya yang membuatnya lemas seketika. Ia tampak lemah dan pucat setelah meminum obat itu.

"Hahaha! Sekarang aku tahu betapa bodohnya manusia. Sampai dimana tadi? Oh, sepertinya kau ingin mati, bukan? Tenanglah. Kematiannya akan segera dipercepat lagi. Tidak perlu menunggu selama setengah hari juga."

Jin Shi Shen mengeluarkan pisau kecil dari tangannya. Sebuah pisau yang bersinar berwarna kuning jingga, dapat membunuh dewa sekalipun hanya dengan satu kali lempar. Pisau kuning melesat dengan cepat mengarah pada Hua Tianzhi.

Jenderal Dewa Perang sangat senang untuk saat ini. Tanpa melihat kematian Hua Tianzhi ia tertawa dengan puas dan memerintahkan prajurit langit untuk menangkap Huo Feng Huang.

"Tidak perlu lama-lama untukku membunuhmu. Kau bisa melihat ibumu mati di hadapanmu. Namun akan ku selesaikan terlebih dahulu, masalah denganmu."

Kepulan asap putih menyelimuti ngarai tempat membelenggu tahanan langit. Namun tidak pernah ada asap putih yang begitu tebal sebelumnya. Seharusnya manusia biasa juga tidak bisa masuk ke dalam ngarai. Karena kedalaman yang mencapai ratusan meter. Mustahil manusia selamat ketika memasuki ngarai.

"Sebenarnya ... sebenarnya apa yang terjadi?" Jin Shi Shen menengok ke belakang dan sebuah pisau mengarah padanya. Menggores lengan yang mencengkram Lianhua.

"Kau sangat meremehkan manusia, Dewa Si-a-lan!" Hua Tianzhi memegang pisau kuning di tangannya dan menggores tangan musuhnya. Dengan bangganya tersenyum dan menangkap putrinya.

"Kurang ajar! Bagaimana kamu masih hidup? Pisau kuning adalah senjata dewa. Jika bukan dewa, mustahil bisa memegangnya. Bahkan jika menyentuhnya kau akan mati."

"Sudah kubilang, jangan meremehkan manusia. Aku bukan orang yang bodoh dan tidak tahu apa-apa tentang siasat licik para dewa. Bagiku dewa adalah makhluk rendahan yang tidak pantas mendapatkan keagungan."

"Apa yang kau katakan? Menghina dewa adalah kesalahan besar. Kau bisa dihukum petir dan jiwamu akan dipisahkan dan disebar di tiga alam." Jin Shi Shen menahan sakit karena tangannya berdarah. Setelah terkena luka gores, sangat sulit untuk disembuhkan.

"Aku akan membalaskan dendamku pada penghuni alam langit. Ingatlah! Aku akan membalaskan berjuta kali lipat dari ini! Akan kupastikan alam langit akan runtuh setelah raja iblis bangkit kembali!"

***

Episodes
1 Hukuman Langit
2 Reinkarnasi Dunia Manusia
3 Rumah Bordir Nyonya Yin
4 Putri Kesayangan
5 Peta Artefak Langit
6 Formasi Bintang
7 Ramalan Seribu Tahun
8 Bebasnya Raja Iblis
9 Siasat Dewi Merak
10 Talas Darah
11 Telaga Pengantin
12 Air Kehidupan
13 Keluarga Hua
14 Kemarahan Jin Shi Shen
15 Perlawanan Hua Tianzhi
16 Penyelamatan
17 Jarum Emas
18 Penyelamatan Darurat
19 Kelicikan Dewa Singa Emas
20 Pelayan Zhang Yi
21 Konflik Keluarga Zhang
22 Tiga Gadis Perundung
23 Rencana Membunuh Lianhua
24 Pembunuhan Gagal
25 Berlari Di Atap
26 Pengobatan Lianhua
27 Racun Mayat
28 Huo Feng Huang Vs. Siluman Burung
29 Riwayat Akhir Siluman Burung
30 Pertengkaran Dua Gadis
31 Keduanya Tak Berdaya
32 Kedatangan Dewa Klan Burung
33 Pedang Api
34 Cakram Penghancur Gunung
35 Rumah Kecil Rapuh
36 Ibu Kejam
37 Permintaan Meighui Yinxing
38 Kekuatan Siluman Bunga Mawar
39 Kekuatan Misterius
40 Perbedaan Level
41 Penculikan Lianhua
42 Menjadi Pelayan Nyonya Yin
43 Penyamaran Hua Tianzhi
44 Panggilan Lian'er
45 Kitab Dewi Lotus
46 Berlatih Kitab Dewi Bunga Lotus
47 Kemegahan Rumah Bordir
48 Hubungan Nyonya Yin Dan Bawahan
49 Lembah Kehampaan
50 Feng Huang Vs Dua Siluman Ular
51 Mustika Naga Kuno
52 Kedekatan Lianhua Dan Nyonya Yin
53 Perjalanan Menuju Ibukota
54 Elemen Kelopak Lotus
55 Makanan Hilang
56 Efek Makan Banyak
57 Perjalanan Panjang
58 Siluman Harimau Ular
59 Dewa Vermilion
60 Bukit Merah Klan Vermilion
61 Belajar Bordir
62 Singa Api Dan Hiu Air
63 Bandit Sebenarnya
64 Perwujudan Mustika Naga Kuno
65 Penolong Hong Xiao
66 Siluman Ular Api
67 Huo She Bersaudara
68 Fakta Menyedihkan
69 Tantangan Huo She Bersaudara
70 Mustika Naga Kuno Kedua
71 Ibukota Kekaisaran
72 Menteri Yang Tergoda
73 Ketakutan Tuan Lou
74 Pembunuhan Di Restoran
75 Trik Lianhua
76 Ulang Tahun Ratu Dewi Merak
77 Serangan Racun Dumo Wang
78 Ratu Iblis Vs Ratu Dewi Merak
79 Tombak Penghancur Semesta
80 Nafsu Makan Besar
81 Siluman Penghisap Roh
82 Pemburu Siluman
83 Iblis Berwajah Merah
84 Angin Besar
85 Membunuh Pertama Kali
86 Meninggalkan Pulau
87 Monster Laut
88 Kematian Iblis Bencana
89 Penyembuhan Nirwana
90 Kota Yucheng
91 Pagoda Langit Seribu Bintang
92 Siluman Racun Tengkorak
93 Reverse Mirror
94 Dewa Penjaga Roh
95 Persaingan Dua Pria
96 Dua Prinsip Berbeda
97 Cengkeraman Tangan Raksasa
98 Permintaan Hua Tianzhi
99 Siluman Laba-laba dan Siluman Batu
100 Penjaga Kuda
101 Menyembunyikan Identitas
102 Pekerja Kuli Panggul
103 Berangkat Ke Istana
104 Pemeriksaan Barang
105 Dekret Kaisar
106 Kejadian Di Restoran
107 Pertarungan Di Restoran
108 Detoksifikasi
109 Permintaan Terakhir
110 Perlawanan Meighui Yinxing
111 Dua Api Feniks
112 Kematian Meighui Yinxing
113 Teman Lama
114 Keadaan Terdesak
115 Bayangan Pembalik Situasi
116 Luka Setelah Pertarungan
117 Kota Jinshi
118 Serigala Bercula Satu
119 Lonjakan Energi
120 Tabib Kota Jinshi
121 Penyakit Parah
122 Resep Dari Lianhua
123 Ramuan Keseimbangan Yin dan Yang
124 Identitas Rahasia
125 Serangan Siluman Kelelawar
126 Membakar Habis
127 Perjamuan
128 Perdebatan
129 Ancaman Para Dewa
130 Formasi Api
131 Panas Sampai Tulang
132 Linang Air Mata
133 Fenomena Lima Elemen
134 Kultivasi Ekstrem
135 Perlindungan Orang Tua
136 Pertanyaan Sulit
137 Menombak Rusa
138 Lotus Es
139 Rasa Sakit Lianhua
140 Kisah Kebusukan Langit
141 Pemilik Baru Rumah Bordir
142 Balai Obat Nyonya Yin
143 Kembalinya Keluarga
144 Memulai Hidup Baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Hukuman Langit
2
Reinkarnasi Dunia Manusia
3
Rumah Bordir Nyonya Yin
4
Putri Kesayangan
5
Peta Artefak Langit
6
Formasi Bintang
7
Ramalan Seribu Tahun
8
Bebasnya Raja Iblis
9
Siasat Dewi Merak
10
Talas Darah
11
Telaga Pengantin
12
Air Kehidupan
13
Keluarga Hua
14
Kemarahan Jin Shi Shen
15
Perlawanan Hua Tianzhi
16
Penyelamatan
17
Jarum Emas
18
Penyelamatan Darurat
19
Kelicikan Dewa Singa Emas
20
Pelayan Zhang Yi
21
Konflik Keluarga Zhang
22
Tiga Gadis Perundung
23
Rencana Membunuh Lianhua
24
Pembunuhan Gagal
25
Berlari Di Atap
26
Pengobatan Lianhua
27
Racun Mayat
28
Huo Feng Huang Vs. Siluman Burung
29
Riwayat Akhir Siluman Burung
30
Pertengkaran Dua Gadis
31
Keduanya Tak Berdaya
32
Kedatangan Dewa Klan Burung
33
Pedang Api
34
Cakram Penghancur Gunung
35
Rumah Kecil Rapuh
36
Ibu Kejam
37
Permintaan Meighui Yinxing
38
Kekuatan Siluman Bunga Mawar
39
Kekuatan Misterius
40
Perbedaan Level
41
Penculikan Lianhua
42
Menjadi Pelayan Nyonya Yin
43
Penyamaran Hua Tianzhi
44
Panggilan Lian'er
45
Kitab Dewi Lotus
46
Berlatih Kitab Dewi Bunga Lotus
47
Kemegahan Rumah Bordir
48
Hubungan Nyonya Yin Dan Bawahan
49
Lembah Kehampaan
50
Feng Huang Vs Dua Siluman Ular
51
Mustika Naga Kuno
52
Kedekatan Lianhua Dan Nyonya Yin
53
Perjalanan Menuju Ibukota
54
Elemen Kelopak Lotus
55
Makanan Hilang
56
Efek Makan Banyak
57
Perjalanan Panjang
58
Siluman Harimau Ular
59
Dewa Vermilion
60
Bukit Merah Klan Vermilion
61
Belajar Bordir
62
Singa Api Dan Hiu Air
63
Bandit Sebenarnya
64
Perwujudan Mustika Naga Kuno
65
Penolong Hong Xiao
66
Siluman Ular Api
67
Huo She Bersaudara
68
Fakta Menyedihkan
69
Tantangan Huo She Bersaudara
70
Mustika Naga Kuno Kedua
71
Ibukota Kekaisaran
72
Menteri Yang Tergoda
73
Ketakutan Tuan Lou
74
Pembunuhan Di Restoran
75
Trik Lianhua
76
Ulang Tahun Ratu Dewi Merak
77
Serangan Racun Dumo Wang
78
Ratu Iblis Vs Ratu Dewi Merak
79
Tombak Penghancur Semesta
80
Nafsu Makan Besar
81
Siluman Penghisap Roh
82
Pemburu Siluman
83
Iblis Berwajah Merah
84
Angin Besar
85
Membunuh Pertama Kali
86
Meninggalkan Pulau
87
Monster Laut
88
Kematian Iblis Bencana
89
Penyembuhan Nirwana
90
Kota Yucheng
91
Pagoda Langit Seribu Bintang
92
Siluman Racun Tengkorak
93
Reverse Mirror
94
Dewa Penjaga Roh
95
Persaingan Dua Pria
96
Dua Prinsip Berbeda
97
Cengkeraman Tangan Raksasa
98
Permintaan Hua Tianzhi
99
Siluman Laba-laba dan Siluman Batu
100
Penjaga Kuda
101
Menyembunyikan Identitas
102
Pekerja Kuli Panggul
103
Berangkat Ke Istana
104
Pemeriksaan Barang
105
Dekret Kaisar
106
Kejadian Di Restoran
107
Pertarungan Di Restoran
108
Detoksifikasi
109
Permintaan Terakhir
110
Perlawanan Meighui Yinxing
111
Dua Api Feniks
112
Kematian Meighui Yinxing
113
Teman Lama
114
Keadaan Terdesak
115
Bayangan Pembalik Situasi
116
Luka Setelah Pertarungan
117
Kota Jinshi
118
Serigala Bercula Satu
119
Lonjakan Energi
120
Tabib Kota Jinshi
121
Penyakit Parah
122
Resep Dari Lianhua
123
Ramuan Keseimbangan Yin dan Yang
124
Identitas Rahasia
125
Serangan Siluman Kelelawar
126
Membakar Habis
127
Perjamuan
128
Perdebatan
129
Ancaman Para Dewa
130
Formasi Api
131
Panas Sampai Tulang
132
Linang Air Mata
133
Fenomena Lima Elemen
134
Kultivasi Ekstrem
135
Perlindungan Orang Tua
136
Pertanyaan Sulit
137
Menombak Rusa
138
Lotus Es
139
Rasa Sakit Lianhua
140
Kisah Kebusukan Langit
141
Pemilik Baru Rumah Bordir
142
Balai Obat Nyonya Yin
143
Kembalinya Keluarga
144
Memulai Hidup Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!