"Dewi. Kau tidak bisa ke nirwana sekarang? Dengan wujudmu yang menjadi manusia, tidak bisa ke alam langit. Bagaimana dengan Token Formasi Bintang-nya?"
Setelah dibebaskannya Huo Feng Huang, singa langit bertanya pada Lianhua Nushen. Karena artefak langit begitu berharga. Harus dibawa ke langit dan disimpan dengan baik. Kesalahan sekecil apapun tidak bisa ditoperir. Bisa-bisa semua terkena hukuman karena kehilangan benda yang sangat berharga.
"Bawalah ini bersamamu." Lianhua memberikan token itu pada singa langit. Lalu melihat pria yang ditolongnya. "Lukamu sangat parah. Aku akan mengobatimu."
Setelah mendapatkan Token Formasi Bintang, singa langit terbang dengan keadaan bingung. Benar atau tidak keputusannya yang telah membebaskan raja iblis dari belenggu seribu tahun. Ia juga mengingat dewi kecil yang membebaskan raja iblis. Memang memiliki aura dewi. Hanya saja terlalu lemah dan lebih dominan sebagai manusia biasa.
Tentu saja sebagai hewan langit, singa langit memiliki insting yang lebih tajam daripada dewa. Jika dewa biasa, tidak bisa mendeteksi kedewian yang dimiliki Lianhua, hewan langit bisa melihatnya dengan insting yang sangat tajam. Jika itu dewa yang datang ke bumi untuk bertemu gadis itu, tidak akan tahu kalau dia seorang dewi.
"Kalau boleh tahu, siapa namamu? Namaku Lianhua. Lianhua Nushen. Kau masih bisa berbicara, bukan?" selidik Lianhua. Ia memapah pria yang terluka sangat parah dan berjalan dengan pelan.
"Kau akan menyesali semuanya. Mereka bilang, aku raja iblis. Bahkan tidak tahu, raja iblis itu apa. Aku melupakan ingatanku karena jiwaku tersebar ke tiga alam. Dan aku hanya cangkang kosong yang memiliki sedikit jiwa."
"Apa yang kamu katakan? Ah, sedang sakit tapi bicara omong kosong. Mungkin kamu akan jadi raja neraka kedepannya, haha. Setelah itu kamu menyerang alam langit dengan bala tentaramu, membunuh kaisar langit dan menduduki tahta," oceh Lianhua mengarang.
Karena merasa Huo Feng Huang telah mengarang cerita, Lianhua pun mengikuti perkataannya. Menambahkan cerita yang seharusnya menjadi lebih lengkap.
"Aku tidak percaya kau adalah iblis. Mungkin kau adalah dewa yang dihukum karena bersalah mencintai salah satu dewi di langit. Lalu dituduh melakukan kejahatan oleh dewa atau dewi yang membencimu. Tidak mungkin kamu beneran raja iblis, 'kan?"
"Banyak bicara. Namaku Feng Huang. Huo Feng Huang. Kau bawa aku pergi dari sini, sebelum dewa-dewa itu datang ke sini." Feng Huang batuk darah. Darah itu sudah menghitam dan menggumpal. Dada terasa sakit yang teramat.
"Tenang saja. Aku percaya kau dewa yang baik. Aku akan menolongmu," ucap Lianhua dengan mantap. Dengan tubuh terhuyung, ia membawa Feng Huang sekuat tenaga.
Setelah berjalan jauh, tidak melihat jalan keluar dari ngarai. Malah hanya melihat tebing batu yang sangat tinggi. Tidak mungkin mereka bisa naik ke atas. Padahal saat masuk ke dalam ngarai, Lianhua sendiri tidak tahu, tiba-tiba sudah sampai di bawah.
Berkat Token Formasi Bintang, gadis itu bisa masuk ke dalam formasi sebelumnya tanpa melewati jurang. Kali ini tidak tahu harus bagaimana melewati tebing tinggi dan terjal. Hanya bisa menunggu dan mencari jalan keluar. Namun harus mengobati Feng Huang secepatnya.
Lianhua membaringkan Feng Huang dan mencari obat-obatan herbal. Mencari ke sana ke mari dan melihat beberapa tanaman obat. Berjalan menyusuri pinggiran tebing untuk mencari jalan keluar.
"Itu tanaman talas darah? Batangnya menghasilkan getah dan bisa menyembuhkan luka dengan cepat. Juga bisa digunakan untuk memperban. Ini cukup besar. Apakah umbinya juga besar? Bisa dimakan juga, untuk mengobati rasa lapar di perut."
Lianhua melihat tanaman talas berwarna merah berukuran besar. Tingginya dua kali lipat ukuran tinggi manusia. Ia sendiri tidak tahu mengapa bisa mengingat tanaman obat dan kegunaannya. Meskipun mengalami hilang ingatan, tidak melupakan tanaman obat yang berguna.
Sebuah pisau kecil keluar dari kantong yang dibawanya setiap ke hutan. Dengan itu ia memotong tangkai talas dengan hati-hati. Karena bisa mengakibatkan gatal-gatal karena mengandung racun.
Batang talas darah memiliki racun dari getah yang keluar. Jika tidak hati-hati akan mengalami sakit yang tidak terelakan. Satu-satunya penawarnya ada pada bagian daun. Yang bisa menetralisir efek samping dari batangnya. Sebelumnya ia memetik daun yang menjulur ke bawah. Memudahkannya untuk menggapai dan memotongnya. Setelah itu ia memotong batang talas yang sebesar paha orang dewasa.
Sebelum getah keluar dari batang talas, Lianhua meremas daun talasnya terlebih dahulu. Lalu membalurkannya ke pangkal sampai ujung tangan. Batang talas tumbang setelah terpotong. Dengan ukuran yang besar, terlihat cukup berat.
Getah yang keluar seperti darah bisa menetralisir racun dan juga mengandung racun. Namun bisa diantisipasi dengan daunnya. Sedangkan batangnya bisa dibelah untuk dijadikan perban dicampur dengan tumbukan daunnya, akan menjadi obat yang ampuh. Tidak lupa, Lianhua juga menggali tanah di sekitar tanaman besar itu tumbuh.
"Wah, umbi talasnya sangat besar. Ini bisa mengobati sakit karena kelaparan. Untung saja aku anak yang pintar. Jadi bisa dengan mudah menemukan ini," ungkap Lianhua dengan ekspresi senang.
Sudah lama sejak meninggalkan Huo Feng Huang sendirian. Kali ini Lianhua membawa hasil yang didapatkannya. Berupa batang pohon, daun dan umbi yang bisa dimakan. Menemui pria yang sedang sekarat dan mengobatinya.
Lianhua membuka seluruh pakaian Feng Huang dengan ragu. Karena baru kali ini melihat tubuh seorang pria secara langsung. Banyak luka di bagian punggung dan perut. Darah sudah mengering dan ada bagian yang masih mengalir.
"Ke-kenapa? Baru pertama kali melihat tubuh pria, kah? Gadis yang bodoh." Feng Huang membuang muka dan membiarkan apa yang dilakukan Lianhua. Ia juga merasa tidak nyaman dengan situasi seperti saat ini.
Bagaimana tidak, seorang gadis polos dan lugu, membuka pakaian pria dewasa yang juga tidak mengerti wanita. Butuh beberapa waktu sampai gadis itu memberi pertolongan dengan cepat. Dengan memberi campuran daun talas yang ditumbuk dan getah berwarna darah pada batang talas dan dibalut dengan kulit batangnya. Dengan itu, tugas Lianhua memberi pertolongan pertama telah selesai. Lalu memakaiak kembali pakaian yang robek itu.
"Aku akan memasak umbi talas darah ini. Dan mencari air untuk diminum. Kau tunggu di sini, yah," pinta Lianhua.
Seharusnya di tebing batu, ada mata airnya. Juga ada barang kayu kering yang bisa digunakan sebagai kayu bakar. Mengumpulkan kayu bakar sekaligus mencari mata air yang ada di sekitar tebing. Lianhua menyusurinya hingga sampai ke telaga, airnya bening dan melimpah.
"Hei, apa yang dilakukan seorang gadis kecil di tempat ini? Seorang manusia, kah? Kenapa bisa sampai di sini?"
Tiba-tiba suara seseorang dari atas batu. Terdengar suara seorang pria tanpa terlihat wujudnya. Membuat Lianhua melihat ke sekelilingnya. Memutar badan dan memasang mata untuk mencari sumber suara.
"Sekali lagi, apa yang dilakukan oleh gadis kecil di telaga milikku? Apakah kamu ingin mandi? Aku bisa menemanimu mandi, Sayang. Ayo buka pakaianmu dan segeralah mandi di telaga."
"Siapa? Siapa di sana? Siapa yang bicara? Keluarlah!" Lianhua berteriak dengan keras. Karena merasa dirinya terancam oleh suara yang tidak tahu dari mana berasal. Karena tempatnya dipenuhi bebatuan yang menjulang tinggi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments