...Chapter 20. Masih Hari pertama sekolah....
Setelah menyelesaikan kasus duel, Arthur pun mengajak kedua wanita itu makan bersama di kantin. Disaat itu yang tentu saja membuat heboh para siswi yang mana mereka iri dengan kedua wanita tersebut.
Melihat tatapan dan bisikan para murid lainnya membuat Kelvin menghela nafas panjang.
"Kenapa juga aku jadi ikut-ikutan geng mereka?" batin Kelvin dengan menggaruk kepala belakang nya.
Setiba di kantin, kedua siswi itu berkenalan yang diawali dengan gadis rambut biru.
"Salam kenal! Saya Silvi Von Claude!"
Saat berkenalan itu tanpa wajah Rei sedikit memerah, Kelvin yang melihat itu dia pun menebak bahwa Rei menyukai Silvi.
Lalu, gadis berambut merah menyambung perkenalan teman nya.
"Salam kenal, saya Mary Von Shina! Kami berdua sahabat dari kecil."
Setelah mereka berdua kenalan, Rei dan Arthur juga berkenalan lalu, mereka pun tentu langsung mengenali kedua sosok mereka kecuali Kelvin.
"Iya, dia Kelvin!" ucap Rei yang memperkenalkan Kelvin kepada Silvi dan Mary.
Lalu, Kelvin pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Salam kenal! Aku Kelvin."
Mendengar nama ku, Mary sedikit bingung. "Kelvin saja? Apakah kamu tidak memiliki nama keluarga?"
"Aku tidak memiliki nama belakang karena aku bukan bangsawan," jawab santai Kelvin.
Mary yang mendengar itu, dia pun merasa tidak nyaman. "Oh, begitu. Maaf."
"Tidak masalah, Nona Mary."
"Meski begitu, kamu luar biasa! Seseorang yang bukan bangsawan dan pedagang besar diterima di sekolah ini terlebih lagi Kelas S," sambung kagum Silvi.
Kelvin pun menjawab nya dengan santai, "Nona Silvi terlalu memuji. Jika boleh tahu kenapa Nona Silvi di lecehkan?"
Silvi dan Mary pun saling bertukar pandang lalu, mereka pun memutuskan untuk menceritakan kronologi yang terjadi.
Yang mana, Pemuda itu bernama Kurt dan dia juga salah satu bangsawan juga. Kurt sangat menyukai Silvi akan tetapi Silvi tidak suka dengan Kurt dan menolak nya meski begitu, dia masih terus mengejar Silvi bahkan memaksa nya untuk berpelukan.
Mary yang melihat itu, dia sontak mengambil sikap dan membela nya lalu, duel pun terjadi.
Kelvin, Arthur dan Rei pun memahami cerita tersebut. Dan, Rei pun sontak mengambil sikap.
"Tenang saja, Silvi! Aku akan melindungi mu."
Silvi yang mendengar itu, dia pun sontak tersipu malu dengan wajah memerah "Terimakasih, Tuan Rei."
Rei pun saat melihat Silvi, dia sontak tersipu malu juga hingga sikap mereka membuat Arthur, Mary dan Kelvin saling bertukar senyum.
Kelvin yang merasa kurang nyaman terlalu lama bersama para bangsawan, dia pun memutuskan untuk kembali ke kelas terlebih dahulu.
Dalam perjalanan nya, Kelvin pun berpapasan dengan gadis yang tidak asing baginya. Sosok gadis cantik berambut coklat panjang, Lumina.
Lumina yang berjalan dari arah berlawanan sontak menyadari Kelvin.
"Kelvin?!" sapa senang Lumina dan dia pun berlari kearah Kelvin.
Kelvin pun memberikan senyuman kecil dan lambaian tangan.
Lalu, Lumina yang berlari. Dia pun berhenti tepat di hadapan Kelvin.
"Aku tidak menyangka kamu sekolah disini?!"
"Iya, aku juga baru masuk."
"Ehh .... Begitu. Jadi .... Selamat datang di akademi sihir Utopia!"
Kelvin menjawab nya dengan senyuman lebar dan anggukan kepala. "Iya, Lumina."
Ditengah perbincangan itu, ada seorang siswa yang menatap tajam Kelvin dari kejauhan.
"Orang rendahan, berani nya dia mendekati Lumina! Tidak akan ku maafkan!" gumam dari siswa tersebut.
Sepulang sekolah, Kelvin yang sedang berjalan pulang. Dia tiba-tiba merasa ada seseorang yang mengikuti nya. Meski menyadari itu, dia pun membiarkan nya.
Sampai tiba dijalan yang sepi dan tiba-tiba banyak siswa yang mengepung Kelvin.
"Siapa kalian?" tanya dingin Kelvin.
"Siswa miskin, berani-beraninya kamu mendekati Lumina dan berteman dengan pangeran!" jawab kesal salah satu siswa dan dia terlihat pemimpin dari beberapa Siswa yang mengepung nya.
Mendengar itu, Kelvin pun menghela napas panjang. "Ahufu ... Asal kalian tahu, aku tidak berencana untuk berteman dengan mereka."
Ucapan Kelvin itu membuat siswa itu semakin kesal, "Jangan banyak ngomong! Bjingan! Kalian serang siswa rendah ini!"
Kelvin pun tersenyum kecil, "Kebetulan, aku juga ingin mencoba skill baru!"
Sesaat kemudian, para murid yang disuruh oleh siswa itu serentak menyerang Kelvin dan disaat yang sama Kelvin merapalkan skill nya.
"Boost."
Boost adalah Skill Zero yang memiliki kemampuan peningkatan kekuatan dan kecepatan fisik yang berdasarkan kekuatan dasar. Kelvin membuat skill ini menghabiskan 150 poin.
Dengan mengunakan skill itu, Kelvin dengan kecepatan tinggi menyerang dan membanting para murid yang menyergap nya hingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk menyerang balik Kelvin.
Setelah semua para murid penyerap terkapar di tanah. Sistem pun memberitahu pesan.
Ding!
[Selamat! Anda mendapatkan 100 poin dari mengalahkan pembully.]
Kelvin pun meregangkan otot-otot dengan kedua tangan keatas. Lalu, melanjutkan langkahnya.
"Wuahh ... lelah nya hari ini. Rasa nya ingin berendam air panas lalu, tidur!" gumam Kelvin sambil melangkah pulang.
...# The Great Sage, Kelvin #...
Estimasi Bab ini ....
• Membuat skill Boost, -150 poin.
• Hadiah: Mengalahkan pembully, +100.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
John Singgih
berniat bikin malu malah dipermalukan
2023-07-12
0
Lesokee.
othor nya fans kenja no mago
2023-01-06
0
Harman LokeST
bertumbangan semua
2022-11-23
1