...Chapter 16. Luna Stardia...
Setelah Kelvin berhasil mengalahkan beberapa Orc dan menyelematkan sekelompok bangsawan. Kelvin pun dihadapan dengan sosok bangsawan yang cantik.
"Tuan, terimakasih. Anda telah membantu kami. Izinkan Aku Lumina De Medic untuk membalas jasa anda!" ucap Lumina dengan memegang dadanya dan menundukkan kepalanya.
Melihat Lumina, Kelvin sempat terdiam sejenak lantaran terpesona dengan nya. Namun, tidak lama juga dia menyadarkan lamunan nya.
"Tidak perlu repot-repot, aku hanya lewat di hutan ini."
Setelah berkenalan, Lumina mengembalikan posisi badannya. "Tuan, kemana kah tujuan anda?"
"Aku ingin ke ibukota Arc."
Mendengar itu, Lumina sontak tersenyum dan menepuk tangan nya sekali. "Bagaimana jika Tuan ikut dengan kami! Kami berencana juga pergi kembali ke Ibukota Arc. Selain itu, aku akan membayar mu sebagai pengawal sampai ke Ibukota. Bagaimana?" tanya Lumina.
Tawaran itu sangat menarik bagi Kelvin lantaran saat ini, dia sedang mengumpulkan uang ditambah lagi Sistem juga memberikan misi yang sama.
Ding!
[Misi. Mengantarkan Putri bangsawan. Hadiah: 500 poin.]
"Jika tidak merepotkan, aku terima tawaran nona," jawab Kelvin.
"Terimakasih, Tuan," jawab senang Lumina.
"Nona, jangan panggil aku Tuan! Panggil saja Kelvin!"
"Baik, Kelvin dan kamu juga jangan panggil aku Nona. Panggil saja aku Lumina!"
"Baik, Lumina!"
Kelvin dan Lumina pun saling bertukar senyum.
Lalu, Kelvin bersama dengan Lumina pergi bersama ke kota dan Kelvin sendiri duduk berhadapan dengan Lumina hingga dirinya terdiam dan terbujur kaku. Sedangkan, Lumina terus tersenyum menatap Kelvin.
Beberapa hari kemudian berjalan dengan kereta kuda, akhirnya kereta tiba di kota Medic. Para Prajurit yang menjaga gerbang kota memberikan hormat dan langsung mengizinkan kereta mereka masuk tanpa ada pertanyaan.
Melihat itu, Kelvin merasa bahwa kedudukan bangsawan Lumina tinggi sehingga membuat para prajurit mengenal nya.
Lalu, mereka pun tiba di dalam ibukota Arc yang mana Kelvin melihat pertokoan yang berbaris rapih dengan jalan di trotoar baru dan banyak orang-orang yang berlalu lalang.
Beberapa saat kemudian, kereta pun berhenti di salah satu penginapan yang ada di pusat kota.
"Kelvin, maaf ya. Aku hanya bisa mengantarkan sampai disini saja," ucap Lumina.
Kelvin mengangguk kepalanya, "Tidak masalah. Sampai ke kota ini saja, aku sudah sangat berterima kasih.
"Oiya, aku lupa sesuatu." Lumina pun mengambil kantong kulit dan tanda pengenal berbahan perak. Lalu, diberikan kepada Kelvin. "Ini bayaran dari ku. Terimakasih atas bantuannya."
Kelvin pun menerima bayaran itu, "Terimakasih, Lumina."
Setelah itu, Kelvin pun turun dari kereta dan Lumina membuka jendela nya dan melambaikan tangan nya.
"Sampai bertemu kembali, Kelvin!" ucap Lumina.
Kelvin menganggukan kepalanya dan melambaikan tangan. "Iya, sampai bertemu kembali."
Seusai berpamitan, kereta Lumina melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Kelvin.
Disaat itu sistem memberikan laporannya.
Ding!
[Selamat! Anda mendapatkan 500 poin dari mengantarkan bangsawan.]
Lalu, saat berjarak sudah jauh. Kelvin membuka kantong kulit itu dan terlihat lah disana 15 koin emas putih.
Melihat itu, Kelvin pun terkejut. "15 koin emas putih?! Tuan putri itu sungguh murah hati."
Seusai memeriksa bayaran, Kelvin pun memutuskan untuk mencari penginapan.
Ditengah perjalanan mencari penginapan, Kelvin langsung disungguhi oleh keributan di gang kecil yang mana terlihat ada tiga orang. Dua pria dan satu wanita.
Saat melihat wanita itu, Kelvin sontak terkejut saat melihat kedua kuping nya yang panjang disertai rambut panjang dengan warna merah muda.
"Elf?! Ini baru pertama kali, aku melihat Elf dan dia lebih cantik dibandingkan gambaran yang ada di novel atau anime," batin komentar Kelvin.
Sedangkan, kedua pria itu terlihat seperti preman.
"Ini bukan kesepakatan kita!" seru kesal gadis Elf.
"Saya sudah mengatakan sebelum memang ingin membeli kristal api ini dengan harga satu koin emas tapi, Lihat ini! Kristal ini sudah rusak!" salah satu pria preman yang memegang kristal menunjuk kearah rusak nya kristal yang hanya berupa goresan kecil. "Jadi, ambil uang ini!" seru preman seraya melemparkan satu koin perak.
Wanita Elf itu pun lelah untuk berdebat dan dia menghela nafas panjang.
"Sudah lah. Aku tidak jadi menjual nya. Sekarang, kembalikan kristal itu!"
"Maaf, kesepakatan tidak bisa dilanggar dan kamu tidak bisa membatalkan nya," jawab preman.
Melihat arogansi preman, permasalahan tidak akan selesai. Lalu, Kelvin pun memutuskan untuk ikut campur.
"Maaf, menyela. " ucap Kelvin yang memotong pembicaraan.
Gadis Elf dan kedua preman sontak melihat kearah Kelvin.
"Siapa kamu? ada urusan apa dengan kami?" tanya salah satu preman dengan nada kasar.
"Saya memiliki urusan dengan gadis itu," ucap Kelvin yang melihat kearah gadis Elf.
"Eh? Saya?" tanya bingung Gadis Elf yang melihat Kelvin.
"Aku ingin membeli kristal api itu dengan harga satu koin emas. Bagaimana?"
Kelvin pun tersenyum dan memberikan tanda dengan mengedipkan satu matanya yang membuat nya mengerti maksud dari ku.
"Baiklah, aku menjual nya kepada mu!" jawab gadis Elf.
Mendengar ucapan Kelvin, kedua preman sontak melihat nya dengan tatapan kesal.
"Bicara apa kamu?!" ucap kesal preman.
Kelvin memberikan senyuman, "Jadi, pak. Serahkan kristal itu!"
"Mimpi!" jawab kesal preman.
Lalu, preman yang menjawab itu memberikan kode kearah rekan nya untuk menyerang Kelvin dan rekan nya itu pun menuruti nya.
"Bjingan!" seru kesal rekan preman seraya melesatkan pukulan kearah Kelvin.
Saat itu Kelvin pun menyadari bahwasanya gerakan dari preman itu menjadi lambat sangat berjarak didekat ku.
Mengabaikan hal itu, Kelvin sontak menangkap tangan preman itu dan membantingnya dan cukup terkejut lantaran hanya satu bantingan preman itu sudah pingsan.
Dan, saat Kelvin melihat pria yang lain. Dia sudah di kalahkan oleh gadis Elf. Kelvin terkagum melihat nya.
"Seperti nya sudah selesai," gumam Kelvin.
Lalu, Kelvin mengambil satu koin emas dan melangkah menghampiri gadis Elf yang sedang mengambil kristal api.
"Ini bayaran yang dijanjikan," ucap Kelvin seraya memberikan koin emas kepada gadis Elf.
"Tidak perlu, ini aku berikan untuk kamu. Terima sudah membantu ku," jawab Gadis Elf yang menolak uang dari Kelvin.
"Eh? kamu yakin?" tanya ragu Kelvin.
Gadis Elf itu menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Iya."
"Kalau begitu, aku akan menerima nya."
Setelah itu, Kelvin pun memperkenalkan dirinya.
"Ngomong-ngomong, aku Kelvin. Salam kenal!" ucap Kelvin dengan memberikan tangan kanan nya.
Gadis Elf itu dengan wajah yang penuh senyuman, dia menerima tangan Kelvin dan memperkenalkan dirinya.
"Saya Luna Stardia. Salam kenal!"
Lalu, Luna dan Kelvin saling bertukar senyum. Tidak lama mereka melepaskan tangan dan Luna melanjutkan pertanyaan.
"Kelvin, apakah kamu baru datang ke ibukota ini?"
Kelvin menganggukan kepalanya, "Iya, aku baru tiba dan sedang mencari penginapan di kota ini."
Mendengar ucapan Kelvin, Luna membuka lebar kedua matanya.
"Jika tidak keberatan, aku memiliki rekomendasi penginapan yang bagus dan makanan nya lezat," jawab Luna.
Kelvin pun sontak senang mendengar nya, "Benarkah? bisa tunjukkan kepada ku!"
"Tentu saja," jawab Luna dengan senyuman lebar dan memiringkan sedikit kepalanya.
Setelah pembicaraan itu, mereka pun pergi ke sebuah penginapan bernama Moon Light dan saat masuk kedalam penginapan, lonceng pintu berbunyi dan sosok elf yang berbadan tinggi dan lebih dewasa dengan rambut seperti Luna menyambut mereka.
"Selamat datang!" sapa wanita Elf.
"Ibu, aku membawa tamu yang ingin menginap!" seru Luna.
Mendengar itu, wanita Elf yang merupakan Ibu Luna berjalan cepat menghampiri Luna dan Kelvin.
"Luna! Ibu dengar kamu membuat keributan!" seru kesal ibu nya Luna.
"Hehehe ... maaf, Bu. Abis mereka duluan yang telah menipu ku tapi beruntung ada kak Kelvin yang membantu dan menyelamatkan ku," jawab Luna dengan senyuman lebar.
"Dasar kamu!" Ibu nya Luna melihat kearah dan menundukkan kepalanya. "Terimakasih, Tuan Kelvin telah membantu putri ku."
"Tidak masalah, sudah sewajarnya kita harus saling tolong menolong," jawab Kelvin.
"Ibu, Kak Kelvin ini ingin menginap di penginapan kita apakah tidak ada kamar yang kosong?"
"Ada. Permalam nya dua perak. Namun, karena kebaikan dari anda. Maka aku akan memberikan diskon menjadi satu perak saja. Berapa malam Tuan Kelvin ingin menginap?"
"Jangan panggil aku Tuan, Bu! Panggil saja Kelvin!" Lalu, Kelvin mengambil satu koin emas dan memberikan nya kepada Ibunya Luna. "Aku ingin menginap 10 hari saja."
"Baiklah, Dek Kelvin. Terimakasih dan ..." Ibunya Luna melihat kearah Luna. "Luna, antar kan dek Kelvin ke kamar nya!"
"Baik, Bu." Luna melihat kearah Kelvin. "Kak Kelvin, mari biar saya antar kan!"
Lalu, Kelvin pun diantarkan di kamar yang cukup besar yang berada di lantai tiga dan setibanya didalam, Dia melihat perabotan yang masih sederhana dengan bahan kayu.
"Kak Kelvin, apakah ada yang bisa ku bantu lagi?" tanya Luna.
"Sudah cukup. Terimakasih, Luna."
"Oke. Kalau begitu, selamat beristirahat!" ucap Luna lalu, dia meninggalkan Kelvin.
Dan, Kelvin masuk kedalam kamar nya dan merebahkan diri diatas kasur.
"Beberapa hari ini sungguh melelahkan," gumam Kelvin.
Lalu, Kelvin pun berlahan menutup mata nya dan tertidur lelap.
...# The Great Sage, Kelvin #...
Luna Stardia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
John Singgih
next
2023-07-11
0
Sebut saja Kia
terlihat familiar menurutku.
2022-11-29
1
Harman LokeST
caanntiiiik banget author
2022-11-23
1