...Chapter 03. Bertahan hidup di Dungeon tanpa Sihir dan Senjata....
Dungeon merupakan penjara ruang bawah tanah yang tiba-tiba muncul secara tidak terduga yang mana Dungeon itu juga memiliki luas yang bervariasi, monster penjaga yang beranekaragam dan dipimpin oleh seorang Dungeon Master yang mana mereka bertugas untuk melindungi inti Dungeon dari invasi.
Kelvin yang mendapat fitnah dari Nova membuat dirinya harus menjalani hukuman di kurung di Dungeon selama satu bulan lamanya.
Meski itu tidak adil untuk Kelvin, dia hanya bisa diam lantaran status dirinya yang rendah dibandingkan dengan keluarga bangsawan Urnes.
Tanpa ada persidangan, Kelvin pun dibawa oleh para pengawal disisi kanan dan kiri Kelvin ke tempat Dungeon berada yang mana tempat itu berlokasi tidak jauh dari desa Sasha serta terdapat taman yang besar yang berujung pada pintu batu besar yang memiliki ukiran-ukiran simbol pada tengah baru itu. Lalu, di dekat pintu terlihat seseorang yang dikenal Kelvin.
"Ketua Zack?" gumam Kelvin.
"Bisa aku bicara dengan nya sebentar?" pinta Zack kepada penjaga seraya memberikan beberapa koin emas.
Pengawal itu pun menerima sogokan Zack dan melepaskan pegangannya. "Hanya sebentar saja!"
"Baik."
Lalu, Zack menghadap Kelvin. "Kelvin, apa yang terjadi kepada mu? Kenapa kamu menampar Nona Nova?"
Kelvin sontak menggelengkan kepalanya, "Itu bukan saya pelaku nya. Mana mungkin, saya bisa melakukan hal yang tidak sopan seperti itu. Tolong percaya kepada ku!"
"Iya, aku percaya. Tenang saja! aku akan mencari kebenaran kejadian ini."
"Terimakasih, Ketua. Dan ... saya minta tolong untuk menjaga kedua adik ku!"
"Iya, serahkan kepada ku!" Xander mengambil sebuah kantong kecil dan memberikan nya kepada Kelvin. "Kelvin, ini tas sihir serta ada beberapa potion didalamnya! Kelvin, hiduplah!"
Kelvin pun menerima tas sihir itu, "Iya, saya pasti kembali!" jawab Kelvin dengan anggukan kepala.
Seusai percakapan itu, Kelvin dibawa kembali oleh pengawal bangsawan Urnes sampai di depan gerbang yang mana sesaat kemudian pintu gerbang Dungeon terbuka.
Gung! Gung!
Sesaat pintu terbuka, Kelvin pun didorong nya hingga dia terjatuh didalam Dungeon.
Kelvin pun melihat keluar tapi tidak lama, pintu batu besar tertutup kembali.
Sesaat pintu tertutup, ruangan pun menjadi gelap gulita dan obor yang sebelum nya padam tiba-tiba menyala yang mana menerangi ruangan berbatu.
Meski begitu, Kelvin hanya bisa termenung dan tertegun-tegun memikirkan yang terjadi kepadanya.
"Kenapa semua ini terjadi kepada ku? Kenapa?!" gumam Kelvin yang berlinang air mata lalu, duduk dengan memeluk kedua kaki serta menaruh kepala di kedua lututnya.
Dan, untuk beberapa lama. Kelvin pun mengalami depresi berat sampai suatu saat sosok kedua adiknya muncul dalam bayangan nya.
Melihat itu, Kelvin sontak menegakkan kembali kepalanya. "Joana, Ken!"
Saat memikirkan kedua adik nya itu, Kelvin pun menjadi bersemangat kembali dan bangun dari lantai.
"Aku harus hidup untuk melindungi kedua adik ku!" batin Kelvin.
Kelvin yang memiliki semangat itu, dia sontak memulai langkah nya menelusuri Dungeon yang hanya memiliki satu koridor saja.
Dalam langkah nya, Kelvin belum bertemu dengan satu monster pun namun, Kelvin dihadapkan dengan beberapa jebakan. Meski Kelvin tidak memiliki sihir dan pengetahuan sihir, dia masih bisa melewati nya.
Dalam upaya bertahan hidup, Kelvin pun harus memakan tumbuhan dan air apapun yang ditemukan nya.
Beberapa saat kemudian langkah Kelvin terhenti disaat melihat ada nya serigala bertanduk dihadapan nya.
"Grrrrr!"
"Yang benar saja!" gumam Kelvin yang melangkah mundur.
Lalu, serigala bertanduk melangkah pelan menghampiri Kelvin dan Kelvin pun juga terus melangkah mundur dengan tatapan penuh kewaspadaan.
Serigala itu terus berjalan pelan dengan tatapan tajam serta mulut yang terbuka dengan air liur yang terus menetes dan pandangan nya dia terlihat lapar dan ingin memakan Kelvin.
“Grrrrr!”
Kelvin berusaha untuk tidak takut dan dia pun terus melangkah mundur hingga langkah terhenti oleh dinding batu dibelakang yang membuat ketakutan Kelvin pun menjadi bertambah lantaran dirinya yang terpojok.
Dan, serigala yang tahu bahwa Kelvin telah terpojok, serigala itu pun langsung lompat dengan mulut terbuka untuk menerkam Kelvin.
Groarrr!
Kelvin pun tidak tinggal diam, dia langsung berguling kesamping serta saat sudah disamping dengan posisi jongkok pandangan Kelvin yang tidak lepas dari serigala tersebut.
Dan terlihat serigala itu juga sontak langsung menginjak dinding. Lalu, melompat ke arah Kelvin kembali.
Groaaarrr!
Kelvin yang melihat itu, dia pun terkejut. “Apa?!”
Saat Kelvin menghadapi situasi itu, dia teringat dengan ucapan ayah nya.
“Jika kamu tidak bisa melawan! Maka berlarilah sekencang mungkin!”
Memahami pesan dari ayahnya itu, Kelvin pun bergegas melompat berguling lagi kedepan dan dia sontak juga berdiri. Lalu, berlari dengan cepat kearah lorong didepan nya.
Meski begitu, serigala bertanduk itu juga langsung berlari mengejar Kelvin.
Dalam lorong dengan cahaya yang minim Kelvin terus berlari dengan cepat. Sesekali menoleh kebelakang untuk melihat serigala yang masih terus mengejarnya.
Kelvin terus berlari dengan arah yang tidak beraturan karena beberapa lorong terdapat pertigaan atau perempatan.
“Grrrr … Gok!” suara serigala yang terus mengejar.
Ditengah pelariannya, dia menghentikan larinya saat dikejutkan dengan makhluk sosok yang berdiri tegap dengan tinggi sama satu meter lebih tanpa busana dan memiliki kulit yang aneh seperti hewan reptile juga sosok ini tidak memiliki rambut dengan telinga yang panjang bermata besar membelakangi Kelvin.
"Goblin?!"
Memahami itu, Kelvin sontak melompat kearah samping nya. Lalu, dia menyadarkan badannya di tempok dengan nafas yang terengah-engah.
Grrrrr!
Di arah yang berlawanan, Kelvin yang mendengar suara gerakan serigala, dia melirik kesamping yang terlihat serigala juga menghentikan larinya dan menghadap Kelvin.
Kelvin pun menatap tajam serigala itu dan pelan-pelan dia mengambil ancang-ancang untuk berlari lagi dan saat serigala ingin melompat, Kelvin langsung berlari kearah jalan lain.
“Grroakk! … Cittt! Cittt!”
Kelvin yang sedang berlari mendengar suara aneh dan dia pun menoleh kebelakang. Lalu, dia dikejutkan oleh pemandangan yang kurang mengenakan.
Dia melihat monster goblin itu sedang menusuk-nusuk serigala hingga darah bercucuran di lantai. Monster itu sangat senang membunuh serigala itu terlihat dari mulut yang tersenyum lebar serta terlihat taring-taring yang tajam pada mulutnya tersebut.
Saat monster itu berhasil membunuh serigala itu, dia melihat kearah samping dan melihat Kelvin dengan mulut yang lebar serta kedua mata yang besar. Lalu, dia pun berlari mengejar Kelvin.
Kelvin yang sedang menoleh kebelakang, dia menyadari sosok monster itu yang mengejarnya dan dia pun ketakutan hingga dia ingin berteriak akan tetapi hal itu tidak boleh dilakukan oleh Kelvin maka dari itu, dia pun terus berlari dengan mulut yang di tutup oleh tangan nya.
“Gikk! Gikk!” suara tawa dari monster itu.
Kelvin terus berlari meski jalannya kurang pencahayaan.
Ditengah pelariannya lagi, dia melihat goblin lagi yang sedang melamun menatap dinding namun, saat kehadiran Kelvin yang berlari. Goblin itu pun menoleh kearah Kelvin dan tersenyum lebar kepada nya.
Setelah itu, Goblin berbalik badan dan berlari kearah Kelvin dia arah yang berlawanan dengan nya.
Kelvin yang melihat itu, dia pun langsung melihat sekitar tapi tidak menemukan jalan yang lain.
Lalu, Kelvin menemukan batu cukup besar di sisi tembok. Melihat itu, Kelvin mengambil batu itu dengan posisi yang masih berlari dan disaat jarak yang sudah dekat. Dia pun melemparkan batu tersebut.
Lemparan batu itu tepat mengenai kepala monster dan membuat monster yang ada dihadapannya terjatuh.
Melihat itu, Kelvin pun tersenyum bangga. Lalu, dia melompat Goblin itu akan tetapi keberuntungannya tidak bertahan lama tanpa sengaja Kelvin mengijak lantai yang bergerak kebawah hingga lantai di sekitar Kelvin terbuka lebar membentuk lubang besar sehingga membuat Kelvin terjatuh.
“Apa?!”
Lubang yang cukup jauh Kelvin terjatuh hingga kedua monster tidak berani menyusul Kelvin dan mereka hanya menatap dengan tawanya.
Bukkk!
Kelvin pun terjatuh dengan sangat keras hingga kaki kanannya terkilir atau patah karena Kelvin tidak tahu dengan jelas dia hanya merasakan sakit parah pada kaki kanannya.
“Ahhhhhhhhh!!” geram Kelvin yang kesakitan dan dia memegang kaki kanannya tersebut.
Kelvin yang sedang kesakitan, dia hanya berusaha untuk menenangkan dirinya untuk tidak menangis dan takut karena itu dia terus mengambil nafas dalam-dalam.
...# The Great Sage, Kelvin #...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
John Singgih
dan sekarang nyawanya dalam bahaya
2023-07-11
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Kelvin seeeeeeemuuuuuuanya jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn
2022-11-23
1