...Chapter 14. Melawan Jay....
Tanpa terasa waktu cepat berlalu yang mana Kelvin sebelum pulang ke desa, dia mengantar pulang Gitta yang tinggal di kota Rio bagian barat.
"Sampai bertemu besok!" ucap Gitta seraya melambaikan tangan nya.
"Iya, sampai jumpa besok!" jawab Kelvin yang juga melambaikan tangan nya.
Setelah itu, Kelvin pun beranjak ke kota lagi dan mencari gang sempit untuk membuat Gate ke desa Sasha.
Akan tetapi ditengah jalan yang sepi tiba-tiba muncul Jay dan Alexa dihadapan nya.
"Yo, Kelvin! Kenapa kamu pulang malam sekali?" tanya remeh Jay.
"Mungkin kah kamu ingin menjual diri mu ke wanita genit. Hahaha..." sambung ledek Alexa.
Jay yang mendengar itu, dia pun ikut tertawa.
Sedangkan, Kelvin hanya tersenyum kecil dan dia pun tersenyum remeh. "Kalian memang pasangan bandit yang serasi."
Mendengar ucapan Kelvin itu, Jay dan Alexa sontak kesal. "Kamu bicara apa?!"
"Berani kamu menghina kami, Sampah!" seru kesal Alexa.
Kelvin pun tidak menanggapi nya dan menatap tajam mereka dengan ucapan ketus. "Aku malas urusan dengan kalian! Minggir!"
Jay yang mendengar gertakan Kelvin, dia pun sontak kesal. "Berani nya kamu! Mentang-mentang kamu sudah peringkat tembaga dan kamu sudah kurang ajar!" Jay pun mengambil pedang dari sarung di pinggang nya. "Baiklah, saya akan tunjukkan kemampuan petualang yang sebenarnya!" ucap Jay seraya memasang kuda-kuda nya.
"Datanglah!" jawab santai Kelvin.
"Jangan remehkan saya!" teriak Jay seraya berlari menghampiri Kelvin dengan mengayunkan pedangnya kearah Kelvin.
Akan tetapi, Kelvin tersenyum kecil lantaran dimatanya pergerakan Jay sangatlah lambat hingga membuat Kelvin dengan menangkap dan membantingnya.
Buk!
Jay pun terjatuh dengan mudah dan cepat sehingga dia bingung dengan apa yang terjadi kepada nya.
Lalu, Kelvin menatap tajam Jay dan meremehkan nya. "Aku pikir kamu kuat ternyata lebih lemah dari Hobgoblin."
Mendengar ejekan itu, Jay pun sontak kesal. "Bdebah! Berani kamu meremehkan saya!" Jay pun mengambil ranting yang mana ranting itu membuat Kelvin terkejut.
"Ranting kematian! Apakah kamu sudah gila?!" seru kaget Kelvin.
Alexa yang mendengar itu, dia pun terkejut senang. "Apa ranting kematian? Menarik!" Lalu, dia meneriaki Jay. "Jay, cepat bunuh sampah itu!"
Ranting kematian adalah sebuah benda sihir yang berbentuk ranting dan memiliki kemampuan pemanggilan monster sementara secara acak dengan kendali penuh dari pengguna benda sihir. Lalu, semakin berkualitas ranting itu maka monster yang akan muncul akan semakin kuat.
Melihat itu, Kelvin sontak melompat mundur.
Sedangkan, Jay dengan bangga nya memamerkan ranting kematian itu. "Hahaha ... Kelvin, matikan kau!" seru Jay seraya mematahkan ranting.
Yang mana sesaat ranting dipatahkan keluarlah asap hitam pekat dari ranting dan tidak lama muncul sosok kadal raksasa yang memiliki sirip api.
"Salamander?" gumam Kelvin.
Jay yang mengetahui monster yang dipanggil kuat. Dia pun tertawa senang dan beranjak diri.
"Hahaha... Kelvin! Malam ini adalah hari kematian. Salamander, habisi dia!" seru Jay seraya menunjuk jari telunjuk kearah Kelvin.
Sesaat kemudian, Salamander pun menyemburkan api kuat kearah Kelvin. Akan tetapi, Kelvin hanya tersenyum dan meluruskan tangan nya serta merapalkan skill nya.
"Magic Cancel."
Seusai merapalkan itu tiba-tiba serangan api Salamander menghilangkan berikut dengan Salamander nya yang berubah menjadi asap hitam.
Melihat kejadian itu, Jay terbujur kaku lantaran sosok monster Salamander yang menghilang secara tiba-tiba.
"Tidak mungkin. Kemana pergi nya Salamander?!"
"Pada dasarnya itu bukanlah monster yang sebenarnya melainkan sihir pemanggil dan sederhana nya, aku telah menghentikan sihir yang sedang berlangsung," jawab santai Kelvin.
"Tidak mungkin, bagaimana bisa?!" kaget Jay.
"Bagaimana ini?" kaget Alexa. Lalu, dia pun melihat sekeliling nya dan sontak pergi meninggalkan Jay. Hal itu dilakukan nya lantaran dia takut ditangkap.
"Cihh ... dasar pengecut!" gumam Jay yang melihat Alexa pergi.
Sedangkan Kelvin hanya tersenyum kecil melihat sikap Alexa. Lalu, Kelvin melihat kearah Jay. "Jadi, apakah kamu masih mau menghalangi ku?"
Jay pun geram kesal dengan menutup mata nya dan mengepal keras kedua tangan nya. Lalu, tidak lama dia menenangkan diri dan membuka mata.
"Baiklah, saya mengaku kalah," ucap pasrah Jay.
Mendengar itu, Kelvin pun menurunkan kewaspadaan dan menghampiri Jay.
"Kalau begitu bayar ganti rugi 20 koin emas dan mana uang taruhan nya, 30 koin emas!" seru Kelvin.
"Ahh, apa kamu bercanda?!" nolak kesal Jay.
"Ya sudah jika kamu tidak mau aku akan .." Kelvin mengambil pecahan dari ranting kematian. "Aku akan laporkan ranting ini kepada ketua Guild."
Jay pun menghela nafas pasrah, "Baiklah, saya bayar dan anggap kejadian malam ini tidak pernah terjadi!"
"Tentu saja," jawab Kelvin dengan senyuman lebar.
Lalu, Jay pun memberikan 50 koin emas atau setara dengan 5 koin emas putih dan disaat yang bersamaan, sistem memberikan pesan.
Ding!
[Selamat! Anda telah mengalahkan Salamander dan mendapatkan hadiah 200 poin.]
Setelah itu, Kelvin pun melanjutkan perjalanan pulang dan beristirahat.
Dan, Keesokan harinya. Kelvin pun memutuskan untuk pergi ke ibukota Arc untuk mengikuti ujian masuk Akademi Sihir Utopia.
...# The Great Sage, Kelvin #...
Estimasi bab ini.
+ Reward.
Mengalahkan Salamander, +150 poin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
John Singgih
Jay kalah dengan cepat dan memalukan
2023-07-11
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Kevin
2022-11-23
1