...Chapter 04. Yang Kuat Yang Bertahan...
Di perpustakaan Istana terlihat Zack sedang serius membaca buku ditemani dengan cangkir teh diatas samping nya.
Tidak lama kemudian, salah satu resepsionis datang. Dia bernama Mia, sosok resepsionis yang memiliki rambut pendek coklat dan Mia lah juga yang suka membantu Kelvin serta kedua adiknya.
Saat Zack melihat Mia, dia pun menghentikan sejenak membaca buku dan menoleh kearah Mia.
"Mia, bagaimana?"
Saat bertanya itu, Mia sontak membungkukkan badannya. "Maaf, Ketua. Saya tidak menemukan kedua adik nya Kelvin!"
Mendengar itu, Zack sontak menutup buku dan geram. "Urnes, sialan! Dia selalu saja membuat masalah."
Zack geram seperti itu lantaran kedua adiknya tiba-tiba diculik dan dia menduga itu ulah dari para bangsawan. Tersangka yang paling dipikirkan oleh Zack ialah bangsawan Urnes.
Mia pun mengembalikan posisi badannya dan memasang ekspresi khawatir. "Ketua, apa yang harus kita lakukan?"
"Terus lah mencari informasi!"
"Baik, ketua!"
Setelah menjawab itu, Mia meninggalkan ruang ketua Guild.
Lalu, Zack melihat kearah jendela. "Kelvin, maaf. Aku tidak bisa melindungi kedua adik mu!"
Di Dungeon Kelvin yang terjatuh, dia mengalami patah tulang pada kakinya membuat dia berjalan secara terseok-seok menelusuri dungeon.
“Aku tidak akan menyerah karena hal seperti ini,” batin Kelvin.
Di tengah perjalanan, Kelvin mencium aroma daging bakar.
“Wangi ini, makanan kah?!” gumam Kelvin.
Grukkkk!
Kelvin yang mendengar itu, dia pun memegang perutnya.
“Ahh, suara perut yang menyusahkan dan sudah berapa lama, aku disini!” gumam Kelvin.
Kelvin yang sudah berjam-jam menelusuri dungeon tanpa makan dan minum membuat bibir Kelvin kering dan pecah-pecah juga wajahnya yang mulai pucat karena lapar dan menahan sakit dari kakinya tersebut.
“Aku tidak akan mati disini. Demi Joana dan Ken,” gumam pelan Kelvin.
Kelvin yang sudah kelaparan juga kehausan, dia terpaksa mengikuti aroma itu dengan jalan yang pelan serta terseok-seok.
Perjalanan Kelvin pun terhenti dan dirinya terkejut saat melihat lima goblin sedang membuat api unggun dan membakar daging serigala.
Gik! Gik! Gik!
Suara mereka yang begitu senang menyantap daging tersebut.
Kelvin yang melihat mereka makan, dia pun menelan ludahnya.
“Apa yang harus aku lakukan?” batin Kelvin.
Saat Kelvin melangkahkan kakinya tanpa sengaja dia menendang batu.
Klak!
Suara batu itu pun menyadari monster itu akan kehadiran Kelvin.
“Gigigig!” tawa senang monster itu dan mereka pun berdiri serta menghadap Kelvin dengan membawa pisau kecilnya.
Kelvin yang mengumpulkan keberanian karena kali ini, dia tidak bisa melarikan diri.
“Aku harus kuat dari monster-monster ini atau tidak aku yang akan mati!” batin Kelvin.
Setelah mengatakan itu, Kelvin merenggangkan badannya serta merenggangkan tangan, leher, dan kakinya.
“Lari juga tidak ada gunakan,” gumam pelan Kelvin.
Pandanga Kelvin pun berubah menjadi tajam menatap para Goblin tersebut.
“Datanglah monster jelek!” seru Kelvin.
Para Goblin itu pun berlari menghampiri Kelvin dan melompat kearahnya namun, dia berhasil menghindar kesamping lalu memukul keras salah satu goblin itu ketanah.
Buk!
“Ahhhh!” geram sakit Goblin.
Kelvin tidak bisa menghentikan langkahnya karena monster lain melompat pada sisi lain. Maka, dia pun bergegas mengambil pisau dari monster yang pukulnya itu Lalu, Kelvin berbalik badan, tangan kanan menangkap tangan goblin yang memegang pisaunya. Sedangkan, tangan kiri menusuk leher monster itu hingga darah monster itu mengenai wajah juga baju Kelvin.
“Ahhh!” teriak dari Goblin lain nya.
Lalu, Kelvin melempar monster itu kesamping.
Pemandangan itu pun membuat kedua Goblin lain sedikit gementar dan mereka mundur beberapa langkah.
“Disini tidak peduli apapun dan siapapun, yang kuat yang bertahan!” ucap Kelvin.
Kelvin berjalan dengan terseok-seok menghampiri kedua Goblin tersebut.
“Giii!” teriak ketakutan kedua Goblin tersebut.
Tidak lama kemudian, kedua Goblin itu pun memberanikan diri menyerang Kelvin.
“Huuaaaa!” teriak salah satu goblin yang berlari dengan mengayunkan pisaunya.
Kelvin yang melihat serangan itu, dia pun langsung menghindar lalu dengan cepat Kelvin menusuk badannya hingga goblin itu terbanting ketanah.
“Ahhhh!” teriak kesakitan Goblin seraya memegang dada nya yang terluka.
Tidak lama serangan berikutnya datang, Goblin itu mengayunkan pisaunya secara horizontal, Kelvin pun langsung berguling kebelakang untuk menghindarinya lalu, Kelvin memegang ujung pisau dan melemparkannya.
Club!
Lemparan tepat mengenai dahi Goblin itu hingga membuatnya tidak bernyawa lagi.
“Ahuuuhu … Akhirnya!" gumam Kelvin yang nafasnya terengah-engah.
Beberapa saat kemudian, Kelvin pun berdiri dan berjalan menuju api unggun. Setibanya disana, Kelvin pun menyantap daging serigala dengan lahap dan meminum air dari kantong air berbahan kulit yang berada di dekat api unggun.
Seusai makan dan minum, Kelvin pun menjadi mengantuk dan dia tertidur didekat api unggun.
“Akhirnya aku bisa beristirahat,” ucap pelan Kelvin.
Keesokan harinya, Kelvin membuat tombak dari tongkat pada ujungnya ditaruh pisau yang dililitkan dari kain yang menempel pada Goblin.
Tidak hanya itu, kedua pisau dan kantong lainnya ditaruh pada kulit serigala yang sudah kekupas oleh para monster. Kelvin memanfaatkan itu untuk dijadikannya tas dan tulang serigala dijadikan penyanggah untuk kakinya yang patah.
Setelah persiapan selesai, Kelvin mengambil nafas panjang dan memulai perjalanannya dengan tombak yang di todongkan ke depan.
Hari demi hari pun berlalu, Kelvin untuk bertahan hidup dia memburu serigala melawan para monster serta dia menemukan beberapa aliran sungai untuk mengisi kantong air.
Clung! Clung!
Ditengah perjalanan, Kelvin mendengar suara jatuhan air.
“Suara ini,” gumam Kelvin.
Kelvin pun menghampiri suara jatuhan air itu dan dia terkejut dengan apa yang ditemukannya. Sebuah danau yang luas terbentak dihadapannya.
“Air … syukurlah!” ucap Kelvin yang melihat danau.
Kelvin pun bergegas menghampiri air danau itu lalu meminumnya.
“Ini lebih segar dibandingkan air aliran sungai,” ucap Kelvin.
Kelvin yang melihat begitu banyak air mata, dia pun mencuci mukanya serta mencuci jaket yang berlumuran darah monster.
Seusai Kelvin mempersiapkan kebutuhannya serta fisiknya yang sudah segar kembali dia tanpa sadar dihadapannya terdapat bunga yang bersinar terang.
“Bunga apa itu?” gumam Kelvin yang mengerutkan dahinya lalu mendekati bunga yang bersinar tersebut.
Saat Kelvin menghampirinya, dia melihat bunga seperti bunga lily yang bersinar.
“Apakah aman ya? Jika aku memakannya,” batin Kelvin.
Kelvin yang sempat berpikir lama pada akhirnya dia pun memakan bunga itu untuk memastikannya.
Seusai makan itu tiba-tiba kaki Kelvin merasa sangat sakit.
“Ahhhhh! Sakittt!” teriakan Kelvin yang kesakitan hingga dia terkapar dilantai serta memegang kakinya.
Tidak hanya kakinya, seluruh luka di badan Kelvin pun menjadi lebih perih dan sakit.
“Ahhhhh!” teriak kesakitan Kelvin.
Tidak lama rasa sakit pun menghilang dari kaki hingga seluruh badan nya.
“Ada apa ini?” gumam bingung Kelvin.
Kelvin pun terduduk dan memeriksa luka pada tubuhnya yang menghilang serta dia berdiri lalu memeriksa kakinya yang terluka juga sudah sembuh.
“Mungkin kah ini tanaman penyembuh,” ucap Kelvin.
...# The Great Sage, Kelvin #...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
John Singgih
kalau ditempat lain mah pasti sudah tewas keracunan deh
2023-07-11
0
Harman LokeST
memakan bunga ternyata bunga itu mampuh menyembuhkan Kevin
2022-11-23
1