...Chapter 17. Jalan-jalan bersama Luna....
Pagi di ibukota sangat berbeda dengan pagi di desa Sasha yang mana gemuruh orang berjualan, berbincang dan suara tapak kuda terdengar hingga membuat Kelvin membuka kedua matanya.
Lalu, Kelvin beranjak dari tempat tidur dan pergi ke sisi jendela serta membuka nya.
"Ramai nya. Padahal masih sangat pagi tapi mereka begitu bersemangat untuk bekerja!" gumam Kelvin.
Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Tok! Tok! Tok!
"Kak Kelvin, sudah bangun?" suara Luna menyapa dari balik pintu.
"Iya," jawab Kelvin seraya melangkah kearah pintu dan dia membukanya.
Lalu, saat pintu terbuka. Luna menyapa Kelvin. "Selamat pagi, Kak Kelvin!"
"Selamat pagi, Luna!" jawab Kelvin dengan senyuman.
"Ibu sudah mempersiapkan sarapan," ucap Luna.
"Terimakasih."
Setelah itu, Luna dan Kelvin melangkah bersama ke bawah. Lalu, dalam perjalanan mereka berbincang-bincang.
"Luna, jika ingin mandi. Kita harus kemana ya?" tanya Kelvin.
"Biasanya orang biasa mandi di sungai atau jika ada sumur ya mengunakan sumur. Tapi, penginapan ini memiliki kamar mandi umum. Kakak bisa mandi disana!" jawab Luna.
"Oh, begitu."
"Jadi, apakah kakak akan mandi dulu?" tanya Luna.
"Iya juga lebih nyaman mandi dahulu," jawab Kelvin.
Lalu, Kelvin pun diantarkan ke kamar mandi umum yang mana terdapat dua bagian terpisah untuk pria dan wanita. Kelvin pun masuk kedalam kamar mandi pria dan terlihat lah disana beberapa pria yang sedang berendam di ember yang besar.
Meski, terlihat ragu. Kelvin pun memutuskan untuk mandi dan berendam.
"Ya, aku akan menganggap nya ini seperti di kolam berenang umum."
Sesudah itu, Kelvin kembali ke lantai dasar yang mana lantai itu merupakan rumah makan penginapan dan duduk di kursi yang kosong.
Tidak lama kemudian, Luna datang membawa beberapa makanan diatas nampan dan disajikan keatas meja.
"Kak Kelvin, selamat menikmati!" ucap Luna dengan senyuman lebar.
"Terimakasih."
Lalu, Luna meninggalkan Kelvin dan Kelvin sendiri melihat kearah makanan yang disajikan yang mana dirinya disungguhi omelette dan pasta.
Kelvin yang melihat itu, dia sontak menyantap nya dengan lahap dan merasakan kenikmatan makanan tersebut.
Seusai makan, Kelvin melihat Luna yang hendak berbelanja. Melihat itu, dia sontak beranjak dari kursi dan menghampiri Luna.
"Luna, apakah kamu mau berbelanja?" tanya Kelvin.
Luna mengangguk kepalanya, "Iya, kenapa kak Kelvin? Apakah kakak ingin menitipkan sesuatu?"
Kelvin yang sama sekali tidak tahu ibukota Arc, dia pun memutuskan untuk menemani Luna. "Bolehkah aku membantu mu berbelanja? Sekalian, aku ingin tahu kota ini."
"Tentu saja boleh. Terimakasih," jawab senang Luna.
Lalu, Luna dan Kelvin saling bertukar senyum dan tidak lama mereka pun pergi ke pusat kota untuk berbelanja.
Disana Luna memperkenalkan ibukota Arc seraya belanja beberapa kebutuhan dan meski, Luna belanja banyak barang dan bahan makanan. Dia memakai tas sihir sehingga semua ringan saja bagi nya.
Selain itu, Luna juga memperkenalkan beberapa kuliner khas ibukota Arc dan Kelvin pun mentraktir nya.
Lalu di pusat kota, Luna dan Kelvin makan bersama serta berbincang-bincang.
"Kak Kelvin dari mana?" tanya Luna.
"Aku dari desa Sasha."
"Ehh?! Asal kakak jauh sekali! Lalu, kenapa kakak jauh-jauh ke ibukota?"
"Aku ingin mengikuti ujian masuk ke akademi sihir Utopia."
"Oh, begitu. Pantas saja. Tapi, aku dengar untuk masuk ke akademi itu persaingan sangat ketat!"
"Meski pun begitu, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk masuk ke Akademi Sihir Utopia."
"Begitu. Baiklah, semangat! Aku mendukung kakak!"
Kelvin pun tersenyum, "Terimakasih, Luna."
Luna pun juga ikut tersenyum. Setelah itu, Kelvin dan Luna melanjutkan langkahnya untuk pulang.
...# The Great Sage, Kelvin #...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
John Singgih
menemani Luna belanja di pasar ibukota
2023-07-12
0
Harman LokeST
Kevin menemani Luna berbelas
2022-11-23
1