Akademi Sihir Utopia | Chapter 19 - Hari pertama di Akademi

...Chapter 19. Hari pertama di Akademi....

Saat ini Kelvin sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah dari penginapan yang mana dia sedang membasuh diri dan mengenakan seragam.

"Yosh, aku sudah siap!" ucap Kelvin seusai merapihkan dasinya.

Seusai itu, Kelvin pun keluar dari kamarnya dan turun ke lantai dasar yang mana dia disambut oleh Luna dan Ibu nya.

"Selamat pagi, Kelvin!" sapa Luna.

"Selamat pagi juga Luna!" Kelvin menoleh ke ibunya Kelvin. "Selamat pagi, Bu Noella!"

Kelvin yang sudah lebih satu Minggu tinggal di penginapan, dia pun sudah kenal akrab. Lebih dari itu, Kelvin yang tidak punya tempat tinggal dia pun memutuskan untuk tinggal setengah tahun yang mana Kelvin harus membayar 360 ribu Valen atau 3 koin emas putih dan 6 koin emas.

Kelvin pun tidak mempermasalahkan dan membayar biaya tersebut.

Waktu yang masih pagi, Kelvin pun memutuskan untuk sarapan dahulu dan dia pun duduk di kursi kosong.

"Kelvin, ini sarapan mu!" seru Luna seraya menyajikan makanan diatas meja.

"Terimakasih," jawab Kelvin dengan senyuman kecil.

Lalu, Kelvin pun menyantap sarapan nya dengan lahap dan berangkat ke akademi sihir.

Pada hari pertama ini, Kelvin harus menghadiri pertemuan murid yang mana kepala sekolah Wu Ling memberikan pidatonya.

Sosok badan nya yang tegap, tinggi dan berambut putih panjang membuat kesan mendalam akan sosok nya.

"Dia lebih mirip pendekar donghua dari pada penyihir. Aku pikir kepala sekolah sihir itu pria paruh baya dengan rambut serta janggut yang putih panjang," batin Kelvin.

Lalu, disaat Kelvin memperhatikan Kepala Sekolah Wu Ling, dia pun menyadari tatapan Kelvin dan membuat nya melihat Kelvin juga dengan senyuman kecil.

Kelvin yang menyadari itu, dia pun sontak memalingkan wajahnya.

Seusai acara penerimaan Murid baru, Kelvin pun pergi ke kelas nya yang mana kelas S merupakan kelas Elite dan semua dari mereka adalah bangsawan, pengusaha besar bahkan keturunan pahlawan.

Dia bernama Rei Wolford, cucu dari Petapa agung, Alfred Wolford dan Penyihir Genius, Melina Wolford.

Adapun putra mahkota kerajaan Artemisia, Arthur Artemisia serta para pengawal yang seumuran dengan nya.

Kelvin yang melihat kedua sosok itu berada satu kelas dengan nya. Kelvin pun hanya bisa menghela nafas panjang dan memutuskan untuk memilih tidak banyak bersosialisasi dengan mereka. Maka dari itu, dia memutuskan untuk duduk di sudut belakang kelas.

Tidak lama kemudian, datang sosok pria dewasa yang masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya.

"Selamat pagi kelas! Saya Andre, walikelas S ini dan petugas dari Divisi sihir. Salam kenal! Saya akan memberikan jadwal pelajaran kepada kalian!"

Dan, sejak itu Kelvin pun menjalani masa sekolah nya.

Di Akademi sihir ini memiliki beberapa kurikulum yang harus dikuasai oleh para muridnya diantara nya;

Teori sihir dasar, menengah, tinggi, legendaris dan Dewa;

Sejarah dunia Artemisia;

Etika dan tata Krama;

Monster;

Teori keselarasan sihir dengan fisik, senjata dan Artefak;

Dan, praktek nya.

Lepas dari itu semua, tujuan Kelvin hanya lah satu masuk ke Akademi Sihir Utopia ialah mencari pelaku pembunuh kedua adiknya serta mempelajari sihir kebangkitan.

Jam istirahat pun tiba, disaat Rei dan Arthur beranjak dari kursi yang ingin meninggalkan kelas. Rei pun menghentikan langkahnya dan membuat Arthur juga menghentikan langkahnya.

Lalu, Rei menghampiri Kelvin yang sedang tidur diatas tangan yang terlipat di meja.

"Hei, kamu Kelvin, Bukan?" sapa Rei.

Kelvin yang sedang pura-pura tidur, dia beranjak bangun dan berpura-pura terkejut. "Oh, Tuan Rei. Maaf, saya sedang istirahat. Ada apa?"

"Hahaha ... jangan panggil aku Tuan! Panggil saja Rei! Oiya, apakah kamu mau istirahat bersama?"

Kelvin pun sontak berdiri dan menjawab nya dengan lantang. "Dengan senang hati, Rei!"

Rei pun tersenyum ramah begitu juga Arthur. Lalu, mereka pun bersama-sama keluar kelas dan pergi ke kantin.

Kelvin yang merupakan kalangan rakyat jelata tidak mungkin bisa menolak ajakan dari cucu pahlawan dan pangeran mahkota. Walaupun sebenarnya, dia enggan bergaul dengan kalangan atas.

Selama perjalanan ke kantin, sosok Rei dan Arthur menjadi sorotan para murid lainnya dengan tatapan kagum.

Dan, lagi-lagi hal itu membuat Kelvin menghela nafas panjang. "Seperti nya memang sosok figuran lebih nyaman," batin Kelvin dengan enggan sosok nya menjadi sorotan.

"Kelvin, kamu berasal dari mana?" tanya Arthur.

Arthur merupakan sosok pangeran idaman para wanita lantaran sosok nya yang tampan, pintar dan baik hati bahkan sampai Kelvin merasa Arthur memiliki status yang sama dengan dirinya.

"Aku dari Desa Sasha."

Rei yang mendengar itu, dia sontak terkejut. "Jauh nya!"

Kelvin pun hanya tersenyum kecil.

"Ohh, begitu. Keluargamu disana?" sambung tanya Arthur.

Kelvin menggelengkan kepalanya, "Aku yatim piatu dan kedua adikku juga sudah meninggal dunia. Jadi, aku hanya hidup sendiri," jawab Kelvin dengan senyuman lebar.

"Tenang saja! Mulai saat ini, kamu tidak sendiri!" ucap Rei dengan senyuman lebar dan jempol tangan.

Beberapa saat kemudian, Kelvin dan lainnya tiba di halaman dekat kantin sedang ada duel yang mana ada dua murid saling berhadapan dan salah satu dari mereka melemparkan dasi miliknya sebagai tanda tantangan.

"Saya menantang mu!" seru gadis berambut panjang merah yang melemparkan dasi ke sosok pemuda tinggi.

Lalu, Pemuda tinggi itu tersenyum remeh. "Hahaha ... baiklah, saya terima tantangan mu!"

Lalu, Rei bertanya kepada salah satu murid yang sudah berada disana sebelum nya.

"Kakak kelas itu telah melecehkan teman dari gadis berambut merah."

Dan, sosok teman yang dibela nya itu gadis berambut biru panjang yang berada di belakang gadis berambut merah.

Sesaat kemudian, pemuda itu mengeluarkan pisau kecil dan diisikan sihir api.

"Saya seorang Knife magician. Jadi, saya akan serius menghadapi mu!" seru pemuda.

Gadis berambut merah itu pun tersenyum, "Saya tidak takut. Tunjukkan kemampuan mu!" jawab gadis berambut merah dengan mengeluarkan tongkat sihir kecil.

Melihat itu, Rei pun ingin menghentikan nya. "Hen-"

Sebelum menyelesaikan ucapannya, Arthur melarang Rei. "Rei, ini duel. Lebih baik, kamu tidak perlu terlibat."

"Tapi ..." ngelak Rei.

Arthur pun tetap menggelengkan kepalanya dan Rei pun menurutinya.

Sedangkan Kelvin hanya tersenyum kecil, "Pahlawan selalu bersifat naif dan Bangsawan selalu memikirkan kehormatan," batin Kelvin.

Sesaat kemudian, duel pun dimulai yang mana pemuda melesatkan dengan cepat menghampiri gadis berambut merah yang sedang merapalkan mantra.

"Wahai..."

"Terlalu lambat!" ucap pemuda yang sudah berada di hadapan gadis berambut merah.

Gadis berambut merah itu sontak terkejut dengan kehadiran pemuda. "Apa? Cepat nya!"

Dengan senyuman remeh, pemuda itu pun melancarkan serangan tusukan kearah gadis berambut merah.

Rei yang melihat itu, dia mengepal tangan nya dengan keras dan ingin melesatkan sihir nya. Melihat itu, Kelvin juga bertindak lebih cepat.

"Slip." gumam Kelvin.

Slip adalah Sihir Zero yang memiliki kemampuan mengurangi gesekan benda padat ke titik di mana atau siapa pun (termasuk pengguna) akan terpeleset dan jatuh jika dia berjalan di atas benda yang terpengaruh. Pembuatan sihir ini memakan biaya 30 poin.

Menurut Kelvin, meski skill ini terlihat sederhana dan sepele akan tetapi jika digunakan pada waktu yang tepat. Maka skill ini akan sangat berguna.

Dan, sesaat kemudian muncul lingkaran sihir kecil yang membuat pemuda itu terpeleset dihadapan gadis berambut merah dan menjatuhkan juga gadis tersebut.

Peristiwa itu pun membuat semua murid yang menonton tertawa senang termasuk Arthur. Sedangkan, Rei menatap tajam pijakan pemuda itu. Kelvin menduga hanya Rei yang menyadari sihir tersebut.

Disisi lain, pemuda itu sontak bangun dari jatuhnya dan geram kesal. "Apa yang kamu lakukan Jlang?!" umpat kesal pemuda yang mana dia menuduh penyebab terpeleset nya diri nya karena sihir sang gadis.

Gadis rambut biru sontak membantu gadis rambut merah untuk bangun, "Apa maksud mu? Kamu sendiri yang terpeleset. Kenapa menuduh ku?!"

"Benar itu!" sambung gadis berambut biru.

Melihat perdebatan itu, Arthur pun turun tangan. "Hentikan kalian semua!" seru Arthur.

Dengan ekspresi kesal pemuda itu sontak melihat sumber suara namun, saat melihat itu Arthur. Dia langsung berpura-pura tenang.

"Pangeran," jawab pemuda dengan menundukkan kepalanya.

Tidak hanya pemuda itu, kedua gadis itu juga ikut melihat sumber suara dan mereka pun juga terkejut dengan kehadiran Arthur.

Arthur dan lainnya pun menghampiri sang gadis dan pemuda tersebut.

"Duel berakhir, aku harap kamu mengerti!" seru Arthur.

"Baik, pangeran," jawab pemuda lalu, tidak lama dia pun pergi meninggalkan sang gadis.

Dan, duel pun berakhir dengan tanpa hasil.

Lalu, kedua gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Terima kasih, pangeran. Tuan-tuan," ucap gadis berambut merah seraya membungkukkan badan nya.

"Tidak perlu berterima kasih. Kami hanya lewat dan menyaksikan duel mu," jawab Arthur.

Arthur, Rei dan Kelvin pun saling bertukar senyum.

...# The Great Sage, Kelvin #...

Estimasi Bab ini...

+ Membeli skill Slip, -30 poin.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

beli skill yang dapat buat orang terpleset

2023-07-12

0

Harman LokeST

Harman LokeST

nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice nice author

2022-11-23

1

♨️ C A H 💧 A N G O N ♨️

♨️ C A H 💧 A N G O N ♨️

Rei Wolford ini apanya Sin Wolford dari Kenja no Mago thor?

2022-11-21

1

lihat semua
Episodes
1 Rewrite System | Chapter 01. Kelvin, sang penebang kayu.
2 Rewrite System | Chapter 02. Fitnah
3 Rewrite System | Chapter 03. Bertahan hidup di Dungeon tanpa Sihir dan senjata.
4 Rewrite System | Chapter 04. Yang Kuat Yang Bertahan
5 Rewrite System | Chapter 05. Hobgoblin
6 Rewrite System | Chapter 06. Reincarnation
7 Rewrite System | Chapter 07. Rewrite System Master
8 Rewrite System | Chapter 08. Ujian Petapa Agung
9 Rewrite System | Chapter 09. Petapa Agung dan Dungeon Master, Kyu
10 Rewrite System | Chapter 10. Aku pasti akan menyelamatkan Kalian
11 Rewrite System | Chapter 11. Pohon Iblis
12 Rewrite System | Chapter 12. Kelvin naik peringkat
13 Rewrite System | Chapter 13. Bakat Sihir
14 Rewrite System | Chapter 14. Melawan Jay
15 Rewrite System | Chapter 15. Orc di Hutan
16 Rewrite System | Chapter 16. Luna Stardia
17 Rewrite System | Chapter 17. Jalan-jalan bersama Luna
18 Akademi sihir Utopia | Chapter 18. Ujian masuk
19 Akademi Sihir Utopia | Chapter 19 - Hari pertama di Akademi
20 Akademi sihir Utopia | Chapter 20 - Masih Hari pertama sekolah
21 Akademi sihir Utopia | Chapter 21. Klub dan Risa
22 Akademi sihir Utopia | Chapter 22. Kegiatan Klub
23 Akademi Sihir Utopia | Chapter 23. Duel dan Skill Zero, Petapa Agung
24 Ding! [Status]
25 Akademi Sihir Utopia | Chapter 24. Dungeon Rahasia
26 Akademi sihir Utopia | Chapter 25
27 Akademi Sihir Utopia | Chapter 26. Contract
28 Akademi sihir Utopia | Chapter 27. Dungeon Portabel dan Sihir Zero Elemental
29 Ding! [Status]
30 Akademi Sihir Utopia | Chapter 28. Riset Slime Iris
31 Akademi sihir Utopia | Chapter 29. Kelas pedang yang menyenangkan
32 Akademi sihir Utopia | Chapter 30. Mencari Philosopher Stone dan pelaku nya
33 Akademi Sihir Utopia | Chapter 31. Symbiote
34 Akademi sihir Utopia | Chapter 32. Pernyataan Kelvin
35 Akademi sihir Utopia | Chapter 33. Kembalinya Ken dan Joana
36 Akademi Sihir Utopia | Chapter 34. Serangan dua sisi
37 Akademi sihir Utopia | Chapter 35. Kehidupan yang damai
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Rewrite System | Chapter 01. Kelvin, sang penebang kayu.
2
Rewrite System | Chapter 02. Fitnah
3
Rewrite System | Chapter 03. Bertahan hidup di Dungeon tanpa Sihir dan senjata.
4
Rewrite System | Chapter 04. Yang Kuat Yang Bertahan
5
Rewrite System | Chapter 05. Hobgoblin
6
Rewrite System | Chapter 06. Reincarnation
7
Rewrite System | Chapter 07. Rewrite System Master
8
Rewrite System | Chapter 08. Ujian Petapa Agung
9
Rewrite System | Chapter 09. Petapa Agung dan Dungeon Master, Kyu
10
Rewrite System | Chapter 10. Aku pasti akan menyelamatkan Kalian
11
Rewrite System | Chapter 11. Pohon Iblis
12
Rewrite System | Chapter 12. Kelvin naik peringkat
13
Rewrite System | Chapter 13. Bakat Sihir
14
Rewrite System | Chapter 14. Melawan Jay
15
Rewrite System | Chapter 15. Orc di Hutan
16
Rewrite System | Chapter 16. Luna Stardia
17
Rewrite System | Chapter 17. Jalan-jalan bersama Luna
18
Akademi sihir Utopia | Chapter 18. Ujian masuk
19
Akademi Sihir Utopia | Chapter 19 - Hari pertama di Akademi
20
Akademi sihir Utopia | Chapter 20 - Masih Hari pertama sekolah
21
Akademi sihir Utopia | Chapter 21. Klub dan Risa
22
Akademi sihir Utopia | Chapter 22. Kegiatan Klub
23
Akademi Sihir Utopia | Chapter 23. Duel dan Skill Zero, Petapa Agung
24
Ding! [Status]
25
Akademi Sihir Utopia | Chapter 24. Dungeon Rahasia
26
Akademi sihir Utopia | Chapter 25
27
Akademi Sihir Utopia | Chapter 26. Contract
28
Akademi sihir Utopia | Chapter 27. Dungeon Portabel dan Sihir Zero Elemental
29
Ding! [Status]
30
Akademi Sihir Utopia | Chapter 28. Riset Slime Iris
31
Akademi sihir Utopia | Chapter 29. Kelas pedang yang menyenangkan
32
Akademi sihir Utopia | Chapter 30. Mencari Philosopher Stone dan pelaku nya
33
Akademi Sihir Utopia | Chapter 31. Symbiote
34
Akademi sihir Utopia | Chapter 32. Pernyataan Kelvin
35
Akademi sihir Utopia | Chapter 33. Kembalinya Ken dan Joana
36
Akademi Sihir Utopia | Chapter 34. Serangan dua sisi
37
Akademi sihir Utopia | Chapter 35. Kehidupan yang damai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!