"Minta maaflah secara tulus terhadap semua orang yang telah kamu sakiti dan mintalah agar mereka mau mendoakan kamu dengan tulus hati agar dirimu tidak tersiksa di sana," ucap Pemimpin Boneka.
"Aku bersedia melakukan itu tetapi bagaimana dengan orang yang sudah meninggal?" tanya Delisa.
"Kamu juga membunuh orang?" tanya Dewi Arumi dengan nada terkejut.
"Iya, dua pelayan terpaksa aku bunuh agar putriku mendapatkan asuransi yang besar." Jawab Delisa.
"Maksudnya?" tanya Dewi Arumi dengan wajah bingung.
"Aku membunuh dua pelayan wanita dengan cara membom mansion milik menantuku. Aku melakukan itu agar pihak asuransi mengira kalau putriku dan cucuku meninggal dunia padahal dua pelayan itu, dengan demikian asuransi akan jatuh ke tangan suaminya dan aku langsung memintanya termasuk asuransi mansion yang aku bom." Jawab Delisa.
"Padahal harta tidak bisa di bawa mati tapi kenapa putrimu maruk sekali ingin menguasai semuanya?" tanya Dewi Arumi yang tidak mengerti jalan pikiran manusia yang melakukan berbagai cara demi kepentingan dirinya sendiri.
"Aku tahu dan sekarang aku sangat menyesal." Jawab Delisa.
"Iyalah sangat menyesal karena sudah mati coba masih hidup mana mungkin sangat menyesal." Sindir Dewi Arumi.
Delisa hanya menundukkan kepalanya dan dalam hatinya sangat menyesali perbuatannya, kenapa dirinya dulu sangat jahat terhadap suaminya, keluarga suaminya, sahabatnya yang sekaligus adik iparnya dan juga terhadap ke dua menantu nya.
Delisa hanya bisa terisak menyesali perbuatan di masa lalunya dan kini dirinya memetik apa yang telah ditanamnya semasa hidupnya.
"Dewi Arumi, bisakah kamu diam sebentar?" tanya Pemimpin Boneka yang mengetahui kalau Dewi Arumi akan mengeluarkan kata-kata pedasnya lagi.
Dewi Arumi hanya mengarahkan tangannya ke arah mulutnya dan pura-pura mengunci mulutnya kemudian seakan-akan membuang kuncinya secara asal. Pemimpin Boneka yang melihat Dewi Arumi hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Kamu mempunyai aset dari pemberian mantan suamimu mintalah ijin agar semuanya dijual dan diberikan ke keluarga dua pelayan yang telah kamu bunuh sambil meminta maaf atas apa yang dulu pernah kamu lakukan." Ucap Pemimpin Pokemon.
"Baik, aku akan melakukan itu, apakah ada yang lainnya?" tanya Delisa.
"Tidak ada." jawab Pemimpin Boneka.
"Lalu bagaimana aku berkomunikasi dengan keluargaku dan orang-orang yang telah aku sakiti?" tanya Delisa.
"Sedangkan tidak semua orang bisa melihat wujudku." sambung Delisa.
"Nanti kamu masuk ke dalam tubuh Dewi Arumi untuk meminta maaf." Jawab Pemimpin Boneka.
"Roh Delisa masuk ke dalam tubuhku? Aku tidak mau." Tolak Dewi Arumi.
"Kenapa tidak mau?" tanya Pemimpin Boneka.
"Tuan Boneka, jika Delisa masuk ke dalam tubuhku untuk meminta maaf ke orang-orang yang telah disakiti oleh Delisa, bisa saja ada orang yang sangat membencinya dan dilimpahkan ke aku. Aku tidak mau wajah cantikku rusak dan tubuh mulus ku jadi banyak luka akibat kebenciannya terhadap Delisa." jawab Dewi Arumi menjelaskan.
"Kan tinggal menjentikkan jarinya maka wajah dan tubuhmu kembali seperti semula." jawab Pemimpin Boneka.
Dewi Arumi terdiam beberapa saat hingga akhirnya Dewi Arumi tersenyum.
"Jika seandainya aku mau menerima tugas itu, apakah kebaikanku di hitung?" tanya Dewi Arumi yang ingin secepatnya hukumannya berakhir.
"Bukannya aku hitungan melakukan kebaikan masalahnya aku ingin secepatnya kembali ke negeriku. Seribu kebaikan itu sangat banyak dan aku tidak tahu sudah berapa aku melakukan kebaikan." Sambung Dewi Arumi.
"Baiklah tapi dengan satu syarat jangan menggunakan sihirmu ketika ada yang marah dan ingin mencelakai dirimu." Ucap Pemimpin Boneka.
"Berarti aku harus pasrah ketika aku di siksa oleh mereka?" tanya Dewi Arumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yulita
yg sabar ya Arumi perjalanan mencari kebaikan itu memang sanggat sulit,😇
2022-12-01
1
Sumawita
Hahahaha Delisa Delisa baru menyesal setelah jadi setan
2022-12-01
0
Aprilia dwi
kalo Uda jadi demit aja baru tobat
2022-12-01
0