Keluarga Besar Daddy Alvonso

'Semoga saja ada jalan keluarnya,' ucap Alena dalam hati.

'Semoga saja,' jawab Putri Jelita melalui telepati.

'Tuan,' panggil Putri Jelita.

Hening

'Tuan,' panggil Putri Jelita kembali.

Hening

'Huh ... Nyebelin banget sudah mengutukku jadi Putri Jelita di panggil malah tidur. Awas saja kalau aku sudah melakukan seribu kebaikan maka aku ...' ucapan Putri Jelita terpotong oleh pemimpin Boneka.

'Maka aku apa?' Tanya pemimpin Boneka.

'Maka aku akan mengutuk Tuan Boneka menjadi seorang wanita jelek dan gendut seperti gajah,' jawab Putri Jelita tanpa sadar dengan nada kesal.

'Oh begitu, sepertinya kebaikan yang barusan kamu lakukan ini aku hitung dari nol lagi,' ucap pemimpin Boneka dengan nada mengancam karena dirinya seorang pria dikutuk menjadi boneka wanita jelek dan gendut seperti gajah.

'Maaf Tuan, aku salah bicara,' ucap Putri Jelita.

'Sekali lagi mengatakan seperti itu aku tidak segan menghilangkan semua kebaikan yang kamu lakukan,' ucap pemimpin Boneka.

'Baik Tuan, memang tuan habis kemana?' tanya Putri Jelita.

'Tidur,' jawab Pemimpin Boneka asal.

'Sudah aku tebak,' ucap Putri Jelita dengan wajah kesal.

'Karena kamu dari tadi menjelekkan aku maka rencana bonus kebaikan yang telah kamu lakukan terpaksa aku batalkan,' ucap Pemimpin Boneka dengan nada masih kesal.

'Apa bonus? Tuan yang sangat tampan dan baik hati hamba mohon jangan hilangkan bonus untuk ku,' mohon Putri Jelita lebay.

'Cih .. kalau ada maunya memohon," cibir Pemimpin Boneka.

'Hehehe.. Bonusnya apa Tuan?' tanya Putri Jelita tanpa memperdulikan cibiran Pemimpin Boneka.

'Jam dua belas malam hingga jam lima belas kamu akan berubah menjadi Dewi Arumi tapi setelah itu kamu akan berubah lagi menjadi Putri Jelita,' jawab Pemimpin Boneka.

'Aku kira seribu kebaikan mendapatkan potongan delapan puluh persen,' ucap Putri Jelita yang menginginkan kembali ke negri awan.

'Jadi kamu tidak mau, baiklah bonusnya tidak jadi alias batal,' ucap Pemimpin Boneka.

'Akhhhhh... jangan ... aku mau,' jawab Putri Jelita.

'Terpaksa,' sambung Putri Jelita dengan suara pelan nyaris tidak terdengar.

'Putri Jelita, sepertinya aku akan menambah hukumannya menjadi seribu lima ratus kebaikan,' ucap Pemimpin Boneka dengan nada mengancam.

'Ampun, jangan Tuan aku hanya bercanda,' ucap Putri Jelita sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah dadanya.

Pemimpin Boneka hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan dengan sifat Dewi Arumi.

'Oh ya mengenai Alena, kamu berubah menjadi Alena sampai sore dan berkerja di perusahaan,' ucap Pemimpin Boneka mengalihkan pembicaraan.

'Kenapa tidak menemani di sekolah Alicia?' tanya Putri Jelita yang mulai serius.

'Karena wanita itu akan memalukan Alena dengan menyewa seorang karyawan di kantornya sedangkan di sekolah Alicia tidak ada masalah,' jawab Pemimpin Boneka menjelaskan.

'Aku mengerti sekarang,' ucap Putri Jelita.

'Kamu boleh menggunakan sihir jika memang kamu terpaksa menggunakannya,' ucap Pemimpin Jelita.

'Baik Tuan,' jawab Putri Jelita.

'Kak Alena, besok Kak Alena menemani Alicia ke sekolah,' ucap Putri Jelita.

'Lalu pekerjaan ku bagaimana?' tanya Alena.

'Aku akan berubah menjadi Kakak karena kata pemimpin Boneka kalau wanita itu menyewa seorang karyawan di kantornya untuk mencelakai Kakak,' jawab Putri Jelita menjelaskan.

'Wanita itu sangat jahat sekali, Kakak tidak habis pikir kenapa mantan suamiku mau menikah dengan wanita jahat seperti itu,' ucap Alena sambil mengusap wajah nya dengan kasar.

'Kakak yang sabar dan semoga Kakak mendapatkan orang yang lebih baik. Aku sangat yakin suatu saat nanti wanita itu terkena karmanya,' ucap Putri Jelita.

'Semoga saja dan sekarang Kakak ingin istirahat,' ucap Alena sambil turun dari ranjang.

'Istirahatlah Kak,' ucap Putri Jelita.

Alena hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan meninggalkan kamar Alicia sedangkan Putri Jelita menunggu jam dua belas malam.

Detik demi detik di lalui dan menit demi menit terasa berjalan dengan lambat itu yang dialami oleh Putri Jelita menunggu jam dua belas malam hingga waktu yang di tunggu yaitu jam dua belas malam akhirnya tiba.

Whushh

Putri Jelita kini berubah menjadi Dewi Arumi yang sangat cantik seperti bidadari.

"Aku mau kemana ya?" tanya Dewi Arumi sambil berpikir.

"Aku hanya di beri waktu tiga jam setelah itu aku kembali menjadi Putri Jelita," sambung Dewi Arumi.

"Lebih baik aku terbang dari satu pohon ke pohon lain untuk melihat keindahan," sambung Dewi Arumi.

Dewi Arumi mengarahkan tangannya ke atas kemudian memutarkan tangannya.

Wushhhh

Kini Dewi Arumi berada di atas genteng kemudian terbang dari satu pohon ke pohon lainnya hingga hampir setengah jam Dewi Arumi melihat mansion yang sangat besar di mana ada serombongan pria berpakaian serba hitam berjalan mengendap-endap menuju ke mansion.

"Sepertinya mereka penjahat, aku harus menolong penghuni mansion itu," ucap Dewi Arumi yang tidak menyukai orang berbuat jahat.

Dewi Arumi berhenti di atas genteng kemudian mengarahkan tangannya ke atas kemudian menggerakkan tangannya.

Whushh

"Akhhhhhhhh ..." teriak beberapa pria berpakaian serba hitam.

"Oops lupa, kalau berbuat baik jangan menggunakan sihir," ucap Dewi Arumi.

"Untung aku hanya memberikan pelajaran ke beberapa pria berpakaian serba hitam kalau tidak aku tidak berbuat kebaikan," sambung Dewi Arumi.

Apa yang dilakukan oleh Dewi Arumi membuat beberapa pria tersebut berteriak kesakitan karena tiba-tiba jatuh ke lantai hal itu membuat semua penghuni mansion bangun.

Di dalam Mansion

"Apakah Daddy mendengar beberapa suara orang berteriak?" tanya Mommy Laras.

"Daddy dengar Mom, lebih baik kita keluar untuk melihat apa yang terjadi," ucap Daddy Alvonso.

Daddy Alvonso dan Mommy Laras turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah pintu kamar.

Ceklek

Daddy Alvonso membuka pintu kamarnya bersamaan pintu samping kanan dan kiri juga terbuka.

"Daddy dan Mommy di kamar saja biar kami melihat apa yang terjadi," ucap Alvonso putra pertama mereka.

"Benar kata Kak Alvonso biar kami yang melihatnya," sambung Alvian putra ke dua.

"Dennis, Elisabeth, Debby dan Leo kalian lindungi Mommy dan Daddy," perintah Alvonso.

"Baik Kak," jawab mereka serempak.

Mereka adalah keluarga besar Daddy Alvonso di mana mereka sedang liburan sekeluarga termasuk anak angkat Daddy Alvonso dan Mommy Laras.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :

Blurb

Rico Dominico, masuk ke ruang bawah tanah di rumah tua milik kakeknya. Dia melihat sebuah buku yang tersimpan secara terpisah. Begitu dibuka ada cahaya yang keluar dari buku itu dan menyeret dirinya ke dimensi dunia lain.

Kini Rico berada di dunia antah berantah, yang dimana para penghuninya memiliki kekuatan sihir dan bisa memanggil hewan suci sebagai pelindung mereka.

Rico mengucapkan sebuah mantra yang bisa memanggil Raja Naga yang legendaris. Hal ini membuktikan kalau dirinya punya kekuatan yang sangat besar. Akibatnya, dia diburu oleh banyak orang yang menginginkan kekuatan dirinya.

Rico dan teman-temannya melawan Raja Didio yang kejam dan sangat kuat untuk membebaskan negeri Eleanor.

Akankah Rico bisa selamat dari incaran mereka?

Apakah dia juga akan bisa kembali ke dunia aslinya?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***