"Hei kalian! Ngapain kalian ke toilet paling bau dan terkenal angker? Kerja!" Perintah Manager Keuangan.
"Maaf Bu, toiletnya sangat wangi makanya kami ingin melihatnya." jawab mereka serempak.
"Mana mungkin sangat wangi." ucap Manager Keuangan sambil menatap tajam ke arah Dewi Arumi yang menyamar menjadi Alena.
"Benar Bu, kalau Ibu tidak percaya silahkan saja." jawab mereka bersamaan sambil memundurkan tubuhnya ke arah samping agar Manager Keuangan bisa masuk ke dalam.
Dewi Arumi yang melihat Manager Keuangan menatap dirinya dengan tatapan tajam menjentikkan jarinya dan semua langsung diam membatu begitu pula dengan yang ada di perusahaan tersebut dan sekitarnya.
"Siapa wanita ini? Kenapa menatapku dengan tatapan tajam?" tanya Dewi sambil memutar tangannya ke atas.
Whushh
Dewi Arumi menatap dinding dimana dinding itu berubah seperti TV. Dewi Arumi menontonnya hingga akhirnya Dewi Arumi tahu siapa wanita itu sebenarnya.
"Oh dia itu Manager Keuangan dan orang suruhan wanita jahat itu pantas saja menatapku dengan penuh kebencian. Awas saja akan aku balas kamu nenek lampir." ucap Dewi Arumi sambil menahan kesal.
"Tapi tunggu, katanya toilet ini terkenal angker. Aku ingin melihat apakah toilet ini benar-benar angker atau tidak." Sambung Dewi Arumi.
Dewi Arumi kembali masuk ke dalam kamar mandi dengan cara menembus dinding karena pintunya tertutup dengan tubuh teman-temannya Alena.
Dewi Arumi menatap ke sekeliling kamar mandi hingga dirinya melihat ada salah satu kamar mandi di gembok dari luar.
whushh
Dewi Arumi menggerakkan tangannya dan otomatis gembok tersebut terbuka kemudian Dewi Arumi mendorong pintu kamar mandi dengan perlahan.
"Astoge kaget aku." Ucap Dewi Arumi sambil mengusap dadanya saking terkejutnya ketika melihat seorang wanita berpakaian serba putih berdiri menatapnya dengan tatapan sendu.
"Siapa kamu dan kenapa kamu menakuti orang yang berkerja di sini?" tanya Dewi Arumi ketika jantungnya tidak berdetak kencang karena saking terkejutnya.
"Dewi Arumi, tolong aku." Mohon wanita itu tanpa menjawab pertanyaan Dewi Arumi.
"Kamu tahu namaku?" tanya Dewi Arumi dengan terkejut.
"Tentu saja aku tahu karena aku hantu penunggu toilet." jawab wanita tersebut.
"Pantas saja kamu bisa terbang." Ucap Dewi Arumi polos.
Wanita tersebut hanya memutar bolanya ke atas dengan malas sedangkan Dewi Arumi hanya tersenyum.
"Apa yang bisa aku bantu?" tanya Dewi Arumi setelah beberapa saat terdiam.
"Di masa hidupku aku selalu berbuat jahat dan sering menyakiti baik sama suamiku, ke dua menantuku dan sering menghasut ke dua anak kembarku terlebih dengan ke dua mertuaku serta keluarga besar suamiku. Aku sangat menyesali perbuatan ku dan ingin meminta maaf sama mereka semua. Aku sangat tersiksa di alam kubur jadi aku mohon bantuan Dewi Arumi agar jiwaku tidak di siksa secara terus-menerus." Jawab wanita tersebut sambil menyatukan ke dua tangannya dan diletakkan di dadanya.
"Aku akan tanyakan sama pemimpin Boneka dulu." ucap Dewi Arumi.
Wanita tersebut hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti kemudian Dewi Arumi mulai memanggil Pemimpin boneka.
"Tuan Boneka," panggil Dewi Arumi.
"Delisa, dosa mu sudah tidak terhitung jumlahnya." Ucap Pemimpin Boneka tanpa menjawab panggilan Dewi Arumi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Cerita tentang Delisa dan keluarganya dapat di baca novelku dengan judul :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bruk
"Aku tahu dan aku sangat menyesali perbuatan ku di masa lalu. Adakah yang bisa aku lakukan untuk menebus semua dosa - dosaku?" Tanya Delisa penuh harap sambil berlutut.
Untuk pertama kalinya Delisa berlutut karena dirinya selama ini sangat angkuh dan semena - mena terhadap orang lain terlebih ke dua menantunya.
"Hanya ada satu cara tapi sangat berat." ucap Pemimpin Boneka.
"Aku bersedia melakukan apapun asalkan aku tidak tersiksa." Jawab Delisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yulita
hahaha🤣🤣🤣akhir nya hantu Delisa bertobat juga,kereatif benar si author ko bisa kepikiran buat novel yg alur nya begini,keren deh poko ny mantap👍👍👍
2022-11-30
2
Santi Joseph Rarsina
lanjut🥰🥰
2022-11-30
0
Yayuk Triatmaja
Terima kasih banyak
2022-11-30
0