"Kami sudah bercerai," jawab Alena dengan suara berbisik.
Andi hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka saling terdiam sedangkan di tempat yang berbeda tepatnya di rumah milik Alena di mana Putri Jelita akan berubah wujudnya menjadi Dewi Arumi karena dirinya ada misi.
Whushh
Putri Jelita berubah menjadi Dewi Arumi kemudian menatap ke sekeliling ruangan.
"Aku mandi tidak ya?" tanya Dewi Arumi sambil berpikir.
"Mandi sajalah biar tubuhku segar," ucap Dewi Arumi sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Dua belas menit kemudian Dewi Arumi sudah selesai mandi dan melihat tubuhnya basah dan mulai kedinginan. Dewi Arumi menjentikkan jarinya dan otomatis tubuhnya menjadi kering.
"Aku pakai pakaian apa ya?" tanya Dewi Arumi sambil berpikir di mana tubuhnya masih polos tanpa sehelai benangpun.
Dewi Arumi menatap sekeliling ruangan milik Alicia hingga Dewi Arumi melihat poster yang menempel di dinding di mana poster itu seorang wanita cantik dan seksi memakai dress warna hitam.
"Apa pakai itu aja ya?" tanya Dewi Arumi sambil berfikir.
"Coba saja," jawab Dewi Arumi sambil menjentikkan jarinya.
Cling
Tubuh polos Dewi Arumi yang polos tanpa sehelai benang kini berubah sudah memakai dress warna hitam.
"Terlalu seksi dan sangat ketat, ganti saja," ucap Dewi Arumi sambil menatap poster sebelahnya yang menempel di dinding.
"Coba yang itu," ucap Dewi Arumi sambil kembali menjentikkan jarinya.
Cling
Dewi Arumi kini pakaiannya berganti kemudian menatap kembali ke arah kaca.
"Sangat cantik dan tidak begitu ketat," ucap Dewi Arumi memuji dirinya sendiri.
"Sekarang bersiap untuk berangkat ke kantor," ucap Dewi Arumi sambil berjalan ke arah pintu.
Ceklek
Dewi Arumi membuka pintu kamar Alicia kemudian berjalan dengan santai menuju ke arah tangga.
"Perasaan ada yang kurang, tapi apa ya?" tanya Dewi sambil berfikir dan berjalan menuruni anak tangga satu demi satu.
"Astoge, aku lupa mengganti wajahku menjadi Alena," ucap Dewi Arumi yang tiba - tiba ingat kalau dirinya belum berubah.
Dewi Arumi menepuk keningnya kenapa dirinya bisa lupa kalau saat ini dirinya ada tugas menggantikan Alena di kantor.
Cling
Dewi Arumi menjentikkan jarinya kemudian wajahnya berubah menjadi Alena. Hingga di lantai satu Dewi Arumi berjalan ke arah pintu utama.
"Oh iya, alamat kantor Alena di mana? Aku ke sana naik apa? Masa terbang?" tanya Dewi Arumi beruntun pada dirinya sendiri.
''Tuan Boneka.'' panggil Dewi Arumi.
"Ada apa?" tanya pemimpin Boneka dengan nada malas.
"Aku ingin pergi ke kantor Alena tapi aku tidak tahu naik apa? Apakah aku harus terbang ataukah aku menjentikkan jariku dan langsung berada di kantor?" tanya Dewi Arumi.
"Jentik kan jarimu saja, kalau kamu naik taksi yang ada kamu akan terlambat datang ke kantor." jawab Pemimpin Boneka.
"Ok, terima kasih Tuan Boneka." ucap Dewi Arumi sambil tersenyum kemudian menjulurkan lidahnya.
"Sepertinya kamu betah tinggal di bumi kalau begitu aku akan mengurangi kebaikan yang kamu lakukan." ucap Pemimpin Boneka.
"Aish ... Menyebalkan ... Pantas saja sampai sekarang masih jomblo." ucap Dewi Arumi.
"Kamu juga jomblo, bagaimana kalau kita menikah?" tanya Pemimpin Boneka memberikan usulan.
"Boleh, asalkan aku tidak melakukan seribu kebaikan jadi hukumannya di cabut." jawab Dewi Arumi asal.
" Hukuman masih tetap berlaku walau kita sudah menikah," ucap Pemimpin Boneka.
"Kalau begitu, aku tidak mau." jawab Dewi Arumi menolak dengan nada tegas.
Selesai mengatakan hal itu Dewi Arumi menjentikkan jarinya dan langsung menghilang dan berpindah di kantor tempat Alena bekerja. Namun Dewi Arumi tiba-tiba sangat kaget pasalnya ketika dirinya muncul dirinya berada di toilet yang sangat bau.
'Aish nyebelin banget masa aku di toilet yang sangat bau bukannya di tempat yang elit,' ucap Dewi Arumi sambil menutup hidungnya.
"Itu hukuman buatmu karena menolak pria tampan sepertiku," ucap Pemimpin Boneka.
"Aish nyebelin banget." ucap Dewi Arumi sambil menjentikkan jarinya.
Cling
Toilet yang sangat bau kini berubah menjadi sangat wangi barulah Dewi Arumi bisa bernafas dengan lega kemudian Dewi Arumi keluar dari toilet.
Ceklek
Dewi Arumi membuka pintu dan berjalan meninggalkan toilet tersebut bersamaan seseorang memanggil nama Alena.
"Alena," panggil seorang wanita sambil berjalan dengan langkah cepat ke arah Dewi Arumi yang dikiranya Alena.
Dewi Arumi yang merasa ada yang memanggil nama Alena membuat Dewi Arumi menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya menatap ke arah wanita itu.
"Alena, kenapa kamu masuk ke toilet yang sangat bau itu? Itukan toilet khusus office boy dan office girl." ucap wanita itu.
"Aku tidak tahan makanya aku ke toilet itu," jawab Dewi Arumi terpaksa berbohong.
"Tapikan toiletnya bau banget," ucap wanita tersebut.
"Tidak kok, wangi banget." jawab Dewi Arumi.
"Apa wangi? hidungmu mampet kali toilet bau gitu di bilang wangi banget," ucap wanita itu.
"Tidak percaya coba masuk ke dalam," ucap Dewi Arumi.
"Kalau ternyata bau kamu harus traktir aku makan." ucap wanita itu.
"Beres," jawab Dewi Arumi singkat.
Wanita itu pun berjalan ke arah toilet tersebut sambil bersiap-siap menahan nafasnya hingga dua gadis datang mendekati mereka.
"Mau ngapain ke toilet bau itu?" tanya dua gadis itu bersamaan.
"Kata Alena toiletnya wangi banget makanya aku mau mengeceknya." jawab wanita itu.
"Kamu percaya saja dibohongi sama Alena." ucap salah satu gadis itu yang tidak suka dengan Alena.
"Alena berjanji kalau ternyata toiletnya bau maka Alena akan mentraktir diriku." ucap wanita itu.
"Aku ikut lumayan dapat makan gratis." ucap gadis ke dua.
"Aku juga biar bangkrut Alena." ucap gadis pertama yang berencana akan memesan makanan sebanyak-banyaknya.
"Silahkan." jawab Dewi Arumi singkat.
Ke tiga wanita itupun berjalan ke arah pintu toilet dan salah satu gadis itu perlahan membuka pintu toilet dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanannya memencet hidungnya.
Untuk ke dua temannya yang tidak mendorong pintu toilet serempak menutup hidung dan mulutnya dengan menggunakan ke dua tangan mereka.
Ceklek
Ke tiga wanita itu membulat sempurna melihat toilet itu sangat bersih karena biasanya sangat kotor dan tidak terurus karena memang toilet itu jarang digunakan disebabkan toilet itu angker. Hanya orang-orang yang terpaksa pergi ke toilet itu jika toilet yang mereka pakai penuh orang yang mengantri.
Ke tiga wanita itu perlahan menghirup udara toilet tersebut dan benar saja toilet tersebut sangat wangi membuat ke tiga wanita itu serempak menatap ke arah Dewi Arumi meminta penjelasan.
"Kenapa bisa wangi sekali toilet nya?" tanya ke tiga wanita itu bersamaan.
"Aku juga tidak tahu pas masuk toiletnya sudah wangi banget." jawab Dewi Arumi.
'Menjadi manusia membuatku sudah dua kali berbohong semoga tidak mengurangi kebaikanku.' sambung Dewi Arumi dalam hati penuh harap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
Blurb:
Tersasar di hutan, membuat Tresi bertemu dengan pria yang menjadi impiannya. Pria itu bahkan menolongnya dari kumpulan serigala liar. Tresi pun jatuh cinta pada pandangan pertama. Tanpa basa basi, Tresi menyatakan cinta pada pria yang baru dikenalnya tadi.
Sayang, pria itu menolaknya. Tak pantang menyerah, Tresi memilih mencium pria itu. Saat itu, mutiara kehidupan milik Bima, pria yang Tresi cium, berpindah padanya. Mau tidak mau, Bima harus mengambilnya lagi. Jika tidak, hidupnya akan berakhir dalam satu tahun.
Bagaimana cara Bima mengambil kembali mutiara kehidupannya? Apakah Tresi akan tetap mencintai Bima, jika ia tahu Bima adalah manusia serigala? Akankah takdir mempersatukan mereka?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yulita
kira kira Arumi dapat kejutan apa ya dari kantor Alena🤔
2022-11-29
1