Ceklek
Dewi Arumi yang mendengar percakapan ke dua pria tersebut langsung membuka pintu kamar Alicia membuat ke dua pria tersebut menatap Dewi Arumi dengan terkejut.
"Katamu ada di ruang kerja tapi kenapa ada di kamar anaknya?" tanya salah satu pria tersebut.
"Berisik, lebih baik kita bu nuh wanita itu!" perintah temannya.
"Baik," jawab teman satunya.
Ke dua pria tersebut berjalan menaiki anak tangga hingga baru beberapa anak tangga Dewi Arumi menyembunyikan tangan kanannya ke arah belakang tubuhnya kemudian mulai menggerakkan tangannya.
Whushh
"Akhhhhhhhh," teriak ke dua pria tersebut bersamaan.
Tiba-tiba ke dua pria tersebut terpeleset dan jatuh terguling - guling membuat Ibunya Alicia atau Alena yang berada di dalam ruang kerja sangat terkejut mendengar suara teriakan dua pria yang berada di dalam rumahnya.
Bruk
Bruk
Ceklek
Alena membuka pintu dengan perlahan dan melihat ada seorang gadis yang sangat cantik menuruni anak tangga menuju ke arah dua pria yang tergeletak di lantai membuat Alena mengambil tongkat bisbol yang sengaja tergeletak di sudut pintu.
Alena menyiapkan di setiap sudut pintu dan bawah ranjang tongkat bisbol untuk berjaga-jaga seperti yang terjadi pada saat ini.
"Siapa kalian?" tanya Alena sambil mengarahkan tongkat bisbol ke arah dua pria tersebut.
Deg
Jantung Dewi Arumi berdetak kencang bukan karena jatuh cinta tapi dirinya ketahuan berada di rumah Alena.
'Waduh, apa yang aku katakan ke Ibunya Alicia?' tanya Dewi Arumi dalam hati.
Dua pria tersebut berusaha bangun membuat Dewi Arumi melangkahkan kakinya dengan cepat menuruni anak tangga hingga masih enam anak tangga lagi, Dewi Arumi langsung salto dan mengguling - gulingkan tubuhnya di udara.
"Ciattttttt," teriak Dewi Arumi sambil menendang ke dua pria tersebut.
Bruk
Bruk
Ke tiga pria tersebut langsung jatuh kembali ke lantai. Dewi Arumi terpaksa tidak menggunakan ilmu sihirnya karena ada Alena yang sedang melihat mereka bertiga.
"Mereka berdua berencana ingin mencelakai Kakak dan anak Kakak," ucap Dewi Arumi menjelaskan.
"Apa? Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Alena.
Hening
Hening
"Siapa yang menyuruh kalian untuk menyakiti kami?" tanya ulang Alena dengan suara keras sambil mengangkat ke dua tangannya ke atas bersiap memukul ke dua pria tersebut dengan menggunakan tongkat bisbol.
Tanpa sepengetahuan mereka Dewi Arumi menyembunyikan tangan kanannya ke arah belakang tubuhnya kemudian mulai menggerakkan tangannya.
Whushh
"Nyonya Soimah Simalakama," jawab salah satu pria tersebut kemudian menutup mulutnya dengan ke dua tangannya.
'Aduh kenapa aku tidak mengontrol mulutku untuk bicara jujur?' sambung pria tersebut dalam hati.
"Nyonya Soimah Simalakama?" tanya ulang Alena tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Benar, Nyonya Soimah Simalakama memberikan kami uang untuk meng ha bi si Nyonya dan Putri Nyonya," jawab teman satunya kemudian menutup mulutnya dengan menggunakan ke dua tangannya mengikuti temannya yang masih menutup mulutnya.
'Si*l, kenapa aku tidak mengontrol mulutku?' tanya pria tersebut dalam hati.
"Dasar wanita ja**ng, dia sudah merebut suamiku dan aku sudah mengalah dengan membiarkan suamiku menikah dengan wanita ja**ng itu tapi kenapa dia masih saja mengusikku bahkan ingin mencelakai putriku," ucap Alena dengan wajah kesal dan penuh amarah dalam waktu bersamaan.
Grep
Dewi Arumi yang melihat mata Alena berkaca-kaca membuat Dewi Arumi memeluk tubuh Alena untuk menghilangkan rasa sesak di hatinya.
"Hiks ... Hiks ... Sejak Alicia masih kecil tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayah kandungnya dan semua itu gara-gara wanita itu yang merebut suamiku hingga akhirnya kami terpaksa bercerai,'' ucap Alena sambil terisak dan membalas pelukan Dewi Arumi.
"Aku sudah mengalah dan pergi menjauh dari mereka tapi kenapa mereka masih saja mengusikku? Padahal aku ingin hidup tenang bersama putriku," sambung Alena.
"Sstttttt... Aku akan membantu Kakak untuk melawan wanita yang tidak tahu diri itu," ucap Dewi Arumi sambil menahan amarahnya.
Alena melepaskan pelukannya begitu pula dengan Dewi Arumi kemudian Alena menatap Dewi Arumi dengan tatapan bingung.
"Perasaan kita pernah bertemu," ucap Alena sambil berpikir.
"Oh iya, kita bertemu di parkiran motor. Kenapa kamu ada di rumahku? Kamu sudah dua kali menolongku, sebenarnya siapa kamu?" tanya Alena sambil menatap ke arah Dewi Arumi dengan pandangan menyelidik.
Dewi Arumi terdiam tapi dirinya berpikir untuk menjawab pertanyaan Alena sedangkan ke dua pria tersebut berusaha untuk bangun sambil mengeluarkan pistol dari saku jasnya untuk diarahkan ke Dewi Arumi dan Alena.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
bangke gw ngakak ,Soimah di bawa ke mari 😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-12-24
1
Yulita
🤣🤣🤣padaha awal saya cuma main tebak,eh ternyata benar tebakan saya malah di aminni author,dimana mana pelakor memang sanggat sadis,
2022-11-18
1
Sumawita
Ternyata Pelakor yg ingin membunuh Alena,,
2022-11-18
1