Bertanya

Deg

Jantung Alena berdetak kencang bukan karena jatuh cinta tapi kedatangan Alicia yang membuatnya terkejut. Alicia berjalan mendekati Alena sambil menatap bonekanya dengan wajah bingung.

"Kenapa boneka Putri Jelita punya Alicia ada dua?" tanya Alicia dengan wajah bingung sambil duduk di tengah-tengah antara Ibunya dan Putri Jelita.

"Maksudnya?" tanya Alena yang juga ikut bingung.

"Alicia memberikan nama boneka cantik dengan nama Putri Jelita. Di kamar Alicia ada boneka Putri Jelita juga tapi kenapa di sini ada juga? Apa Mommy beli lagi?" tanya Alicia polos.

'Apa yang harus aku katakan?' tanya Alena dalam hati sambil berfikir.

'Katakan saja jika Alicia salah melihat karena bonekanya sejak tadi Kak Alena pegang,' jawab Putri Jelita lewat pikiran Alena karena dirinya bisa tahu apa yang dipikirkan oleh Alena.

'Apakah kamu yang membuat boneka Putri Jelita di kamar Alicia?' tanya Alena dalam hati.

'Hehehe... Maaf tadi aku menyihir buku Alicia menjadi boneka Cantik agar Alicia tidak bangun,' jawab Putri Jelita sambil tertawa terkekeh-kekeh yang masih menggunakan telepati.

'Kenapa kamu lakukan itu?' tanya Alena.

'Karena ada dua musuh yang ingin membunuh Kak Alena dan Alicia karena itulah aku mengubahnya,' jawab Putri Jelita menjelaskan kenapa dirinya melakukan hal tersebut.

''Mommy kenapa diam saja?" tanya Alicia.

"Eh ... Maafkan Mommy ... Mommy sangat lelah dan mengantuk," ucap Alena sambil pura-pura menguap.

"Lalu sekarang boneka Putri Jelita milik Alicia ada dua dong Mom?" tanya Alicia.

"Alicia masih punya satu boneka Putri Jelita, mungkin Alicia salah melihat," jawab Alena.

"Tapi Alicia tidak mungkin salah melihat," ucap Alicia.

"Kalau begitu ayo kita ke kamar Alicia untuk melihatnya," ajak Alena.

"Ayo Mom," ajak Alicia.

Alena menggandeng tangan Alicia menuju ke arah kamar putri semata wayangnya sedangkan tangan satunya memeluk boneka Putri Jelita.

Sampai di atas tangga Alena dan Alicia masih berjalan hingga di depan pintu Alicia mereka menghentikan langkahnya kemudian Alicia membuka kamarnya.

Ceklek

Alicia membuka pintu dan masuk ke dalam diikuti oleh Alena. Alicia dan Alena melihat ke arah ranjang dan melihat buku pelajaran milik Alicia tergeletak di ranjang milik Alicia sesuai apa yang barusan dikatakan oleh Putri Jelita.

"Tuh kan benar kata Mommy, kalau kamu hanya punya satu boneka Putri Jelita," ucap Alena sambil meletakkan boneka Putri Jelita ke ranjang sedangkan tangan satunya mengambil buku pelajaran.

"Tapi tadi Alicia melihat boneka Putri Jelita Mom? Apa benar Alicia salah melihat?" tanya Alicia dengan wajah bingung.

"Tentu saja salah melihat, sudah malam sekarang tidurlah," ucap Alena mengalihkan pembicaraan.

"Baik Mom," jawab Alicia patuh sambil berbaring di ranjang kemudian memeluk boneka Putri Jelita.

"Sebelum tidur Alicia berdoa dulu," ucap Alena sambil mengusap rambut Alicia dengan lembut.

"Baik Mom," jawab Alicia patuh.

Alicia berdoa sebelum tidur setelah selesai Alicia memejamkan matanya dan tidak berapa lama Alicia tidur dengan pulas.

'Besok aku akan berangkat ke kantor tapi aku bingung,' ucap Alena dalam hati sambil menatap ke arah Putri Jelita.

'Bingung kenapa?' tanya Putri Jelita melalui telepati.

'Besok ada rapat orang tua sedangkan di kantor banyak pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan,' ucap Alena sambil mengusap wajah nya dengan kasar.

'Aku akan bertanya dulu sama seseorang,' ucap Putri Jelita.

'Bertanya sama siapa?' tanya Alena dalam hati.

'Aku ingin bertanya dengan orang yang telah mengutukku menjadi Putri Jelita,' jawab Putri Jelita.