Si Dekilnya Pak Dokter

Si Dekilnya Pak Dokter

Goooll

Assalamualaikum…….

Wahai emak - emak, empok- empok, nenek – nenek, onty - onty, teteh – teteh, kakak – kakak, mbak – mbak, adik – adik semuanyahhhh yang keceh badai…… Apa kabar ???? Baik – baik ajah dong pastinya…..

Othor mau ucapin “ Welcome back “ di lapak othor yang tulisannya bahkan ceritanya masih nanggung…. Masih tahap belajar …. Tahap penyesuaian…. Tapi othor berharap, tulisan othor kali ini Kembali bisa menghibur semuanyahhh….

Syukur – syukur bisa bikin kelean ketawa ketiwi….

So…. Stay tune di sini dan jangan kemana – mana karena othor akan mulai berkisah ….. I Lop Yu Pulllll Epribadehhhh…..

___________________________________________

“ KICK “ teriak seseorang dari tengah lapangan sepakbola. Suara riuh terdengar membahana. Teriakan – teriakan histeria begitu kental terdengar dari setiap sudut lapangan.

Mentari sore yang biasanya di kenal dengan nama Senja, tak menyurutkan semangat kesebelasan Desa Bojong Burut dan kesebelasan dari Desa sebelah, yaitu desa Bojong Soang.

Dug

Salah satu pemain menerima umpan bola dengan kepalanya, lalu mengodek bola menuju ke depan, hingga berjarak beberapa meter dari gawang yang sudah di jaga dengan super ketat oleh penjaga gawang.

Srettt

Dug

Dan bobollah gawang lawan. Kesebelasan desa Bojong Burut berhasil memasukkan bola ke gawang lawan dan mencetak gol. Skor sementara 1 – 1.

Plok … Plok ….. Suara tepuk tangan dari para supporter Bojong Burut saling bersaut menandakan mereka senang dengan keberhasilan seorang striker dari tim mereka.

“ ANGGOROOOOOOOO….. “ teriak salah seorang laki-laki yang sedang berlari menuju ke arah striker yang telah berhasil mencetak gol tadi.

Seseorang yang di panggil Anggoro tadi menunjuk dan mendorong kening si pemanggil dengan jari telunjuknya saat orang itu hendak memeluknya.

“ Bukan muhrim. Loe di larang keras buat meluk – meluk gue. Entar emak gue nyuruh gue mandi tobat malem – malem. Sama di kasih kembang tujuh rupa. “ sengak orang yang di panggil Anggoro tadi.

“ Mana ada mandi taubat pake’ kembang tujuh rupa. Emang mau ngusir sye_tan? “ jawab temannya tadi.

“ Emang. Kan elo sye_tannya. Kalau sampai loe meluk gue. “ sahut si Anggoro.

“ Bo_do amat! “ laki-laki itu tetap saja memeluk temannya yang berhasil mencetak gol tadi.

“ Loe emang penyelamat kita, Nggor… “ ucapnya kemudian.

“ Isss… Lepasin Put. “ si Anggoro mendorong tubuh jangkung sahabatnya yang Bernama Putra itu.

“ Loe amnesia lagi? Nama gue ANDHARA pe’a!! Loe kira gue kucingnya si Mumun? “ protes orang yang tadi di panggil Anggoro oleh temannya dan ternyata Namanya adalah Andhara.

“ Kucingnya si Mumun mah Anggora. “ sahabatnya yang lain menimpali sambal menoyor kening Andhara.

“ Penampilan loe kalau lagi kayak gini tuh pantesnya di panggil Anggoro. Nah, kalau pagi nih, mulai hari Senin sampai Sabtu, baru deh loe pantes pakai nama loe yang Andhara. “

“ Oyyy. Jadi lanjut maen nggak nih? Apa mau arisan aja? “ teriak seorang laki – laki dari kesebelasan lawan.

“ Eh, gue belum ngalahin loe ya. “ sengak Andhara sambil menunjuk laki -laki tadi dengan jari telunjuk kanannya.

“ Ra, mending loe pulang aja deh. Bantuin emak loe nyuci baju sama masak. Loe nggak pantes di lapangan. “ seru yang lain lagi.

“ Nggak usah loe suruh kalau itu mah. Entar. Kalau gue udah bobol gawang kalian lagi dan desa Bojong Burut bawa piala pulang, gue bakalan bantuin emak nyuci baju, nyuci celana, nyuci piring, nyuci gelas. Bahkan mulut loe juga bakalan gue cuci biar bersih mengkilap. Kalau perlu gue gosok tuh pake’ gerenjeng. Biar halus mulus. Nggak bergelombang. Apalagi keriting tuh bibir. “ ejek Andhara.

Ha… Ha … Ha …. Terdengar gelak tawa dari tim kesebelasan desa Bojong Burut mendengar ucapan Andhara.

“ Nggak usah banyak ba_co* deh loe. Mending loe siap – siapin tuh mental buat menerima kekalahan ! “ jawab kapten tim Desa Bojong Soang sambil berlalu meninggalkan Andhara dan teman-temannya dengan tangan terkepal.

Andhara Nurmalia, anak gadis dari emak Komsah, yang gadis di dalam, tapi laki di luar. Itulah sebutan yang sering teman-teman bahkan orang – orang desa Bojong Burut sematkan buat seorang Andhara. Pakai rok hanya jika ke sekolah. Selebihnya, celana jeans belel panjang, maupun pendek selutut dan kaos kebesaran selalu menjadi fashion stylenya.

“ Lagi ada pertandingan sepakbola ya pak? Kok ramai ? “ tanya seorang laki – laki saat mobil yang ia tumpangi melintas di dekat lapangan sepakbola.

“ Iya, pak. Lagi ada tanding. Desa Bojong Burut sama Bojong Soang. “ jawab seseorang yang di tanya.

“ Kayaknya ramai banget pak. “

“ Iya. Desa kami memang musuh bebuyutannya desa Bojong Soang. Hampir di setiap pertandingan, kemenangan yang di raih sangat tipis. Bahkan seringnya, mereka harus adu pinalti karena skor mereka sama. “

“ Kalau pertandingan kali ini, dalam rangka apa pak ? “

“ Oh… Ini pertandingan memperebutkan juara 1 piala Bupati pak. Dalam rangka memperingati tujuh belasan. “

“ Oooo…. “ jawab laki - laki itu sambil manggut – manggut. “ Berhenti sebentar deh pak. “

“ Iya? “ beo pak RW yang sedang mengendalikan kemudi.

“ Saya kok pengen lihat. “

“ Oh, pak dokter suka sama sepakbola juga? “ Tanya pak RW.

Laki – laki itu mengangguk. “ Cuma suka nonton aja sih pak di televisi. Belum pernah lihat live kayak gini. “

“ Okelah pak dokter. Saya menepi dulu. “ lalu pak Rw menepikan mobilnya ke pinggir. Setelah itu, laki – laki yang di panggil pak dokter itupun turun dari dalam mobil dan ikut merapat ke pinggir lapangan bersama suporter untuk melihat secara live pertandingan sepakbola yang mungkin jauh dari kata bak liga Eropa.

Pak dokter nampak menikmati pertandingan itu. Sesekali ia ikut mengepalkan tangannya saat tim yang ia jago kehilangan bola. Laki -laki itu bahkan tidak tahu mana tim desa Bojong Burut tempatnya mengabdikan diri selama satu tahun ke depan dan mana tim lawan. Ia hanya mengikuti nalurinya untuk menjagokan tim berkaos merah dan bercelana putih. Sesekali ia juga tersenyum, tertawa bahkan ikut berteriak.

Pak RW melirik ke sebelah, lalu mengulum senyumnya. Ia tidak pernah menyangka jika orang sekeren dokter itu yang bahkan mungkin baru kali ini menginjakkan kakinya di perkampungan tengah asyik menikmati pertandingan receh anak – anak muda di kampung itu.

“ Pak, pemain yang bernomor punggung 10 itu keren sekali mainya. “ ucap pak dokter tanpa mengalihkan pandangannya dari lapangan.

Pak RW ikut fokus ke lapangan. “ Yang memakai kaos merah, apa biru, pak dokter ? “

“ Yang merah lah pak. Saya menjago tim berkaos merah. “ jawab dokter itu tanpa menoleh.

Pak RW tersenyum. “ Kalau anak itu jangan di tanya pak. Dia memang jagonya di tim desa Bojong Burut. Dia striker andalan kami. Dia bintang di antara para bintang. Lapangan akan terasa sepi kalau dia lagi mangkir pak. “ jawab pak RW sambil tersenyum bangga.

“ jadi, saya tidak salah pilih jago ya pak ? “ tanya pak dokter menoleh sesaat.

Pak RW mengangguk sambil tersenyum.

“ Loh, dokter Julio? Kok- “ sapa seorang laki – laki menghampiri mereka.

“ Pak Kades. “ sapa pak RW sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.

Dokter yang ternyata bernama Julio Enggar Prasetya itu menoleh ke belakang. Lalu ia tersenyum dan menjabat tangan pak kades.

“ Selamat sore, pak kades. “ sapanya.

“ Dokter kenapa tidak langsung ke rumah dinas ? Apa tidak capek setelah perjalanan jauh? “ tanya pak kades.

“ Oh, ini pak. Saya kepengen lihat secara live pertandingan sepakbola. Ternyata lebih asyik nonton live daripada hanya lewat televisi. “ ujar dokter Julio.

“ Memang, dok. Tapi masih lebih keren nonton Man_chester Uni_ted di TV daripada nonton warga saya yang hanya bermain memperebutkan bola. “ canda pak kades.

“ Mereka keren kok pak mainnya. Apalagi yang bernomor punggung 10 itu. “ ucap dokter Julio, lalu ia menaikkan kedua jempol tangannya memberikan tanda hebat untuk jagoannya. Dan tiba – tiba ….

GOOOOLLLLLLL

Huwrrrrrr….. Plok ….. Plok ….. Suara riuh uforia dan tepuk tangan kembali membahana. Dokter Julio membalikkan tubuhnya untuk melihat apa yang terjadi. Pak kades juga ikut mendusel di antara para penonton untuk melihat siapa yang mencetak gol.

Dokter Julio ikut bersorak dan mengangkat tangannya tinggi – tinggi saat melihat pemain jagoannya mencetak gol. Ia melihat pemain bernomor punggung 10 itu sedang berlari berkeliling lapangan sambil melakukan cium jauh yang ia arahkan ke suporternya. Lalu pemain itu di angkat tinggi – tinggi oleh teman - teman satu timnya.

Dokter Julio sedikit kecewa karena ia tidak bisa melihat momen pemain itu saat mencetak gol karena pak kades yang mengajaknya berbicara. Tapi ia senang karena jagoannya mencetak gol kembali. Dan sekarang skor mereka menjadi 2 – 1. Nampak tim kesebelasan lawan kesal.

Tak lama, pertandingan di mulai kembali. Pertandingan yang sudah tidak se- slow yang tadi. Tim kesebalasan Bojong Soang nampak grusak – grusuk dalam bermain. Skor yang menandakan mereka berada di bawah tim Bojong Burut sang musuh bebuyutan, membuat tim Bojong Soang bermain kasar di detik - detik terakhir.

Srak

Duk

“ Aaaaaa….. “ terdengar pekikan kesakitan dari tengah lapangan. Suasana yang tadi riuh, kini menjadi lengang. Semua mata menatap ke arah lapangan dengan pandangan mata tajam. Sang idola, sang maskot, terkapar di tengah lapangan sambil memegangi kakinya kesakitan.

“ ANGGOROOOOOO ….. “ teriak teman- teman satu tim Andhara.

Yah, Andhara yang menjadi target sasaran kekesalan tim lawan, sengaja di tendang kakinya oleh salah satu tim lawan dan membuat tulang kakinya terasa nyeri. Ia sampai bergelung di tanah sambil memegangi kakinya.

bersambung

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

baca dlu ajh x ya sblm aq kasih like

2023-10-27

1

baca bab satu ini suka dehh.. semoga aja alur nya tetap good seperti ini untuk bab-bab selanjutnya.. ☺☺☺

2023-08-19

1

Nurlailan Fadilah

Nurlailan Fadilah

baru mampir, sepertinya seru nih 😊

2023-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Goooll
2 Berlubang
3 Jangan suka amnesia
4 Auto gliyengan
5 Modus
6 Jangan kenceng - kenceng meluknya
7 Otak yang geser
8 Di elap ampe kinclong
9 Bosan
10 Senyuman maut
11 Jangan suka bolos
12 Jangan manjat
13 Garam beryodium
14 Penyuluhan
15 Obat pusing
16 Dhara capek
17 Kacau dan galau
18 Bunda
19 Calon istri
20 Yakin, bukan pedofil ?
21 Tinggal pilih
22 Sudah apain anak emak??
23 Kelakuannya laki loh
24 Gantung diri di pohon terong
25 Udah sah
26 Save Andhara
27 Panggil Abang
28 Belah duren
29 Takut jadi janda muda
30 Gue intipin
31 Jungkir balik
32 Tubuh di sodakohin ?
33 Salah satu tugas istri
34 So Hot
35 Takut kena sawan
36 Berdenyut nyeri
37 Segede upil
38 Maafin Abang
39 Jendes rasa perawan
40 Nggak pedofil kan?
41 Tangan yang bikin ulah
42 Mengejar cinta
43 Berasumsi sendiri
44 Masih di bawah umur
45 Recehan
46 Salah asumsi
47 Harapan Julio
48 GR
49 Khilaf berjamaah
50 Lidah tak bertulang
51 First kiss
52 Perawan tua
53 Terus bunganya?
54 Perawan nanggung
55 Bau asyem
56 It's so crazy
57 Bikin ngilu
58 Pak Suami
59 Belah duren
60 Teritorial
61 Permak body
62 Kayak bulan sabit
63 Awas matanya bintitan
64 Kondangan 1
65 Kondangan 2
66 Pertemuan
67 Nanggung
68 Ke Jawa Timur
69 Sampai di Jawa Timur
70 Di Jawa Timur
71 Nangkep belut
72 Mandi
73 Marah
74 Donor Darah
75 Balai desa
76 Istri sesuatu
77 Pingsan atau tidur
78 Remahan rengginang
79 Wisudaan
80 Wisudaan part 2
81 Males
82 Rencana
83 Ga enak badan
84 Nggak enak badan 2
85 Hamil
86 Bimbang
87 Masih syok
88 Morning sickness
89 Support
90 Berpikir
91 Tukang urut
92 Kepanikan
93 My wife is comeback
94 Mencairkan suasana
95 Ketoprak
96 Pikiran
97 Bersyukur
98 Makin cinta
99 Dedeknya nambah??
100 Ada uang abang ku sayang
101 Cantik
102 Pencapaian
103 Mulut dedek keseleo
104 Jengukin dedek
105 Dedek main sepakbola
106 Berpisah
107 Pecel lele
108 No jeans
109 Cinta luar biasa
110 Daster
111 Tujuh bulanan part 1
112 Tujuh bulanan part 2
113 Door prize
114 Ngompol
115 Panik
116 Kayak siput
117 Otw lahiran
118 Terima kasih
119 Creambath
120 Puasa
121 Makasih
122 Arisa dan Orion
123 Arisa dan Orion
124 Puasa Ramadhan
125 Lecet
126 Berat
127 Camaba
128 Narsis
129 Terlambat lagi
130 Kenalan
131 LAGIII
132 Cemburu
133 lele
134 otw manggung
135 Manggung
136 Info
137 Siapa Andhara?
138 Pagi bersama duo bocil
139 Olahraga?
140 Syirik
141 Yang mupeng siapa?
142 Pak Ustadz'ku
143 Bisa abang...
144 PIIIIINNN
145 Arisa dimana?
146 Cinlok
147 Melow
148 Manja dan sensitif
149 Bingung
150 Mau punya cucu lagi
151 Ending
152 Novel baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Goooll
2
Berlubang
3
Jangan suka amnesia
4
Auto gliyengan
5
Modus
6
Jangan kenceng - kenceng meluknya
7
Otak yang geser
8
Di elap ampe kinclong
9
Bosan
10
Senyuman maut
11
Jangan suka bolos
12
Jangan manjat
13
Garam beryodium
14
Penyuluhan
15
Obat pusing
16
Dhara capek
17
Kacau dan galau
18
Bunda
19
Calon istri
20
Yakin, bukan pedofil ?
21
Tinggal pilih
22
Sudah apain anak emak??
23
Kelakuannya laki loh
24
Gantung diri di pohon terong
25
Udah sah
26
Save Andhara
27
Panggil Abang
28
Belah duren
29
Takut jadi janda muda
30
Gue intipin
31
Jungkir balik
32
Tubuh di sodakohin ?
33
Salah satu tugas istri
34
So Hot
35
Takut kena sawan
36
Berdenyut nyeri
37
Segede upil
38
Maafin Abang
39
Jendes rasa perawan
40
Nggak pedofil kan?
41
Tangan yang bikin ulah
42
Mengejar cinta
43
Berasumsi sendiri
44
Masih di bawah umur
45
Recehan
46
Salah asumsi
47
Harapan Julio
48
GR
49
Khilaf berjamaah
50
Lidah tak bertulang
51
First kiss
52
Perawan tua
53
Terus bunganya?
54
Perawan nanggung
55
Bau asyem
56
It's so crazy
57
Bikin ngilu
58
Pak Suami
59
Belah duren
60
Teritorial
61
Permak body
62
Kayak bulan sabit
63
Awas matanya bintitan
64
Kondangan 1
65
Kondangan 2
66
Pertemuan
67
Nanggung
68
Ke Jawa Timur
69
Sampai di Jawa Timur
70
Di Jawa Timur
71
Nangkep belut
72
Mandi
73
Marah
74
Donor Darah
75
Balai desa
76
Istri sesuatu
77
Pingsan atau tidur
78
Remahan rengginang
79
Wisudaan
80
Wisudaan part 2
81
Males
82
Rencana
83
Ga enak badan
84
Nggak enak badan 2
85
Hamil
86
Bimbang
87
Masih syok
88
Morning sickness
89
Support
90
Berpikir
91
Tukang urut
92
Kepanikan
93
My wife is comeback
94
Mencairkan suasana
95
Ketoprak
96
Pikiran
97
Bersyukur
98
Makin cinta
99
Dedeknya nambah??
100
Ada uang abang ku sayang
101
Cantik
102
Pencapaian
103
Mulut dedek keseleo
104
Jengukin dedek
105
Dedek main sepakbola
106
Berpisah
107
Pecel lele
108
No jeans
109
Cinta luar biasa
110
Daster
111
Tujuh bulanan part 1
112
Tujuh bulanan part 2
113
Door prize
114
Ngompol
115
Panik
116
Kayak siput
117
Otw lahiran
118
Terima kasih
119
Creambath
120
Puasa
121
Makasih
122
Arisa dan Orion
123
Arisa dan Orion
124
Puasa Ramadhan
125
Lecet
126
Berat
127
Camaba
128
Narsis
129
Terlambat lagi
130
Kenalan
131
LAGIII
132
Cemburu
133
lele
134
otw manggung
135
Manggung
136
Info
137
Siapa Andhara?
138
Pagi bersama duo bocil
139
Olahraga?
140
Syirik
141
Yang mupeng siapa?
142
Pak Ustadz'ku
143
Bisa abang...
144
PIIIIINNN
145
Arisa dimana?
146
Cinlok
147
Melow
148
Manja dan sensitif
149
Bingung
150
Mau punya cucu lagi
151
Ending
152
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!