Calon istri

“ Karen habis dari rumah. “ cerita bu lestari.

“ Mau ngapain dia bund ? “ tanya Julio. Kini mereka sedang duduk santai di ruang depan sambil mengobrol.

“ Biasalah. Caper sama calon mertua. “ Bukan bu lestari yang menjawab, tapi ayah Julio yang menjawabnya sambil melirik ke arah sang istri. “ Bundamu di bawain martabak telor. “ lanjut beliau.

“ Iya, bunda yang di bawain. Tapi ayah yang ngabisin. “ sahut bu lestari. “ Nyogok dia ceritanya, Yo. Ngadu juga. Katanya habis dari sini. Tapi di cuekin sama kamu. “ lanjut sang bunda.

“ Iya bund. Ada tiga mingguan yang lalu, dia ke puskesmas. “ sahut Julio.

“ Kamu beneran nggak suka sama dia ? “ tanya sang ayah. Julio menggeleng pasti.

“ Apa yang buat kamu nggak suka sama dia ? Dia cantik, mapan kerjaannya, anak orang kaya, bahenol, sek_si abiss. “ tambah sang bunda.

“ Yang namanya cinta kan nggak bisa di paksain yah, bund. Mau dia secantik apapun, sekaya apapun, tapi kalau hati Julio nggak matching gimana ? Susah kan ? “ jawab Julio.

“ Terus yang matching buat kamu yang kayak gimana ? Kamu ini udah tua lho. Temen – temen seusia kamu udah pada nikah. Udah pada punya anak. Tuh, si Hendi aja anaknya udah dua. Kamu aja hilalnya nggak kelihat – kelihat. “

Julio tersenyum mendengar curhatan sang bunda. “ Ya jelas Hendi anaknya udah 2 bund. Kan sekali hamil istrinya, isinya langsung dua. “ kekeh Julio. “ Bilang aja, bunda udah ngiri pengen di panggil nenek juga. Pasti kalau arisan bareng sama teman – teman bunda, mereka pada cerita cucu – cucu mereka. “ ujar Julio.

“ Tuh, kamu tahu. Bunda sampai capek loh ini. Cuma buat nyuruh kamu nikah. Sampai berbusa mulut bunda. “ sahut bu lestari.

“ Bunda kan nggak ayan. Ya nggak mungkin mulutnya berbusa. Kecuali kalau bunda minum deterjen. “ kekeh sang ayah.

“ Ih, ayah malah ngajakin bercanda. Emang ayah nggak pengen punya cucu ? Kalau di rumah aja selalu bilang gini, Sepi ya bund rumah. Coba kalau udah ada cucu. Pasti ramai rumah kita. “ ujar bu lestari mengikuti omongan suaminya.

“ Julio, weekend nanti kamu sempatkanlah pulang ke rumah. Bunda udah buat janji sama temen bunda, mau ngenalin kamu ke putrinya. Namanya Lusky. Cantik anaknya. Baru lulus kuliah bulan lalu. “ ucap bu Lestari.

“ Bunda mau jodohin Julio ? “ tanya Julio dengan nada tidak suka. “ Kayak Julio nggak laku aja di jodoh – jodohin. “

“ Bunda nggak bilang kamu nggak laku. Bunda yakin, anak bunda satu – satunya ini selalu laris manis ibarat martabak. Tapi sayang, bunda khawatir, anak bunda ini nggak mau di larisin. “ sahut bu lestari.

“ Bunda, ayah, Julio masih bisa cari calon istri sendiri. Nggak usah pakai di jodoh – jodohin. Bunda pikir, enak apa membangun rumah tangga dari hasil perjodohan? Enak apa hidup sama perempuan yang tidak kita cintai sama sekali ? “ gerutu Julio.

“ Ya udah, makanya, kamu cepet kenalin calonnya ke bunda sama ayah. Jadi bundamu ini nggak ribut pengen jodohin kamu terus – terusan. “ sahut sang ayah.

“ Ck. “ julio berdecak. Aku juga udah punya pilihan sendiri di hati. Tapi sayang, dia masih terlalu kecil. Nggak mungkin juga bunda sama ayah setuju. Batin Julio.

“ Assalamualaikum…. “ suara seorang gadis memberi salam dari luar pintu.

“ Waalaikum salam. “ balas ketiga orang yang berada di dalam rumah.

“ Yah, bund. Julio ke depan dulu bentar. Sepertinya ada tamu. Siapa tahu pasien. “ pamit Julio. Pak Siswo dan bu lestari mengangguk bersamaan.

“ Dhara ? “ gumam Julio saat melihat gadis yang selama dirinya berada di kampung Bojong Burut selalu menghabiskan perhatiannya. Ada rasa senang melihat gadis itu datang ke tempatnya lagi.

Julio masih asyik memperhatikan dan menatap Andhara yang berdiri menyerong di depan pintu sambil memainkan sandal sejuta umatnya. Sambil dengan bibir tersungging tipis, Julio menyandarkan lengannya ke dinding tembok rumahnya sambil terus memperhatikan Andhara.

“ Kok lama banget sih. Ada orangnya nggak ? “ Andhara celingukan karena pintunya belum juga terbuka dari dalam. “ Emak sih pakai nyuruh nganterin makanan segala. Dia kan kaya raya. Biar jajan aja napa ? “ gerutunya.

Ceklek

Baru saja, Andhara berniat mengetuk pintu itu kembali, tapi pintu itu sudah di buka dari dalam. Andhara sedikit terkejut melihat Julio berdiri di hadapannya. Bahkan tangan kanannya masih terangkat karena hendak mengetuk daun pintu itu.

Jantung Andhara berdebar kencang berdiri di posisi yang lumayan dekat dengan Julio seperti itu. Apalagi sudah satu minggu lebih mereka tidak saling melihat sama sekali.

“ E hem . “ Andhara berdehem dan sedikit salah tingkah. Sedangkan Julio, mengulum senyumnya melihat sikap Andhara yang terlihat kaku dan salah tingkah. “ Nih, dari emak. “ ucap Andhara sambil menyerahkan rantang susun yang ada di tangannya sedari tadi.

Julio menerima rantang itu dari tangan Andhara. Tapi Julio tidak langsung menerima begitu saja. Ia mengambil pegangan rantang, tapi sekaligus menggenggam tangan Andhara yang masih memegang rantang. Pandangan mata Julio tidak lepas dari wajah ayu Andhara. Ia seperti terhipnotis dengan wajah polos itu.

Andhara yang menyadari jika tangannya di genggam oleh Julio, hendak menarik tangannya melepas dari pegangan rantang. Tapi karena Julio masih asyik memandangi wajahnya, alhasil ia rantang itu hampir saja jatuh jika Dhara dan Julio sendiri tidak segera menangkap rantang itu bersamaan. Dan lagi – lagi, tangan mereka berdua saling bersentuhan kembali.

“ Niat nerima nggak sih. “ gerutu Andhara.

“ Maaf. “ ucap Julio cengiran sambil menggaruk kepalanya bagian belakang.

“ Ya udah, saya balik dulu ya pak dokter. “ pamit Andhara.

“ Sampaikan ucapan terima kasih saya buat emak. Besok rantangnya saya kembalikan. “ ucap Julio. Andhara mengangguk.

“ Loh, Julio. Tamunya kok nggak di bawa masuk. Masak mau ngobatin kok di depan pintu. “ baru saja Andhara hendak membalikkan badannya, suara seorang perempuan setengah baya terdengar. Akhirnya, Andhara balik badan lagi, lalu sedikit membungkukkan badannya untuk menyapa perempuan itu.

“ Bukan pasien, bund. Dia … “

“ Wah, neng gelis. Mau periksa ? mau suntik ? Di suntik anak saya nggak sakit loh. “ potong bu lestari sambil mendekat ke Julio dan Andhara.

“ Bunda, dia ini bukan mau periksa. Dia mau nganterin masakan dari emaknya. “ jelas Julio.

“ Ooo… Aduh, maaf deh kalau gitu. “ ucap bu lestari nggak enak hati.

“ Tidak apa – apa, bu. “ jawab Andhara sedikit kaku dan canggung. Julio tersenyum melihat Andhara. Dan tiba – tiba terbitlah ide jahil di otaknya.

“ Bund, kenalin, dia ini namanya Andhara. “ ucap Julio sambil mendekati Andhara dan menarik pinggangnya. Andhara di buat terkejut oleh sikap Julio. Ia sedikit mendorong tubuh Julio menjauh, tapi sepertinya Julio tidak membiarkannya.

“ Bunda tadi bahas soal calon istri Julio kan ? “ lanjut Julio. “ Kenalin deh bund. Dia ini gadis yang sudah mampu mencuri hati Julio. Dia calon istri Julio, bund. “ ucap Julio sambil tersenyum ke arah Andhara dan bundanya bergantian. Tentu saja Andhara langsung memelototkan matanya mendengar ucapan Julio.

Gila nih orang!!

bersambung

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BARU AZA KOMEN DIATAS, TU BENAR BUNDA MAIN JODOH2IN SI LIO..

2023-10-23

1

susi 2020

susi 2020

🤩🤩😘😍

2023-08-20

1

susi 2020

susi 2020

🤩🤩☺️

2023-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Goooll
2 Berlubang
3 Jangan suka amnesia
4 Auto gliyengan
5 Modus
6 Jangan kenceng - kenceng meluknya
7 Otak yang geser
8 Di elap ampe kinclong
9 Bosan
10 Senyuman maut
11 Jangan suka bolos
12 Jangan manjat
13 Garam beryodium
14 Penyuluhan
15 Obat pusing
16 Dhara capek
17 Kacau dan galau
18 Bunda
19 Calon istri
20 Yakin, bukan pedofil ?
21 Tinggal pilih
22 Sudah apain anak emak??
23 Kelakuannya laki loh
24 Gantung diri di pohon terong
25 Udah sah
26 Save Andhara
27 Panggil Abang
28 Belah duren
29 Takut jadi janda muda
30 Gue intipin
31 Jungkir balik
32 Tubuh di sodakohin ?
33 Salah satu tugas istri
34 So Hot
35 Takut kena sawan
36 Berdenyut nyeri
37 Segede upil
38 Maafin Abang
39 Jendes rasa perawan
40 Nggak pedofil kan?
41 Tangan yang bikin ulah
42 Mengejar cinta
43 Berasumsi sendiri
44 Masih di bawah umur
45 Recehan
46 Salah asumsi
47 Harapan Julio
48 GR
49 Khilaf berjamaah
50 Lidah tak bertulang
51 First kiss
52 Perawan tua
53 Terus bunganya?
54 Perawan nanggung
55 Bau asyem
56 It's so crazy
57 Bikin ngilu
58 Pak Suami
59 Belah duren
60 Teritorial
61 Permak body
62 Kayak bulan sabit
63 Awas matanya bintitan
64 Kondangan 1
65 Kondangan 2
66 Pertemuan
67 Nanggung
68 Ke Jawa Timur
69 Sampai di Jawa Timur
70 Di Jawa Timur
71 Nangkep belut
72 Mandi
73 Marah
74 Donor Darah
75 Balai desa
76 Istri sesuatu
77 Pingsan atau tidur
78 Remahan rengginang
79 Wisudaan
80 Wisudaan part 2
81 Males
82 Rencana
83 Ga enak badan
84 Nggak enak badan 2
85 Hamil
86 Bimbang
87 Masih syok
88 Morning sickness
89 Support
90 Berpikir
91 Tukang urut
92 Kepanikan
93 My wife is comeback
94 Mencairkan suasana
95 Ketoprak
96 Pikiran
97 Bersyukur
98 Makin cinta
99 Dedeknya nambah??
100 Ada uang abang ku sayang
101 Cantik
102 Pencapaian
103 Mulut dedek keseleo
104 Jengukin dedek
105 Dedek main sepakbola
106 Berpisah
107 Pecel lele
108 No jeans
109 Cinta luar biasa
110 Daster
111 Tujuh bulanan part 1
112 Tujuh bulanan part 2
113 Door prize
114 Ngompol
115 Panik
116 Kayak siput
117 Otw lahiran
118 Terima kasih
119 Creambath
120 Puasa
121 Makasih
122 Arisa dan Orion
123 Arisa dan Orion
124 Puasa Ramadhan
125 Lecet
126 Berat
127 Camaba
128 Narsis
129 Terlambat lagi
130 Kenalan
131 LAGIII
132 Cemburu
133 lele
134 otw manggung
135 Manggung
136 Info
137 Siapa Andhara?
138 Pagi bersama duo bocil
139 Olahraga?
140 Syirik
141 Yang mupeng siapa?
142 Pak Ustadz'ku
143 Bisa abang...
144 PIIIIINNN
145 Arisa dimana?
146 Cinlok
147 Melow
148 Manja dan sensitif
149 Bingung
150 Mau punya cucu lagi
151 Ending
152 Novel baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Goooll
2
Berlubang
3
Jangan suka amnesia
4
Auto gliyengan
5
Modus
6
Jangan kenceng - kenceng meluknya
7
Otak yang geser
8
Di elap ampe kinclong
9
Bosan
10
Senyuman maut
11
Jangan suka bolos
12
Jangan manjat
13
Garam beryodium
14
Penyuluhan
15
Obat pusing
16
Dhara capek
17
Kacau dan galau
18
Bunda
19
Calon istri
20
Yakin, bukan pedofil ?
21
Tinggal pilih
22
Sudah apain anak emak??
23
Kelakuannya laki loh
24
Gantung diri di pohon terong
25
Udah sah
26
Save Andhara
27
Panggil Abang
28
Belah duren
29
Takut jadi janda muda
30
Gue intipin
31
Jungkir balik
32
Tubuh di sodakohin ?
33
Salah satu tugas istri
34
So Hot
35
Takut kena sawan
36
Berdenyut nyeri
37
Segede upil
38
Maafin Abang
39
Jendes rasa perawan
40
Nggak pedofil kan?
41
Tangan yang bikin ulah
42
Mengejar cinta
43
Berasumsi sendiri
44
Masih di bawah umur
45
Recehan
46
Salah asumsi
47
Harapan Julio
48
GR
49
Khilaf berjamaah
50
Lidah tak bertulang
51
First kiss
52
Perawan tua
53
Terus bunganya?
54
Perawan nanggung
55
Bau asyem
56
It's so crazy
57
Bikin ngilu
58
Pak Suami
59
Belah duren
60
Teritorial
61
Permak body
62
Kayak bulan sabit
63
Awas matanya bintitan
64
Kondangan 1
65
Kondangan 2
66
Pertemuan
67
Nanggung
68
Ke Jawa Timur
69
Sampai di Jawa Timur
70
Di Jawa Timur
71
Nangkep belut
72
Mandi
73
Marah
74
Donor Darah
75
Balai desa
76
Istri sesuatu
77
Pingsan atau tidur
78
Remahan rengginang
79
Wisudaan
80
Wisudaan part 2
81
Males
82
Rencana
83
Ga enak badan
84
Nggak enak badan 2
85
Hamil
86
Bimbang
87
Masih syok
88
Morning sickness
89
Support
90
Berpikir
91
Tukang urut
92
Kepanikan
93
My wife is comeback
94
Mencairkan suasana
95
Ketoprak
96
Pikiran
97
Bersyukur
98
Makin cinta
99
Dedeknya nambah??
100
Ada uang abang ku sayang
101
Cantik
102
Pencapaian
103
Mulut dedek keseleo
104
Jengukin dedek
105
Dedek main sepakbola
106
Berpisah
107
Pecel lele
108
No jeans
109
Cinta luar biasa
110
Daster
111
Tujuh bulanan part 1
112
Tujuh bulanan part 2
113
Door prize
114
Ngompol
115
Panik
116
Kayak siput
117
Otw lahiran
118
Terima kasih
119
Creambath
120
Puasa
121
Makasih
122
Arisa dan Orion
123
Arisa dan Orion
124
Puasa Ramadhan
125
Lecet
126
Berat
127
Camaba
128
Narsis
129
Terlambat lagi
130
Kenalan
131
LAGIII
132
Cemburu
133
lele
134
otw manggung
135
Manggung
136
Info
137
Siapa Andhara?
138
Pagi bersama duo bocil
139
Olahraga?
140
Syirik
141
Yang mupeng siapa?
142
Pak Ustadz'ku
143
Bisa abang...
144
PIIIIINNN
145
Arisa dimana?
146
Cinlok
147
Melow
148
Manja dan sensitif
149
Bingung
150
Mau punya cucu lagi
151
Ending
152
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!