Kacau dan galau

Semenjak kejadian siang itu, Andhara tidak pernah mendatangi puskesmas ataupun rumah dinas Julio lagi. Ia juga menjadi agak pendiam akhir – akhir ini. Moodnya sering tiba – tiba hancur hanya karena alasan sepele.

“ Ra, loe kenapa sih, akhir – akhir ini jadi pendiam ? Giliran ngomong, loe nya emosi nggak jelas. ” tanya Putra. Meskipun ia adalah sahabat paling tega, tapi Putra adalah sahabat yang paling perhatian di antara yang lainnya.

“ Nggak kenapa – napa gue. “ jawab Andhara enteng sambil menenggak minuman dari dalam botol. Mereka saat ini sedang istirahat setelah melakukan latihan.

“ Loe nggak bisa bohongin gue ya Ra. Gue kenal banget gimana loe. Kita barengan udah sejak jaman jahiliyah. Sejak kita masih sama – sama orok, kita udah main bareng. “ sahut Putra yang tidak dengan mudah percaya jawaban Andhara.

“ Loe kalau lagi ada masalah, cerita lah ke gue. Siapa tahu gue bisa bantu. “ lanjut Putra. Tapi Andhara hanya menggelengkan kepalanya. Ia memainkan botol minuman yang berada di tangannya.

“ Apa ini ada hubungannya sama kejadian beberapa hari lalu ? “ tanya Putra lagi.

“ Kejadian apa ? “ tanya Andhara balik masih dengan santai.

“ Waktu loe pulang sekolah, terus loe ke puskesmas. Loe bilang mau periksain tangan loe yang terkilir. “ jawab Putra. Andhara melirik ke arah Putra karena terkejut. Apa yang di ketahui sahabatnya ini ?

“ Sorry, gue sengaja ngikutin loe. Dan gue nggak sengaja ngelihat sama seperti yang loe lihat lewat jendela. “ ucap Putra. “ Jadi, apa dugaan gue selama ini bener ? Loe beneran terjebak dalam gombalan loe sendiri ? “ lanjutnya.

Andhara tetap diam. Ia tidak bisa menjawab apa – apa. Karena menurutnya, percuma saja menjawab si Putra. Anak itu kan bagai cenayang. Apapun yang terjadi dalam hidup Andhara, laki – laki itu pasti tahu.

Apalagi, apa yang di katakan Putra semuanya benar. Ia telah terjebak dengan rayuan dan gombalannya sendiri. Karmakah itu ? Karma karena ia sering menggoda dan menggombali laki – laki dan setelahnya, pergi begitu saja. Dan sekarang giliran dirinya benar – benar menyukai seorang laki – laki, laki – laki itu sudah ada pemiliknya.

Andhara berdiri dari duduknya. Ia berlalu begitu saja meninggalkan Putra yang masih menatap punggung Andhara dengan pandangan dan perasaan yang tak terbaca.

Sedangkan di tempat lain, Julio juga sedang di landa kekacauan. Sudah beberapa hari ini, moodnya juga memburuk. Semenjak Andhara tidak mendatanginya, ia merasa kacau. Ada rasa rindu yang tak terbantahkan. Gila memang jika di pikir.

Dirinya adalah laki – laki matang berusia 27 tahun. Hidup mapan dengan pekerjaan yang mapan pula. Mau mencari calon istri yang seumuran dan sepadan pastilah bukan hal yang susah.

Tapi apa yang terjadi terhadap dirinya. Ia malah jatuh cinta kepada seorang gadis ingusan yang masih berseragam putih abu – abu. Jatuh cinta karena terlalu sering di gombali. Julio terkekeh mengingat akan hal itu.

Tapi sesaat kemudian, ia mengusap wajahnya kasar teringat akan rasa ingin bertemunya dengan gadis dekilnya.

Julio beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju meja mbak Muni.

“ Ada apa dok ? Ada yang bisa saya bantu ? “ tanya mbak Muni kala mendapati Julio mendekat ke arahnya.

“ Mbak, kemarin waktu Andhara kesini, dia ada bilang sesuatu apa tidak ya ? “ tanya Julio.

Mbak Muni mengernyitkan dahinya mencoba mengingat. “ Kemarin itu, Dhara Cuma tanya, pak dokter ada, apa tidak. Terus saya bilang kalau ada. Habis itu, dia ke ruangan dokter. Udah itu aja. “

Kini Julio yang mengernyitkan dahinya. “ Dia ke ruangan saya ? Kok saya tidak tahu. “ gumamnya.

“ Iya kok dok. Tapi seingat saya memang Cuma sebentar. Terus dia kembali dengan terburu – buru. Pas saya tanya, katanya dia harus cepet pulang. Mau bantuin emak komsah bersih – bersih gitu. “ jelas mbak Muni.

Pikiran Julio menerawang jauh ke kejadian siang itu. “ Sh_it!! “ umpat Julio saat ia menyadari sesuatu. “ Mbak, saya mau keluar dulu. Kalau ada pasien, suruh kembali besok aja. Atau suruh datang ke rumah dinas nanti malam. “ pamit Julio.

Belum sempat mbak Muni menjawab pamitan Julio, Julio sudah meninggalkannya dengan terburu – buru. Ia menyalakan mesin motornya dan melajukannya dengan cepat.

Di perjalanan, Julio melihat Lila yang sedang berboncengan dengan Eka. Ia segera menyusul dan menyamai laju motor Eka.

“ Pada mau kemana ? “ tanya Julio berbasa – basi. Karena tidak mungkin dia langsung bertanya tentang Andhara. Bisa habislah harga dirinya.

“ Eh, pak dokter ganteng. Siang bapak… “ sapa Lila.

“ Sore. “ sapa balik Julio.

“ Oh, udah sore ya ini. Lila pikir masih siang. “ kekeh Lila.

“ Dasar loe ogeb. Ini jelas udah sore lah. Udah jam empat. “ sahut Eka. “ Loe nya aja yang belum pulang ke rumah. Masih pakai seragam sekolah juga. “

“ Iya kali. Jadi masih kebayang kalau ini masih siang. He … he … he … “ sahut Lila. “ Pak dokter mau kemana ? “

“ Jalan – jalan aja. “

“ Mau ikut kita lihat Dhara latihan nggak pak dokter ? “ tanya Eka.

“ Dimana ? “ tanya Julio. Pucuk di cinta ulampun tiba. Tidak usah bertanya. Rejeki memang tidak akan tertukar. Informasi tentang di mana Andhara datang dengan sendirinya. Batin Julio sambil tersenyum dalam hati.

“ Di lapangan yang ada di deket sekolah kami pak. “

“ Boleh. “ jawab Julio. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju ke lapangan yang di maksud oleh Eka dan Lila.

Di lapangan, terlihat tim Bojong Burut sedang berlatih. Tim di bagi menjadi dua termasuk pemain cadangan, dan mereka saling melawan meskipun masing – masing tim tidak berjumlah sebelas.

Eka dan Julio memarkirkan motornya, dan turun dari motor, lalu berjalan ke pinggir lapangan. Pandangan mata Julio menelusuri mencari keberadaan gadis dekil yang membuat hatinya kembang kempis.

Saat sorot matanya mendapatkan apa yang di cari, Julio tidak melepas barang sedikitpun dari Andhara. Kemanapun gadis itu bergerak, sorot mata elang Julio selalu mengikuti.

“ SEMANGAT ANGGOROOOO!!! “ teriak Eka dan Lila bersamaan dari pinggir lapangan.

“ SEMANGAT PUTRA…… juragan empang mujaerrr…. !!! “ teriaknya ke Putra.

Andhara dan Putra sama – sama menoleh ke sumber suara. Lalu mereka tertawa dan mengangkat tangannya. Tapi tawa Andhara langsung meredup saat netranya menangkap sosok yang tidak ingin dia lihat berada di sana. Keempat netra itu saling bertemu.

Julio dengan tatapan elangnya dan Andhara dengan tatapan kecewanya. Pertemuan netra itu tak berlangsung lama karena Andhara segera memutus tatapan mereka dan berpindah tempat. Pemandangan itu tak lepas dari perhatian Putra tentu saja. Putra menatap mereka berdua bergantian dengan pandangan yang tidak ada seorangpun tahu.

Sesi latihan Andhara menjadi kacau semenjak kedatangan Julio di sana. Ia jadi tidak bisa berkonsentrasi. Pikirannya terbelah. Ia bahkan beberapa kali melakukan kesalahan hingga ia mendapatkan peringatan dari sang pelatih.

“ Andhara ? kamu kenapa ? Kok permainan kamu jelek gini. “ ujar sang pelatih.

“ Maaf, bang. Dhara capek. Di sekolah tadi banyak ulangan. Jadi kurang bisa konsentrasi. “ jawab Andhara.

“ Terus sekarang gimana ? Mau di lanjut apa udahan latihannya ? “ tanya pelatih.

“ Kalau boleh, Dhara mau udahan untuk hari ini. Yang lain biar tetep latihan bang. Tinggal lusa kita tanding. “ sahut Andhara.

“ Ya udah. Kamu pulang dulu sana. Istirahat. Biar lusa fit. Bisa hajar Bojong soang lagi. “

“ Siap, bang. “ jawab Andhara sambil mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan jempolnya. Lalu ia segera berlari ke tepi lapangan dan mengambil tasnya. Menenggak minumannya, dan segera berjalan menuju motornya terparkir setelah berpamitan ke Putra dan temannya yang lain.

Niat hati ingin segera meninggalkan lapangan supaya tidak bertemu dengan Julio, tapi ternyata ia salah praduga. Justru Julio sudah berdiri di dekat motornya. Andhara menghela nafas berat melihat laki – laki yang ingin ia hindari itu berdiri sambil bersandar di motor matic kesayangannya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-08-20

2

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-08-20

0

Rita

Rita

definisi suka g perlu diungkapkan tp tindakan sdh mewakilkan😅😂😂😂

2023-07-14

2

lihat semua
Episodes
1 Goooll
2 Berlubang
3 Jangan suka amnesia
4 Auto gliyengan
5 Modus
6 Jangan kenceng - kenceng meluknya
7 Otak yang geser
8 Di elap ampe kinclong
9 Bosan
10 Senyuman maut
11 Jangan suka bolos
12 Jangan manjat
13 Garam beryodium
14 Penyuluhan
15 Obat pusing
16 Dhara capek
17 Kacau dan galau
18 Bunda
19 Calon istri
20 Yakin, bukan pedofil ?
21 Tinggal pilih
22 Sudah apain anak emak??
23 Kelakuannya laki loh
24 Gantung diri di pohon terong
25 Udah sah
26 Save Andhara
27 Panggil Abang
28 Belah duren
29 Takut jadi janda muda
30 Gue intipin
31 Jungkir balik
32 Tubuh di sodakohin ?
33 Salah satu tugas istri
34 So Hot
35 Takut kena sawan
36 Berdenyut nyeri
37 Segede upil
38 Maafin Abang
39 Jendes rasa perawan
40 Nggak pedofil kan?
41 Tangan yang bikin ulah
42 Mengejar cinta
43 Berasumsi sendiri
44 Masih di bawah umur
45 Recehan
46 Salah asumsi
47 Harapan Julio
48 GR
49 Khilaf berjamaah
50 Lidah tak bertulang
51 First kiss
52 Perawan tua
53 Terus bunganya?
54 Perawan nanggung
55 Bau asyem
56 It's so crazy
57 Bikin ngilu
58 Pak Suami
59 Belah duren
60 Teritorial
61 Permak body
62 Kayak bulan sabit
63 Awas matanya bintitan
64 Kondangan 1
65 Kondangan 2
66 Pertemuan
67 Nanggung
68 Ke Jawa Timur
69 Sampai di Jawa Timur
70 Di Jawa Timur
71 Nangkep belut
72 Mandi
73 Marah
74 Donor Darah
75 Balai desa
76 Istri sesuatu
77 Pingsan atau tidur
78 Remahan rengginang
79 Wisudaan
80 Wisudaan part 2
81 Males
82 Rencana
83 Ga enak badan
84 Nggak enak badan 2
85 Hamil
86 Bimbang
87 Masih syok
88 Morning sickness
89 Support
90 Berpikir
91 Tukang urut
92 Kepanikan
93 My wife is comeback
94 Mencairkan suasana
95 Ketoprak
96 Pikiran
97 Bersyukur
98 Makin cinta
99 Dedeknya nambah??
100 Ada uang abang ku sayang
101 Cantik
102 Pencapaian
103 Mulut dedek keseleo
104 Jengukin dedek
105 Dedek main sepakbola
106 Berpisah
107 Pecel lele
108 No jeans
109 Cinta luar biasa
110 Daster
111 Tujuh bulanan part 1
112 Tujuh bulanan part 2
113 Door prize
114 Ngompol
115 Panik
116 Kayak siput
117 Otw lahiran
118 Terima kasih
119 Creambath
120 Puasa
121 Makasih
122 Arisa dan Orion
123 Arisa dan Orion
124 Puasa Ramadhan
125 Lecet
126 Berat
127 Camaba
128 Narsis
129 Terlambat lagi
130 Kenalan
131 LAGIII
132 Cemburu
133 lele
134 otw manggung
135 Manggung
136 Info
137 Siapa Andhara?
138 Pagi bersama duo bocil
139 Olahraga?
140 Syirik
141 Yang mupeng siapa?
142 Pak Ustadz'ku
143 Bisa abang...
144 PIIIIINNN
145 Arisa dimana?
146 Cinlok
147 Melow
148 Manja dan sensitif
149 Bingung
150 Mau punya cucu lagi
151 Ending
152 Novel baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Goooll
2
Berlubang
3
Jangan suka amnesia
4
Auto gliyengan
5
Modus
6
Jangan kenceng - kenceng meluknya
7
Otak yang geser
8
Di elap ampe kinclong
9
Bosan
10
Senyuman maut
11
Jangan suka bolos
12
Jangan manjat
13
Garam beryodium
14
Penyuluhan
15
Obat pusing
16
Dhara capek
17
Kacau dan galau
18
Bunda
19
Calon istri
20
Yakin, bukan pedofil ?
21
Tinggal pilih
22
Sudah apain anak emak??
23
Kelakuannya laki loh
24
Gantung diri di pohon terong
25
Udah sah
26
Save Andhara
27
Panggil Abang
28
Belah duren
29
Takut jadi janda muda
30
Gue intipin
31
Jungkir balik
32
Tubuh di sodakohin ?
33
Salah satu tugas istri
34
So Hot
35
Takut kena sawan
36
Berdenyut nyeri
37
Segede upil
38
Maafin Abang
39
Jendes rasa perawan
40
Nggak pedofil kan?
41
Tangan yang bikin ulah
42
Mengejar cinta
43
Berasumsi sendiri
44
Masih di bawah umur
45
Recehan
46
Salah asumsi
47
Harapan Julio
48
GR
49
Khilaf berjamaah
50
Lidah tak bertulang
51
First kiss
52
Perawan tua
53
Terus bunganya?
54
Perawan nanggung
55
Bau asyem
56
It's so crazy
57
Bikin ngilu
58
Pak Suami
59
Belah duren
60
Teritorial
61
Permak body
62
Kayak bulan sabit
63
Awas matanya bintitan
64
Kondangan 1
65
Kondangan 2
66
Pertemuan
67
Nanggung
68
Ke Jawa Timur
69
Sampai di Jawa Timur
70
Di Jawa Timur
71
Nangkep belut
72
Mandi
73
Marah
74
Donor Darah
75
Balai desa
76
Istri sesuatu
77
Pingsan atau tidur
78
Remahan rengginang
79
Wisudaan
80
Wisudaan part 2
81
Males
82
Rencana
83
Ga enak badan
84
Nggak enak badan 2
85
Hamil
86
Bimbang
87
Masih syok
88
Morning sickness
89
Support
90
Berpikir
91
Tukang urut
92
Kepanikan
93
My wife is comeback
94
Mencairkan suasana
95
Ketoprak
96
Pikiran
97
Bersyukur
98
Makin cinta
99
Dedeknya nambah??
100
Ada uang abang ku sayang
101
Cantik
102
Pencapaian
103
Mulut dedek keseleo
104
Jengukin dedek
105
Dedek main sepakbola
106
Berpisah
107
Pecel lele
108
No jeans
109
Cinta luar biasa
110
Daster
111
Tujuh bulanan part 1
112
Tujuh bulanan part 2
113
Door prize
114
Ngompol
115
Panik
116
Kayak siput
117
Otw lahiran
118
Terima kasih
119
Creambath
120
Puasa
121
Makasih
122
Arisa dan Orion
123
Arisa dan Orion
124
Puasa Ramadhan
125
Lecet
126
Berat
127
Camaba
128
Narsis
129
Terlambat lagi
130
Kenalan
131
LAGIII
132
Cemburu
133
lele
134
otw manggung
135
Manggung
136
Info
137
Siapa Andhara?
138
Pagi bersama duo bocil
139
Olahraga?
140
Syirik
141
Yang mupeng siapa?
142
Pak Ustadz'ku
143
Bisa abang...
144
PIIIIINNN
145
Arisa dimana?
146
Cinlok
147
Melow
148
Manja dan sensitif
149
Bingung
150
Mau punya cucu lagi
151
Ending
152
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!