Obat pusing

“ Ayo, siapa yang mau tanya ? Sesi tanya jawab saya buka untuk dua orang penanya. “ ucap Pak Harun memandu sesi tanya jawab.

“ Bapak yakin, siapa aja boleh bertanya kan pak ? “ tanya Andhara sambil mengacungkan tangan kanannya.

Butuh waktu beberapa saat bagi Pak Harun untuk berpikir, sampai akhirnya beliau menjawab, “ I-iya boleh. “

“ Saya mau tanya kalau gitu pak. “ kini Andhara sudah dalam posisi berdiri di antara teman – temannya yang duduk lesehan kayak di warung lamo_ngan jaya.

Pak Harun menghembuskan nafas kasar, lalu berbisik ke Julio, “ Maaf pak dokter, kalau pertanyaan siswi kami yang satu ini nyeleneh. Kalau pak dokter nantinya tidak berkenan menjawabnya, pertanyaannya kita skip saja. “

Julio mengangguk sambil tersenyum tipis. Ia sudah mulai terbiasa menanggapi setiap ucapan absurd gadis satu itu semenjak ia merawat luka gadis itu.

“ Pak Harum seharum ruangan!! “ panggil Andhara. “ Boleh nggak saya bertanya sama pak dokter ? Kok malah bapak bisik – bisik? Awas dosa loh pak kalau ghibahin orang. Mending ngomong langsung aja. Orangnya juga ada di sini juga kok. “ lanjutnya.

“ Sok tahu kamu. “ oceh pak Harun.

“ Tahu lah. Dhara gitu loh! Bapak pasti lagi bisikin ke pak dokter kalau murid bapak yang satu ini sangat istimewa. Iya kan ? Cantiknya paling istimewa. “ jawab Andhara.

“ Dasar Wewe Gembel!!! “ seloroh Rosada sambil berdecih.

Sontak Andhara menoleh. “ Kalau gue wewe gembel, loe kutil_anak. “

“ Eh, sudah – sudah. Jadi bertanya apa tidak kamu Indro ? “ tanya Pak Harun.

“ Ih, si bapak mah sukanya ganti – ganti nama Dhara. Kalau ganti nama tuh musti ada hajatannya loh pak. Baca manakib juga. “ sahut Andhara.

“ Iya, besok saya bacain manakib. Siapa tahu otak kamu kembali ke tempatnya lagi setelah saya bacakan manakib. “ ujar Pak Harun kesal. “ Udah, buru mau tanya apa. Awas, jangan sampai pertanyaan macam – macam. “ Pak Harun memperingati.

“ Iya pak .. E lah!. “ jawab Andhara.

“ E hem. “ Andhara berdehem.

“ Pakai dehem ambil suara segala. Kayak mau Qosidahan aja sama emak loe. “ protes Eka.

“ SSttt !!! “ Andhara menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya. “ Nervous gue. Mau bicara sama orang ganteng tuh beda kalau mau bicara orang yang udah bau tanah. “ lanjut Andhara sambil melirik ke arah Pak Harun. Membuat Pak Harun melotot. Akhirnya Andhara memberikan senyuman manisnya hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya dan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya menempelkan ke pipi.

“ Mau tanya apa kamu, Andhara ? “ tanya Julio memecah obrolan absurd guru dan muridnya itu.

“ Dih, pak dokter masih inget nama Dhara. Jadi tersanjung, pengen bawa setangkai bunga mawar buat bapak. “ ucap Andhara. “ Tapi kalau bapak besok mau kasih bunga ke Dhara balik, jangan bunga mawar ya pak. Apalagi melati atau kembang kanthil. Di kira kunti entar Dharanya. Dhara mah sukanya bunga Bank. “ lanjut Andhara sambil terkekeh.

“ MODOSSSS TEROOOSSSS !!! “ teriak Putra.

“ Eh, diem loe cowok yang ganteng sama hartanya nanggung. “ protes Andhara. Bicara sengit, sudah biasa mereka lakukan. Tapi sama sekali tidak membuat orang yang di jelekkan tersinggung.

“ E hem . “ Julio berdehem dengan cukup keras di depan microphone.

“ Eh, pak dokter bikin kaget aja. Kalau hati Dhara lepas dari tempatnya, Dhara jadi nggak punya hati buat pak dokter. “ sahut Andhara setengah terkejut.

“ E hem. Jadi gini pak dokter Lio, kezeyengan Dhara… “ ucap Andhara dengan menggerak – gerakkan matanya.

Puk

Sebuah topi Soni layangkan ke Dhara. Andhara hanya menoleh dan tersentum manis ke tersangka.

“ Jadi gini pak dokter Lio… Dhara teh mau tanya, tadi pak dokter bilang, kalau pergaulan bebas kan berbahaya. Terutama buat perempuan karena bisa saja kejadian hamidun di luar nikah. Nah, di sini Dhara mau tanya …. “ suasana menghening kala Andhara menyela ucapannya.

“ Pak dokter mau nggak halalin Dhara, biar kita nggak terjebak pergaulan bebas ? “ sebuah pertanyaan absurd benar, terlontar dari mulut Andhara. “ Jadi kalau kita anu – anuan, jatuhnya bukan khilaf. Kalau Dhara hamidun, kan nggak bikin bahaya buat hidup Dhara. “

Puk

Puk

Puk

“ Aww !! Aww !! Aww !! “ pekik Andhara kala beberapa barang terlontar ke punggung bahkan ada yang nyungsep di rambutnya. “ Njirrr !!! Kenapa pada nimpukin gue sih ?? “ protesnya.

“ Sue loe Dhar. Pertanyaan macam apa itu ? “ protes Rosada.

“ E lah. Ngiri ? Bilang Bosss !! “ sahut Andhara. Suasana kembali riuh. Sedangkan Julio malah asyik tersenyum melihat kelakuan Andhara. Seperti sebuah hiburan baginya. Sampai akhirnya Pak Harun berdiri dan di ikuti oleh Bu Handari yang berjalan mendekati podium.

“ Maaf pak dokter. Suasananya jadi tidak kondusif seperti ini. Sebaiknya kita sudahi saja sesi tanya jawabnya. Pak dokter bisa meninggalkan ruangan. Mari, pak. “ Bu Handari mempersilahkan.

Julio mengangguk, lalu turun dari atas podium.

“ Tuh Ra, pak dokternya udah turun dari podium. Pertanyaan loe terlalu receh mungkin Ra. Mungkin lain waktu, loe kasih lah gombalan cemban. Jangan Cuma gopekan mulu. “ seloroh Lila.

Sontak, Dhara menoleh ke depan. “ LOh… Loh… Kok… Pak dokter Lio… Kan pertanyaan Dhara belum di jawab. “ teriak Andhara. Julio menahan senyumnya sambil membalikkan badannya. Sampai suatu suara, menghentikannya dan bahkan membuatnya berbalik badan.

“ Andhara Nurmalia… “ panggil seorang siswa laki laki yang tiba – tiba duduk berlutut di hadapan Andhara sambil membawa sebuket bunga bogenville. Suasana ruangan menjadi lengang. Sedangkan Andhara di buat cengo sama sikap siswa itu. Ia adalah Fadli, ketua tim basket di SMA SEJAHTERA. Wajahnya lumayan tampan.

“ Korban recehan loe tuh Ra. “ bisik Soni di telinga Andhara. Andhara mengerutkan dahinya. Mau ngapain cowok yang memang lumayan tampan dan pernah ia goda ini berlutut di hadapannya.

“ Loe ngapain ? “ tanya Andhara.

“ Andhara, gue emang belum punya bunga bank. Dan bunga inipun hasil rampasan gue dari taman depan. “ kekeh Fadli. “ Tapi gue janji sama loe, setelah kita lulus dari sini, gue akan nyari bunga bank yang banyak buat loe. “ lanjutnya dengan mimik wajah yang berubah menjadi serius.

“ Loe ngomong apaan sih ? “ tanya Andhara. Julio pun ikut melihat pemandangan itu. Pemandangan yang membuat hatinya terasa panas.

“ Andhara Nurmalia, gue, Fadli Wibisono, hari ini, menyatakan perasaan gue ke loe. Gue sayang sama loe, Dhar. Gue pengen selalu ada di sisi loe, ngelindungi loe dari mata jelalatan. Daripada loe minta di halalin sama pak dokter yang jangkauannya terlalu jauh, maka hari ini, gue bersedia mewakili pak dokter buat nerima tawaran loe buat halalin loe. Setelah kita terima ijasah besok, gue akan langsung lamar loe resmi ke emak loe. “ ucap Fadli dengan penuh keseriusan.

Apa? Bocah ingusan itu mau melamar Andhara kalau mereka lulus nanti ? Anak masih bau kencur sama minyak telon aja sok sokan melamar gadis. Batin Julio memanas.

“ Fad, loe ap- “

“ Terima aja Dhar ??? Dia kan most wantednya sekolah kita. “ celetuk salah seorang siswi memotong perkataan Andhara.

“ Dhara, gue tahu, loe juga cinta kan sama gue ? “ tanya Fadli. “ Maaf, gue nggak langsung terima loe sejak dulu. “ lanjutnya.

“ Eh, bentar – bentar. Kayaknya ada kesalah pahaman deh di sini. “ ujar Andhara. “ Maksud loe kalau gue cinta sama loe apa ya ? Dan kapan ya ? “ tanyanya.

“ Loe lupa, apa pura – pura lupa? Loe selalu bilang gue ganteng, loe bilang loe mau jadi pacar gue. “ jawab fadli. Jawaban yang membuat Julio mengernyitkan dahinya.

“ Sorry sebelumnya Fad, gue mah Cuma bercanda aja waktu itu. Kagak serius guenya. Jangan di ambil hati, oke. “ jawab Andhara.

“ Tapi udah terlanjur, Dhar. Gue udah terlanjur cinta sama loe. “

“ Tapi gue nggak. “ jawab Andhara sedikit sengak. Ia mulai jengah dengan sikap Fadli yang memaksa.

“ Lagian, gue masih belum pengen ada hubungan serius sama lawan jenis gue. Gue masih mau sama emak, nyenengin emak. Gue masih punya cita – cita yang kalau ada urusan cinta dalam hidup gue, maka cita – cita gue bisa hanyut kayak selendang bidadari yang hanyut di sungai sampai bertahun – tahun baru ketemu. “ ucap Andhara, lalu tanpa menunggu balasan dari Fadli, ia berbalik badan, dan sebelum ia benar – benar meninggalkan aula dengan di ikuti oleh sahabat – sahabatnya, Dhara berucap, “ Maaf. “

“ Dhara itu unik, pak. Meskipun anaknya nyeleneh, pecicilan, tapi banyak yang suka sama dia. Banyak yang ingin pacaran sama dia. Banyak juga yang ingin menjalin persahabatan dengannya. “ jelas Pak Harun kala melihat Julio terlihat antusias memperhatikan Andhara.

“ Meskipun saya sering di buat naik darah sama kelakuan dia, tapi anaknya sangat baik. Solidaritasnya tinggi. Bisa jadi obat pusing juga sebenarnya kalau lagi ngomong sama dia. “ tambah Bu Handari.

Bersambung

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤣🤣🤣🤣

2023-08-19

2

susi 2020

susi 2020

🤣🤣😂

2023-08-19

0

Bzaa

Bzaa

😄😄😄😄

2023-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 Goooll
2 Berlubang
3 Jangan suka amnesia
4 Auto gliyengan
5 Modus
6 Jangan kenceng - kenceng meluknya
7 Otak yang geser
8 Di elap ampe kinclong
9 Bosan
10 Senyuman maut
11 Jangan suka bolos
12 Jangan manjat
13 Garam beryodium
14 Penyuluhan
15 Obat pusing
16 Dhara capek
17 Kacau dan galau
18 Bunda
19 Calon istri
20 Yakin, bukan pedofil ?
21 Tinggal pilih
22 Sudah apain anak emak??
23 Kelakuannya laki loh
24 Gantung diri di pohon terong
25 Udah sah
26 Save Andhara
27 Panggil Abang
28 Belah duren
29 Takut jadi janda muda
30 Gue intipin
31 Jungkir balik
32 Tubuh di sodakohin ?
33 Salah satu tugas istri
34 So Hot
35 Takut kena sawan
36 Berdenyut nyeri
37 Segede upil
38 Maafin Abang
39 Jendes rasa perawan
40 Nggak pedofil kan?
41 Tangan yang bikin ulah
42 Mengejar cinta
43 Berasumsi sendiri
44 Masih di bawah umur
45 Recehan
46 Salah asumsi
47 Harapan Julio
48 GR
49 Khilaf berjamaah
50 Lidah tak bertulang
51 First kiss
52 Perawan tua
53 Terus bunganya?
54 Perawan nanggung
55 Bau asyem
56 It's so crazy
57 Bikin ngilu
58 Pak Suami
59 Belah duren
60 Teritorial
61 Permak body
62 Kayak bulan sabit
63 Awas matanya bintitan
64 Kondangan 1
65 Kondangan 2
66 Pertemuan
67 Nanggung
68 Ke Jawa Timur
69 Sampai di Jawa Timur
70 Di Jawa Timur
71 Nangkep belut
72 Mandi
73 Marah
74 Donor Darah
75 Balai desa
76 Istri sesuatu
77 Pingsan atau tidur
78 Remahan rengginang
79 Wisudaan
80 Wisudaan part 2
81 Males
82 Rencana
83 Ga enak badan
84 Nggak enak badan 2
85 Hamil
86 Bimbang
87 Masih syok
88 Morning sickness
89 Support
90 Berpikir
91 Tukang urut
92 Kepanikan
93 My wife is comeback
94 Mencairkan suasana
95 Ketoprak
96 Pikiran
97 Bersyukur
98 Makin cinta
99 Dedeknya nambah??
100 Ada uang abang ku sayang
101 Cantik
102 Pencapaian
103 Mulut dedek keseleo
104 Jengukin dedek
105 Dedek main sepakbola
106 Berpisah
107 Pecel lele
108 No jeans
109 Cinta luar biasa
110 Daster
111 Tujuh bulanan part 1
112 Tujuh bulanan part 2
113 Door prize
114 Ngompol
115 Panik
116 Kayak siput
117 Otw lahiran
118 Terima kasih
119 Creambath
120 Puasa
121 Makasih
122 Arisa dan Orion
123 Arisa dan Orion
124 Puasa Ramadhan
125 Lecet
126 Berat
127 Camaba
128 Narsis
129 Terlambat lagi
130 Kenalan
131 LAGIII
132 Cemburu
133 lele
134 otw manggung
135 Manggung
136 Info
137 Siapa Andhara?
138 Pagi bersama duo bocil
139 Olahraga?
140 Syirik
141 Yang mupeng siapa?
142 Pak Ustadz'ku
143 Bisa abang...
144 PIIIIINNN
145 Arisa dimana?
146 Cinlok
147 Melow
148 Manja dan sensitif
149 Bingung
150 Mau punya cucu lagi
151 Ending
152 Novel baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Goooll
2
Berlubang
3
Jangan suka amnesia
4
Auto gliyengan
5
Modus
6
Jangan kenceng - kenceng meluknya
7
Otak yang geser
8
Di elap ampe kinclong
9
Bosan
10
Senyuman maut
11
Jangan suka bolos
12
Jangan manjat
13
Garam beryodium
14
Penyuluhan
15
Obat pusing
16
Dhara capek
17
Kacau dan galau
18
Bunda
19
Calon istri
20
Yakin, bukan pedofil ?
21
Tinggal pilih
22
Sudah apain anak emak??
23
Kelakuannya laki loh
24
Gantung diri di pohon terong
25
Udah sah
26
Save Andhara
27
Panggil Abang
28
Belah duren
29
Takut jadi janda muda
30
Gue intipin
31
Jungkir balik
32
Tubuh di sodakohin ?
33
Salah satu tugas istri
34
So Hot
35
Takut kena sawan
36
Berdenyut nyeri
37
Segede upil
38
Maafin Abang
39
Jendes rasa perawan
40
Nggak pedofil kan?
41
Tangan yang bikin ulah
42
Mengejar cinta
43
Berasumsi sendiri
44
Masih di bawah umur
45
Recehan
46
Salah asumsi
47
Harapan Julio
48
GR
49
Khilaf berjamaah
50
Lidah tak bertulang
51
First kiss
52
Perawan tua
53
Terus bunganya?
54
Perawan nanggung
55
Bau asyem
56
It's so crazy
57
Bikin ngilu
58
Pak Suami
59
Belah duren
60
Teritorial
61
Permak body
62
Kayak bulan sabit
63
Awas matanya bintitan
64
Kondangan 1
65
Kondangan 2
66
Pertemuan
67
Nanggung
68
Ke Jawa Timur
69
Sampai di Jawa Timur
70
Di Jawa Timur
71
Nangkep belut
72
Mandi
73
Marah
74
Donor Darah
75
Balai desa
76
Istri sesuatu
77
Pingsan atau tidur
78
Remahan rengginang
79
Wisudaan
80
Wisudaan part 2
81
Males
82
Rencana
83
Ga enak badan
84
Nggak enak badan 2
85
Hamil
86
Bimbang
87
Masih syok
88
Morning sickness
89
Support
90
Berpikir
91
Tukang urut
92
Kepanikan
93
My wife is comeback
94
Mencairkan suasana
95
Ketoprak
96
Pikiran
97
Bersyukur
98
Makin cinta
99
Dedeknya nambah??
100
Ada uang abang ku sayang
101
Cantik
102
Pencapaian
103
Mulut dedek keseleo
104
Jengukin dedek
105
Dedek main sepakbola
106
Berpisah
107
Pecel lele
108
No jeans
109
Cinta luar biasa
110
Daster
111
Tujuh bulanan part 1
112
Tujuh bulanan part 2
113
Door prize
114
Ngompol
115
Panik
116
Kayak siput
117
Otw lahiran
118
Terima kasih
119
Creambath
120
Puasa
121
Makasih
122
Arisa dan Orion
123
Arisa dan Orion
124
Puasa Ramadhan
125
Lecet
126
Berat
127
Camaba
128
Narsis
129
Terlambat lagi
130
Kenalan
131
LAGIII
132
Cemburu
133
lele
134
otw manggung
135
Manggung
136
Info
137
Siapa Andhara?
138
Pagi bersama duo bocil
139
Olahraga?
140
Syirik
141
Yang mupeng siapa?
142
Pak Ustadz'ku
143
Bisa abang...
144
PIIIIINNN
145
Arisa dimana?
146
Cinlok
147
Melow
148
Manja dan sensitif
149
Bingung
150
Mau punya cucu lagi
151
Ending
152
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!