Dhara capek

Hari terus berganti. Kesibukan Andhara semakin bertambah saat ia masuk dalam tim kesebelasan putri kabupaten. Seminggu dua kali ia harus ikut berlatih. Sedangkan, ia juga masih harus berlatih dengan tim kesebelasan Bojong Burut. Tapi hal itu tak mengendurkan semangatnya untuk menggoda dan mendekati Pak dokter tampan.

Hampir di setiap waktu senggangnya, ia sempatkan mampir di puskesmas dengan alasan ingin mengecek kesehatan saja. Atau terkadang, ia mendatangi kediaman Julio untuk mengantarkan makanan dari emak Komsah.

Gombalan – gombalan receh ala Andhara tidak pernah lupa ia sematkan di setiap pertemuannya dengan Julio. Entah kenapa Andhara kali ini bisa bersikap seperti terhadap seorang laki -laki. Padahal biasanya, jika dia tertarik menggombali dan menggoda laki -laki, tidak akan bertahan lebih dari dua minggu. Tapi saat bersama Julio, gombalannya masih bertahan meskipun sudah satu bulan lebih.

Sampai pada suatu siang, semuanya berubah buat Andhara. Siang itu, ia datang kembali ke puskesmas hendak memeriksakan tangannya yang kemarin saat berlatih dengan tim kabupaten terkilir. Andhara masuk ke puskesmas seperti biasa dengan santainya.

“ Assalamualikum…. “ sapanya saat masuk ke puskesmas. Terlihat di kursi resepsionis, seorang perempuan beranak satu menoleh dan tersenyum kepada Andhara.

“ Siang, mbak Muni. “ sapa Andhara.

“ Siang juga Andhara. “ balas mbak Muni. “ Mau absen, Dhar ? “ godanya.

“ Seperti biasa mbak. Mau cek kesehatan sambil menyelam minum aer. “ sahut Andhara . “ Pak dokter masih di sini kan mbak ? “ tanyanya.

“ Masih. Ta- “

“ Makasih mbak, “ Andhara berlalu begitu saja sebelum mbak Muni menyelesaikan kata – katanya.

“ Tapi ada tamu, Dhar. Cewek. “ lanjut mbak Muni pelan sambil menatap punggung Andhara yang semakin menjauh.

Seperti biasa, Andhara berjalan dengan melompat – lompat kecil dan bersenandung. Masih dengan baju putih abu – abunya dan tas yang berada di punggungnya, ia berjalan dengan santai menuju ruangan Julio.

“ I am coming, my calon imam. “ kekehnya.

Andhara kini telah sampai di ambang pintu ruangan Julio. Seperti biasa, ruangan selalu terbuka lebar pintunya. Jadi tanpa harus mengintip, atau tidak sengaja melihat, Andhara melihat pemandangan yang membuat hatinya tiba – tiba terasa perih dan dadanya terasa sesak.

Rasa sakit yang selama ini belum pernah ia rasakan. Rasa sesak di dada yang selama ini juga belum ia pernah ia rasakan.

“ Julio, please. Kamu jangan seperti ini sama aku. “ ucap seorang gadis yang tengah memeluk tubuh Julio. “ Aku ingin kita seperti dulu lagi. Kita jalan bareng lagi. Kita dekat lagi satu sama lain. “ lanjutnya. “ I miss you so much, Julio. “

Mata Andhara terasa memanas. Ia menengadahkan kepalanya supaya buliran air yang hendak turun, tidak jadi turun. Lalu ia buru – buru membalikkan badannya dan berlalu dari depan ruangan Julio. Sedangkan di dalam ruangan, Julio melepas pelukan gadis yang sedari dai memeluk tubuhnya.

“ Maaf, dari dulu kita hanya berteman. Dan sampai kapanpun, kita juga kan berteman. “ ujar Julio.

“ Tapi aku ingin lebih dari sekedar teman, Julio. “ kekeh gadis itu.

“ Maaf, hanya itu yang bisa aku tawarkan untuk kamu. “ jawab Julio. “ Sebaiknya kamu segera pulang. Hari semakin sore. Nanti kamu kemalaman sampai kota. “ ujar Julio, lalu ia berbalik menuju ke mejanya.

Sedangkan di luar, Andhara berjalan dengan tergesa.

“ Loh, Dhar. Kok cepet banget. Udah ketemu sama dokter Julio ? “ tanya mbak Muni.

“ Udah mbak. Dhara harus cepet pulang. Mau bantuin emak bersih – bersih. “ jawab Andhara asal. “ Dhara pulang dulu ya mbak. Assalamualaikum “ pamit Andhara.

“ Waalaikum salam. “ jawab mbak Muni.

Andhara segera keluar dari puskesmas, dan menggeber motornya meninggalkan area puskesmas untuk segera pulang. Ada rasa kecewa, dan patah hati dalam hati Andhara.

Ternyata laki – laki yang ia sukai diam – diam sudah mempunyai kekasih. Tentu saja dia sudah punya kekasih, Dhar. Pak dokter Lio orang kota, usianya sudah matang, kaya raya, kerjaanya bagus, tampan pula. Nggak mungkin kalau dia masih jomblo. Loe nya aja yang sok kepedean, dhar. Kekeh Andhara dalam hati sambil melajukan motor matic kesayangannya.

“ Udah mau pulang, dok ? “ tanya mbak Muni ke Julio.

“ Iya. Mbak Muni. “ jawab Julio.

“ Loh, tamunya tadi kemana dok? Kayaknya belum keluar. “ tanya mbak Muni sambil melongokkan kepalanya ke belakang Julio.

“ Masih di dalam, mbak. Udah biarin aja. Nanti kalau udah bosen juga pulang dia. “ sahut Julio santai.

“ Oh iya, mbak. Apa tadi Andhara kesini ? sepertinya saya kok denger suara motornya. “ lanjut Julio.

“ Iya dok. Baru aja dia pulang. Katanya buru – buru mau bantuin emaknya bersih – bersih. Emang tadi dokter nggak ketemu ? “ tanya mbak Muni.

“ Nggak mbak. Dia nggak ada nemuin saya. “ jawab Julio sambil menggelengkan kepalanya.

“ Loh, kok- “ gumam mbak Muni sedikit bingung sambil menggaruk kepalanya.

“ Ya sudah, saya pulang dulu ya mbak. “ pamit Julio. “ assalamualaikum. “ salamnya.

“ Waalaikum salam. “ jawab mbak Muni. Julio lalun keluar dari puskesmas dan segera menaiki motornya dan melajukannya meninggalkan puskesmas. Sengaja ia tidak menawari Karen, gadis yang tadi bersamanya di puskesmas untuk ke rumah dinasnya, karena Julio tidak ingin Karen mengetahui di mana dia tinggal. Karena kalau sampai gadis itu tahu, maka hidupnya tidak akan tenang lagi. Percuma dia meminta untuk di tugaskan di kampung ini, kalau ujung – ujungnya ketenangan hidupnya lagi – lagi di ganggu oleh orang yang sama.

Julio melajukan motornya lumayan kencang, supaya Karen tidak bisa membuntutinya. Julio juga jadi sedikit kepikiran Andhara. Entah kenapa tiba – tiba ia teringat akan Andhara. Dan seperti ada rasa rindu ingin bertemu. Senyuman tipis tersungging di kedua sudut bibir Julio.

“ Tumben udah pulang kamu tong ? “ sapa emak Komsah.

“ Eneng maak…. Eneng. Kapan sih emak teh manggil Dhara eneng gitu. Buka enthong mulu. “ protes Andhara sambil memberengut.

“ Besok kalau kamu udah punya laki. Baru deh tuh emak manggil kamu eneng. “ sahut emak Komsah asal.

“ Ck!. “ Andhara berdecak sambil melepas sepatu ketsnya.

“ kamu kenapa jam segini udah pulang ? Biasanya kalau habis adzan ashar baru sampai rumah. “

“ Emak nih. Pulang sore salah. Pulang siang salah. “

“ ya aneh aja Dhar. Kamu kan biasanya pergi kemana dulu gitu. “ ujar emak Komsah. “ Oh iya, Dhar. Emak tadi masak sayur opor. Entar sore, kamu anterin ke rumah pak dokter bening ya. “ lanjut emak.

“ Males mak. Dhara capek. “ sahut Andhara dengan nada suara malasnya. Ia lalu berdiri, menaruh sepatunya di tempatnya, dan berlalu menuju ke kamarnya.

“ Lah, tumben tuh bocah males emak suruh ke rumah pak dokter bening. Biasanya aja emak di suruh masak yang enak buat dia anter ke pak dokter. “ gumam emak Komsah.

“ Dhar, jangan langsung tidur. Cuci tangan, cuci kaki, terus ganti baju dulu. “ teriak emak.

“ Iya emak.. “ jawab Andhara sambil teriak juga.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ovi

ovi

lnjut kk

2023-07-08

2

Ney maniez

Ney maniez

🥺🥺🥺🥺

2023-07-05

1

Maria Buke' Pasambo

Maria Buke' Pasambo

apa kubilan tuperempua nyusul

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Goooll
2 Berlubang
3 Jangan suka amnesia
4 Auto gliyengan
5 Modus
6 Jangan kenceng - kenceng meluknya
7 Otak yang geser
8 Di elap ampe kinclong
9 Bosan
10 Senyuman maut
11 Jangan suka bolos
12 Jangan manjat
13 Garam beryodium
14 Penyuluhan
15 Obat pusing
16 Dhara capek
17 Kacau dan galau
18 Bunda
19 Calon istri
20 Yakin, bukan pedofil ?
21 Tinggal pilih
22 Sudah apain anak emak??
23 Kelakuannya laki loh
24 Gantung diri di pohon terong
25 Udah sah
26 Save Andhara
27 Panggil Abang
28 Belah duren
29 Takut jadi janda muda
30 Gue intipin
31 Jungkir balik
32 Tubuh di sodakohin ?
33 Salah satu tugas istri
34 So Hot
35 Takut kena sawan
36 Berdenyut nyeri
37 Segede upil
38 Maafin Abang
39 Jendes rasa perawan
40 Nggak pedofil kan?
41 Tangan yang bikin ulah
42 Mengejar cinta
43 Berasumsi sendiri
44 Masih di bawah umur
45 Recehan
46 Salah asumsi
47 Harapan Julio
48 GR
49 Khilaf berjamaah
50 Lidah tak bertulang
51 First kiss
52 Perawan tua
53 Terus bunganya?
54 Perawan nanggung
55 Bau asyem
56 It's so crazy
57 Bikin ngilu
58 Pak Suami
59 Belah duren
60 Teritorial
61 Permak body
62 Kayak bulan sabit
63 Awas matanya bintitan
64 Kondangan 1
65 Kondangan 2
66 Pertemuan
67 Nanggung
68 Ke Jawa Timur
69 Sampai di Jawa Timur
70 Di Jawa Timur
71 Nangkep belut
72 Mandi
73 Marah
74 Donor Darah
75 Balai desa
76 Istri sesuatu
77 Pingsan atau tidur
78 Remahan rengginang
79 Wisudaan
80 Wisudaan part 2
81 Males
82 Rencana
83 Ga enak badan
84 Nggak enak badan 2
85 Hamil
86 Bimbang
87 Masih syok
88 Morning sickness
89 Support
90 Berpikir
91 Tukang urut
92 Kepanikan
93 My wife is comeback
94 Mencairkan suasana
95 Ketoprak
96 Pikiran
97 Bersyukur
98 Makin cinta
99 Dedeknya nambah??
100 Ada uang abang ku sayang
101 Cantik
102 Pencapaian
103 Mulut dedek keseleo
104 Jengukin dedek
105 Dedek main sepakbola
106 Berpisah
107 Pecel lele
108 No jeans
109 Cinta luar biasa
110 Daster
111 Tujuh bulanan part 1
112 Tujuh bulanan part 2
113 Door prize
114 Ngompol
115 Panik
116 Kayak siput
117 Otw lahiran
118 Terima kasih
119 Creambath
120 Puasa
121 Makasih
122 Arisa dan Orion
123 Arisa dan Orion
124 Puasa Ramadhan
125 Lecet
126 Berat
127 Camaba
128 Narsis
129 Terlambat lagi
130 Kenalan
131 LAGIII
132 Cemburu
133 lele
134 otw manggung
135 Manggung
136 Info
137 Siapa Andhara?
138 Pagi bersama duo bocil
139 Olahraga?
140 Syirik
141 Yang mupeng siapa?
142 Pak Ustadz'ku
143 Bisa abang...
144 PIIIIINNN
145 Arisa dimana?
146 Cinlok
147 Melow
148 Manja dan sensitif
149 Bingung
150 Mau punya cucu lagi
151 Ending
152 Novel baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Goooll
2
Berlubang
3
Jangan suka amnesia
4
Auto gliyengan
5
Modus
6
Jangan kenceng - kenceng meluknya
7
Otak yang geser
8
Di elap ampe kinclong
9
Bosan
10
Senyuman maut
11
Jangan suka bolos
12
Jangan manjat
13
Garam beryodium
14
Penyuluhan
15
Obat pusing
16
Dhara capek
17
Kacau dan galau
18
Bunda
19
Calon istri
20
Yakin, bukan pedofil ?
21
Tinggal pilih
22
Sudah apain anak emak??
23
Kelakuannya laki loh
24
Gantung diri di pohon terong
25
Udah sah
26
Save Andhara
27
Panggil Abang
28
Belah duren
29
Takut jadi janda muda
30
Gue intipin
31
Jungkir balik
32
Tubuh di sodakohin ?
33
Salah satu tugas istri
34
So Hot
35
Takut kena sawan
36
Berdenyut nyeri
37
Segede upil
38
Maafin Abang
39
Jendes rasa perawan
40
Nggak pedofil kan?
41
Tangan yang bikin ulah
42
Mengejar cinta
43
Berasumsi sendiri
44
Masih di bawah umur
45
Recehan
46
Salah asumsi
47
Harapan Julio
48
GR
49
Khilaf berjamaah
50
Lidah tak bertulang
51
First kiss
52
Perawan tua
53
Terus bunganya?
54
Perawan nanggung
55
Bau asyem
56
It's so crazy
57
Bikin ngilu
58
Pak Suami
59
Belah duren
60
Teritorial
61
Permak body
62
Kayak bulan sabit
63
Awas matanya bintitan
64
Kondangan 1
65
Kondangan 2
66
Pertemuan
67
Nanggung
68
Ke Jawa Timur
69
Sampai di Jawa Timur
70
Di Jawa Timur
71
Nangkep belut
72
Mandi
73
Marah
74
Donor Darah
75
Balai desa
76
Istri sesuatu
77
Pingsan atau tidur
78
Remahan rengginang
79
Wisudaan
80
Wisudaan part 2
81
Males
82
Rencana
83
Ga enak badan
84
Nggak enak badan 2
85
Hamil
86
Bimbang
87
Masih syok
88
Morning sickness
89
Support
90
Berpikir
91
Tukang urut
92
Kepanikan
93
My wife is comeback
94
Mencairkan suasana
95
Ketoprak
96
Pikiran
97
Bersyukur
98
Makin cinta
99
Dedeknya nambah??
100
Ada uang abang ku sayang
101
Cantik
102
Pencapaian
103
Mulut dedek keseleo
104
Jengukin dedek
105
Dedek main sepakbola
106
Berpisah
107
Pecel lele
108
No jeans
109
Cinta luar biasa
110
Daster
111
Tujuh bulanan part 1
112
Tujuh bulanan part 2
113
Door prize
114
Ngompol
115
Panik
116
Kayak siput
117
Otw lahiran
118
Terima kasih
119
Creambath
120
Puasa
121
Makasih
122
Arisa dan Orion
123
Arisa dan Orion
124
Puasa Ramadhan
125
Lecet
126
Berat
127
Camaba
128
Narsis
129
Terlambat lagi
130
Kenalan
131
LAGIII
132
Cemburu
133
lele
134
otw manggung
135
Manggung
136
Info
137
Siapa Andhara?
138
Pagi bersama duo bocil
139
Olahraga?
140
Syirik
141
Yang mupeng siapa?
142
Pak Ustadz'ku
143
Bisa abang...
144
PIIIIINNN
145
Arisa dimana?
146
Cinlok
147
Melow
148
Manja dan sensitif
149
Bingung
150
Mau punya cucu lagi
151
Ending
152
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!