Brakk !!??
" Aaa...." ( menutup kedua telinga sambil terus menerus menahan pintu ).
Liyana akhirnya terdiam di dalam sebuah kamar yang kosong. Dengan keringat yang deras bercucuran membasahi seluruh tubuhnya, air mata yang membanjiri pipi, dan seluruh tubuh yang gemetar hebat, dia hanya bisa tertunduk ketakutan saja di dalam sana.
" Hemm.."
Liyana mendongak. Dia tatapi seorang pria bertubuh tegak yang tengah berdiri di depannya. Entah sejak kapan pria itu ada di dalam sana.
" Kamu ketakutan ??"
" Si-siapa kamu !?" ( takut ).
" Tenanglah, aku tidak akan menyakiti kamu.."
" Aku tidak percaya pada pria lagi.."
" Tidak masalah.. mau aku bantu mengatasi mereka ??"
Liyana terdiam. Mana mungkin pria ini akan membantunya secara cuma-cuma, sudah pasti semua ucapan dia hanyalah muslihat biasa seorang pria. Dia tidak lagi percaya pada siapapun sekarang, bahkan sahabat yang dia kira baik, rupanya sama halnya seperti pecundang saja.
" Tidak perlu, aku bisa sendiri, kamu jangan mendekat, atau aku bunuh kamu.."
" Ckckck.. nyali kamu besar juga, sayang sekali tidak memandang fisik, tangan dan kakimu bahkan tidak pernah memegang pisau, mana bisa membunuh pria seperti aku.."
Klik !!
Pintu dikunci dengan rapat !!
Artinya sekarang Liyana sudah aman dari gangguan beberapa pria di luar sana. Tapi dia harus menghadapi satu orang lagi, yang mungkin saja, lima kali jauh lebih sulit daripada beberapa pria di luar sana..
" Aku tidak senang saat ada orang asing yang mengusik waktu istirahatku.."
Menuangkan wine ke dalam gelas.
Liyana hanya menunduk ketakutan saja.
Tak.
Pria itu meletakkan satu botol wine di atas meja, sisa yang dia tuangkan ke dalam gelas itu lagi..
Suasana di luar mendadak sunyi.
Gluk !!
Menenggak segelas wine, dan menyisakan sedikit untuk Liyana..
" Minumlah .."
" Aku tidak mau.."
" Tapi aku mau.." ( tersenyum memaksa ), " minum.."
" Aku tidak mau !!!?" ( membantah dengan keras ).
Pria itu kehilangan kesabarannya, dan mulai memperlakukan Liyana dengan begitu kasar. Dia menarik Liyana sampai tubuhnya terangkat menjauh dari pintu.
" Aaaa...." ( kesakitan ).
" Berapa harga tubuh kamu ?? Aku akan membayar dua kali lipat !!"
" Aku-aku tidak dijual.."
" Hehh. Sombong !? Aku bisa mendapatkan apa yang aku mau, jadi sekarang, aku juga mau kamu..."
Mendekat.
" Jangan sentuh aku.."
" Minum !!"
" Tidak !?"
Pria itu benar-benar memaksa. Dia menuangkan wine ke dalam mulut Liyana, dan memaksa wanita itu untuk menghabiskannya, setelah itu, barulah dia puas..
Prang !??!
Saking senangnya, gelas yang dia gunakan untuk minum, dia pecahkan begitu saja di samping Liyana, lalu setelah itu tertawa puas.
' Lishian, tolong aku...'
" Hari ini, kamu akan jadi milikku.."
Brakk !?!?
Mengejutkan dua orang di dalam..
" Tidak akan ada yang menjadi milik kamu, selain pukulan dariku !!!?"
Bam !?!
Bukk !!!
" Arkh !?"
Pria itu tersungkur dan dipukul habis-habisan oleh Lishian..
" Itu baru pukulan untuk mengunci pintu, sekarang rasakan akibatnya menyentuh wanitaku.."
Bam !!!??
Pufttt...
Darah menyembur dari mulut pria itu. Dia yang mulanya nampak gagah dan gahar, nyatanya langsung jatuh oleh beberapa pukulan tangan Lishian, yang bahkan masih merasa sakit akibat kecelakaan kemarin.
" Hehh.. kenapa tidak langsung menghabisi aku saja sekalian ?? Apa kamu masih takut membunuh orang.."
Dor !!!?
" Aaahhh..." ( ketakutan ).
Pria itu mati seketika, tanpa menunggu aba-aba lagi. Satu tembakan Lishian berhasil menembus jantungnya dan membuat nyawanya langsung melayang hanya dalam hitungan detik.
Liyana benar-benar ketakutan. Takut atas apa yang dia alami sebelumnya, lalu takut dengan apa yang sudah dia lihat. Kekejaman yang mendadak terlihat dengan jelas di depan matanya dari seorang pria yang dia cintai. Apa itu tidak menakutkan ??
Hosh Hosh Hosh..
Nafasnya mendadak memburu dan terdengar tidak teratur. Sesekali dia mencoba menarik nafas dan mengatur degup jantungnya, bagaimanapun lukanya belum sembuh. Tapi wanita ini berhasil membuat dia menjadi pria yang gagah kembali.
Mengangkat tubuh Liyana..
" Tuan.."
" Kamu tidak apa-apa ??"
" Aku-aku baik..." ( mendadak tidak sadar ).
" Liyana, bangunlah !! Sadarlah Liyana ??!"
Dia berusaha membangunkan Liyana, namun tidak berhasil.
" Dia pingsan !?"
Lishian bergegas membawa Liyana keluar dari ruangan tersebut..
" Kamu bawakan aku motornya, aku di belakang.."
" Baik, tuan.."
" Pria itu.. bereskan dengan segera.."
" Baik.."
Semua orang yang berada di luar terlihat ketakutan. Mereka hanya menyingkir memberi Lishian jalan untuk bisa keluar, dan pergi dari tempat mereka. Tentu saja mereka takut, apalagi setelah melihat pria itu membunuh tanpa ampun. Dalam pikiran mereka, pria ini benar-benar brutal hanya untuk seorang pria yang ingin menyelamatkan wanitanya..
Motor melaju sekencangnya menuju rumah sakit. Sementara Liyana masih saja terlelap tidak sadarkan diri. Dia tidak membuka mata sama sekali bahkan usai dia tiba di rumah sakit.
Hosh Hosh Hosh..
Dengan nafas terpenggal-penggal Lishian mencoba membawa Liyana ke dalam.
" Dia dalam keadaan darurat, mohon segera ditangani, jika tidak, aku akan mencabut status dokter dalam seumur hidup kamu.."
" Ba-baik.." ( menunduk gemetar ).
" Lishian, bagaimana dengan Liyana ?? Kenapa dia ?? Apa dia baik-baik saja ??"
Lishian hanya melewati beberapa orang yang mencoba ingin tahu.
" Carikan kamar kosong sekarang.." ( bicara pada perawat ).
" Baik.."
Dia mengikuti kemana arah jalannya perawat tadi dan akhirnya berhenti di sebuah kamar yang tidak sengaja bersebelahan dengan kamarnya, dan langsung saja dia membaringkan tubuh Liyana yang terkulai lemas.
" Cepat periksa dia.."
" Baik.."
Sementara ayah Liyana dan kedua orang tua Lishian hanya berdiam diri saja di belakang. Mereka tidak mau ikut campur urusan anak muda.
" Tuan, nona Liyana hanya ketakutan dan terlalu lelah, dia akan puluh setelah mendapat cairan infus untuk semalam.."
" Bagus.. hhh.. kalau begitu, pergilah, biar perawat mengurus dia.."
" Baiklah,.." ( wajah tertekan ).
Kemudian, dokter itu segera pergi dari sana.
" Qian ??"
Qian mendekat ke arah tuannya, dan memasangkan kuping yang begitu dekat dengan tuannya..
" Cari tahu siapa yang sudah membawa dia ke tempat itu, dan cari juga alasannya.." ( berbisik ).
" Baik tuan.." ( segera pergi ).
" Li-shian.. apa yang terjadi !?"
" Kenapa tidak marah !? Biasanya ayah akan marah saat aku mengorbankan diri untuk orang lain.." ( tatapan sinis ).
" Ti-tidak.. bukan begitu.."
' Kalau bukan kamu anak yang memberi aku banyak keuntungan, aku sama sekali tidak mau mengalah seperti ini..'
" Lishian, ibu bantu merawat dia, ya.. kembali ke ruangan kamu, urus lukamu dulu, sepertinya lukamu juga membuka kembali.."
" Perawat.."
Dia memanggil perawat yang sedang memasangkan selang ke tubuh Liyana.
" Iya tuan !?"
" Aku ingin berada satu ruangan dengan gadis ini.."
" Baik tuan.."
' Begitu perhatian, senang sekali menjadi gadis yang dilindungi tuan tampan seperti dia..'
Perawat itu tersipu sendiri.
" Saya akan mengurusnya.."
Dia meninggalkan kamar usai berhasil menyelesaikan tugasnya pada Liyana..
" Katakan padaku, apa yang terjadi pada putriku Liyana.." ( wajah tidak bisa ditebak ).
" Ada yang membawanya.."
" Ah ?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Fitria25 Yani25
seruuuu...semangat up nya thor..aku sll menunggu lanjutan nya...fhigting
2022-11-17
1