Dan pagi harinya, suasana hati Liyana mendadak berubah. Dia menjadi gadis yang lebih pendiam, namun menyimpan seribu rahasia yang tidak akan dimengerti oleh siapapun..
Ayahnya menyambut di meja makan dengan senyuman penuh arti. Tapi dia hanya tersenyum kecut saja. Malam tadi.. pria itu..
Membuatnya kembali jatuh cinta !!!
....
" Hallo, Liyana.. aku sudah mengatakan pada mereka kalau kamu menolak pekerjaan itu.."
" Terima kasih sudah membantuku, Mira. Aku tidak bisa berkata apapun pada mereka selain hanya lewat kamu saja.."
" Jangan sungkan, oh iya.. selamat ya, novel kamu yang menang perlombaan menjadi novel yang terlaris untuk bulan ini. Aku dengar kamu punya pendukung rahasia yang sangat berpengaruh pada perkembangan penjualan novel kamu, siapa dia ??"
" Ah ??" ( bingung ), " pendukung rahasia ?? aku tidak tahu.."
Mereka terus saja berjalan menuju sebuah tempat makan.
" Hahh.. kamu sendiri tidak tahu apapun, bagaimana aku bisa tahu.."
Duduk !!
" Liyana, aku punya saran yang bagus untuk kamu, sebenarnya, aku juga memulai menulis dari sini, jadi aku sarankan padamu ya.."
" Maksud kamu ?? Kamu ini bicara apa si dari tadi ? Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan.."
" Apa kamu kenal tuan Lishian ??"
" Ah ?? Dia ??"
" Kamu kenal ??"
" Tidak !! Memangnya ada apa dengan orang itu ??"
" Dia membuka sarana baru untuk penulis yang baru memulai untuk lebih berkembang di dunia sastra, tidak hanya untuk novel saja, tapi untuk pembukuan yang lain juga bisa.."
" Lalu ??"
" Apa kamu tidak berminat ?? Perusahaannya cukup besar, dan penghasilan disana juga lebih lumayan dibandingkan jadi penulis yang otodidak seperti kita.."
" Aku tidak mau diatur orang lain, aku lebih nyaman menulis dengan cara seperti ini, tidak bergantung pada ide atau apapun dari orang seperti itu.."
' Lebih baik menjauh kan untuk sekarang ini..'
" Tapi kamu lebih berpotensi daripada aku, dan mungkin, kamu juga bisa jadi orang yang hebat melalui tangan pria itu.."
' Hebat apanya ?? yang ada aku hanya akan sengsara seumur hidup..'
" Mbak, aku mau dua kopi.." ( mengangkat tangan ).
" Mira.. aku akan segera pindah dari tempat ini, dan sepertinya, kamu tidak perlu bertanya apa alasannya.."
" Apa ?? Tapi kan kamu baru pindah beberapa hari yang lalu, apa tempat ini begitu membuat kamu tidak nyaman.."
" Sejujurnya, bukan tempat ini, hanya saja.. aku tidak mau ada masa lalu yang terus saja menguntitku.."
" Siapa masa lalu itu ?? Apa itu aku ??" ( datang entah dari mana ).
" Ah ???" ( terkejut ), " kamu ??!!!"
" Tu-Tuan Lishian.." ( Mira pun ikut terkejut ), " kenapa kalian bisa saling mengenal ??"
" Perkenalkan, aku calon suaminya Liyana.."
" Apa ??" ( kaget ).
" Dasar pria gila !!!"
" Liyana.. atas dasar apa kamu membohongi aku ?? Kenapa punya calon suami setampan ini aku bahkan tidak tahu ??"
" Memangnya orang ini bisa dipercaya ?? Dia ini sedang membual saja, Mira.."
" Membual bagaimana ? Jelas-jelas dia sendiri yang mengatakan padaku kalau dia calon suami kamu.."
" Aku tidak punya calon suami seperti dia.."
' Tapi kamu benar-benar menikmati sentuhan dariku tadi malam..'
Berbisik.
" Ah ??"
Tadi malam....
Ingat !!
" Jangan mengganggu waktuku, aku sedang sibuk !!" ( beranjak dari tempat duduk ).
" Liyana, tunggu dulu.." ( ikut beranjak ).
" Jika kamu mau menikah, kenapa tidak menikah dengan orang ini saja ??"
" Apa ?? Apa boleh ??" ( wajah berharap ).
" Ambil saja kalau mau, dia bukan tipeku.." ( pergi ).
" Benarkah ??" ( berbinar ), " apa kamu merestui kami berdua ??"
" Tentu saja.." ( menjauh ).
" Tuan ??"
" ....... " ( wajah tidak senang ).
" Dia sudah menjodohkan kita berdua, apa tuan mau..."
" Aku sudah punya tunangan !!!" ( pergi ).
Mira menatapnya dengan wajah sedih.
" Gagal dapet jodoh kaya lagi !!!" ( kesal ).
.........
" Kenapa mengikuti aku ??" ( terus berjalan ).
" Aku hanya ingin mendengar satu kali lagi, apa ucapan kamu ingin menikahkan aku dengan gadis itu memang keinginan kamu sendiri atau bukan.."
" Memangnya kenapa kalau iya ?? Menikah saja dengan Mira, aku bukan pengagum yang seperti dia, jadi mengejarku akan menyia-nyiakan waktu kamu saja.."
" Kemarin memanggilku tuan, malam tadi pun memanggilku tuan, sekarang kenapa jadi kamu ??"
" Beralih topik lagi ?? Ayolah.. aku akan membayar seluruh hutangku pada tuan secepatnya, jadi tolong jangan ganggu aku.."
" Itu tuan lagi.."
" Apa kamu tidak bisa bicara serius ??"
" Tidak bisa, kecuali tentang pernikahan itu.."
" Maaf tuan Lishian yang terhormat, aku tidak bisa menerima permintaan tuan, aku janji akan melunasi seluruh hutangku pada tuan, tapi kalau untuk menikah..."
' Aku tidak mau membuat ayah sedih, dan lagi.. kita tidak sama.. dari segi manapun...'
" Kenapa ??"
" Ah ??" ( tersadar ), " menikah bukan untuk main-main... aku tidak mau menikah karena hutang, aku.. tidak mau.." ( memalingkan muka ).
Menarik tangan..
Memeluk..
" Aku bahkan bisa melihat dari wajah kamu, kalau kamu begitu mencintai aku.."
' Itu benar Lishian..'
Mendorong !!
" Tidak !! Ini tidak benar !! Hubungan kita hanya sebatas karena jeratan hutang, dan kalau aku bisa membayar semuanya dengan lunas, kamu harus membebaskan aku..." ( melawan ).
" Hhh.. baiklah.. aku akan menerima keputusan kamu, tapi aku punya sebuah perjanjian..."
" Perjanjian apa lagi ??"
" Aku beri kamu waktu satu bulan untuk melunasi semua hutang itu.."
Masih berdiri di sisi jalan..
" Jika kamu berhasil melunasi hutang itu dalam waktu satu bulan, aku janji akan melepas dan menjauhi kamu, tapi jika kamu tidak bisa melunasinya.." ( mendekat ).
Meraba wajah Liyana dengan lembut..
Plak !!
" Jangan sentuh aku !!" ( sinis ).
" Baiklah.. jika kamu tidak bisa membayar semua hutang kamu padaku, maka tidak ada lagi penolakan untuk menikah.."
Mendongak !!
Liyana tahu hanya itu yang dia mau..
" Kamu paham ??"
" Baik !! Aku mengerti !!"
" Bagus !!" ( pergi ), " meski begitu, selama satu bulan penuh, aku akan terus mendatangi rumah kamu dengan cara apapun.."
" Aku sedang datang bulan !! Jangan cari aku malam ini !!"
" Hemm.. pada saat seperti itu pun aku suka.." ( tersenyum menjengkelkan ).
Dan akhirnya, bayangan pria itu menghilang juga dari pandangan..
" Hishh !!! Sungguh menyebalkan !! Bagaimana dia bisa terus memaksaku untuk menikah ?? Dia pikir menikah itu hal mudah !!!" ( kesal ).
Iya..
Karena hanya dengan menjauh, dia bisa melupakan semua rasa itu. Rasa yang selalu membuat dirinya candu, bahkan ingin lebih...
Melamun..
" Liyana ??!!!" ( menghampiri ).
Menoleh..
" Kenapa ??"
" Dia sungguh pria yang sangat setia, dan juga dewasa.. kenapa kamu menolak pria seperti itu ?? Padahal.. dia juga pria yang sangat kaya.."
" Aku tidak butuh pria kaya.." ( berjalan ).
Mira menyusul..
" Aku beritahu kamu, ya.. jangan buang pria seperti itu sembarangan.. atau kamu akan menyesal kemudian hari.."
" Aku tidak akan menyesal.."
' Aku hanya sedang berpikir, apa aku akan melunasi seluruh hutangku, atau aku menikahi dia saja..'
" Li ??"
" Ah ?? Kenapa ??"
" Kenapa melamun terus ?? Apa kamu sedang memikirkan pria itu ?? Ngomong-ngomong berapa usia pria itu ?? Kenapa dia begitu dewasa.."
' Oh, iya ya.. kenapa aku tidak pernah tahu berapa usianya ??'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments