#Calon Menantu Kaya

Mereka terus berjalan bersama sampai akhirnya sampailah mereka di depan pintu ruang rawat ayahnya Liyana. Dia tidak mengerti mengapa tuan muda ini semakin sini terasa semakin aneh saja. Iya.. bagaimana tidak semakin aneh. Liyana melihat kalau pria yang sedang berjalan disampingnya ini semakin lengket saja dengan dirinya. Apa yang dia maksud ya? Apa mungkin dia sebenarnya jatuh cinta pada Liyana, dan ingin menjadikannya sebagai istri yang tidak terikat kontrak??

Arkh! Yang benar saja, Liyana. Laki-laki ini pasti hanya sedang totalitas dalam berakting bukan?? Bukankah dia ingin semuanya lebih terasa nyata? Mengapa kamu benar-benar bodoh?? Baru saja melalui dua malam dengan tuan muda ini, dan hanya karena dia menggandeng tangan kamu saat berjalan, sudah membuat kamu jatuh cinta??

"Sudah sampai.."

Lishian menengok gadis kecil disampingnya dengan seksama, dan baru menyadari kalau gadis itu sekarang sedang melamun.

" Ehemm.." batuk keras yang disengaja .

"Ah? Tuan? Kenapa??" terkejut.

"Kenapa? Kita sudah sampai di ruangan ayah kamu.."

"Oh, begitu ya.." baru sepenuhnya sadar.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Tidak ada.. aku tidak memikirkan apapun.." menggeleng, "tuan, kalau begitu, aku masuk dulu.." mencoba berjalan menjauh.

Grep!

Tapi tangan itu berhasil menghentikan langkah Liyana hanya dengan satu gerakan saja..

"Mau pergi hanya dengan pamitan yang seperti itu?"

Liyana berbalik..

"Ah? Memangnya ada yang salah dari saya??"

"Sudah sangat salah, sepertinya kamu memang belum tahu caranya berpamitan atau mengucapkan terima kasih padaku.."

"Memangnya bagaimana caranya?"

Lishian mendekat, dan memeluk pinggang Liyana dengan satu tangannya. Sementara satu tangan yang lain terlihat memegang area dagu.

"Begini caranya.."

Cup !?

"Ugh..."

Melepas.

"Sudah tahu sekarang??"

"Ah?" masih tidak bisa berkutik.

"Kalau sudah berpamitan seperti itu, maka kamu sudah boleh pergi meninggalkan aku.."

"Ah, iya.. aku sudah tahu.."

"Kalau begitu, lakukan lagi saat kamu hendak berpamitan atau berterima kasih.."

"Iya, baik tuan.."

Lishian memandangi wajah mungil itu dengan seksama. Sepertinya wanita ini terlihat lebih cantik dari sebelumnya dia melihat. Atau dia memang sudah berubah cantik dalam setiap detik?

"Kalau begitu, aku masuk.."

"Jangan lupakan makan dan istirahat lah dengan cukup.."

"Iya, terima kasih sudah mengingatkan.."

Kreb!!

' Hhh.. apa yang kamu katakan barusan Liyana.. terima kasih sudah mengingatkan?? Kamu kira dia sedang perhatian?'

"Liyana..." mendadak memanggil.

"Ah?! Ayah??!!!?"

Liyana buru-buru saja berlari ke arah ranjang dan mendapati ayahnya yang sedang berusaha untuk bangun dari koma.

"Ayah!?? Ayah sudah bangun??"

Liyana bergegas memanggil dokter..

Beberapa saat kemudian, dia akhirnya kembali..

"Dia sudah mulai memanggil nama saya dokter.."

Dokter itu tidak menghiraukan pengakuan Liyana. Si dokter hanya berusaha memeriksa keadaan pasien saja.

"Kondisi pasien sudah mulai stabil, tolong setelah bangun, biarkan dia minum dulu, perutnya akan terasa begah untuk beberapa saat karena efek operasi. Jadi biarkan dia minum teh manis, atau minum air putih yang hangat, bisa melegakan perutnya.."

"Iya, baik dokter.."

"Setelah agak membaik, berikan dia makanan untuk mengembalikan energinya.."

"Baik dokter.."

Dokter itu pergi meninggalkan mereka berdua di tempat itu. Sementara dua orang suster sedang sibuk mengganti cairan infus yang baru. Namun setelah pekerjaan mereka selesai pun, akhirnya mereka juga pergi menyusul sang dokter.

"Syukurlah.. ayah sudah membaik.."

Tidak berapa lama, ayahnya bangun dari koma..

"Liyana.."

"Iya, ayah.. Liyana disini, jangan khawatir.."

"Peluk ayah nak.. ayah merindukan kamu.."

Sesuai permintaan, Liyana memeluk ayahnya dengan erat sambil terus menitihkan air matanya. Akhirnya.. ayah tercintanya bangun juga.

Beberapa saat kemudian..

"Makanlah ayah.. ini akan menambah energi ayah setelah operasi.."

"Darimana kamu mendapatkan uang untuk operasi?"

"Makan dulu, biar Arliyana bercerita sesuatu pada ayah nanti sambil makan.."

Ayahnya menurut saja. Dibukalah mulutnya lebar-lebar untuk melahap makanan.

"Liyana belum pernah cerita pada ayah kalau Liyana punya seorang kekasih yang kaya.."

"Apa? kekasih kaya, atau kamu simpanan laki-laki kaya?"

"Dia belum menikah dan Liyana bukan simpanan.."

"Apa kamu menjual diri Liyana?"

"Ayah ini bicara apa.. untunglah kekasih Liyana orang yang sangat baik, dia berniat melamar Liyana saat itu, tapi sayang ayah mendadak masuk rumah sakit, jadi dia mengundur niatnya.."

"Apa ucapan kamu benar?"

"Apa yang ayah pikirkan? Apa ayah kira Liyana sedang berbohong?"

"Siapa pria itu? Pria mana yang mau menikahi gadis miskin seperti kamu.."

"Dia akan datang setiap sore untuk melihat kondisi ayah, dan paginya baru akan pulang karena urusan pekerjaan.."

' Maaf ayah, telah membohongi ayah.. anggap saja aku anak durhaka jika ayah mau, tapi yang jelas, Liyana melakukan semua ini karena tidak mau kehilangan ayah..'

"Dia menggunakan uang yang dia siapkan untuk pernikahan kita berdua untuk membayar lunas biaya rumah sakit ayah.."

"Apa itu benar?"

"Tentu saja benar..."

Liyana terdiam, mengingat-ingat lagi ucapan Lishian tadi sebelum hendak pergi dari mobil.

"Katakan pada ayah kamu, kalau kamu punya kekasih kaya yang sangat baik, dan katakan padanya juga calon menantunya ini yang sudah melunasi seluruh biaya rumah sakit.."

' Apa gunanya senang di anggap calon menantu orang kaya, kalau semuanya hanya sekedar kontrak pernikahan saja..'

"Jika tidak ingin dia curiga soal kontrak kita, maka katakan pada ayah kamu kalau aku menggunakan uang untuk biaya pernikahan kita berdua sebagai pembayaran rumah sakit.."

"Baik, tuan.. aku mengerti.."

.....

Sedih sekali bukan. Bahkan disaat seperti ini, yang ada dipikirannya hanyalah, andai saja pernikahan itu bukanlah karena kontrak, dia tidak akan sesedih ini.

Arkh!

Sudahlah.. Terlalu larut dalam kesedihan juga tidak bagus. Yang penting ayahnya selamat dari penyakitnya. Masalah pernikahan kontrak itu, kalau saja tidak bertemu dengan tuan Lishian, dia pasti sudah menjual dirinya di bar pada para pemuda itu. Untung saja tuan Lishian datang membawanya pergi dari tempat neraka itu.

Saat Liyana sedang asik menyuapi ayahnya sambil melamun itu..

Cklek.

"Permisi.."

Liyana menoleh, melihat siapa yang datang, karena suara itu rasanya tidak asing lagi di telinga Liyana.

"Ah? tuan.."

Lishian masuk membawa sebuket bunga dan beberapa makanan yang dibawa oleh beberapa asistennya..

Dia mendekat ke arah Liyana, dan mengecup manja pipi Liyana, sambil berbisik..

" Jangan memanggilku dengan sebutan tuan, ayah kamu akan curiga nanti.."

Liyana tersadar. Ah? Kenapa dia tidak memikirkan hal itu? Benar juga apa yang dikatakan Lishian itu, nanti ayahnya pasti akan curiga kalau dia terus memanggil Lishian dengan sebutan tuan.

"Sayang, bagaimana kabar kamu hari ini?"

"Kamu bahkan baru pergi beberapa jam yang lalu, sudah menanyakan kabar saja padaku.."

"Ah? Paman.." menunduk.

"Ayah, ini.. " menatap mata Lishian sekilas.

Lishian mengedipkan mata.

"Ini kekasih Liyana, dan juga calon suami Liyana.."

"Jadi kamu ya yang dari tadi terus dibicarakan Liyana di depanku.." menatap dengan tatapan aneh.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Terpopuler

Comments

Achi

Achi

Asiiik menantu kaya😁😁😁

2022-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 #Awal Cerita
2 #Bertemu di Bar
3 #Jadilah Wanitaku
4 #Permainan Pertama
5 #Terima Kasih Tuan Muda
6 #Apa Dia Mulai Jatuh Cinta ??
7 #Calon Menantu Kaya
8 #Bertemu Calon Mertua
9 #Meninggalkan Tuan Muda
10 #Bertemu dengan Pria yang Sama
11 #Penyusup
12 #Lamaran yang Kesekian Kali..
13 #Tidak Dapat Menolak
14 #Diacuhkan
15 #Hutang Yang Kedua..
16 #Pandai Berakting
17 #Siapa di Dalam
18 #Bagaimana Melunasi Hutang Itu
19 #Dijual
20 #Penyelamat
21 #Bangun
22 #Terlalu Banyak Kejutan
23 #Tuan Aku Mau Jadi Wanitamu
24 #Mulai Mencurigai
25 #Membuka rahasia
26 #Di Bawa ke Pulau
27 #Penasaran
28 #Di Tempat Baru
29 #Beban Keluarga
30 #Kasus Yang Sama
31 #Tidak Menghubungi
32 #Menemui Tuan Dong Fi
33 #Batal !!
34 #Jawaban yang Ditunggu
35 #Memanipulasi Berita
36 #Mendadak Acuh
37 #Melempar Pada Orang Lain
38 #Membuat Tuan Cemburu
39 #Membuat Tuan Cemburu 2
40 #Pukulan Mematikan
41 #Maafkan Aku Arliyana
42 #Aku Mencurigai Kamu
43 #Karena Aku Sayang Kamu
44 #Menikahlah Denganku
45 #Kita Jalani Bersama
46 #Calon Mertua
47 #Merintih Dalam Diam
48 #Bagaimana Jika Aku yang Bersalah ??
49 #Gerald
50 #Aku Berselingkuh Dengan Fi Chan
51 #Aku Memang Wanita Bayaran
52 #Calon Suami Mira
53 #Apel di Asrama
54 #Satu Hari Lagi
55 #Pertengkaran Sengit
56 #Bermain Lagi
57 #Dalam Asrama
58 #Kejar-Kejaran
59 #Belanja Mahal
60 #Racun Dalam Cangkir
61 #Gaun Pesta
62 #Berselingkuh Saat Pesta
63 #Hanya Wanita Bayaran
64 #Memergoki Pasangan Selingkuh
65 #Jatuh dari Balkon
66 #Bukti Kecurangan Dong Fi
67 #Berakhir Kecewa
68 #Permainan Terakhir
69 #Malam yang Rumit
70 #Drama Si Ratu Drama
71 #Sakit tak Berdarah
72 #Anak Anjing yang Patuh
73 #Cuaca Buruk!!
74 #Tragedi Tiga Puluh Tahun Lalu
75 #Memilih untuk Pergi
76 #Tempat Berbahaya
77 #Aku Bagai Anjing Peliharaan Bagimu
78 #Di Kepung Mafia
79 #Rupanya Ulah Zhe Ruan
80 #Menaklukkan Arliyana
81 #Apa Semuanya Telah Berakhir?
82 #Ada Yang Aneh!!
83 #Runtutan Kejadian yang Aneh
84 #Hadiah Terbesar Setelah Tragedi
85 #Demi Bayi Kita
86 #Rahasia Zhe Ruan
87 #Berencana Pergi ke Pulau
88 #Mencurigai Zixin
89 #Apa Kau Masih Ingin Tinggal di Sisiku?
90 #Lamaran di Meja Makan
91 #Go Shenian Tewas!
92 #Arliyana Ternyata...
93 #Aku Mencintai Kamu Mira
94 #Anak itu Bukan Anak Gerald
95 #Surat Asli yang Berhasil di Curi
96 #Kejutan Lagi
97 #Di Kepung
98 #Di Tengah Serangan
99 #Memghadapi Lalisa
100 #Yu Huo yang Hancur
101 #Nana yang Sebenarnya
102 #Rupanya Anak Yu Huo
103 #Kembali Untuk Zhana
104 #Baterai Bagi Lishian!
105 #Menyelamatkan Anakku
106 #Iri Melihat Pasangan Romantis
107 #Pelaku Bom Bunuh Diri
108 #Dasar Pria Tua
109 #Karma Zhe Ruan
110 #Tetap Pada Lishian
111 #Akhir Cerita Si Gadis Satu Milyar
Episodes

Updated 111 Episodes

1
#Awal Cerita
2
#Bertemu di Bar
3
#Jadilah Wanitaku
4
#Permainan Pertama
5
#Terima Kasih Tuan Muda
6
#Apa Dia Mulai Jatuh Cinta ??
7
#Calon Menantu Kaya
8
#Bertemu Calon Mertua
9
#Meninggalkan Tuan Muda
10
#Bertemu dengan Pria yang Sama
11
#Penyusup
12
#Lamaran yang Kesekian Kali..
13
#Tidak Dapat Menolak
14
#Diacuhkan
15
#Hutang Yang Kedua..
16
#Pandai Berakting
17
#Siapa di Dalam
18
#Bagaimana Melunasi Hutang Itu
19
#Dijual
20
#Penyelamat
21
#Bangun
22
#Terlalu Banyak Kejutan
23
#Tuan Aku Mau Jadi Wanitamu
24
#Mulai Mencurigai
25
#Membuka rahasia
26
#Di Bawa ke Pulau
27
#Penasaran
28
#Di Tempat Baru
29
#Beban Keluarga
30
#Kasus Yang Sama
31
#Tidak Menghubungi
32
#Menemui Tuan Dong Fi
33
#Batal !!
34
#Jawaban yang Ditunggu
35
#Memanipulasi Berita
36
#Mendadak Acuh
37
#Melempar Pada Orang Lain
38
#Membuat Tuan Cemburu
39
#Membuat Tuan Cemburu 2
40
#Pukulan Mematikan
41
#Maafkan Aku Arliyana
42
#Aku Mencurigai Kamu
43
#Karena Aku Sayang Kamu
44
#Menikahlah Denganku
45
#Kita Jalani Bersama
46
#Calon Mertua
47
#Merintih Dalam Diam
48
#Bagaimana Jika Aku yang Bersalah ??
49
#Gerald
50
#Aku Berselingkuh Dengan Fi Chan
51
#Aku Memang Wanita Bayaran
52
#Calon Suami Mira
53
#Apel di Asrama
54
#Satu Hari Lagi
55
#Pertengkaran Sengit
56
#Bermain Lagi
57
#Dalam Asrama
58
#Kejar-Kejaran
59
#Belanja Mahal
60
#Racun Dalam Cangkir
61
#Gaun Pesta
62
#Berselingkuh Saat Pesta
63
#Hanya Wanita Bayaran
64
#Memergoki Pasangan Selingkuh
65
#Jatuh dari Balkon
66
#Bukti Kecurangan Dong Fi
67
#Berakhir Kecewa
68
#Permainan Terakhir
69
#Malam yang Rumit
70
#Drama Si Ratu Drama
71
#Sakit tak Berdarah
72
#Anak Anjing yang Patuh
73
#Cuaca Buruk!!
74
#Tragedi Tiga Puluh Tahun Lalu
75
#Memilih untuk Pergi
76
#Tempat Berbahaya
77
#Aku Bagai Anjing Peliharaan Bagimu
78
#Di Kepung Mafia
79
#Rupanya Ulah Zhe Ruan
80
#Menaklukkan Arliyana
81
#Apa Semuanya Telah Berakhir?
82
#Ada Yang Aneh!!
83
#Runtutan Kejadian yang Aneh
84
#Hadiah Terbesar Setelah Tragedi
85
#Demi Bayi Kita
86
#Rahasia Zhe Ruan
87
#Berencana Pergi ke Pulau
88
#Mencurigai Zixin
89
#Apa Kau Masih Ingin Tinggal di Sisiku?
90
#Lamaran di Meja Makan
91
#Go Shenian Tewas!
92
#Arliyana Ternyata...
93
#Aku Mencintai Kamu Mira
94
#Anak itu Bukan Anak Gerald
95
#Surat Asli yang Berhasil di Curi
96
#Kejutan Lagi
97
#Di Kepung
98
#Di Tengah Serangan
99
#Memghadapi Lalisa
100
#Yu Huo yang Hancur
101
#Nana yang Sebenarnya
102
#Rupanya Anak Yu Huo
103
#Kembali Untuk Zhana
104
#Baterai Bagi Lishian!
105
#Menyelamatkan Anakku
106
#Iri Melihat Pasangan Romantis
107
#Pelaku Bom Bunuh Diri
108
#Dasar Pria Tua
109
#Karma Zhe Ruan
110
#Tetap Pada Lishian
111
#Akhir Cerita Si Gadis Satu Milyar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!