#Apa Dia Mulai Jatuh Cinta ??

Liyana terduduk di sisi ranjang. Dia tertidur sambil terus memegangi tangan ayahnya. Memang sudah sangat lama dia menunggu ayahnya sadar dari koma. Tapi rasanya masih belum ada tanda-tanda ayahnya akan segera bangun.

Bip Bip Bip..

Suara itu masih setia menemani Liyana sepanjang hari. Sekarang hari sudah petang. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dan dia bahkan belum mendapati ayahnya menggerakkan salah satu anggota tubuhnya. Sesak juga. Tapi disisi lain, dia juga merasa lega, karena akhirnya ayahnya mendapat perawatan yang layak.

Beberapa saat kemudian, dia terjaga. Dia terkejut mendengar sebuah suara yang dirasanya sangat dekat.

"Huaaa...." ( merentangkan kedua tangan ).

Dia memandangi ayah tercintanya yang memang sedari tadi masih dalam posisi sama. Dia kemudian melamun. Entah kenapa mendadak wajah pria itu melintas di otaknya. Dia memejamkan mata, lalu membayangkan betapa tampannya pria yang sebentar lagi akan segera menjadi suami kontraknya itu.

Hhh. Sebenarnya Lishian termasuk pria idaman Liyana, jika pertemuan mereka di saat yang tepat, mungkin laki-laki itu bisa menjadi orang pertama yang membuat dia jatuh hati. Siapa sangka dia akan mencicipi tubuh pria kaya dan tampan itu.

Haha..

Liyana tanpa sadar menyunggingkan senyuman. Dia mengagumi pria itu meskipun dalam diam. Entahlah. Kenapa rasanya merasa sangat beruntung bisa menjadi calon istri laki-laki idaman itu.

"Arkh!!" ( terbangun dari lamunan ).

Dia membangunkan imajinasinya soal menikah dengan pria kaya. Tentu saja harus dengan cepat menghilangkan spekulasi yang mendadak muncul di otaknya. Seharusnya dia sadar kalau pernikahan mereka bukanlah karena cinta, melainkan atas dasar saling membutuhkan.

"Hahh!! Apa-apaan kamu!! Bisa-bisanya memikirkan pria sombong itu, dia bukan pria yang baik, Liyana, hanya permainan tadi malam saja, kamu sudah masuk dalam rayuan, sadarlah!!" ( memukul kepala ), "kalian hanya kawin kontrak saja, jadi tidak pantas memikirkan dia sampai segitunya.." ( bangun ).

Liyana berbalik badan, dan terkejut..

"Aaaaaaa......." ( jatuh tersungkur ).

"Kenapa? Terkejut melihatku.." ( duduk santai di sofa ).

"Ba-bagaimana tuan bisa berada disini?" wajah pucat.

"Memangnya tidak boleh?"

"Sejak kapan tuan datang??"

"Sejak kamu tidur, lalu bangun karena terkejut mendengar pergerakanku, dan mengoceh sendiri membayangkan pria tampan yang habis bermain dengan kamu tadi malam.."

' Jadi.. dia mendengar semua perkataanku ??'

Diam tidak bisa bergerak.

Lishian mulai mendekat. Membuat aura hitam tersendiri yang dirasakan Liyana semakin bergejolak. Ini benar-benar antara hidup dan mati.

Berjongkok.

"Jika suka pada seseorang, lebih baik katakan secara langsung, jika tidak, makin lama kamu akan menjadi gila.." ( tersenyum ).

"Siapa yang menyukai tuan? Aku hanya mengagumi pria lain yang sangat tampan, dan juga baik hati. Tidak seperti tuan yang sombong dan dingin.."

Tidak suka..

Tatapan pembunuh..

Liyana gemetar hebat..

Pertunjukan akan segera dimulai..

"Jadi, semalam kamu bukan hanya bermain denganku saja? Sudah berani meremehkan aku rupanya.."

"Ti-tidak berani tuan, aku hanya bercanda.." ( nyali ciut ).

"Sepertinya semalam aku kurang keras kepadamu, sampai kamu masih berani mencelaku.."

"Tidak, permainan tuan sungguh hebat.."

Lishian bangun. Dia membangunkan gadis itu juga dan menatapnya dengan begitu lekat. Sebenarnya rasanya disaat-saat seperti itu adalah... ingin kabur saja, daripada dia melihat wajah yang begitu merah ini..

Tapi tidak bisa!!

Dia akan terus mengejar!!

Biarlah! Jika malu dilihat, maka tutupi saja dengan sesuatu..

Liyana menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia bahkan tidak membiarkan satu inci pun terlihat oleh Lishian.

Apa yang akan dilakukan laki-laki itu selanjutnya saat melihat gadis ini begitu konyol?

Marah??

Mencubit pipi??

Merasa terhibur??

Lishian terkekeh melihat kelakuan anak ini. Dia tidak sanggup menahan rasa ingin tertawa di dalam perutnya. Dia akhirnya melepaskan kedua tangannya dari tubuh wanita itu, dan beralih menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah karena menahan tawa.

"Ah?" ( melihat disela-sela jari ), "ada apa dengan pria ini??" ( bingung ).

Lishian masih menahan tawa. Kelakuan Liyana memang selalu membuatnya merasa lebih baik.

"Tuan kenapa??" ( membuka kedua tangan sepenuhnya ).

"Ah?" ( menoleh ), "tidak apa-apa.." ( membenarkan jas ), "jika malu dilihat orang, maka jangan punya muka."

"Apa??"

"Salah siapa punya muka imut seperti ini.."

"Anda memang tidak waras.."

Mendekat lagi. Lelaki ini sepertinya tidak kapok.

"Iya.. aku memang tidak waras.. cobalah mengelak saat aku berusaha mendekati kamu, dan akan aku pastikan kalau kamu akan menyesal berusaha menjauh dariku.."

Memeluk pinggang..

Cup!?

"Ugh.."

Apa ini?? Kecupan apa ini? Begitu singkat, tapi seakan sudah membius seluruh tubuh Liyana. Rasanya.. bahkan..... ingin lagi.

Lishian menatap gadis itu dengan tatapan yang menggoda.

"Kamu mau??"

"Mau apa??" ( tidak bisa berbuat apa-apa ).

"Mau tubuh kamu.."

"Tuan.. ini di rumah sakit, jangan macam-macam.."

"Memangnya kenapa??" ( menggigit telinga ).

"Ugh.. bagaimana kalau ayahku bangun??"

"Karena itulah, aku mau membawa kamu keluar dari sini dulu.." ( terus menggoda ).

Tidak tahan..

Menggigit bibir bawahnya sampai berdarah..

Lishian melihat gadis itu mulai masuk dalam rayuannya, dia tersenyum puas. Diangkatlah tubuh Liyana dan dibawa keluar saja dari rumah sakit. Menuju mobil..

"Keluar kamu!!"

Lishian mengusir sopirnya dan memasukkan Liyana ke dalam mobil hitam miliknya. Pintu dikunci, dan tirai kaca di geraikan. Semuanya sudah aman.

"Hhh... di rumah sakit pun jadi, dasar tuan..."

Bersandar, menunggu di sisi mobil. Jomblo memang selalu terlantar saat menghadapi situasi semacam ini. Itulah yang dialami sopir tampan dan muda itu.

Satu jam kemudian..

"Tuan??" ( berada dalam pangkuan Lishian ).

"Istirahat dulu disana, jangan banyak bergerak saat kamu letih.." ( membenamkan wajah Liyana ke dadanya yang polos ).

"Tapi.. ayahku.."

"Jangan cemas, aku sudah menyuruh seseorang untuk menjaganya dari satu jam yang lalu. Jadi istirahatkan badan kamu dulu.." ( mengelus rambut ).

Tidak terasa, Liyana sekali lagi kembali tertidur dalam pelukan itu. Pelukan yang semalam untuk pertama kalinya dia rasakan, dan jujur saja, rasanya bisa membuat kecanduan.

Tubuhnya ditutupi oleh jas hitam milik Lishian, sementara, Lishian tidak mengenakan apapun selain celana hitam saja. Sebenarnya, semakin malam hawa di sini semakin terasa dingin. Tapi kenapa?? Demi gadis ini?? Demi gadis yang tidak jelas siapa dan bagaimana asal-usulnya, dia bahkan rela tidak mengenakan apapun sampai pagi..

Pagi harinya..

"Ugh..." ( mengucek mata ).

Dia terbangun usai merasa sinar matahari mulai menyentuh tubuhnya. Apalagi tubuhnya yang sedari tadi malam mendapat pelukan hangat dari tuannya, Lishian.

"Tuan Lishian??" ( menatap Lishian ), "ya ampun.. ada apa dengan kamu tuan??"

Kenapa Lishian tidak juga bangun? Wajahnya juga begitu pucat dan kedinginan. Semua ini karena dia tidak mengenakan apapun semalaman demi menjaga Liyana supaya bisa tertidur.

Astaga.. Liyana merasa sangat bersalah pada tuan muda ini..

"Tuan?? Bangunlah..."

Perlahan membuka mata..

"Um..." ( mencoba membuka lebar ).

"Ya ampun tuan, anda demam karena tidak memakai baju semalaman ini, kenapa anda melakukan ini semua?? Tuan pakai baju kamu sekarang.."

Bukanya mendengar ocehan dari Liyana, Lishian malah secara diam-diam memandangi tubuh Liyana di pagi hari. Tubuh itu.. sungguh menggiurkan..

Dan sekali lagi..

"Tuan?? Apa yang kamu lakukan??"

"Ummh,,. Arkh!! um, umh!!" gadis itu semakin di buat mabuk.

Sekali dapat, maka tidak akan bisa lari...

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Terpopuler

Comments

MAY.s

MAY.s

Ugh... Mobil bergoyang😁

2022-12-11

0

MAY.s

MAY.s

Sariawan entar dong🤪

2022-12-11

0

Achi

Achi

nah lho malukan Liyana🤭🤭🤭

2022-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 #Awal Cerita
2 #Bertemu di Bar
3 #Jadilah Wanitaku
4 #Permainan Pertama
5 #Terima Kasih Tuan Muda
6 #Apa Dia Mulai Jatuh Cinta ??
7 #Calon Menantu Kaya
8 #Bertemu Calon Mertua
9 #Meninggalkan Tuan Muda
10 #Bertemu dengan Pria yang Sama
11 #Penyusup
12 #Lamaran yang Kesekian Kali..
13 #Tidak Dapat Menolak
14 #Diacuhkan
15 #Hutang Yang Kedua..
16 #Pandai Berakting
17 #Siapa di Dalam
18 #Bagaimana Melunasi Hutang Itu
19 #Dijual
20 #Penyelamat
21 #Bangun
22 #Terlalu Banyak Kejutan
23 #Tuan Aku Mau Jadi Wanitamu
24 #Mulai Mencurigai
25 #Membuka rahasia
26 #Di Bawa ke Pulau
27 #Penasaran
28 #Di Tempat Baru
29 #Beban Keluarga
30 #Kasus Yang Sama
31 #Tidak Menghubungi
32 #Menemui Tuan Dong Fi
33 #Batal !!
34 #Jawaban yang Ditunggu
35 #Memanipulasi Berita
36 #Mendadak Acuh
37 #Melempar Pada Orang Lain
38 #Membuat Tuan Cemburu
39 #Membuat Tuan Cemburu 2
40 #Pukulan Mematikan
41 #Maafkan Aku Arliyana
42 #Aku Mencurigai Kamu
43 #Karena Aku Sayang Kamu
44 #Menikahlah Denganku
45 #Kita Jalani Bersama
46 #Calon Mertua
47 #Merintih Dalam Diam
48 #Bagaimana Jika Aku yang Bersalah ??
49 #Gerald
50 #Aku Berselingkuh Dengan Fi Chan
51 #Aku Memang Wanita Bayaran
52 #Calon Suami Mira
53 #Apel di Asrama
54 #Satu Hari Lagi
55 #Pertengkaran Sengit
56 #Bermain Lagi
57 #Dalam Asrama
58 #Kejar-Kejaran
59 #Belanja Mahal
60 #Racun Dalam Cangkir
61 #Gaun Pesta
62 #Berselingkuh Saat Pesta
63 #Hanya Wanita Bayaran
64 #Memergoki Pasangan Selingkuh
65 #Jatuh dari Balkon
66 #Bukti Kecurangan Dong Fi
67 #Berakhir Kecewa
68 #Permainan Terakhir
69 #Malam yang Rumit
70 #Drama Si Ratu Drama
71 #Sakit tak Berdarah
72 #Anak Anjing yang Patuh
73 #Cuaca Buruk!!
74 #Tragedi Tiga Puluh Tahun Lalu
75 #Memilih untuk Pergi
76 #Tempat Berbahaya
77 #Aku Bagai Anjing Peliharaan Bagimu
78 #Di Kepung Mafia
79 #Rupanya Ulah Zhe Ruan
80 #Menaklukkan Arliyana
81 #Apa Semuanya Telah Berakhir?
82 #Ada Yang Aneh!!
83 #Runtutan Kejadian yang Aneh
84 #Hadiah Terbesar Setelah Tragedi
85 #Demi Bayi Kita
86 #Rahasia Zhe Ruan
87 #Berencana Pergi ke Pulau
88 #Mencurigai Zixin
89 #Apa Kau Masih Ingin Tinggal di Sisiku?
90 #Lamaran di Meja Makan
91 #Go Shenian Tewas!
92 #Arliyana Ternyata...
93 #Aku Mencintai Kamu Mira
94 #Anak itu Bukan Anak Gerald
95 #Surat Asli yang Berhasil di Curi
96 #Kejutan Lagi
97 #Di Kepung
98 #Di Tengah Serangan
99 #Memghadapi Lalisa
100 #Yu Huo yang Hancur
101 #Nana yang Sebenarnya
102 #Rupanya Anak Yu Huo
103 #Kembali Untuk Zhana
104 #Baterai Bagi Lishian!
105 #Menyelamatkan Anakku
106 #Iri Melihat Pasangan Romantis
107 #Pelaku Bom Bunuh Diri
108 #Dasar Pria Tua
109 #Karma Zhe Ruan
110 #Tetap Pada Lishian
111 #Akhir Cerita Si Gadis Satu Milyar
Episodes

Updated 111 Episodes

1
#Awal Cerita
2
#Bertemu di Bar
3
#Jadilah Wanitaku
4
#Permainan Pertama
5
#Terima Kasih Tuan Muda
6
#Apa Dia Mulai Jatuh Cinta ??
7
#Calon Menantu Kaya
8
#Bertemu Calon Mertua
9
#Meninggalkan Tuan Muda
10
#Bertemu dengan Pria yang Sama
11
#Penyusup
12
#Lamaran yang Kesekian Kali..
13
#Tidak Dapat Menolak
14
#Diacuhkan
15
#Hutang Yang Kedua..
16
#Pandai Berakting
17
#Siapa di Dalam
18
#Bagaimana Melunasi Hutang Itu
19
#Dijual
20
#Penyelamat
21
#Bangun
22
#Terlalu Banyak Kejutan
23
#Tuan Aku Mau Jadi Wanitamu
24
#Mulai Mencurigai
25
#Membuka rahasia
26
#Di Bawa ke Pulau
27
#Penasaran
28
#Di Tempat Baru
29
#Beban Keluarga
30
#Kasus Yang Sama
31
#Tidak Menghubungi
32
#Menemui Tuan Dong Fi
33
#Batal !!
34
#Jawaban yang Ditunggu
35
#Memanipulasi Berita
36
#Mendadak Acuh
37
#Melempar Pada Orang Lain
38
#Membuat Tuan Cemburu
39
#Membuat Tuan Cemburu 2
40
#Pukulan Mematikan
41
#Maafkan Aku Arliyana
42
#Aku Mencurigai Kamu
43
#Karena Aku Sayang Kamu
44
#Menikahlah Denganku
45
#Kita Jalani Bersama
46
#Calon Mertua
47
#Merintih Dalam Diam
48
#Bagaimana Jika Aku yang Bersalah ??
49
#Gerald
50
#Aku Berselingkuh Dengan Fi Chan
51
#Aku Memang Wanita Bayaran
52
#Calon Suami Mira
53
#Apel di Asrama
54
#Satu Hari Lagi
55
#Pertengkaran Sengit
56
#Bermain Lagi
57
#Dalam Asrama
58
#Kejar-Kejaran
59
#Belanja Mahal
60
#Racun Dalam Cangkir
61
#Gaun Pesta
62
#Berselingkuh Saat Pesta
63
#Hanya Wanita Bayaran
64
#Memergoki Pasangan Selingkuh
65
#Jatuh dari Balkon
66
#Bukti Kecurangan Dong Fi
67
#Berakhir Kecewa
68
#Permainan Terakhir
69
#Malam yang Rumit
70
#Drama Si Ratu Drama
71
#Sakit tak Berdarah
72
#Anak Anjing yang Patuh
73
#Cuaca Buruk!!
74
#Tragedi Tiga Puluh Tahun Lalu
75
#Memilih untuk Pergi
76
#Tempat Berbahaya
77
#Aku Bagai Anjing Peliharaan Bagimu
78
#Di Kepung Mafia
79
#Rupanya Ulah Zhe Ruan
80
#Menaklukkan Arliyana
81
#Apa Semuanya Telah Berakhir?
82
#Ada Yang Aneh!!
83
#Runtutan Kejadian yang Aneh
84
#Hadiah Terbesar Setelah Tragedi
85
#Demi Bayi Kita
86
#Rahasia Zhe Ruan
87
#Berencana Pergi ke Pulau
88
#Mencurigai Zixin
89
#Apa Kau Masih Ingin Tinggal di Sisiku?
90
#Lamaran di Meja Makan
91
#Go Shenian Tewas!
92
#Arliyana Ternyata...
93
#Aku Mencintai Kamu Mira
94
#Anak itu Bukan Anak Gerald
95
#Surat Asli yang Berhasil di Curi
96
#Kejutan Lagi
97
#Di Kepung
98
#Di Tengah Serangan
99
#Memghadapi Lalisa
100
#Yu Huo yang Hancur
101
#Nana yang Sebenarnya
102
#Rupanya Anak Yu Huo
103
#Kembali Untuk Zhana
104
#Baterai Bagi Lishian!
105
#Menyelamatkan Anakku
106
#Iri Melihat Pasangan Romantis
107
#Pelaku Bom Bunuh Diri
108
#Dasar Pria Tua
109
#Karma Zhe Ruan
110
#Tetap Pada Lishian
111
#Akhir Cerita Si Gadis Satu Milyar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!