" Pandai juga suamiku dalam berakting, tidak menyangka kalau kamu bahkan tidak membuat mereka curiga sama sekali.." ( terus memijit ).
" Jika mau mendapatkan hasil yang lebih maksimal, maka harus pintar bersandiwara dulu di depan target.."
" Hhh.. hanya saja.. sebenarnya kalau dia sekalian mati, menurut aku rencana kita akan jauh lebih mudah.. kita tidak perlu susah payah mendapatkan setengah saham grup Fu yang tinggi itu dengan percuma.."
" Sabar saja sedikit, mereka mengiming-imingi kita setengah sahamnya, dan itupun kalau Lishian mau jadi menantu mereka, bagaimana kalau Yu Shen di tolak mentah-mentah oleh keluarga Fu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya.. benar bukan ??"
" Benar juga, lalu bagaimana rencananya ???"
" Merusak nama baik Lishian di mata keluarga Fu nampaknya adalah rencana yang sangat baik. Mereka pasti akan berubah pikiran mengenai perjodohan itu, dan saat mereka semua mulai tidak menyukai Lishian, maka rencana kita untuk menjodohkan Fi Chan dengan Yu Shen bisa kita mulai.."
" Waaahhh.. benar juga, kamu sangat pintar.."
" Tentu saja.." ( melihat sekeliling ), " dimana Yu Shen ?? Apa dia pergi ke bar lagi ??"
" Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan dia masih penat saat melakukan penerbangan lagi kemari, jadi biarkan dia menikmati waktu luang ini untuk bersenang-senang.." ( masih terus memijit ).
" Tapi apa dia sudah menemui Lishian di rumah sakit ?? Lebih bagus kalau dia juga pura-pura baik pada kakaknya itu, dengan begitu, pasti merebut Fi Chan akan menjadi lebih mudah ."
" Iya, aku sudah bicara dengan dia, dan dia juga setuju.."
...****************...
Liyana berjalan menyusuri tepi jalan dengan sesuatu yang dia bawa dalam genggaman tangannya. Angin di sore itu nampaknya begitu tidak bersahabat. Pagi yang cerah dan tidak mengerti pula akan ada hujan bercampur angin di sore hari, membuat Liyana tidak memakai penghangat di tubuhnya. Dia hanya mengenakan mini dress sederhana yang melekat ditubuhnya dan memperlihatkan sisi pahanya yang begitu molek.
" Liyana.."
Mendengar seseorang yang tidak asing terdengar memanggilnya dari arah belakang, membuat Liyana akhirnya menoleh, melihat siapa yang ada di sana..
" Mira.." ( tersenyum ).
" Kenapa kelihatannya kamu malah sedang senang ?? Apa kamu senang Lishian masuk rumah sakit gara-gara kamu ??" ( menggandeng tangan ).
" Bukan begitu, tadinya aku hanya ingin ramah saat menyambut kedatangan kamu saja, tidak disangka kamu malah salah paham.."
" Jadi begitu, ya.." ( salah tingkah ), " oh iya, apa kamu tidak membawa jaket atau apapun untuk menghangatkan tubuh kamu ??" ( berjalan ).
" Tidak, aku mana tahu akan hujan lebat seperti ini, tapi untunglah ada penjual payung di depan, jadi aku bisa membelinya.. Kenapa mendadak hujan ya ??" ( bingung ).
" Liyana, berita cuaca pagi ini sudah mengatakan kalau sore sampai malam hari akan terjadi hujan lebat, jadi semua orang sudah bersiap sebelumnya, apa kamu tidak lihat ??"
" Hahaha tidak melihat sama sekali, pagi ini aku benar-benar ngantuk, bahkan aku tertidur di dalam kelas, dosen langsung memarahi aku tadi.." ( entah kenapa wajahnya malah senang ).
" Tidak seperti biasanya.." ( tatapan aneh ), " sepertinya menunggu tuan Lishian bangun dari koma selama semalaman penuh membuat kamu lebih berseri.."
" Apa ?? Tidak !! Tidak begitu.."
" Ya sudah.. kita naik taksi saja, biar lebih cepat sampai.."
" Baiklah.."
Sebuah mobil taksi terlihat mendekat, dan kemudian berhenti. Dua gadis muda itu masuk ke dalam taksi dan kemudian dalam sekejap, mereka akhirnya tidak terlihat lagi...
...****************...
Setibanya di rumah sakit..
" Tuh kan.. aku bilang apa tadi, kamu juga harus memakai jaket yang tebal, bagaimanapun, tubuh kamu hanya terbuat dari kulit manusia biasa, bukan kulit superhero, pakailah jaketku, kamu akan sakit nanti.."
" Tidak perlu, aku masih bisa bernafas kan, jadi jangan risau.. jika kamu memberikan jaketmu padaku, lalu bagaimana dengan kamu..."
Mereka menaiki lift dan melesat ke lantai atas..
Liyana melirik ponselnya usai dia keluar dari dalam lift, dan tidak menyangka kalau Chen sudah beberapa kali menghubungi dia..
Dia memutuskan menghubungi Chen kembali..
" Halo, kak Chen.."
" Halo, aku hanya ingin bertemu dengan kamu sore ini.."
" Masalah uang itu, ya.. maaf kak Chen, sore ini aku tidak bisa, aku harus menunggu teman di rumah sakit, jadi tidak bisa menemui kakak.."
" Begitu, ya.. kalau begitu, aku temui kamu besok lusa ya.."
" Baiklah, maaf ya kak Chen.."
" Tidak masalah, sampai jumpa.."
Bip !!
" Siapa ?? Kak Chen ??"
" Iya.. menanyakan uang padaku.."
" Uang ?? Uang apa ??"
" Ceritanya panjang Mira, memangnya kamu mau dengar sekarang ??"
" Ceritakan saja, bukankah ruangan tuan Lishian masih jauh, atau sudah dekat.." ( bingung sendiri ).
" Iya.. aku punya cerita masa lalu dengan tuan Lishian yang kelam.."
" Benarkah !!? Jadi kalian memang sudah saling kenal ?? Bahkan sejak dulu ??"
" Iya, kami kenal karena aku berusaha menjual diri di klub pribadi milik temannya dengan harga lima ratus juta.."
" Apa ?? Kamu menjual diri ????" ( terkejut ).
" Jangan terlalu keras.." ( lirih ), " itu karena terpaksa, ayahku harus operasi jantung dan uang itu untuk membayar rumah sakit ayah, kau kan tahu kita berasal dari keluarga miskin, iya kan.."
" Terus, terus, bagaimana lagi ??"
" Aku hampir di ambil temannya, dan mereka bilang, lima ratus juta untuk lima orang, termasuk Lishian, dan aku sangat takut.."
" Jadi.. jadi.. kamu pernah digilir lima pria ???"
" Ishh... jangan ngawur kamu !! Aku tidak seperti itu, untunglah Lishian membayar lebih tinggi dari mereka, satu milyar hanya untuk dia sendiri.."
" Wahhh.. itu termasuk perdagangan manusia.."
" Tapi kami punya perjanjian.."
" Apalagi ini ?? Aku tidak menyangka kalau hidup kamu begitu rumit.."
" Entahlah, aku juga merasa begitu.. aku menerima uang satu milyar itu, asalkan aku mau menikah dengan dia.."
" Apa ?? Jadi kalian pernah akan menikah ?? Lalu kenapa kamu mendadak ada disini ??"
" Awalnya memang begitu, tapi ayah tidak mengizinkan aku menikah dengan pria kaya, dia tidak mau aku masuk ke dalam keluarga Li, dan akhirnya, aku kabur dari dia, lalu berjanji melalui secarik kertas akan melunasi semua hutang keluargaku padanya.."
" Apa mungkin dia datang kesini juga karena mendengar kamu kuliah disini ??"
" Hhh.. aku rasa memang begitu.."
" Lalu apa hubungannya dengan kak Chen ??"
" Kemarin dia mendengar perbincanganku dengan Lishian, dan menawarkan aku uang satu milyar.."
" Benarkah ?? Apa kak Chen juga berasal dari keluarga kaya ??"
" Entahlah, aku tidak tahu, yang jelas uang itu sudah sampai di dalam rekeningku, dan sudah aku gunakan untuk membayar biaya rumah sakit tuan Lishian.."
" Jadi begitu, ya.. panjang sekali ceritamu itu, aku jadi kasihan juga padamu.."
" Dan sekarang, aku akan menghadapi dua masalah baru.." ( berbelok ), " pertama, bagaimana caraku menjelaskan pada Lishian kalau aku sudah menggunakan uangnya untuk membayar biaya rumah sakitnya, dan yang kedua, bagaimana caraku melunasi seluruh hutangku pada kak Chen.. hhh.. aku bingung sekali.."
" Yang pasti, segera beritahu tuan Lishian kalau kamu sudah menggunakan uang itu untuk dirinya.."
" Sssttt.. di depan ruangan Lishian.." ( memberi isyarat ), " diamlah, empat penjaga itu benar-benar awas, jarak sepuluh meter kita bicara, mereka masih bisa mendengar kita.."
" Begitu, ya.. baiklah, aku akan diam.."
" Permisi, aku ingin menjenguk tuan kalian.."
" Sebentar.."
Berjalan ke dalam..
" Lishian, makanlah sesuatu.. jangan begini terus, aku jadi bingung.."
Krebb !!
" Ah !? Siapa itu..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Achi
🌹🌹🌹🌹
2022-12-26
0