' Aku bagaikan simalakama saat ini.. jujur saja.. Lishian adalah seorang pria yang aku idamkan, terlebih lagi.. dia juga sudah beberapa kali memintaku untuk menikah dengan dia.. tapi ayah.. Sejak awal dia sangat membenci Lishian, bahkan keluarganya juga..'
Liyana menutup pintu kamar mandi.
Woshh....
Dia akhirnya mengguyur tubuhnya yang sekarang terlihat polos..
" Segar sekali.."
Air yang hangat dan kondisi tubuhnya yang begitu penat membuat dia begitu nyaman usai mengguyur seluruh tubuhnya..
Tapi..
Ada satu hal yang tidak bisa dia bereskan dari otaknya..
Pria itu ??!!
Lishian...
' Hhhh.. aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya melunasi hutang satu milyar dalam waktu satu bulan, tapi jika aku menikahi Lishian, lalu bagaimana dengan ayah ??"
Syuurrr...
Sedang mencoba menikmati..
" Arkh !! Sungguh penghilang penat yang menyenangkan.."
Cklek !!
Krebb !!
Suara pintu terbuka dan kemudian, kembali ditutup. Sayangnya.. Liyana tidak mendengar apapun..
' Aku tidak tahu alasan ayah membenci keluarga Li.. dia bilang keluarga kita punya masa lalu yang kelam dengan keluarga Li, tapi sebenarnya.. masa lalu kelam seperti apa yang dia maksud ??'
Membalutkan handuk ke tubuh, dan berbalik..
" Arkh !!! Kamu lagi ??"
Melihat iblis bermata merah yang sedang bersandar dengan asik di pintu..
" Aku sudah bilang, kalau aku sedang datang bulan, jadi jangan minta hal itu malam ini, lagipula aku bisa melaporkan kamu ke polisi kalau kamu selalu melakukan hal itu padaku.."
" Laporkan saja !! Aku tidak takut.." ( berdiri dengan tegak ), " oh iya, ngomong-ngomong, kenapa kamu begitu cemas dari tadi ?? Apa kamu sedang mencemaskan sesuatu ??"
" Apa pedulimu ??" ( pergi meninggalkan ).
Lishian masih terpaku di tempat itu, sambil terus memandangi si gadis yang keluar dari kamar mandi..
" Tuan, maaf sekali.. anda tidak bisa terus menerus melakukan ini padaku, aku juga punya hak asasi manusia, jadi jangan macam-macam begitu.."
" Siapa yang macam-macam??"
" Aku pikir tuan begitu dewasa, tapi rupanya.. sikap tuan lebih mirip anak-anak.."
" Hanya saat bersama kamu, aku jadi begini.."
" Keluarlah dari sana, apa kamu akan terus berdiri jadi patung di kamar mandi ??"
Lishian menuruti perintah Liyana dan memilih untuk keluar dari sana..
Memeluk..
" Ah ??" ( kaget ).
" Aku rindu kamu.. aku tidak mau jauh dari kamu.." ( wajah sedih ).
" Tuan, ingat calon istri tuan di rumah, jangan begini lagi.."
" Aku tidak pernah mencintai dia, dan aku tidak mau menikahi wanita seperti itu.."
" Tapi dia lebih pantas untuk kamu, dia sangat mencintai kamu bukan, tidak seperti aku yang harus dipaksakan dulu oleh kamu.."
Lishian melepas pelukannya..
" Apa kamu benar-benar tidak mencintai aku ??"
" Huhhh.." ( terpejam ), " aku tidak mencintai tuan, asal kau tahu saja.." ( memalingkan muka ).
Lishian duduk di atas kasur. Dia menyulut batang rokoknya dan kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan..
" Kau tahu ?? Ada yang menarik dalam novel karya Liya1032 itu..."
Liyana masih berdiri mematung..
" Aku melihat gadis itu sangat mencintai si pria meski mereka sudah terhalang jarak yang cukup jauh, keluarga yang menjadi penghalang mereka untuk bersama.."
Woshh !!
Diam memperhatikan.
" Aku tahu kamu menuangkan isi hati kamu dalam novel itu.."
" Dan kamu salah menilai aku Lishian.."
" Hhh.. aku sangat senang kau memanggilku Lishian, bukan tuan.."
" Menurut aku, panggilan tuan amatlah terhormat bagi orang seperti kamu.." ( kesal ).
Mematikan ujung rokok, dan bangun memeluk Liyana dari depan..
Gugup !!
Mungkin bagi pria seperti Lishian, memeluk wanita seperti ini akan terkesan biasa saja, tapi bagi Liyana..
" Katakan padaku dengan jujur, apa kamu mencintai aku atau tidak.."
Mendorong !!
" Lishian sadarlah.. ini tidak benar !!" ( sekuat tenaga menolak ).
" Apanya yang tidak benar ?? Kamu bahkan tidak memberiku suatu alasan.. bicara padaku, aku melihat ada cinta dimatamu untukku.. tapi kenapa kamu berbohong.."
" Aku tidak bohong !! Aku serius.. aku tidak pernah mencintai kamu, dan tidak pula berangan-angan menjadi istri kamu.."
" Tidak !! Kamu bohong !!"
" Jangan gila.. kita berdua lahir dari dua keluarga yang berbeda, jangan harap bisa menikah denganku Lishian, lihatlah aku !! Ini kah gadis yang kamu mau ?? Urak-urakan, dan terlebih lagi, kita banyak perbedaan dari segi manapun.."
Memeluk lagi. Kali ini bahkan lebih erat.
" Aku tidak peduli !! kamu tetaplah calon istriku, bukan Fi Chan, atau wanita lain.."
" Lishian, lepaskan !!"
Anehnya, sekalipun berusaha sampai letih, Liyana tetap saja menikmati setiap waktu dan perlakuan Lishian yang begitu lembut padanya.. Arkh !! Kenapa, tidak bisa menolak ??
" Liyana, aku.. jatuh cinta padamu.."
" Tidak !! Kamu tidak pernah mencintai aku !! Aku hanya wanita yang berurusan dengan kamu karena hutang, jadi jangan anggap hubungan kita lebih dari itu.."
" Apa yang membuat kamu mengira kalau aku sedang berbohong ??"
" Karena dari awal, kamu hanya membayar aku untuk menikahi kamu, itupun jika hutangku tidak lunas.."
" Hhh.." ( pasrah ), " baiklah.. aku tahu aku sudah kalah, gadis kecil seperti kamu memang seharusnya aku beri pelajaran !! Jika tidak, kamu akan terus menjadi wanita pembangkang.." ( sorot mata tajam ).
" Li-Lishian ?? Apa yang akan kamu lakukan ??" ( takut ), " jangan bunuh aku !!"
Semakin erat memeluk..
" Membunuh kamu ?? Aku akan melakukan yang lebih sakit dari pada malam lalu.."
Cup !?
Dan satu kali kesempatan menolak..
Gagal lagi ?!!
........
Liyana berjalan tertatih-tatih menuju kampusnya. Dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya akibat permainan ganas Lishian tadi malam. Sakit sekali. Bahkan wajahnya terlihat begitu pucat dan terlihat begitu kosong.
Dia berjalan melalui anak tangga dan sesekali harus berpegangan dengan erat. Semuanya, benar-benar sangat sakit.
Pusing..
Terhuyung..
Brukk !!
Terjatuh..
" Ugh.."
" Ada orang pingsan !!! Tolonglah !!"
Liyana tidak merasakan apapun pada saat itu. Dia tidak ingat dan tidak menyadari apapun kecuali saat membuka matanya di ruang UKS.
" Ugh..." ( bangun ).
Perlahan membuka matanya, dan mencoba memperjelas pandangan..
" Liyana, kamu sudah bangun ??"
" Ah ?? Mira ?? Aku dimana ??"
" Kamu mendadak pingsan, dan untunglah tuan Lishian membantu membawa kamu ke UKS.."
" Apa ?? Lishian ??" ( bangun ), " kenapa dia bisa disini ??"
" Dia bilang akan mengadakan acara untuk para mahasiswa sastra dan para pengarang novel di kampus kita.."
" Alasan !!" ( beranjak ), " aku tidak mau terus menerus disini, dia pasti akan menemui aku lagi.."
" Mau kemana ??"
" Mira, dia itu ancaman buatku.. jadi jangan halangi aku keluar.."
" Ancaman ??" ( bingung ).
Brukk !!
" Arkh !!"
Jatuh..
Kepala pusing .
" Liyana, sudah kukatakan kalau kamu masih pusing, jangan memaksa diri begitu.." ( berusaha mengangkat tubuh Liyana ).
Tiba-tiba seseorang terlihat mengulurkan tangannya menawarkan bantuan.. Liyana mendongak..
" Ah ?? Kak Chen ??" ( bingung ).
" Biar aku bantu.." ( mengangkat tubuh Liyana ).
" Terima kasih.." ( duduk di ranjang kembali ), " kak Chen kapan kembali ?? Sepertinya sudah lama sekali ya berpikniknya.."
" Aku baru masuk dua hari ini, tapi kemarin, aku tidak punya kesempatan untuk menemui kamu.."
" Jadi begitu, ya.."
" Apa kamu sakit ?? Kenapa masih memaksa kuliah ?? Seharusnya istirahat saja di rumah, tidak perlu berangkat.."
" Tidak apa-apa.. aku baik hari ini.."
' Bahkan jauh lebih buruk dari malam yang lalu..'
.....
' Siapa laki-laki itu ?? Apa dia alasan Liyana menolakku ?? Karena bocah ingusan itu ??'
Berdiri di depan pintu UKS..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments