"Apa harus menaiki pesawat untuk sampai ke rumah baru kita?"
"Asal ayah tahu saja, Liyana ingin sekali membawa ayah tinggal dengan nyaman tanpa ada gangguan dari siapapun.."
"Kamu memang anak yang baik.."
Dua orang itu memilih meninggalkan kota dan berjalan sejauh mungkin dari tempat tinggal mereka semula. Kehidupan Liyana yang sekarang memang lebih membaik daripada dua tahun lalu saat dia dengan terpaksa harus berurusan dengan laki-laki kaya yang memberinya pinjaman.
Wosh!!!
Pesawat akhirnya lepas landas dan meninggalkan kota lama mereka.
"Ayah tidur dulu, nanti akan Liyana bangunkan kalau sudah hampir tiba.."
"Baiklah, ayah akan menurut.."
Sang ayah terlihat mulai terlelap dalam tidurnya, sementara Liyana sedang sibuk membaca novel. Dia memang berubah menjadi penulis dalam satu tahun terakhir. Iya.. gajinya cukup memuaskan meski terkadang dia harus menahan rasa ngantuk dan lelah karena terus mengetik di depan komputer. Tapi dia begitu senang, terhitung sudah lebih dari lima novel hasil dari kerja otaknya yang dia buat dalam satu tahun terakhir.
Dia mulai bosan. Gadis yang sekarang usianya sudah lebih dari dua puluh satu tahun itu akhirnya memilih bangun dari tempat duduk dan pergi menuju toilet.
Liyana mulia bergerak..
Seseorang terlihat memperhatikan di balik majalah..
Beberapa saat kemudian, dia akhirnya berhasil keluar dari sana..
Tapi dia begitu terkejut tatkala melihat seseorang yang sedang berdiri menunggunya di depan pintu toilet..
"Ah?"
Liyana melihat lagi dengan jelas siapa yang berdiri itu. Seorang pria berjas biru agak gelap terlihat sedang bersandar di dinding..
"Tu- tuan.." wajah grogi.
"Kenapa? Apa kamu terkejut?"
"Ba-bagaimana anda bisa berada disini?"
"Tentu saja mencari calon istri yang menghilang.."
' Apa ?? Jadi dia masih mengingatku ??'
Oh.. ya ampun.. Liyana..
Bagaimana dia akan lupa, sedangkan kamu sendiri membawa uang satu milyar miliknya..
"Tuan, aku janji.. aku akan melunasi seluruh hutangku pada tuan, tapi mohon jangan pernah ganggu hidup saya lagi.."
"Siapa yang mau uang itu? Kamu pikir saya menginginkan uang itu kembali? Kenapa bukan kamu saja yang kembali? Kamu harus bertanggung jawab atas kesunyianku selama dua tahun terakhir.."
"Apa?"
' Kesunyian ??'
"Memangnya kamu pikir aku butuh uang kamu? Kamu hanya bisa menghasilkan uang lima puluh juta per tahun, itu pun kalau kamu rajin menulis, bagaimana kalau tidak? Mau sampai kapan aku akan menunggu?"
"Kenapa tuan tahu aku bekerja sebagai penulis?"
"Kamu yang bodoh, sangat mudah menemukan jejak gadis seperti kamu.."
"Jika sangat mudah, mengapa baru bertemu denganku setelah dua tahun?"
"Jadi maksud kamu, aku datang terlambat?"
"Kenapa berganti topik secepat itu?"
"Gara-gara kamu yang melarikan diri dariku, aku harus menerima pertunangan dengan Fi Chan.. ibuku tahu aku sangat sedih karena kehilangan kamu, tapi dia juga tidak bisa berbuat apapun karena keluarga Fi Chan sendiri yang menginginkannya."
"Lalu bagaimana dengan kekuasaan kalian? Bukankah kalian akan dengan mudah menolak hanya dengan menggunakan satu jari saja?!"
"Kamu salah, keluarga kami tidak ada sebandingnya dengan keluarga Fi Chan.. Ayahnya, Dong Fi adalah pemegang jabatan tertinggi dalam dunia bisnis. Dia yang berpengaruh dalam perkembangan ekonomi negara kita, sekali kami menolak, maka keluarga kami akan sepenuhnya bangkrut.."
"Hh.. aku tidak tahu kalau rupanya keluarga Li juga takut pada seseorang.."
"Tapi ada yang lebih aku takutkan dibanding kehilangan seluruh hartaku.."
"Ah? memangnya apa yang bisa kamu takuti selain itu? Bukankah orang kaya selalu ingin menjaga kekayaannya saja ya.."
"Itulah yang tidak kamu mengerti dariku, ayah dan ibuku boleh saja takut kehilangan semua uangnya, tapi aku hanya takut kehilangan seseorang yang pernah hadir dalam hidupku, lalu tiba-tiba orang itu hilang bagai di telan bumi.. hal itu sungguh membuat aku takut, Liyana.."
Liyana hanya terdiam membisu. Mungkinkah yang dimaksud adalah dirinya?
"Tuan, anda sudah punya tunangan, jadi kenapa anda masih mencari aku kalau bukan karena masalah uang.."
"Masalahku memang bukan uang, asal kau tahu saja.."
"Tapi tuan, tidak enak juga terlalu lama di kamar mandi, takutnya ada yang berpikir negatif tentang kita berdua.."
"Aku lebih takut lagi saat harus berhadapan dengan ayah kamu.. Jadi aku mau bicara disini saja.."
"Memangnya mau bicara apalagi? Bukankah semuanya sudah dikatakan dengan jelas?" tidak nyaman.
"Apa kamu berniat untuk kabur lagi?"
"Tidak tuan.. maksud aku.."
"Diam! Sekarang dengarkan aku baik-baik..."
"Ah?"
"Aku sudah berhasil mendapatkan separuh harta warisan keluargaku atas namaku, ya tidak seluruhnya, tapi aku berhasil mendapat tiga per empatnya.."
"Lalu apa hubungannya denganku?"
"Kembalilah bersamaku, dan bantu aku untuk membatalkan pernikahanku dengan Fi Chan.."
"Apa? Tuan, anda sudah gila!! Aku tidak mau ikut campur dengan urusan tuan, aku tidak mau mereka menganggap aku sebagai perebut calon suami orang.."
"Memangnya kenapa kalau kamu merebut aku darinya?! Bukankah kamu yang lebih dulu resmi menjadi wanitaku?"
"Anda benar-benar sudah gila.." berusaha pergi.
Kreb!!
"Ah!?"
Berbalik..
Tangkap..
Cup!!?
"Ummhh...."
Rasa ini.. mendadak terasa lagi.. Bahkan, dia hanya ingin, dipuaskan lagi..
' Jujur saja, aku ingin melupakan malam itu bersamamu tuan, tapi kenapa ?? Disaat aku lupa bagaimana rasanya, kamu malah datang untuk mengingatkan aku lagi?'
' Sungguh tidak adil kalau kamu mau membodohi aku lagi untuk yang kedua kali...'
.......
Liyana kembali duduk di samping ayahnya dan kembali membaca novel yang sama..
Namun ternyata ayahnya sudah bangun dari tidurnya..
"Ayah? Ayah sudah bangun?"
"Ayah menunggu kamu dari tadi, tapi kamu pergi entah kemana.."
"Maaf ayah, Mendadak perut Liyana sakit sekali, jadi harus berlama-lama di kamar mandi.."
Tapi sejujurnya..
Kamar mandi itu bahkan dia gunakan untuk memadu kasih dengan pria yang sama seperti malam dua tahun lalu. Iya.. pria itu, pria yang kemudian terlihat duduk dengan manis di jok bagian paling belakang..
Pria itu.. Entahlah.. rasanya malah ingin menikmatinya lagi.
Sejujurnya, ada rindu yang terbersit dalam hatinya untuk laki-laki itu. Tapi.. dia sadar diri, dia bukanlah wanita yang pantas untuk diperjuangkan.. biarlah rindu ini dia pendam sendiri, dan jangan sampai pria itu tahu kalau sebenarnya..
' Aku sudah jatuh cinta bahkan semenjak pertama kali kita bertemu...'
........
Beberapa jam kemudian akhirnya pesawat mendarat dengan sempurna. Mereka berhasil menapakkan kaki di tanah kota baru ini..
Liyana mengajak ayahnya untuk turun dari pesawat dan kemudian bergerak menuju mobil yang akan dia tumpangi selanjutnya..
Kreb!
Pintu ditutup..
Kemudian taksi berjalan meninggalkan bandara tersebut, dan seorang pria yang masih setia mengawasi kepergiannya bahkan sampai akhirnya memilih untuk membuntuti..
Liyana sedang asik melamun di dalam mobil. Teringat kembali ucapan pria itu usai bermain dengan singkat dengannya tadi..
' Jangan menjauh lagi dariku, aku tidak bisa menyentuh wanita lain selain kamu...'
Hhh.. laki-laki ini memang sudah gila. Lihat saja!! Liyana pasti akan dengan cepat melunasi seluruh hutang itu padamu, dan setelah itu dia akan menjauh sejauh mungkin darimu, Lishian..
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
MAY.s
Baru mampir lagi, malah di bikin salfok sama kehaluan penulis. Curhat apa ya apa ini?
2023-01-15
1
tinta hitam
namanya aja orang kaya blagu, halu dikit gak papa kali y 🤣🤣
2022-11-22
0
Achi
Ngapain sih di kamar mandi? 🤔🤔 jadi kepo 🤭🤭🤭
2022-11-22
2