Malam itu, sesuai janji mereka, Arliyana sudah bersiap dengan begitu anggun. Penampilan yang sederhana namun terkesan cantik dan manis. Wanita ini memang terlihat begitu manis.
"Liyana!"
Liyana sekarang berada di sebuah ruangan khusus di bar tersebut. Dia memang masih terlihat begitu tidak percaya diri. Maklum saja, ini adalah awal kehidupan pahit baginya, jadi rasanya agak takut juga.
"Kamu terlihat begitu cantik.."
"Apa sudah ada orang yang memesan?"
Hana menggeleng saja. Bahkan orang paling kaya di kota ini, yang biasanya rela merogoh kocek dalam hanya untuk menikmati rasanya perawan, malam ini bagai menghilang ditelan bumi. Ini ujian atau keberuntungan? Tidak ada yang tahu pasti..
"Tunggu saja dulu, aku yakin sebentar lagi akan ada orang kaya yang memesan kamu, lagipula bar ini tempat berkumpulnya tuan-tuan kaya, mereka selalu siap mengeluarkan uang seberapapun banyaknya, hanya untuk sebuah kesenangan saja.."
"Iya.." ( tertunduk ).
Liyana bahkan tidak tahu apakah dia harus merasa senang karena tidak ada laki-laki yang memesannya, atau dia harus sedih karena itu artinya dia tidak bisa mendapat uang lima ratus juta. Bimbang sekali.
Sementara itu, malam sudah makin larut. Usai menyelesaikan pekerjaan di kantornya, Lishian tentulah menepati janji untuk ikut minum dengan Goyuan.
Dia terlihat agak suntuk malam ini. Sebenarnya di malam-malam sebelumnya juga sama. Dia yang biasanya memesan beberapa wanita cantik untuk menemaninya, entah kenapa akhir-akhir ini tidak ingin lagi.
Dia hanya berpikir dengan siapa dia akan menikah nantinya. Apa dia terlalu merumitkan keadaan?
"Duduk, duduk.."
Seseorang memintanya untuk duduk. Terhitung ada lima tuan muda tampan yang datang malam itu. Seperti biasa, mereka akan bersenang-senang dengan para wanita, dan beberapa minuman di dalam sebuah ruangan.
"Aku mau pesan sepuluh botol bir yang paling enak disini. Kirimkan segera ke ruangan biasa.."
"Baik tuan.."
Lelaki muda bernama Ellon itu akhirnya menyusul kawan-kawannya yang sudah pergi lebih dulu.
"Dimana minumannya?"
"Tenang, sudah aku pesankan.." ( duduk ).
Dua orang lainnya, Zixin dan Shuimo terlihat sedang asik bergerak tawa sambil menggunjingkan kabar lima ratus juta itu. Benar-benar hal yang membuat geli bagi mereka.
"Hei, Lishian!! aku lihat selama ini kamu sedang jarang bermain, apa tidak tertarik dengan rasa lima ratus juta itu?" ( meledek ).
"Dia bahkan hanya diam saja datang kemari, jika mau menjadi patung, maka jangan ikut kami kesini.." ( Ucap Zixin menimpali ).
.......
Sementara itu, Liyana yang masih sama sedari tadi, tidak berkutik di depan kaca rias, sambil sesekali berkeluh kesah yang tiada habisnya.
Brak!!
Hana membuka pintu dengan keras, membuat Liyana menjadi sangat terkejut. Sebenarnya ada apa dengan wanita ini.
"Liyana, ada beberapa tuan muda yang datang kesini, dia adalah tuan muda dari keluarga kaya raya yang sering memesan wanita cantik dengan harga fantastis. Apa kamu mau coba?"
"Benarkah??"
"Iya, mereka sedang menunggu seorang pelayan mengantarkan bir ke dalam ruangan mereka, dan aku rasa, kamu bisa masuk untuk menawarkan diri.."
Drrrttt Drrrttt
Mendadak ponsel Hana berdering..
Ada panggilan masuk dari orang yang biasa memesannya, tuan Ellon..
"Hallo, tuan.."
' Aku ingin tahu wanita seharga lima ratus juta itu sekarang..'
"Ah?? Baik, baik, aku akan segera mengaturnya.."
Menutup sambungan..
"Lihat, kan, Liyana, ada yang memesan kamu, pria muda yang kaya.. bagaimana?"
"Iya, aku bersedia.. " ( agak sedih ).
"Baguslah, sekarang, coba antarkan minuman ini ke ruangan mereka. Aku akan menunjukkannya padamu.. Semangat, ya.. Jangan sedih begitu.."
"Iya, Hana.." ( tersenyum ), "aku sangat senang.."
"Hei, jangan menggoda Lishian terus menerus begitu, dia sedang merasa terguncang akhir-akhir ini.."
"Ah?! Benarkah??"
"Dimana ini minumannya, aku sudah ingin menenggaknya sampai habis, tapi dia bahkan belum juga datang.."
"Tenanglah, aku sudah memberi kejutan didalamnya.."
Diluar ruangan..
"Ayo, Liyana, ini kesempatan yang bagus.."
Liyana mengangguk saja. Bagaimanapun, dia harus senang saat melayani tuan muda itu nanti.
"Fiuhh...."
' Aku sudah yakin..'
Liyana memantapkan langkah kakinya dan berusaha untuk membuka pintu.
Cklek..
Raut wajahnya masih ditekuk sempurna. Bagaimana ini? Dia bahkan masih terus menunjukkan kesedihan itu diwajahnya.. Sepertinya ini akan mengacaukan rencana..
"Maaf, tuan-tuan, ini pesanan anda.."
Lishian mendongak, lalu menatap Liyana dengan penuh perasaan yang tidak bisa dimengerti.
Wanita ini..
Begitu manis...
Semua orang ikut menoleh, menyapa siapa yang segera menjadi santapan malam ini..
"Siapa wanita ini??" ( Zixin meledek ).
"Apa dia lima ratus juta itu? Hahahaha.."
Semua orang yang berada di sana tertawa.
' Apa terasa aneh dengan harga lima ratus juta itu?'
Benak Arliyana.
"Cantik juga wajahnya, manis dan... putih bersih.." ( mencolek dagu Liyana ).
Liyana mengerutkan wajahnya, dia bahkan ternyata belum punya nyali sedikitpun untuk terbiasa dengan perlakuan seperti ini. Memalukan sekali..
"Jangan nakal, Zixin, ini pesananku.." Ellon membawa Liyana ikut duduk, dan menarik gadis kecil itu..
Memangku..
"Ah?" Arliyana mulai merasa tidak nyaman.
"Kenapa wajah kamu begitu?? Masih belum terbiasa, ya.. tenanglah, aku akan membuat kamu terbiasa denganku ." ( Tersenyum ).
Ellon ini sebenarnya manis juga jika dilihat-lihat. Tapi sayangnya, dia juga punya kebiasaan buruk, suka main di dunia malam seperti beberapa kawan yang lain.
Sementara Goyuan masih saja asik dengan tatapan keponya dengan Lishian. Dia memang merasa ada yang aneh dengan lelaki ini.
"Kenapa kamu?? Tidak mood?" tanya Goyuan pada saudara sepupunya.
"Hanya ingin.. mencairkan otakku yang beku.." Jawab Lishian sambil meraih satu botol bir di atas meja.
Menuangkan minum.
Meminumnya.
Gluk!
Dia bahkan terlihat sangat tampan dengan ekspresi datar itu..
"Nikmati lima ratus juta itu sebelum kamu menyesalinya.."
Lishian mendongak lagi, melihat gadis yang begitu kecil itu tengah berada di dalam pangkuan Ellon, dan dengan asiknya, Zixin dan Shuimo juga ikut menggodanya..
"Aku punya tawaran bagus.." ( ucap Shuimo ).
"Apa memangnya??"
"Bagaimana kalau lima ratus juta untuk berlima, jadi masing-masing dari kita akan menyelamatkan ayah gadis ini dengan uang seratus juta, bagaimana?"
"Benarkah? Bergilir?"
' Apa ?? Bergilir ?? Satu orang saja aku sudah sangat takut, tapi untuk pertama kali melakukannya, langsung digilir lima orang.. Nasibku sungguh buruk..'
Pasrah..
"Bagaimana? Setuju tidak??"
"Aku setuju.."
Semua orang di sana sudah menyetujuinya, tinggal bagian Lishian saja.
Tapi pria itu membuat semua orang menunggu. Dia perlu berpikir keras untuk itu.
' Tapi, wanita ini begitu cantik dan manis.. Wajahnya sungguh mempesona, sayang, dia punya nasib buruk..'
"Jangan ada yang sampai menyentuh dia.." ( wajah tanpa ekspresi ).
"Apa??"
"Ah?" ( Liyana bingung ).
"Kenapa?! Dia wanita yang lebih dulu aku pesan.." ( Ellon tidak terima ).
"Dia bukan sedang ingin membujuk kita, kan?" tanya Shuimo dengan wajah keponya.
"Jangan-jangan, dia memang sudah sembuh dari pikiran kotornya.."
"Lishian, apa maksud kamu?" ( Goyuan nampak tidak percaya ).
Iya, memang.. selama ini, Lishian terkenal paling mudah dibujuk untuk bersenang-senang, tapi ternyata tidak untuk malam ini. Dia terlihat begitu aneh..
"Berapa harga yang pantas??" tanya Lishian pada Arliyana sambil melihat isi dompetnya.
"Hei, Lishian, aku sudah membayar lima ratus juta dengan lunas, jadi kamu jangan ikut campur.." Shi Xuellon nampak tidak terima.
"Kalau begitu, tarik kembali uang kamu, aku akan membayar wanita ini satu milyar.."
"Apa?" semua orang terkejut.
' Satu milyar ???'
Benak Arliyana lagi.
Lishian menenggak satu gelas bir, dan kemudian berdiri..
"Ada yang ingin menawar lebih tinggi?"
"Hhh," mendorong Liyana, "aku bukannya tidak mampu, tapi membayar satu milyar hanya untuk gadis kecil yang masih suci, aku merasa sayang pada uangku.." Jawab Ellon.
Gluk !!
"Arkh!! Ambillah jika kamu mau.." Sambung Xuellon lagi.
"Sepakat.." Lishian tersenyum miring.
Tiga orang lainnya hanya melongo saja mendengar perbincangan dua orang ini.
"Kalau begitu, dia sudah jadi milikku sepenuhnya.."
"Hh.. Bawa saja dia..." ( mengambil minum lagi ), " jangan lupa untuk mengembalikan uang lima ratus juta itu kembali padaku.."
"Aku akan minta orangku mengembalikan uang lima ratus juta itu.."
Dengan segera, Lishian membawa Liyana untuk segera pergi dari sana. Liyana yang hanya gadis polos tidak tahu apapun akhirnya menurut saja.
Kreb!!
Pintu ditutup dari luar..
"Aku bukannya sayang dengan uangku, tapi aku memang tidak mampu untuk harga segitu.." ( ledek Zixin ).
Semua orang di dalam ruangan itu menertawakan lelucon sederhana yang keluar dari mulut Zixin. Tapi Goyuan tidak. Dia masih melihat sang sepupu ini dengan raut wajah yang aneh.
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
rintik hujan
wah, wah 1 milyar. auto kaya donk si aliyana
2023-01-08
1
Chiisan kasih
duh, malah di byar 1M 1M( 1 milyar 1 malam 🤭
2022-12-28
0
mama Al
1M wooow
2022-11-27
1