"Bukan dalam mimpi, tapi aku sudah merasakan secara nyata kekuatan Devano diranjang. bahkan dia sudah memberikanku sepasang anak kembar dalam one night stand saja." bathin Mutiara seraya memejamkan matanya, setelah menutup panggilan nya dengan Rani.
Paginya, Mutiara bagun agak kesiangan, efek semalam kurang tidur. dia segera mandi tergesa-gesa mengabaikan Reyhina yang minta digendong.
"Maaf sayang, mami udah telat masuk kerja. mami janji weekend nanti kita bakal habisin waktu dengan liburan dipusat permainan." bujuk Mutiara.
"Aysyikk...., kita bisa main." ucap gadis imut ceria kembali, sedangkan sang kakak Reyhan masih tidur pulas.
"Ngak sarapan dulu?" tanya bibi.
"Mana sempat bi." balas Mutiara seraya memasang sepatutnya.
"Bibi, aku berangkat dulu ya." pamit Mutiara begitu ojek online pesanannya telah datang.
"Hati-hati Mutia." ucap bibi Erika menyesal, karena dia juga lupa untuk membangun kan Mutiara karena sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Mudah-mudahan Mutiara tidak mendapatkan masalah hari ini, karena terlambat datang." doa bibi seraya menatap ojek online yang membawa Mutiara, hingga menghilang dari pandangan nya.
"Ayo Reyhina sayang, kita masuk."
"Iya Oma."
Sampai diperusahaan semua karyawan sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, saat ini Mutiara sudah pasrah seandainya dia dipecat.
"Mungkin ini yang terbaik, sehingga aku tidak perlu lagi takut akan kemunculan Devano. yah aku benar-benar sudah siap untuk dipecat dan memulai mencari pekerjaan baru." bathin Mutiara menemui pak David.
"Pak David, maaf saya telat." Mutiara menundukkan kepalanya dia yakin David akan memarahinya karena tidak disiplin sebagai karyawan baru satu Minggu, diluar dugaan Mutiara. David terlihat tenang dan bersikap seolah-olah dia tidak melakukan kesalahan berarti.
"Ngak papa Mutiara, karena perusahaan memberikan toleransi khusus dan ini perintah langsung dari presdir." ucap David dengan nada lembut dan tidak sangar seperti biasanya.
"Jadi saya tidak dipecat ataupun dihukum, pak?"
"Ha...ha... Mutiara kamu ini lucu, memang siapa yang akan memecat mu, bahkan tuan Devano akan mengangkat dirimu untuk menjadi staf keuangan khususnya, yang tentunya jabatan ini akan sesuai dengan pendidikan mu, serta gaji yang kamu dapatkan akan menjadi lebih tinggi dari sekarang." balas David yang membuat Mutiara mati kutu seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya Tuhan, apakah aku bermimpi. atau pendengaran ku yang salah." mencubit lengan nya.
"Aduuuh sakiiit, berarti ini nyata." gumam Mutiara tidak habis pikir.
"Pak David, apakah saya boleh untuk menolak dan minta untuk dipecat saja dari pekerjaan ini?" tanya Mutiara yang hampir membuat David mati berdiri saking terkejutnya.
"Mutiara, apa kamu tidak salah dalam mengambil keputusan, dari puluhan ribu orang yang berlomba untuk bekerja dan mendapatkan posisi seperti mu, tapi kamu dengan mudah telah mendapatkan nya menolak mentah-mentah." tanya David.
"Saya tidak nyaman dengan pekerjaan itu, pak."
"Mutiara, ini keputusan tuan Devano. bahkan kamu sudah terikat kontrak dengan perusahaan ini. yang tentunya kamu tidak bisa keluar dan mengundurkan diri begitu saja, kecuali itu atas keputusan tuan Devano sendiri." balas David.
Mutiara menarik nafas dalam-dalam, menghembuskan dengan perlahan, menyesali ketidak berdayaanya.
"Semangat lah Mutiara, aku yakin kamu akan menjadi perempuan sukses." ucap David menepuk pelan pundak Mutiara seraya berlalu pergi meninggalkan Mutiara yang pasrah dengan keputusan itu.
"Mudah-mudahan rahasia besar tentang keberdaan anak-anakku tetap aman, selagi aku bisa bersikap profesional dihadapan Devano." doa Mutiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Rani Ri
Wkwkwk ngakak aku ketuka david hampir mati berdiri 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-24
0
merry jen
vano mahh UD tau siapa kmu Mut.....tgll cr tau tntg ankmu ajjj tuuu....
2022-11-12
5
Aliyah
terima mutia biarlah takdir anak mu ketemu ayahnya.
2022-11-12
1