Mutiara membuka perlahan matanya yang terasa berat, tubuh dan tulangnya tersangka sakit. namun tidak kalah perih lagi bagian pribadinya yang terkoyak seperti habis dimasuki benda besar dan panjang.
"Aaaagghhh...periiih banget."
Tepat disisi sebelah kirinya, dia melihat seorang pria yang sangat tampan tertidur pulas. seketika Mutiara terpesona akan ketampanan dan kharismatik yang dimiliki pria itu. ibarat sebuah film kejadian semalam mulai berputar secara perlahan di memori ingatanya.
"Astaga, pria ini sudah merenggut sesuatu yang berharga dihidup ku."
Mutiara merasa kehidupannya sudah hancur, susah payah dia menyeret langkah meninggalkan laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, namun dia sudah yakin jika semua ini merupakan rencana yang diatur oleh kakak tirinya Angela.
"Awas kamu Angela, aku akan membuat perhitungan dengan mu."
Sampai dirumah, Mutiara melihat suasana rumah yang sepi. dia menumpahkan segala tangis. menyesali kebodohannya, bahkan papanya juga tidak peduli karena dia tidak pulang semalaman. cukup lama Angela menangis hingga dia terbangun saat pintu kamarnya dibuka paksa.
"Katakan, kemana kamu semalam?" todong mama Dian dengan tatapan tajam.
"Lihatlah, gara-gara kamu. anakku Angela harus menjadi budak nafsu Jarwo. yang seharusnya itu merupakan tugasmu." umpat Dian seraya menjambak rambut Mutiara. dia sangat marah karena yang seharusnya mereka korbankan pada Jarwo adalah Mutiara, namun karena dia tidak ada maka terpaksa Angela yang menjadi gantinya.
"Itu karena kesalahan kak Angela sendiri, dia yang menjebak ku."
"Tapi kenapa kamu tidak masuk kekamar seperti yang disebutkan oleh Angela."
"Aku tidak tahu, aku salah masuk kamar karena kondisi ku yang sudah kamu campur dengan obat sialan itu, seseorang yang tidak aku kenal telah merampas kehormatan ku juga." Mutiara mulai berani melawan.
"Dasar gadis murahan." bentak Angela, karena dia ikut terjebak dalam rencana yang sudah dia buat.
"Kamu yang murahan, semenjak kedatangan kalian dirumah ini. hidup ku seperti di neraka." teriak Mutiara.
"Berani ya kamu berbicara seperti itu pada kami, lihatlah siapa yang akan keluar dari rumah ini nantinya." ucap Dian tersenyum sinis, karena dia sangat yakin jika suaminya pasti lebih berpihak padanya dibandingkan Mutiara.
Pertengkaran antara Mutiara, mama Dian dan Angela semakin memanas.
"Ada apa ini ribut-ribut."
Hendrawan yang baru pulang dari kantor, langsung menghampiri mereka yang langsung terdiam karena takut akan ketahuan dengan apa yang sudah terjadi semalam.
"Tidak ada kok mas, ini kami cuma sedang berdebat saja. dan sekarang juga sudah selesai kok. masalah kecil jadi jangan diambil pusing." bujuk Dian menyambut hangat kedatangan suaminya, mereka berjalan berangkulan menuju kamarnya.
Sedangkan Mutiara menutup rapat pintu kamarnya sendiri, hatinya sangat sakit. bahkan papa kandungnya sendiri terkesan tidak memperdulikannya nya lagi.
"Kalian semua jahat, tidak ada yang memperdulikan aku." gumam Angela perih.
***
Dikamar President swite, Presdir tampan dengan segala pesona, mengeliat merenggang kan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku dengan mata terpejam, namun tiba-tiba dia kembali membuka mata ketika teringat kejadian semalam. tangan kekarnya langsung menyibak selimut tebal disebelah nya.
“Kosong dimana gadis yang semalam bercinta dengan ku?” gumam Devano, sambil menatap fokus bercak merah disepray berwarna putih tersebut.
“Ternyata gadis itu benar-benar masih suci, apa alasan gadis itu masuk kekamar ku ataukah dia memang wanita pilihan yang sudah dikirim Mark untuk menemaniku semalam.” Devano mengusap rambutnya frustasi karena sejujurnya dia kurang menyukai **** bebas sebelum pernikahan, namun sekarang dia sudah merusak kehormatan seorang gadis.
“Apa dia sedang mandi?” Devano berjalan menuju kamar mandi untuk memastikan namun juga kosong.
“Aaahh, untuk apa juga aku ambil pusing. bukankah tujuan ku datang ke tempat ini untuk urusan bisnis." Devano segera bersiap-siap karena rapat besar sudah menunggunya.
“Aku yakin gadis itu adalah wanita baik-baik, aku akan bertanggung jawab seandainya dia kembali mencariku." guna. Devano.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Rani Ri
Uuuuhhhu dasarrr emak tiri edannnn,,rasainnn tuuu terjebak oleh permainan nya sendiri
2024-01-24
0
Pasrah
emang kurang ajar ya
2023-03-08
0