Dari ekspresi yang ditunjukkan bibi Erika, Mutiara yakin ada yang tengah disembunyikan. Mutiara melihat satu persatu perhiasan yang dikenakan bibi mulai berkurang.
"Bibi katakan lah, kemana perhiasan yang biasa bibi kenakan? apa ada yang mencuri atau bibi sudah menjualnya?" desak Mutiara, seketika air mata bibi menetes seiring dengan senyuman tulus dari bibirnya.
"Mutiara, maafkan perkataan bibi jika menyinggung mu, nak. perlu kamu tahu. papamu sudah lama tidak mengirimi kita uang, dia jatuh bangkrut karena kebiasaan foya-foya anak dan istri barunya. sehingga bibi menjual satu persatu perhiasan itu untuk memenuhi kebutuhan kita dan susu anak-anak." ucap bibi terlihat ragu untuk berterus-terang.
"Bibi maafkan aku, gara-gara aku bibi ikut susah." tangis Mutiara seketika pecah, seraya memeluk bibinya.
"Sudahlah Mutia, bibi ikhlas untuk kamu dan cucu-cucu bibi."
"Bibi aku berjanji akan mengganti semuanya kembali, mulai sekarang Mutia yang ingin mencari pekerjaan." Mutia mengusap air mata dan tersenyum penuh semangat.
"Sudah bibi katakan, bibi ikhlas nak."
"Aku tahu bi, tapi sampai kapan kita akan bertahan dengan keadaan seperti ini. bahkan sekarang bibi tidak mempunyai apa-apa lagi, selain cincin kawin. please izinkan Mutiara bekerja ya bi, ini juga demi masa depan Reyhan dan Reyhina." pinta Mutiara.
"Baiklah, semoga kamu segera mendapatkan pekerjaan ya." doa bibi.
"Amiiin."
"Bibi, aku titip anak-anak ya."
"Tentu, tanpa kamu minta pun pasti bibi akan lakukan. karena mereka berdua adalah cucu-cucu kesayangan ku."
"Sekali lagi, terimakasih atas semuanya bibi."
"Mami..."
"Mami...."
Dua pasang kaki mungil berlari kearah Mutiara, yang menyambut dengan bahagia.
"Mami mana susunya?'
"Uups.., mami lupa. oke sekarang mami buatin dulu." Mutiara berjalan menuju dapur. saat hendak membuka toples susu Mutiara tertegun sesaat. melihat isinya yang tinggal sedikit. satu kaleng susu formula bertahan hanya beberapa hari saja, belum lagi kebutuhan lainya.
"Susunya sudah siap."
Reyhan dan Reyhina yang mulai aktif, berlari kearahnya untuk mengambil bagian mereka masing-masing.
Pagi ini Mutiara kembali mengirimkan resume ke beberapa keperusahaan, namun tidak satupun yang memangil dirinya untuk bekerja.
"Aku tidak boleh putus asa dan menyerah, anak-anak butuh susu dan makan. mereka juga harus memiliki masa depan yang cerah, sedangkan bibi juga tidak memiliki apa-apa lagi. sudah saatnya aku membalas kebaikannya." gumam Mutiara menyemangati hatinya.
Ponsel Mutiara berdering, mengagetkan lamunannya.
"Mudah-mudahan ini panggilan kerja pertama ku." ucap Mutiara penuh harap, sebelum mengangkat panggilan.
"Hallo selamat siang."
"Siang, ini dari perusahaan The Devan's King. bisa kamu datang ke perusahaan besok pagi."
"Bisa sekali, tuan."
"Baik, kami akan tunggu kedatangan mu untuk wawancara."
Setelah panggilan ditutup, Mutiara tersenyum senang. paling tidak dia sudah memiliki pekerjaan untuk saat ini. tidak peduli dengan posisi apa nantinya.
***
Mutiara terlihat sangat cantik, dengan percaya diri dia memperhatikan gedung tinggi menjulang Langit tersebut. yang merupakan perusahaan raksasa dan tidak sembarangan orang bisa memasuki dan bekerja ditempat ini.
Mutiara berjalan mendekati meja resepsionis, sambil tersenyum ramah menyapa.
"Selamat pagi, Mbak. kemaren saya dihubungi dan diminta untuk langsung ke bagian HRD."
"Iya, kamu calon karyawan baru disini. saya akan minta sekurity untuk mengantarkan kamu."
"Terimakasih mbak."
Mutiara mengikuti langkah kaki sekurity melewati ruangan luas dan lobby yang mewah, hanya orang-orang yang memiliki id khusus yang bisa memasuki tempat ini.
Mutiara memperhatikan penampilannya melalui pantulan kaca, sederhana namun menarik. paling tidak itulah yang terpikir oleh nya untuk mengurangi kegugupannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Rani Ri
Aku sedih di part ini,,kasihan bibi nya mutiara ,,tuluss menjaga mutiara dan cucunya 😭😭😭😭
2024-01-24
0
chabella
ini si kantor devano kayanya .
maaf nama anaknya bagusan reyhana daripada reyhina ka.
2023-01-01
3
Alya Yuni
Bgus tua bngka dah bngkrut
2022-12-02
1