"Mutiara, kamu apa-apaan sih. terpesona pada ketampanan presdir sih boleh saja. tapi jangan bersikap norak seperti ini. bisa-bisa membahayakan pekerjaan mu sendiri." ucap Rani mengingatkan sahabat barunya itu.
"Iya mbak, maafkan saya." Mutiara kembali menguasai keadaan.
Selama bekerja Mutiara tidak bisa konsentrasi, pikirannya masih tidak percaya jika akan bertemu lagi dengan laki-laki yang sudah menghancurkan hidupnya enam tahun silam.
"Apa dia masih mengingat ku? bagaimana nanti jika dia mengetahui tentang keberdaan Reyhina dan Reyhan. bisa-bisa dengan kekuasaan dan uang yang dimilikinya. dia akan mengambil anak-anak ku. dimana orang rendahan seperti ku ini, akan tetap kalah dipersidangan. jalan satu-satunya adalah merahasiakan tentang keberdaan kedua anak-anakku darinya. ya mulai sekarang aku harus tetap waspada." gumam Mutiara.
"Aku tidak boleh terlihat cemas dan gegabah, tetap bersikap seperti biasa. seolah-olah diantara kami tidak pernah bertemu, aku rasa laki-laki yang bernama Devano juga sudah melupakanku, karena begitu banyak wanita yang sudah dia tiduri, sehingga dia tidak bisa mengingat satu persatu tentang wanita tersebut." ucap Mutiara yang berpikir ini merupakan suatu kebetulan saja.
Mutiara tersadar dari lamunannya, ketika sampai didepan pintu masuk rumah sederhana yang mereka tempati selama ini.
Ceklek... membuka pintu perlahan, nampak dua orang anak yang yang sangat mengemaskan melirik kearah nya dengan tatapan berbinar-binar bahagia.
"Mami pulang."
"Mami...."
"Mami..."
Kedua langsung menghambur ke pelukan Mutiara, seraya tertawa riang.
"Bibi, apa anak-anak merepotkan bibi hari ini?"
"Tidak, mereka sangat patuh." ucap bibi Erika mengelus sayang rambut Reyhina.
"Mami senang mendengarnya." memeluk hangat buah hatinya.
"Mami sangat menyayangi kalian berdua, mami berjanji akan melindungi dan merahasiakan keberadaan kalian dari laki-laki yang bernama Devano." gumam Mutiara.
****
Pagi-pagi Mutiara harus berpacu dengan waktu, datang lebih awal dibandingkan karyawan perusahaan lainya, karena dia dan teman-temannya harus memastikan kondisi ruangan terap bersih sebelum mereka memulai pekerjaan.
Rani dan Mutiara terlonjak kaget, tidak biasanya presdir datang lebih cepat dari biasanya. Mutiara berusaha fokus pada pekerjaan seraya menundukkan kepala.
Devano langsung duduk di kursi kebesaran nya, diikuti asisten Jims yang berdiri dibelakang.
"Mutiara, kamu ngerasain ngak jika kamu tengah diperhatikan presdir?" bisik Rani.
"Oiya, apa kita melakukan kesalahan?" ucap Mutiara berusaha bersikap normal, meskipun sudah keringat dingin.
"Tidak, sebaiknya kita cepat selesaikan pekerjaan dan segera keluar."
"Iya mbak."
Tiba-tiba dua office girl itu terlonjak kaget, saat tengah berbisik-bisik. tiba-tiba Devano bersuara.
"Kamu, tolong buatkan aku kopi." ucap Devano.
"Baiklah tuan." jawab Rani maju.
"Bukan kamu, tapi temanmu yang berambut gelombang itu." Devano menunjuk kearah Mutiara.
"I...iya tuan." jawab Mutiara gugup melangkah menuju pantry, sedangkan Rani kembali melanjutkan pekerjaan.
"Aku mulai merasa tidak nyaman dengan pekerjaan ini, apa sebaiknya aku mengundurkan diri saja. tepat di hari kedua ku bekerja diperusahaan besar ini." gumam Mutiara mulai membuat kopi.
"Apa aku harus mencari pekerjaan baru lagi?"
"Mutiara, apa yang tengah kamu pikirkan?" David kepala bagian dapur menghampiri nya.
"Tidak, ada pak."
"Cepat antarkan kopi itu segera, jangan buat kesan buruk dihadapan petinggi perusahaan." ucap David.
"Maaf pak, saya sudah siap membuat kopinya." ucap Mutiara langsung menuju ruangan Presdir dengan lutut dan tangan gemetaran, meskipun dia sudah berusaha sedemikian rupa untuk tetap bersikap normal.
"Tuan ini kopi yang anda minta."
Mutiara meletakan perlahan dimeja kerja Devano.
"Oke, terimakasih." ucap Devano tersenyum tipis, sesuatu yang jarang dia ucapkan pada bawahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Yulia Prihatin91#SoLo#
semangat mutiara
gemes masak devano pura- pura lupa
apa gk ingat wajah Mutia yg sudah diambil prawanya gara- gara obat perangsang adik tirinya
2022-11-09
5
merry jen
mutiara kmu BKN org kcilll hny prshnn PP bngkrut gr gr dua iblis ituu ....
2022-11-09
1