Sembilan bulan kemudian.....
"Bibi, sepertinya aku sudah mau melahirkan." ucap Mutiara memegangi perutnya yang mulai kontraksi, berusaha untuk menyeret langkah kakinya menuju ruang tengah. bibi langsung mengamati kondisi keponakan kesayangannya.
"Bibi akan panggil taxi dulu. kamu tunggu disini ya." bibi segera memesan taxi online.
"Cepat bi, aku sudah tidak tahan lagi." meringis kesakitan, bahkan air ketuban sudah membasahi kedua betisnya.
Tidak lama, taxi pesanan bibi segera memasuki perkarangan rumah sederhana tersebut, melihat bibi Erika yang kewalahan memapah Mutiara, sopir turun dan ikut membantu Mutia masuk kedalam mobilnya dengan hati-hati.
"Kerumah sakit pusat ya pak, langsung saja kebagian khusus ibu dan anak."
"Baik nyonya."
Mobil meluncur membelah jalanan ibukota yang ramai, sepanjang perjalanan Mutiara tidak henti-hentinya meringis menahan sakit yang teramat sangat akibat kontraksi.
“Bibi, sakiiit banget.” Mutiara mengusap perutnya yang sangat sakit.
“Sabar sayang, kita sudah hampir sampai dirumah sakit."
Begitu sampai, Mutiara langsung mendapatkan penanganan terbaik dari dokter ahli, karena Mutiara mengandung bayi kembar, serta kondisinya yang sangat lemah. sehingga tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, Mutiara pun menjalani operasi cecar untuk menyelamatkan anak-anak nya.
“Baiklah saya setuju, dokter lakukan saja yang terbaik untuk keponakan saya.” Ucap bibi Erika cemas, dia hanya ingin yang terbaik untuk Mutiara dan anaknya saat ini.
Suara tangisan bayi hampir bersamaan mengisi ruangan bersalin Mutiara, yang masih terbaring lemah tidak sadarkah diri pasca pendarahan hebat.
"Alhamdulillah, cucu-cucu ku lahir dengan selamat."
Setelah sadar, Mutiara menatap sayang kedua wajah bayi kembar nya.
"Syukurlah, semua baik-baik saja. anak-anakku kehadiran kalian merupakan anugerah terindah yang aku dapatkan setelah kepergian mama. Mami akan membesarkan mu sebaik-baiknya, semampu mami menyayangi dan mencintai mu nak.” Mengusap-usap pelan rambut bayinya yang terlihat sangat tampan dan cantik. dengan tatapan penuh haru anak kembarnya.
“Wajah kalian berdua, mengingatkan mami pada kejadian malam itu.” Pikiran Mutiara terlintas pada bayangan pangeran tampan, meskipun kurang jelas. namun Mutiara bisa melihat dengan jelas raut wajah yang dimiliki laki-laki tersebut.
“Kamu masih ingat wajah laki-laki itu?” tanya bibi Erika. seakan bisa membaca pikirannya.
“Ya, meskipun kurang terlihat jelas bi.”
Mutiara tersenyum hambar, ketika disebut tentang ayah anak-anak nya, dia tidak peduli tentang siapa dan bagaimana anak itu bisa ada dan tumbuh dirahimnya, yang jelas Mutiara sangat menyayangi sepasang anak kembar nya.
Mutiara tidak menyangka mendapatkan Dua malaikat kecil sekaligus dalam waktu yang bersamaan, bagi nya kehadiran dua bocah-bocah tidak berdosa itu merupakan anugrah terindah. sehingga Mutiara bertekad membesarkan dan merawat kedua buah hatinya sebaik mungkin.
Selama Lima tahun dihabiskan Mutiara dirumah, merawat kedua anak kembarnya, melihat anak-anak nya mulai tumbuh sehat, sudah cukup membuat Mutiara bahagia.
"Reyhan, Reyhina. tunggu disini ya. mami buatin susu dulu."
"Iya mi."
Mutiara berjalan menuju dapur, saat melintasi pintu kamar bibi Erika, secara tidak sengaja dia melihat bibi nya tengah memegangi sebuah cincin. bahkan wajah bibi terlihat begitu sedih. rasa penasaran membuat Mutiara berjalan mendekati sang bibi.
"Bibi ada apa?"
"Mutiara?" bibi Erika tergagap dan segera menyimpan cincin nya kembali.
"Bibi apa yang terjadi?"
"Tidak apa-apa Sayang." berusa menyembunyikan sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Erha Print
Reyhan dan Rihanna
2023-06-24
1
Ida Lailamajenun
jgn reyhina nama yg cweknya Thor ap rayhani ato rayhana klu reyhina kurang pas masak manggilnya hina
2023-02-08
0
🌺awan's wife🌺
Reyhan
Reyhana lebih bagus gak,,,
reyhina kayak gimana gitu,,,,maaf ya
2023-01-09
3