Pada saat mereka sudah keluar dari tenda besar.
"Len, apakah kau sudah lelah?", tanya Elco cemas
"Aku belum lelah masih sisa satu lagi kan?"
"Iya, kalau begitu apakah kau lapar? kalau kau lapar kita bisa ke tenda resto untuk makan", ajak Elco
"Sebenarnya aku udah lapar, jadi ayo kita kesana", ajak Elena semangat.
Sebelum kembang api dimulai, Elco dan Elena pergi ke tenda resto untuk makan malam. Mereka memesan makanan cukup untuk berdua. Mereka menunggu pesanan mereka datang. Beberapa menit kemudian pelayan membawakan pesanan yang sesuai Elco pesan dan menyajikan di depan Elco dan Elena. Setelah makanan sudah dihidangkan Elco dan Elena menyantap makanan tersebut dan menikmatinya. Setelah selesai, Elco membayar makan malam mereka dan mengajak Elena keluar dari tenda tersebut.
"El, apakah kau lelah?", tanya Elco
"Tidak aku belum lelah", tolak Elena
"Kalau begitu kita duduk di kursi taman dan kau boleh tidur. Jika nanti kembang api menyala akan aku bangunkan", ajak Elco karena takut Elena sakit
"Hhm baiklah", patuh Elena
Elena akhirnya menuruti permintaan Elco dan ketiduran. Pada saat bersamaan sekitar 20 menit kembang api menyala dan sesuai janji Elco, dia membangunkan Elena. Elena terbangun dan disuguhkan oleh pemandangan kembang api yang indah yang baru pertama kali dia nikmati. Dia sangat menikmati keindahan kembang api malam ini.
Setelah menikmati kembang api hingga kembang api yang terakhir diluncurkan, Elena sangat menikmati pemandangan kembang api tersebut. Setelah selesai, Elco mengajak Elena berfoto sebagai kenang-kenangan melalui handphone Elco. Elena dengan ceria dan semangat menggangguk setuju dan Elco meminta bantuan salah satu bapak yang lewat untuk membantu mengambil fotonya dengan Elena. Bapak tersebut mengiyakan permintaan Elco dan Elco mengajak Elena untuk berfoto dengan gaya apa saja. Bapak tersebut mengambil beberapa foto dan memberikan kembali handphone Elco dan Elco mengucapkan terima kasih kepada bapak tersebut.
"Mister, thank you for his help", ucap Elco
"You're welcome", ucap bapak tersebut.
Setelah mengambil beberapa foto yang menurutnya indah, Elco menyimpannya dan mencadangkan ke cloudnya agar foto kenangannya tersebut tidak hilang. Sementara mata berbinar Elena masih ada dan belum hilang. Dia masih belum bisa tenang karena kekagumannya akan keindahan kembang api yang sudah diluncurkan.
"Yuk pulang El", ucap Elco sambil menggenggam lembut tangan halus Elena.
"Belum, aku belum puas", tolak Elena.
"Apakah ada wahana permainan yang belum kau naiki?", tanya Elco
"Iya aku mau naik kincir angin dan katanya penduduk sini jika kita sampai di tempat yang tinggi dan berciuman maka cintanya adalah cinta sejati", jelas Elena
"Apakah kau percaya mitos itu?", tanya Elena.
"El, sejak bertemu denganmu aku percaya akan mitos. Jadi kalau mau dibuktikan mari kita naik kincir angin yang kau mau", ucap Elco sambil menarik lembut tangan Elena.
Elco mengajak Elena menaiki kincir angin karena keinginan Elena sebelum festival berakhir. Petugas kincir angin memandu para pengunjung untuk memperhatikan keselamatan pada saat naik wahana tersebut.
Setelah petugas memastikan tidak ada yang bermasalah, mereka menyalakan mesin dan kincir angin mulai berputar naik perlahan ke atas.
Giliran tempat Elco dan Elena naik ke atas, Elco segera menarik tangan Elena dan mencium bibir kekasihnya yang lembut dan membuatnya kecanduan. Mereka berciuman hingga perlahan turun. Setelah sampai ke bawah, kincir angin berhenti dan petugas membuka pintu dan para pengunjung yang menaikinya diperbolehkan keluar agar pengunjung lainnya bisa merasakan wahana tersebut.
Setelah permainan kincir angin selesai dan dapat Elena rasakan, rasa kantuk menjalar ke matanya. Elena segera menguap dan terus menguap sehingga Elco mengerti jika kekasihnya sudah kecapean. Elco segera mengendong Elena dengan gaya bridal style. Dia mengendong dan membawa Elena kembali ke penginapan mereka.
"El kau bisa tidur jika kau lelah. Aku akan mengendong mu", ucap Elco dan mengangkat tubuh langsing dan sexy kekasihnya.
"Kau mau mengangkatku dengan gaya yang seperti tadi?", tanya Elena bergidik ngeri.
"Memangnya kenapa dengan gendongan itu?", tanya Elco dengan polos.
"Tidak tidak nanti orang liat akan mengira kau akan bermacam-macam denganku", tolak Elena.
"Tidak akan ada yang berani melihatmu maupun berkomentar. Jadi patuhlah. Tubuhmu bisa sakit jika kau tidur terlalu malam", ucap Elco langsung mengangkat tubuh kekasihnya dan mengendong ala bridal style.
"Tapi, kamu lepaskan aku dulu. Aku bisa jalan sendiri", berontak Elena.
"Patuh saja kau sudah capek. Kau bisa bersandar ke dadaku dan pejamkan matamu", ucap Elco.
Mau tidak mau Elena menuruti perintah Elco. Karena angin yang sejuk berhembus membuat Elena mengantuk dan perlahan akhirnya ketiduran dengan kepala menyender ke dada bidang kekasihya. Sementara jantung Elco sudah tidak aman dan berdetak tidak karuan karena kepala kekasihnya bersender ke dadanya. Tercium jelas aroma wangi yang lembut yang berasal dari rambut kekasihnya membuat adiknya terbangun secara tiba-tiba dan membuat Elco harus bertahan di sepanjang perjalanan menuju penginapan mereka. Butuh beberapa meter dan waktu untuk bisa sampai kembali ke penginapan dengan selamat. Butuh waktu dua jam untuk Elco sampai ke penginapan. Dibukanya pintu rumah penginapan tersebut dan Elco melangkah masuk menaruh kekasihnya sebentar di sofa agar dirinya bisa menutup dan mengunci kembali pintu rumahnya. Sesudah itu, dia kembali mengangkat Elena dengan gaya bridal style menuju kamar mereka dan menaruh lembut tubuh kekasihnya ke atas ranjang dan menyelimuti agar tubuh kekasihnya tidak mudah masuk angin karena tidur kemalaman. Setelah itu Elco mencium kening dan pipi kekasihnya dan mengucapkan selamat tidur ke kekasihnya tanpa mengganti baju tidur kekasihnya. Sementara Elco ke luar dari kamar dan berganti pakaian tidur dan menuju kamar mandi untuk menenangkan adiknya yang sudah menegang selama perjalanan kembali ke penginapan. Dirinya bermandi air dingin dan memuaskan hasratnya yang sempat tertunda hingga adik kecilnya kembali tertidur. Sesudah memenangkan adik kecilnya, Elco keluar dari kamar mandi dan menuju kamarnya dan naik ke atas kasurnya dan memeluk Elena dan tertidur pulas di malam pertama mereka tiba di Pulau Greenland.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu keluarga Effendi tidak berhenti berdoa atas keselamatan Elco dan memohon agar Elco tidak mengalami marabahaya dengan selamat tanpa terluka satu pun. Selin berdoa akan keselamatan Elco, mereka juga saling membantu dalam mencari keberadaan Elco dan juga membantu mengurus perusahaan yang menjadi ahli waris Elco. Selain itu, mereka tidak lupa tetap mengawasi wanita j**** Monica di villa kediaman milik wanita licik, ja**** dan rendahan agar keluarga Effendi dapat memiliki sifat buruk Monica agar Monica bisa diusir dan tanpa mendapatkan satu peser pun kekayaan keluarga Effendi, kecuali pesangon dari mantan suaminya Monica
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments