Malam harinya
Elena tertidur sangat pulas di gubuknya.
Sedangkan Elco sibuk berpikir mengenai perkataan Elena tadi pagi mengenai kabur dari tanah kelahirannya.
"Gadisku sangat nekat sekali" batinnya sambil berusaha memejamkan matanya
"Bagaimana dengan perusahaanku? Selama ini aku mentitipkan pada Kevin"
Elco melihat jam tangan yang dia desain sendiri dengan teknologi yang canggih
"Sebelum kesini aku sudah mematikan semua GPS, dan alat pelacak. Aku sudah menghancurkan semua pelacak untuk melacakku. Aku juga mematikan semua perangkat jadi mereka seharusnya siudah tidak mencariku lagi" batinnya dengan tenang.
"Namun aku gak boleh tenang" batinnya lagi sebelum dia menyusun strateginya
Malam hari pada saat dini hari
Elco bangun untuk menyusun stategi pelarian dirinya dengan Elena.
Dia tidak mau ada kegagalan demi rencana kaburnya dengan Elena. Karena ini membawa nyawa wanita yang dia cintai. Dia tidak mau sampai Elena terluka atau nyawanya melayang. Sehingga dia merancang strategi yang matang agar semuanya aman terkendali..
Setelah menyusun strateginya, Elco mencoba untuk tenang akan strateginya. Dia mencoba untuk menidurkan tubuhnya yang lelah namun otaknya yang masih ingin mengerjakan strategi yang sempurna agar mereka aman.
Sementara di gedung rahasia yang tidak bisa dijangkau oleh masyarakat umum.
Gedung tersebut sangat mewah dan tidak ada orang yang mengetahui keadaan gedung tersebut
Sementara di dalam gedung tersebut, ada seseorang yang misterius sedang menunggu kepulangan pimpinan mereka.
Kling.....
Pesan gmail masuk
Seseorang yang menunggu bosnya membaca pesan tersebut
"097107117 112117108097110103"
Pesan yang masuk di email pria tersebut.
"Bos?!" batin pria misterius yang membacanya
"Dunia bawah sedang kacau karena bos hilang" batinnya lagi
Setelah menerima pesan tersebut dia langsung menyusun bawahannya yang nantinya akan menjemput bosnya pulang.
Pada saat yang sama, di mansion Kevin
Kevin sibuk melacak lokasi terakhir Elco yang terdeteksi di perangkat pelacak keamanan.
"Dia berada di "Hutan Tersembunyi", sepertinya hutan itu masuk ke.....?" gumamnya tanpa melanjutkan ucapannya kembali.
"Bajingan Monika mau membunuhnya di hutan itu ya?" gumannya marah
Kevin segera menelepon orang suruhannya untuk mencari Elco, sepupu kesayangnnya.
"Halo, ada apa tuan muda Kevin?" tanya seseorangyang dituju oleh Kevin
"Kamu bisakan mencari tuan muda Effendi?" tanyanya dengan dingin
"Bisa, tapi lokasi terkahir tuan muda Effendi dimana?" tanya orang tersebut
"Masalahnya lokasi terakhirnya ada di 'Hutan Tersembunyi", yang ada di Pulau Greenland" ucap Kevin
"Bagaimana kamu bisa gak?" tanyanya dengan tidak sabaran
"Bos, bukannya kita menolak. Tapi ketika seseorang masuk ke hutan itu biasanya sudah tinggal nama aja" ucap bawahan kepercayaannya dengan hati-hati
"Begitu ya" ucapnya
"Iya bos, orang yang masuk ke sana bearti sama saja tidak ingin hidup, apa jangan-jangan..."ucap bawahannya gantung
"Sembarangan!" bentaknya
"Dia pasti hidup! Dia tidak mau kekayaan ayahnya jatuh ke tangan wanita sialan itu" ucapnya lagi
"Semoga Elco masih hidup, aku percaya itu" ungkapnya dengan lemah
"Aku juga berharap begitu tuan muda Kevin" ucap bawahannya
"Lalu bagaimana dengan pencariannya?" tanya bawahannya kembali
"Kalau begitu kita hanya bisa menunggu saja"
"Baik tuan muda" jawab bawahannya
Segera saja Kevin menutup panggilannya karena jawabannya yang dia dapat kurang memuaskan
"Elco, kau dimana? Aku harap kau tidak apa-apa di sana" batinnya lemah
"Aku harap kau kembali" batinnya lagi
Dia menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan dan perusahaan utama yang akan diwariskan kepada Elco
Pagi hari, burung-burung berkicau dengan merdu dan mentari sudah terbit. Terdengar suara hewan yang sudah bangun dari tidurnya.
Begitu juga dengan Elena, Elena bangun lebih awal untuk mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan Elco. Sedangkan Elco masih tertidur karena dia tidur larut malam. Masakan Elena yang harum keluar dari gubuk Elena hingga ke gubuk Elco yang berdekatan sehingga Elco terbangun begitu mencium bau harum masakan kekasihnya. Seperti biasa, dia akan ke gubuk Elena untuk makan pagi bersama.
"Hai Elco, bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?" tanya Elena sambil menggoreng telur
Karena Elco tidak ingin kekasihnya cemas dia menjawab dengan sedikit bohong
"Ya, aku nyenyak sekali tidurnya, karena memimpikan kamu" ungkap Elco dengan menggoda
"Ih, sebel. Pagi-pagi kamu tahunya goda aku" ungkap Elena sambil mayun bibirnya
"Bearti kamu tidak memimpikan aku ya?" tanya Elco dengan menyelidiki
"Hehehe, aku memimpikan kamu kok" senyum Elena dengan manis
"Ya udah kamu makan yuk " ajak Elena
"Hhem, kemampuan masakmu makin hebat ya" dekat Elco ke Elena
"Hei, ngapain kamu dekat aku? Ini terlalu dekat, El" jawab Elena dengan muka memerah
"Hhem kamu mau apa memangnya, Len" goda Elco
Sebenarnya sejak dia mencondongkan tubuhnya ke Elena, bagian bawahnya menegang meminta segera dimasukkan ke dalam goa yang ingin Elco nikmati. Sehingga dia hanya bisa menahan hasrat tersebut.
"Jangan bergerak" ancam Elco
"Atau kau pingin lebih?" tanyanya lagi
Elena pada saat dipeluk sehingga tidak ada cela merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sehingga dirinya memegang dan langsung terdiam dan tidak berani memberontak karena takut terjadi sesuatu yang mengerikan. Dirinya belum siap dan lagi ras elf memegang teguh adat yaitu para gadis harus suci sampai pernikahan dan para perjaka harus suci sampai pernikahan. Jika salah dari tidak suci maka pernikahan itu membawa kutukan. Dia tidak mau Elco terkena kutukan karena dirinya melanggar hukum tersebut walaupun dia memantapkan hatinya untuk melepaskan jati dirinya sebagai elf hanya demi Elco.
Setelah mereda, Elco akhirnya melepaskan pelukannya dan mengajak Elena untuk makan. Di meja makan, pada saat mereka makan, Elco membuka percakapan tentang idenya kepada Elena
"Len,besok maukah kau pergi bersamaku?" tanya Elco dengan serius
"Kita mau kemana,El" tanya Elena
"Kau hanya ikut aku saja dan percaya"
"Baiklah El, aku ikut kamu dan percaya padamu"
"Oke, Len"
"Tapi,El, ijinkan aku melakukan persiapan"
"Oke, Len" ungkap Elco dengan menganggukan kepalanya
Mereka segera menghabiskan makan pagi mereka dan Elena membereskannya. Sedangkan Elco menyempurnakan rencana mereka. Setelah Elena membersihkan perlengkapan bekas makan pagi mereka, dirinya melakukan persiapan agar tidak ada yang curiga jika dirinya akan pergi meninggalkan hutan leluhurnya dan tidak ada yang curiga juga jika manusia pernah hidup bersama teman sebangsanya. Dia juga berencana menghampiri makam leluhurnya untuk berpamitan dan tidak akan pernah kembali lagi ke hutan leluhurnya. Dirinya berjanji akan hidup hingga akhir hayatnya bersama pria yang dia cintai dengan segenap hatinya
Sesampai di makam leluhur Elena
"Ayah, ibu, kakek buyut, nenek buyut, Elena pamit ya"
"Elena akan pergi meninggalkan hutan leluhur kita selamanya, Elena tidak mau kembali lagi" ucapnya pelan
"Kalian maafkan Elena yang menurut kalian Elena berkhianat tapi Elena beneran cinta dengannya, doakan cinta Elena ya" ungkapnya dengan sedih
Setelah mengutarakan niatnya, Elena segera menunduk menghormati terakhir kalinya di makam leluhur setelah itu tidak akan pernah ada lagi karena dirinya akan tinggal bersama Elco.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Mas Halu
Panjang banget 🙂
2023-03-15
1