Setelah resmi Elco dan Elena berpacaran, waktu mereka habis hanya untuk berduaan saja.
Mereka selalu mendatangi desa yang dekat dengan tempat hutan Elena.
Di desa tersebut, Elena berbelanja bahan makanan untuk dimasak di gubuk yang Elena bangun dengan sihirnya.
"Wah, non Elena kita akhirnya dewasa" salah satu bibi berkomentar
"Iya, pacarannya sama nak Elco yang tampannya paripurna. Anakku aja sekali lihat langsung klepek-klepek loh. Beruntung sekali non Elena yang bisa menaklukkan hati Elco" ucap salah satu bibi ikut berkomentar.
Elena yang mendengarnya ucapan para ibu-ibu elf yang berbicara mengenai dirinya dan Elco hanya bisa tersenyum malu-malu saja. Dirinya menyadari bahwa Elco sangat menarik perhatian.
Di tempat para pria elf di desa tersebut, juga tidak kalah ramai pembicaraan mengenai Elena. Elco yang sedang belanja mencari kebutuhan alat-alat rumah tangga seperti perabotan. Dia mendengar nama kekasihnya disebut oleh para pemuda yang sedang parah hati karena Elco berhasil mendapatkan hati Elena.
"Sangat beruntung pendatang baru itu, bisa mendapatkan hati Elena" ucap salah satu penggemar Elena.
"Ya betul sekali, kita yang sudah lama mengejarnya tidak dianggap" timpal pemuda lainnya
Elco yang mendengarnya sungguh bersyukur dalam hati jika Elena tidak menerima cinta mereka.
"Elena pantas menjadi wanita Elco selamanya" batinnya.
Salah satu pemuda melihat Elco langsung mengajak Elco untuk minum-minuman keras.
"Hai Elco, sini yuk" ajak salah satu pemuda yang bernama Alvin
"Sorry bro, aku mau beli perabotan dulu" ucap Elco dengan sopan menolak
"Cia, beli perabotan rumah kayak mau nikah aja. Kan masih pacaran kalian. Udah ngebet ya?" ucap pemuda lainnya
"Gak juga, untuk itu aku mau jadi warga sini" jawab Elco langsung
"Memangnya kamu selama ini warga apa?" tanya Alvin penasaran
"Oow aku tinggal di daerah Ruby" jawab Elco asal karena dia tidak mengetahui daerah-daerah apa saja yang elf kuasai
"Ooh kota Ruby ya, kota itu memang bagus banget. Kenapa kamu pindah ke kota Spinel?" tanya Lucas penasaran
"Ya aku sempat tersesat. Walaupun aku tinggal di kota Ruby, tapi aku tinggal di pinggiran kota dan di desa yang terpencil" ucap Elco
"Oow bergitu ya" ucap Alvin
"Padahal di kota Ruby, termasuk ELF high loh" jelas Lucas
"Bearti kamu termasuk high elf ya?" tanya Alvin penasaran
"Tidak aku tidak mungkin termasuk sana" tolak Elco
"Lalu masuk mana?" tanya Lucas
"Aku masuk di kaum elf pemburu jadi tugasku memburu hewan yang terkesan liar dan menggangu" jelas Elco dengan karangannya
"Oow begitu, jelas biasanya elf pemburu mudah sekali tersesat" ucap Alvin setuju dengan pernyataan Elco tanpa curiga bahwa sebenarnya Elco adalah manusia
Setelah puas menemani teman barunya, Elco segera melanjutkan untuk membeli perabotan rumah yang untuk mengisi gubuknya dan Elena. Sebelum menikah, Elena meminta untuk tidak melakukan hal diluar batas pacaran dan tidak tinggal satu atap. Karena cintanya kepada Elena, Elco hanya bisa menyetujui.
Elena tiba lebih dulu di gubuknya. Dia mencari sosok Elco tapi belum ketemu. Tanpa sengaja Erick muncul didepannya. Sehingga membuat Elena sempat terkejut
"Hai Erick, ada apa" tanya Elena
"El, apakah kamu beneran serius dengan Elco?" tanya Erick
"Ya,Erick aku mau serius dengan El" ucap Elena dengan serius
Erick kaget ketika mendengar Elena memanggil dirinya dengan nama lengkap seperti pada waktu mereka belum dekat. Dan dia iri mendengar Elena memanggil nama kecil Elco dengan mesra dan lembut. Sungguh sangat iri Erick kepada Elco.
Karena Erick sudah melihat perasaan Elena tidak ada untuknya, dia lantas meninggalkan Elena tanpa sepata kata lagi.
Setelah Elena melihat kepergian Erick, Elena bergumam
"Maafkan aku, Erick, aku sudah jatuh cinta dengan Elco"
Elena setelah melihat bayangan Erick sudah tidak ada, dia masuk ke gubuknya yang dia buat dari sihinya.
Sejam kemudian, Elco tiba di hutan Elena dan membawa sebagian barang yang dia bisa bawa. Dia memainkan strategi agar elf lainnya tidak menyadari bahwa dia tidak punya pocket yang sudah dimiliki oleh elf untuk menyimpan barang-barang yang terlalu banyak. Setelah itu dia mencari kekasihnya di gubuk kekasihnya.
"Len, kau ada disana?" tanya Elco
Elena yang mendengar suara Elco segera mempercepat mandinya
"El, tunggu sebentar ya" teriak Elena
"Oke, aku tunggu" ucap Elco
Sambil menunggu kekasihnya mandi, Elco segera menata perabot yang baru saja dia beli untuk kekasihnya. Sepuluh menit kemudian, Elena yang baru mandi dan sudah berpakaian segera menghampiri pacarnya.
"El, ada apa?" tanya Elena
Elco yang baru saja merapikan perabot di gubuk Elena segera mendongak kepalanya dan mencium aroma bunga Lilith khas yang menjadi aroma Elena yang harum. Membuat Elco hanya bisa menahan salivanya.
"El??" tanya Elena sambil menyadarkan Elco yang terbengong
"Eh ada apa,Len" tanya Elco yang tersadar dari lamunan kotornya.
"Itu loh kamu melamun" ucap Elena
"Len, aku mau nanya" ucap Elco serius
"Tanyakan aja, asal aku bisa menjawab, pasti aku jawab" ucap Elena
"Sebenarnya kaum elf itu ada berapa tingkat sih?" ucap Elco penasaran
"Kenapa kamu ingin tahu ini?" tanya Elena
"Kamu tahukan aku ini manusia, suatu saat kaummu menanyakan tentang elf aku bisa menjawabnya" jelas Elco
"Aku mau kamu aman, jadi satu-satunya cara agar identitas ku tidak terbongkar adalah aku harus tahu sela beluk elf" jelasnya lagi.
"Baiklah" ucap Elena
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di mansion Keluarga Elco
Ibu tirinya mendapatkan informasi mengenai anak tirinya
"Bagaimana kabar Elco? Apakah kalian berhasil membunuhnya"
"Tidak Nyonya, keliatannya dia berhasil kabur" ucap salah satu bawahannya
"Dasar bodoh! Kalian membunuh Elco saja tidak bisa?" ucap Nyonya Monika marah
"Maafkan saya nyonya, tapi dia tersesat di hutan yang kabarnya banyak makhluk mistis yang kejam. Saya yakin tuan Elco pasti sudah tinggal nama saja" ucap salah satu bawahannya.
"Semoga saja, sudah kalian boleh pergi" usirnya
"Baik nyonya" mereka pergi meninggalkan nyonya mereka
Sejak kepergian suaminya sekaligus ayah kandung Elco, dirinya memendam kebencian kepada Elco karena surat wasiat suaminya menuliskan bahwa semua kekayannya jatuh ke tangan Elco, sebagai anak kandungnya dan ahli waris. Sedangkan dirinya tidak mendapatkan satu pun harta yang dari suaminya. Padahal dari dulu dia selalu mengincar kekayaan ayah Elco bahkan tanpa sepengetahuan keluarga besar Elco bahwa kematian ibu kandung Elco ada misteri yang belum terbongkar.
"Pokonya harta warisan Elco harus jatuh ke tanganku" batin Monika
Monika yang tidak sabar membuat Elco mati karena keinginan untuk merebut semua kekayaan Elco. Tanpa Monika sadari, tanpa warisan tersebut, Elco sudah kaya raya dan memiliki perusahaan yang tidak kalah besar dengan perusahaan moyang Elco. Bahkan Elco bisa mengimbangi di dua perusahaan tersebut tanpa sepengetahuan Monika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
ayangku kanglim Choi 😆
kak mampir di karya ku ya judulnya circle shinbi house bantu dukung karya ku ya kak
2022-12-07
3
Mitt²🍒⃞⃟🦅
besok lagi, mau tidur dulu 😴
2022-11-19
2