Keesokan harinya
Persiapan Elena sudah selesai dengan sempurna. Dirinya terbangun lebih awal dan menyempurnakan elemen sihirnya sebelum pergi ke tempatnya selama dia dibesarkan.
"Ayah, bunda, kakek, nenek, kakek buyut dan nenek buyut, Ele mau pergi ya, doakan Ele agar bisa selamat" ucapnya sambil menyempurnakan sihirnya. Setelah yakin bahwa semuanya sempurna, dia seperti biasa menyiapkan makan pagi untuk dirinya dan Elco. Sementara itu, Elco sudah bangun sesudah Elena mengurusi urusan yang terakhir. Dia terbangun untuk mempersiapkan dirinya untuk melindungi Elena dari marabahaya.
Elena memasak seperti biasa. Aroma masakannya sangat wangi membuat Elco yang sedang sibuk lantas mencium bau masakan wanitanya dan membuat kelaparan. Dia segera masuk ke gubuk Elena untuk melihat pacarnya sedang memasak.
"Sayangku makin cantik aja" ucap Elco yang tiba-tiba sudah disamoing Elena
"El, kau membuatku kaget saja" ucap Elena yang kaget karena dikejutkan dengan munculnya Elco yang secara tiba-tiba
"Bagaimana kamu sudah siap kah?"
"Ya aku sudah siap, El, kemanapun kau bawa aku, aku akan patuh"
"Baiklah, kau janji ya" ucap Elco sambil tersenyum manis
"Iya aku janji, dan kau jangan pandangi aku terus" ucap Elena dengan kesal
"Kenapa?" goda Elco
"Karena kau membuatku gugup" ucap Elena
"Baiklah aku tidak akan menggoda mu lagi" ucap Elco senang
"Tapi ada satu syaratnya"
"Aku tahu kau selalu begitu" desah Elena karena sudah mengenal pacarnya
"Cepat katakan apa syaratmu"
"Cium aku" ucap Elco sambil menunjukkan ke bibirnya dengan tangannya
"Yakk, kau mesum sekali, El" tolak Elena dengan memerah mukanya.
"Kalau gitu aku yang menciumi bibir lembutmu" langsung menyambar bibir mungil lembut Elena
"Uuhh...." d*s*h Elena
D***** yang dikeluarkan oleh Elena terdengar sangat indah membuat miliknya Elco langsung saja berdiri dan Elco hampir saja bergairah.
Elco mulai memasukkan tangannya ke dalam baju Elena dan hampir saja meraba bagian yang kenyal dan lembut
"El.... jangan rabah itu" ucap Elena malu-malu dan menolak
Elco langsung saja tersadar dan tidak melanjutkan tangan nakalnya dan langsung saja menarik tangannya dari dalam baju Elena. Dia hanya melanjutkan ciumannya. Makin lama makin rakus dan cepat sehingga Elena kehabisan nafasnya.
"Hahh...hahh... sudah El cukup, aku sudah kehabisa nafas" ucap Elena sambil mencoba mendorong Elco
"Dikit lagi,Len, aku belum puas" ucap Elco
Elco dan Elena berciuman panas sampai 30 menit, hingga akhirnya Elco mengakhiri ciumannya dan melepaskannya. Membuat Elena langsung menarik nafasnya sebanyak-banyak mungkin dan berusaha bernafas normal karena mukanya sudah semerah udang rebus. Muka Elena yang sudah merah padam membuat Elco tersenyum senang karena kelakuan pacarnya yang masih malu-malu. Elco hanya menyingir dan duduk menatap dan tanpa tahu malu dia menagih makan paginya ke Elena.
"Len, kapan makan paginya jadi?" tanyanya dengan polos.
Elena langsung menjawab dengan malu
"Makan apa? Itu semua gara-gara kamu, El. Ah aku jadi malu, El" teriak Elena yang sudah sangat malu
"Tapi, Len, aku sudah kelaparan" ucapnya dengan mimik muka memelas
"Ahh baiklah, jangan manja, akan aku segera buatkan" ucap Elena kesal karena sikap pacarnya
"Baiklah,Len" ucapnya dengan senang
Elena yang masih dengan merah padam melanjutkan masaknya dengan mengomel. Dia tanpa saja mengeraskan suara sehingga Elco mendengar semua omelannya
"Dasar, El, udah pagi-pagi main nyosor dan uhhh dia mencoba memegang ahhh..." teriak Elena stress karena benda empuk kembarnya hampir saja disentuh oleh tangan nakal Elco
"Ahhh... ahh.. aku marah" teriak Elena lagi
Elco yang mendengar semua keluhan Elena hanya bisa terkekeh dan membatin
"Lucunya dia jika marah, jadi aku ingin menggodanya lagi. Alangkah baiknya jika begini terus. Akan aku nikahi Elena dan dia menjadi istri Elco Effendi" batinnya senang.
Elena butuh waktu hampir satu jam memasaknya karena masih kesal dengan kelakuan mesumnya Elco.
Sesudah jadi, Elena segera menghidangkan makanan kepada Elco dan membantu menaruhkan lauk pauk kesukaan Elco.
"Ini nasimu dan ikanmu" ucap Elena
"Tapi perlahan-lahan saja, karena semuanya masih panas karena baru mateng semuanya, El" ucapnya lagi
"Okeh" jawab Elco sambil tersenyum
Mereka menikmati hidangan makan pagi dengan meniup karena lauk pauk baru selesai mateng sehingga masih panas dan memgelul-ngepul.
Setelah makan, Elena masih menyiapkan bekal mereka karena hari ini mereka akan keluar dari wilayah Elf agar Elena bisa terbebas dari aturan Elf yang mengikat Elena. Sementara Elco menyiapkan beberapa senjata yang tanpa diketahui oleh Elena dan menyiapkan bawahannya untuk menjemput dirinya dan Elena jika mereka berhasil keluar dari wilayah Elf.
...----------------...
Butuh waktu lama untuk memperospakan semuanya baik Elena maupun Elco. Terutama Elco yang memikirkan strategi agar Elena tidak ada mencurigai jika Elena adalah ras elf. Dia berusaha melindungi Elena dengan segenap raga agar Elena selamat dari kejaran para elf lainnya jika Elena ketahuan lari dengan dirinya. Sedangkan Elena, dia menatap kaca yang ada di kamarnya. Dia mulai membaca mantranya.
என் காதுகளை மனித காதுகளாக மாற்றுங்கள்
(artinya : berubahlah telingaku menjadi telinga manusia)
Sihir yang dibacakan oleh Elena mulai bekerja dan mulai merubah bentuk telinganya yang awalnya runcing dan lancip berubah menjadi telinga manusia, seperti milik Elco. Setelah selesai, Elena menatap wajah barunya dan merasa puas dengan telinga barunya yang sama seperti Elco. Setelah itu dia merapatkan mantra lagi agar rupa wajahnya tidak terlalu mencolok karena rupa wajah manusia dengan elf kalau dilihat dan diamati sangat berbeda, sehingga Elena perlu mantra untuk menyembunyikan rupa wajahnya yang merupakan khas ras elf.
முகத்தை மாற்றவும், அதனால் அது மிகவும் தெளிவாக இல்லை மற்றும் மூக்கு மிகவும் கூர்மையாக இல்லாமல் இன்னும் கூர்மையாக இருக்கும்
(artinya : rubah wajahku agar tidak terlalu mencolok dan hidungku agar tidak terlalu mancung namun tetap mancung)
Seketika ruangan tersebut langsung bersinar setelah pengucapan mantra selesai diucapkan dan merubah sesuai dengan permintaan Elena. Setelah selesai, Elena melihat perubahannya sendiri dan sangat puas dengan hasil berubah nya. Sehingga tidak ada yang menyadari jika dia berasal dari ras elf yang ada hanya dia akan dikenal sebagai wanita yang paling cantik di dunia. Setelah puas akan penampilan barunya, dia berusaha menekan kekuatannya dengan cara menyegel kekuatannya agar tidak ada yang mengetahui ataupun melihat aura kekuatannya. Agar Elco tetap selamat dan juga dirinya tetap selamat. Segera dia membaca mantra agar bisa menyegel kekuatan yang ada di dirinya yang berlapis-lapis.
நெருப்பின் சக்தியை அடைத்தல்
(artinya : menyegel kekuatan api)
காற்றின் சக்தியை மூடுங்கள்
(artinya : menyegel kekuatan angin)
நீர் மற்றும் பனியின் அடைப்பு சக்தி
(menyegel kekuatan air dan es)
இயற்கையின் சக்தியையும், மிருகங்களை வரவழைக்கும் சக்தியையும் மூடுதல்
(menyegel kekuatan alam dan kekuatan memanggil hewan)
எண்ணங்கள் மற்றும் ஆராஸைப் படிக்கும் சக்தியை மூடுகிறது
(menyegel kekuatan membaca pikiran dan aura)
மின்னலை வரவழைக்கும் சக்திக்கு முத்திரை
(artinya : menyegel kekuatan pemanggilan petir)
முற்றிலும் சீல் வைக்கும் வரை அனைத்தும் சீல் வைக்கப்பட வேண்டும்
(artinya : semuanya harus benar-benar tersegel)
அது சீல் வைக்கப்பட்டுள்ளது
(artinya : tersegellah)
Setelah mengucapkan mantra sesuai sihir yang dimiliki oleh Elena dan membuat lingkaran penyegelan sihir, kekuatan Elena benar-benar tersegel dan dia juga menyiapkan satu kata sebagai kunci pembuka semua kekuatannya jika dirinya atau Elco terjadi sesuatu yang tidak dia inginkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments