Berbeda dengan Elco yang sudah diambang kemarahan dan kekejaman. Elena sangat menikmati sampai lupa kembali ke Elco. Dia baru sadar ketika seorang ibu bertanya kepadanya
"Loh nona cantik sedang sendirian?", tanya seorang ibu yang mengamatinya
"Eh tidak bu, awalnya saya sedang bersama pacar saya. ", ucap Elena
Sementara itu Elco tersadar jika Elena lama kembali kepadanya, membuatnya panik dan mencari Elena dengan memanggilnya.
"Elena kau dimana?", teriak Elco sambil memegang bawaan Elena yang berisi makanan kesukaan Elena.
Tidak hanya Elco yang cemas, begitu juga dengan Elena. Dia sangat cemas dan bertanya kepada penduduk lainnya dan berharap penduduk yang dia tanyai mengetahui tempat Elco berdiri menunggunya.
"Permisi saya mau numpang bertanya", ucap Elena
Salah satu pemuda yang ditanyai oleh Elena terkejut kagum akan kecantikan Elena dan keanggunannya
"Iya nona mau bertanya apa?", tawar pemuda sambil mengagumi kecantikan, keindahan dan keanggunan Elena.
"Apakah anda melihat kekasih saya?", tanya Elena
"Eh dia memiliki kekasih rupanya", batin pemuda tersebut setelah mendengar Elena bertanya mengenai kekasihnya.
"Apakah nona tersesat dari kekasih nona?" tanya pemuda
"Iya saya tersesat", jujur Elena
"Bagaimana karakteristik dan rupa kekasih nona. Biar saya bantu mencarinya", tanya pemuda yang penasaran akan pemuda yang beruntung bisa mempacari gadis sempurna itu.
Elena dengan kecemasannya segera menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik kekasihnya dan berharap pemuda tersebut bisa menemui Elco, kekasihnya tersebut.
"Baiklah nona akan saya bantu cari. Nona bersama saya saja agar nona tidak tersesat lagi", ucap pemuda tersebut dengan tulus
"Terima kasih atas bantuannya ya", ucap Elena dengan senyum
"Tidak perlu sungkan nona", ungkap pemuda tersebut.
Elco maupun Elena yang bersama dengan pemuda yang tulus membantunya saling mencari hingga akhirnya mereka bertemu di pusat informasi yang bertujuan untuk membantu orang atau anak kecil hilang atau memberikan informasi penting. Mereka bertemu disana setelah hampir dua jam mencari.
Dua jam saling mencari hingga akhirnya Elco bisa menemukan Elena di tenda informasi yang berada di depan tenda penjualan mainan tradisional khas Greenland. Elco sempat mencurigai pemuda yang cukup tampan yang sedang bersama Elena. Namun dia menepis dan menduga jika pemuda tersebut hanya berbaik hati membantu Elena supaya bisa menemukan dirinya sehingga dia tidak mengambil perhitungan kepada pemuda tersebut. Elco segera menghampiri kekasihnya yang keliatan sudah hampir menangis karena kehilangan dirinya dan memanggil nama kekasihnya tersebut.
"Len", panggil Elco sambil langsung menarik tangan halus Elena dan memeluknya untuk menenangkan kekasihnya tersebut
Elena yang tiba-tiba mendapat pelukan tiba-tiba awalnya ingin memarahi pelaku yang berani mengambil keuntungan dari dirinya yang pada saat dirinya sedih karena putus asa belum menemukan kekasihnya. Dia mendongak dan alangkah terkejutnya ketika melihat wajah tampan kekasihnya yang juga mencemaskannya.
"Ehh... Elco.... akhirnya aku ketemu kamu", ungkap Elena lega dan memeluk erat tubuh bidang Elco
Elco yang dipeluk merasa kedua benda kenyal milik Elena menempel lembut membuat dirinya hampir tidak bisa mengendalikan dirinya di depan kekasihnya.
Sementara itu pemuda yang membantu Elena mencari Elco melihat dari atas sampai ujung sepatu Elco merasa jika Elco sangat cocok berpacaran dengan Dewi tersebut dan tidak berkomentar apa-apa.
"Rupanya cowok ini sangat tampan sekali. Cocok banget menjadi kekasih nona cantik ini", batinnya setelah rasa penasarannya sudah terjawab.
Sementara itu Elena sadar jika ini bukan di rumah segera saja dia mendorong pelan tubuh kekasihnya agar menjauh sedikit darinya dan wajahnya sudah merona sekali.
"El ini di luar banyak orang. Udah lepaskan", ungkap Elena yang malu dan sudah mendorong pelan tubuh kekasihnya yang masih betah memeluk dirinya itu.
"Biarkan aku memeluk beberapa menit lagi,Len. Aku juga khawatir dengan dirimu. Kalau kamu sampai terluka aku tidak akan memaafkan diriku", ucap Elco dibalik nada sedihnya dan khawatir
Elena sadar jika tidak hanya dirinya yang menghawatirkan dan mencemaskan keselamatan Elco, Elco pun demikian sehingga membuat Elena harus menenangkan kekasihnya itu.
Mereka berdua sudah berpelukan cukup lama dan membuat Elco senang.
"Makasih ya", ucap Elco senang dengan pipi merona bahagianya.
"Apaan sih kamu ini, kayak anak kecil", gerutu Elena
"Oh iya aku berterima kasih ya pada kamu jika tidak aku tidak bisa menemukan kekasihku ini", ucap Elena kepada pemuda yang sudah membantunya ketika dia masih mengingat ada orang yang menonton kemesraan mereka berdua.
"Ahh tidak apa-apa, kalau begitu aku pergi dulu. Kalian bisa menikmatinya. Jangan lupa ada kembang api yang diluncurkan jam 7 malam", ungkap pemuda mengingatkan mengenai acara penutupan festival yang berupa kembang api yang biasa akan ditunjukkan jam 7 malam.
"Woow kembang api, baiklah aku mau lihat", ungkap Elena penasaran.
"Aku akan menemanimu melihat kembang api, Len", ungkap Elco.
"Baiklah kalau begitu", ucap Elena.
Mereka kembali menikmati bazar yang sudah diadakan untuk memeriahkan festival di desa tersebut. Elco dan Elena berkunjung ke stand mainan dan memenangkan hampir semua mainan yang ada di stand tersebut. Sedangkan Elena menganggumi kekasihnya yang sangat mahir dalam menembak, memancing, dan mencapit sehingga mereka membawa banyak hadiah.
"El,kau tadi pada saat memanah dan menembak sangat mahir sekali", puji Elena sambil mengunyah makanan yang masih ada di tangan Elco.
Sementara barang bawaan Elco berubah dari makanan menjadi hadiah yang dia dapatkan untuk Elena
"Tentu saja, kekasihmu ini sangatlah serba bisa", ungkap Elco menyombongkan dirinya.
"Kamu ini kayak anak kecil saja mau menyombong diri", tawa Elena.
"Kamu mau lihat pertunjukan?", tawar Elco
"Aku mau", ucap Elena semangat
"Baiklah aku bawa kamu lihat"
Di sepanjang perjalanan mereka tertawa dan menikmati kemeriahan festival di pulau Greenland dan bergegas menuju tenda besar yang digunakan untuk pertunjukan seni yang berasal dari pulau Greenland
Di tenda besar tersebut sudah berbagai masyarakat yang sudah menduduki dan tenda tersebut hampir penuh sehingga Elco dan Elena sempat berdempetan dengan masyarakat lainnya. Elco menggenggam erat tangan halus Elena dan mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang kosong untuk mereka berdua. Akhirnya Elco menemukan dan membawa Elena ke tempat yang kosong dan mereka duduk untuk menikmati pertunjukan yang ada.
Elena dan Elco sangat menikmati pertunjukan yang sudah diselenggarakan oleh para panitia festival sehingga Elena sangat kagum akan budaya manusia yang menurutnya sangat unik. Beberapa jenis petunjukan sudah ditampilkan di depan panggung dan mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Tidak luput Elena dan Elco juga bertepuk tangan atas penampilan yang menurutnya unik. Mereka menikmati hingga pertunjukan akhirnya selesai. Begitu pertunjukan selesai cemilan yang dibelikan Elco untuk Elena juga habis karena sudah dihabiskan oleh Elena pada saat dirinya menikmati pertunjukan. Mereka keluar dari tenda besar dan menikmati satu acara yang tersisa.
Pada saat mereka sudah keluar dari tenda besar.
"Len, apakah kau sudah lelah?", tanya Elco cemas
"Aku belum lelah masih sisa satu lagi kan?"
"Iya, kalau begitu apakah kau lapar? kalau kau lapar kita bisa ke tenda resto untuk makan", ajak Elco
"Sebenarnya aku udah lapar, jadi ayo kita kesana", ajak Elena semangat.
Sebelum kembang api dimulai, Elco dan Elena pergi ke tenda resto untuk makan malam. Mereka memesan makanan cukup untuk berdua. Mereka menunggu pesanan mereka datang. Beberapa menit kemudian pelayan membawakan pesanan yang sesuai Elco pesan dan menyajikan di depan Elco dan Elena. Setelah makanan sudah dihidangkan Elco dan Elena menyantap makanan tersebut dan menikmatinya. Setelah selesai, Elco membayar makan malam mereka dan mengajak Elena keluar dari tenda tersebut.
"El, apakah kau lelah?", tanya Elco
"Tidak aku belum lelah", tolak Elena
"Kalau begitu kita duduk di kursi taman dan kau boleh tidur. Jika nanti kembang api menyala akan aku bangunkan", ajak Elco karena takut Elena sakit
"Hhm baiklah", patuh Elena
Elena akhirnya menuruti permintaan Elco dan ketiduran. Pada saat bersamaan sekitar 20 menit kembang api menyala dan sesuai janji Elco, dia membangunkan Elena. Elena terbangun dan disuguhkan oleh pemandangan kembang api yang indah yang baru pertama kali dia nikmati. Dia sangat menikmati keindahan kembang api malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments