Butuh waktu hampir satu jam untuk menuju tempat peluncuran kembang api dan perjalanan tersebut yang ditempuh oleh Elco dengan berjalan kaki sambil mengendong kekasihnya
"Apa kau tidak lelah, El", tanya Elena penasaran di sela malunya
"Tidak aku tidak lelah. Aku masih sanggup membawamu", ucap Elco santai.
"Apakah badanku berat?", tanya Elena merasa bersalah
"Tidak badanmu sangat ringan. Seringan bulu" ucap Elco sambil mtersenyum.
"Lalu kenapa kau tersenyum?", tanya Elena lagi
"Karena aku beruntung bisa mengendong bidadari secantik dan selegan kamu", ucap Elco lagi
"Tuh kan gombal lagi", ucap Elena cemberut dengan pipi rona merah akibat malu
"Siapa yang gombal. Aku mengatakan fakta kok", ucap Elco tifak terima dikatakan gombal.
Perjalanan mereka diisi dengan percakapan ringan antara Elco dengan kekasihnya.
Sesampai di tempat festival diadakan, Elena diturunkan oleh Elco dan Elena mengkagumi keindahan dan keramaian festival tersebut. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk menghadiri festival tahunan tersebut. Masyarakat menikmati acara festival ini dengan ramah tamah. Banyak jajanan kue yang khas pulau Greenland. Selain itu juga terdapat cendramata yang menarik minat masyarakat, terutama Elena.
Elena dengan wajah kagumnya baru pertama kali melihat festival. Dia selalu menganggumi semua acara yang ada. Sementara itu Elco menikmati wajah imut penasaran dan kekaguman Elena terhadap festival di dunianya.
"Bagaimana festivalnya, Len?".
"El, ini bagus sekali. Aku tidak menyangka jika festivalnya sebagus ini".
"Kau mau jajan?", tawar Elco
"Apakah kau mempunyai uang?", tanya Elena penasaran
"Apakah aku seperti tidak memiliki uang?", tanya Elco penasaran.
"Ya kau punya tapi aku tidak tahu apakah itu cukup atau tidak. Ingat loh kita masih belum ke tempat tujuan. Jadi harus berhemat", ucap Elena sambil menekankan kata "berhemat" dengan nada serius.
Nada serius dan penekanan kata "berhemat" membuat Elco menahan tawanya. Sehingga Elena bingung dengan sikap kekasihnya satu ini.
"Ada apa El, kau mau berencana untuk boros ya?", tanya Elena sambil mengomel
"Adudu.... bukan, aku tidak berencana untuk memboros. Tapi aku sudah siapakan untuk kita habiskan di festival ini", ucap Elco dengan sedikit lembut
"Kok bisa? Kau bawa uang berapa?", tanya Elena penasaran lagi.
"Aku juga tidak menghitungnya", ucap Elco.
Pasalnya Elco tidak membawa banyak uang cash dan hanya membawa dua black card-nya saja. Sehingga dia hanya bisa menunggu sampai di negara maju untuk meminta mencairkan sedikit supaya bisa memegang uang cash agar bisa berjaga-jaga. Selain itu di handphonenya, dia juga memiliki saldo digital untuk membayar uang makannya. Namun untuk saat ini uang makannya belum berkurang sama sekali sehingga dia belum meminta bank untuk mengisi ke rekeningnya.
"Pokoknya jangan khawatir ya,uangnya cukup kok", ucap Elco menenangkan kekasihnya itu.
"Baiklah kalau begitu aku bisa percaya padamu", ucap Elena.
"Kalau begitu mari kita bersenang-senang", ajak Elco sambil menggenggam tangan halus Elena.
Mereka berdua menikmati makanan khas Greenland di daerah bazar makanan. Elena terlihat sangat menikmati makanan yang dipilih olehnya dan Elco memegang makanan yang dibeli oleh sang kekasihnya. Sementara itu para masyarakat juga terlihat mengajak Elena berbicara karena begitu iri melihat Elco yang sangat perhatian kepada Elena. Sehingga Elco sangat terkenal di penduduk Greenland karena kelembutannya dan ketampanannya yang dimiliki oleh lelaki ini. Sementara itu Elco hanya bisa memandang wajah polos kekasihnya itu yang terlihat senang berbicara kepada penduduk Greenland. Namun dirinya sangat tidak suka melihat pandangan pemuda penduduk tersebut yang menatap Elena yang sangat cantik pada malam ini dengan tatapan mesum di matanya.
Elco mendengar perkumpulan pemuda yang membicarakan kekasihnya dengan bahasa Inggris
"Liat gadis itu sangat cantik ya", ucap pemuda A
"Iya cantik sekali, sayangnya sudah memiliki kekasih", ucap pemuda B
"Hey meskipun dia sudah punya kekasih, kita masih bisa mencicipi kelezatan gadis itu", ucap pemuda C yang memiliki otak licik dan mesum. Sudah beberapa banyak gadis yang menjadi korbannya dan belum ketahuan sampai saat ini.
"Tapi, bagaimana caranya agar kita bisa bermain aman dengan gadis itu?", tanya pemuda A penasaran.
"Bagaimana jika terjadi masalah", tanya pemuda B yang ketakutan
"Sudah kita hanya bisa melihat gadis sempurna itu", ucap pemuda D karena tidak ingin ikut campur dengan pendatang.
"Hey kalian dasar pecundang! Takut apa? Dia hanya pendatang. Tidak mungkin melaporkan hal yang begini. Bisa jadi gadisnya dilepas jika gadisnya ketahuan tidak murni lagi", ucap pemuda C dengan nada santai.
Obralan pemuda tersebut membuat Elco naik darah karena mendengar kekasihnya akan diperkosa oleh sekolompok pemuda lokal. Dia belum mengambil tindakan karena tidak ingin Elena terluka dan membuat masalah dengan kepala desa yang baik hati kepadanya dan juga kepada Elena. Sehingga dia hanya bisa mengamati semua gerak-gerik sekolompok pemuda tersebut.
Berbeda dengan Elco yang sudah diambang kemarahan dan kekejaman. Elena sangat menikmati sampai lupa kembali ke Elco. Dia baru sadar ketika seorang ibu bertanya kepadanya
"Loh nona cantik sedang sendirian?", tanya seorang ibu yang mengamatinya
"Eh tidak bu, awalnya saya sedang bersama pacar saya. ", ucap Elena
Sementara itu Elco tersadar jika Elena lama kembali kepadanya, membuatnya panik dan mencari Elena dengan memanggilnya.
"Elena kau dimana?", teriak Elco sambil memegang bawaan Elena yang berisi makanan kesukaan Elena.
Tidak hanya Elco yang cemas, begitu juga dengan Elena. Dia sangat cemas dan bertanya kepada penduduk lainnya dan berharap penduduk yang dia tanyai mengetahui tempat Elco berdiri menunggunya.
"Permisi saya mau numpang bertanya", ucap Elena
Salah satu pemuda yang ditanyai oleh Elena terkejut kagum akan kecantikan Elena dan keanggunannya
"Iya nona mau bertanya apa?", tawar pemuda sambil mengagumi kecantikan, keindahan dan keanggunan Elena.
"Apakah anda melihat kekasih saya?", tanya Elena
"Eh dia memiliki kekasih rupanya", batin pemuda tersebut setelah mendengar Elena bertanya mengenai kekasihnya.
"Apakah nona tersesat dari kekasih nona?" tanya pemuda
"Iya saya tersesat", jujur Elena
"Bagaimana karakteristik dan rupa kekasih nona. Biar saya bantu mencarinya", tanya pemuda yang penasaran akan pemuda yang beruntung bisa mempacari gadis sempurna itu.
Elena dengan kecemasannya segera menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik kekasihnya dan berharap pemuda tersebut bisa menemui Elco, kekasihnya tersebut.
"Baiklah nona akan saya bantu cari. Nona bersama saya saja agar nona tidak tersesat lagi", ucap pemuda tersebut dengan tulus
"Terima kasih atas bantuannya ya", ucap Elena dengan senyum
"Tidak perlu sungkan nona", ungkap pemuda tersebut.
Elco maupun Elena yang bersama dengan pemuda yang tulus membantunya saling mencari hingga akhirnya mereka bertemu di pusat informasi yang bertujuan untuk membantu orang atau anak kecil hilang atau memberikan informasi penting. Mereka bertemu disana setelah hampir dua jam mencari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments