Siang setelah berjalan bersama Erick, Elena segera masuk mencari Elco.
Karena tidak tahu namanya, Elena hanya bisa mencari saja.
"Kemana pria itu?" batin Elena khawatir
"Apa dia baik-baik saja?" batinnya lagi
Elco yang masih mencari buah-buahan segar untuk makan siang dirinya dengan nona cantik. Dalam perjalanannya kembali ke tempat inti Elena, dia menemukan bahwa Elena masih mencari dirinya dengan celingak-celinguk.
"Lucu sekali" batinnya sambil menahan tawa
"Nona" sapanya
"Eh kamu" jawab Elena
"Kamu habis dari mana?" ucapnya khawatir
"Saya lagi mencari buah-buahan untuk makan siang bersama" ucap Elco
"Dia lagi mengkhawatirkan aku ya?" batinnya senang
Elco baru pertama kali mendapatkan perhatian dari seorang wanita.
"Oh ya, aku baru ingat, namamu siapa?" tanya Elena penasaran
"Oh aku Elco" jawab Elco
"Salam kenal Elco, namaku Elena" ucap Elena.
Elco mengamati dengan seksama dan mendapati telinga Elena berbeda dengan telinganya, runcing menyempit
Itu telinga kamu kenapa? Apakah cosplay?" tanya Elco penasaran
"Eh? Telingaku?" tanya Elena yang sama herannya
"Iya" jawab Elco
"Apa jangan-jangan dia bukan elf ya?" batin Elena.
"Aku harus bagaimana jika dia bukan elf?" batinnya dengan bimbang
"Sebelumnya boleh tanya tidak Elco?" tanya Elena.
"Ya boleh" jawab Elco santai
"Apakah kamu manusia?" tanya Elena
"Ya aku manusia" ucap Elco tanpa merasa khawatir.
"Dia beneran manusia" batin Elena
Elena bingung karena dia merasa senang karena bisa bertemu dengan manusia yang katanya adalah makhluk mitos. Satu sisi dia khawatir jika identitas Elco akan ketahuan.
"Elco, aku elf, tapi usia sama seperti usia manusia. Cuma bedanya elf bisa mencapai usia yang sangat panjang dan awet muda" ucap Elena
"Begitu ya, bearti elf beneran ada ya?" ucap Elco riang
"Ya ada" ucap Elena
"Oh ya bearti kamu beneran tersesat ya?" tanya Elena penasaran
"Iya aku tersesat dan tidak tahu arah jalan pulang" ucap Elco
"Kalau gitu kamu harus nyamar jadi elf" jawab Elena cepat
"Apakah kamu mau melindungku?" tanya Elco penasaran
Mendengar perkataan Elco, pipi Elena yang putih mulus langsung saja berubah menjadi merah bersemi. Membuat penampilannya sangat mempesona
"Iya, karena kamu manusia" ucap Elena malu-malu.
"Manisnya" batin Elco
"Bagaimana caranya?" tanya Elco lagi
"Kamu tenang aja" ucap Elena tersenyum
Elena lantas mendekati Elco dan menyentuh telinga Elco. Seketika telinga Elco meruncing seperti elf pada umumnya.
"Nah sekarang telingamu sama seperti kaum kami" ucap Elena
"Masalah tampangmu, jangan khawatir, kamu cukup tampan" ucap Elena malu-malu
"Ehhm makasih ya Elena" ucap Elco juga malu-malu.
"Oh ya Elena, kalau tidak keberatan usiamu berapa?" ucap Elco
"Usiaku baru 20 tahun" ucap Elena polos
"Kalau boleh aku memanggilmu, Lena, ya?" tanya Elco berharap
"Eh boleh" ucap Elena malu-malu dengan pipi dan telinga panjangnya memerah
"Cocok jadi wanita Elco" batin Elco tersenyum
Setelah hari itu, Elco juga diberi mantra khusus oleh Elena agar tidak ada yang mencurigai Elco. Dan semenjak kehadiran Elco, Elena selalu saja ceria dan penuh tawa. Dia mengajak Elco jalan-jalan ke tempat yang pernah diajak oleh Erick. Dan Elena juga mengenalkan Elco kepada Erick. Erick yang pada saat itu tidak tahu jika Elco adalah manusia, merasa cemburu jika Elco bisa mendekati Elena dengan mudah.
Sudah seminggu, Elco tinggal di sisi Elena. Dia juga selalu menjaga Elena dengan sepenuh hatinya. Suatu ketika di malam hari, Elena menanyakan kepada Elco
"El, apakah kamu tidak kangen dengan keluargamu?" tanya Elena
Degh...telinga Elco mendengar panggilan manis yang tersemat untuk dirinya.
"Kamu panggil aku apa, Len?" tanya Elco sekali lagi.
"El" ucap Elena malu-malu
"Aku senang, kamu panggil aku itu aja ya" Elco meminta
"Okey" jawab Elena
"Oh tadi kamu tanya apa, Len?" ucap Elco
"Apakah kamu tidak kangen dengan keluargamu?" tanya Elena lagi
"Kangen" ujar Elco sedih
"Siapa?" tanya Elena penasaran
"Ayahku" jawab Elco dengan cepat
"Sekarang dimana ayahmu?" tanya Elena lagi
"Ayahku telah lama meninggal semenjak kawin dengan ibu tiriku, dan ibu tiriku serta sepupuku sangat ingin membunuhku, karena aku anak kandung istri pertamanya yang amat dicintai ayahku" ucapnya sedih
"Maafkan aku, El, aku tak bermaksud begitu" ucapnya polos
"Tidak apa-apa, cukup kamu yang menghiburku, aku sudah senang" ucap Elco
"Benarkah?" tanya Elena
"Ya benar" Elco menganggukan kepala
Tanpa Elena sadari jika Erick mengintai keberadaan mereka dengan cemburu.
"Awas kau Elco, tidak kubiarkan kau dengan mudah mendapatkan cinta Elena" ucapnya dengan marah
"Elena, aku tidak takut kau tidak ada perasaan kepada siapa pun, tapi aku takut jika kau pada akhirnya tidak memilihku" ucapnya kembali
"Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan cintamu, Elena" ujar Erick meninggalkan hutan milik Elena dengan penuh amarah karena kedekatan Elco dengan Elena.
Keesokan harinya, seperti biasa, Elena menjalankan harinya bersama Elco. Lama kelamaan, cinta Elena kepada Elco tumbuh bersemi. Dia semakin melindungi Elco tanpa disadarinya. Karena Elena takut akan bahaya jika Elco ketahuan akan identitasnya. Di satu sisi, Elco yang dari awal udah suka dan cinta dengan Elena berubah menjadi sangat mencintai Elena dan begitu protektif akan keselamatan Elena. Dia juga begitu mengkhawatirkan keselamatan Elena jika ada yang mengetahui jika dirinya manusia. Dia tidak mau sampai Elena dalam bahaya karena dirinya.
Hingga, suatu hari Elena yang terjatuh akan ketampanan dan kelembutan Elco merasa jika dirinya setiap bertemu Elco selalu detak jantungnya tidak karuan.
"Apakah aku sudah jatuh hati kepadanya" batin Elena
"Tapi aku hanya mau dia jadi milikku" batinnya lagi
"Ah tapi apa dia juga mencintaiku?" batinnya ketakutan
"Takutnya dia hanya memanfaatkan aku dan perasaanku" ucapnya ketakutan
Tanpa disadarinya, Elco sempat mendengar perkataan Elena dengan jelas.
"Dia takut aku hanya memanfaatkan dirinya karena dia elf dan perasaannya" batin Elco
"Tunggu sebentar, apa maksudnya perasaannya? Apa dia juga mencintaiku?" batinnya lagi
Hingga pada akhirnya Elco memberanikan diri untuk mencoba menembak Elena menjadi pacarnya. Karena dia tidak tahan dengan tatapan dambaan para pria lainnya. Walaupun pria itu elf tapi membuat Elco tidak suka. Dia hanya mau Elena hanya menjadi miliknya. Sikap prosesifnya terkadang muncul.
"Len" panggil Elco
Elena tersadar dari lamunannya
"Ya, El, ada apa?" tanya Elena
"Len, maukah kamu jadi pacarku? Aku jatuh cinta dan suka sama kamu sejak pandangan pertama. Dan perasaanku akhirnya menjadi sangat mencintaimu. Aku ingin melindungimu" ucap Elco
"Sungguhan?" tanya Elena dengan khawatir
"Aku tahu kamu takut jika aku hanya main dan memanfaatkan kamu, tapi, Len, percayalah aku beneran mencintaimu. Jadi, maukah kamu jadi pacarku" tanya Elco lagi.
Elena yang mendengarnya akhirnya mengangguk dan tersenyum terharu
"Aku mau, El, jadi pacarmu, karena aku juga mencintaimu, El" ucapnya malu-malu
"Makasih Len" ucap Elco sambil memeluk Elena dengan mesra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments