#14. Steven bahagia atas kelahiran baby junior

Setelah masa observasi berlalu, akhirnya Dikta dibawa keruang rawat inap. Karena operasi Dikta adalah penanganan yang kelas 1, segala pengobatan dan pemulihan pun kelas 1, Dikta tidak merasakan sakit yang luar biasa, bahkan Dikta sudah boleh melakukan banyak gerakan, termasuk duduk dan berjalan.

Tok..tokk..tok..pintu di ketuk.

Heni pun segera menyahut "Iya", Suster masuk membawa baby junior, Heni dan Steven pun bahagia dan segera menghampiri dan menggendong baby junior.

Suster yang jaga langsung pamit " 1 jam lagi akan saya bawa kembali ya Bu ke ruang baby, kalau mau dikasih ASI boleh, silahkan" suster jaga memberi arahan.

"Iiidih lucunya" ucap Heni sambil terus memperhatikan wajah si baby junior, "Mirip siapa ya baby junior ini" ucap Heni.

Datang Steven ikut memperhatikan wajah baby junior dengan seksama "Mirip aku loh ma" ucap Steven penuh keyakinan.

Setelah Heni lebih dalam lagi memperhatikan wajah baby junior, mama berkomentar " Iya benar mirip banget wajah Steven, bibirnya, hidungnya dan bentuk wajahnya, iiih senyum dia " ternyata si baby junior tiba-tiba tersenyum di bilang mirip Steven,

"Itu artinya si baby junior senang dibilang mirip Steven" ucap ibu sambil tertawa-tawa kecil.

"Iya dong ma, kan aku ayahnya, siapa dulu dong ayahnya" ucap Steven bangga.

Heni terdiam sejenak, ternyata baru menyadari, "Iya ya, Dikta dan Steven, adalah ayah dan ibu baby junior" pikirnya di benaknya. Termasuk Dikta dan Steven jadi terdiam, seolah tahu apa yang dipikirkan Heni.

Agar suasana tidak terlalu tegang Heni pun menggendong baby junior dan meminta Dikta untuk menyusui nya. Dikta awalnya canggung, tetapi Heni mengajari cara menggendong yang benar, dan posisi si baby harus lebih tinggi kepala daripada tubuhnya, kemudian mendekatkan nya ke payudara Dikta untuk disusui.

"Awal-awal itu biasa, air susunya belum lancar, semakin kamu sering memberinya ASI, maka ASI mu pun akan semakin lancar" ucap Heni memberi arahan kepada Dikta.

Dikta pun hanya menurut apa yang dikatakan Heni.

"Ma belum pandai ngemut baby-nya" ucap Dikta bingung.

"Oh, nggak apa-apa awalnya gitu, kamu pencet ASI kamu secara manual tetesin ke mulutnya, maka sibaby akan otomatis mencari, terus saja begitu, kemudian dekatkan putingnya ke mulut baby, sambil dipijat-pijat payudara mu" ucap Heni dan ternyata tidak lama kemudian si baby pun telah pintar mengimut ASI-nya, "Iih pinter" ucap Heni girang, melihat tingkah laku cucunya.

"Ma aku dulu dong yang gendong" ucap Steven sambil memindahkan dan merangkul si baby dari tangan Heni.

"Jagoan papa" ucap Steven girang.

Steven senang dan bangga ternyata dirinya sudah menjadi ayah. Steven menggendong baby nya dengan penuh kasih sayang sambil sesekali diciuminya.

"Cepat besar ya nak, biar bisa main bola sama papa" ucap Steven mencakapi baby-nya dengan penuh sukacita.

Pintu diketuk, semua mata tertuju pada suster jaga yang datang untuk kembali membawa baby junior masuk ke ruang baby.

Belum puas rasa Steven menggendong si baby junior, tetapi apa daya nya, itu sudah peraturan rumah sakit, dengan terpaksa Steven menyerahkan si baby junior kembali ke suster jaga.

Bukan hanya kepada si baby junior Steven perhatian, ternyata Steven juga makin sayang dan perhatian kepada Dikta. Steven menghampiri Dikta "Kamu lapar?" tanya Steven kepada Dikta.

Dikta hanya manggut-manggut mengiyakan pertanyaan Steven.

"Mau aku suapin?" tawar Steven.

Dengan cepat Dikta menyetujui tawaran Steven dengan penuh kebahagiaan dan senyum yang merekah di wajahnya. Sudah lama Dikta menantikan saat-saat seperti ini.

Kemesraan yang dilakukan Steven dan Dikta dihadapan Heni, membuat Heni jadi merasa segan dan segera meninggalkan ruangan tersebut "Mama keluar sebentar ya, mau cari makanan" ucap Heni pamit meninggalkan Steven dan Dikta.

Serentak Steven dan Dikta menyahut "Iya ma". Dikta pun merasa senang tidak ada mama diruangan itu, sehingga Dikta leluasa untuk bermanja-manja dengan Steven.

Dikta makan dengan lahap, terkadang makanan itu mengotori bibir Dikta, Steven pun secara otomatis membersihkan area bibir Dikta, Dikta tidak tahan dekat-dekat dengan Steven, Dikta pun segera mencium bibir Steven, karena jarak mereka begitu dekat, sebenarnya Steven sudah sangat berhasrat ingin mencium bibir Dikta, tetapi ada rasa segan dan takut.

Dikta tahu situasi itu dan dengan duluan mencium bibir Steven dengan penuh kemesraan dan menggebu-gebu, karena sudah lama tidak berhubungan intim sejak Dikta hamil 3 bulan.

"Ingin rasanya mengulangi momen indah itu, tetapi tidak mungkin disini, nanti suster jaga datang atau Heni tiba-tiba datang" pikirnya dalam hati.

Dikta pun dengan terpaksa harus menahan nafsu dan keinginan untuk sementara ini, Dikta pun berharap momen itu bisa dilakukan di rumah.

Steven tiba-tiba memeluk Dikta erat, Diktapun dengan erat dan penuh kasih sayang memeluk erat tubuh Steven. Steven merasa kalau Dikta sudah berjuang antara hidup dan mati untuk baby junior, mulai dari awal kehamilan, perjuangan Dikta, pikir Steven.

Sedangkan aku, aku tidak peduli kesehatan Dikta dan kondisi bathin nya, malah saat stress Dikta alami, Steven tidak pernah menanyakan atau menghibur Dikta. Steven menjadi sangat bersalah, dan sekarang Steven ingin menebus kesalahan itu dengan perhatian kepada Dikta.

Dijalan Heni terus berpikir "Sebaiknya aku biarkan saja Steven dan Dikta mesra dan kompak seperti layaknya suami-istri, toh memang baby junior adalah anak mereka, Baby junior berhak mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibunya, baby junior ingin keluarga yang normal, ayah dan ibunya kompak dan mesra"

"Biarkan saja Steven dan Dikta satu kamar, layaknya suami istri, tetangga pun nanti akan curiga bila tahu ayah ibunya baby junior pisah kamar. Tetangga pasti akan datang menjenguk Dikta setelah sampai di rumah" pikir Heni dalam benaknya.

Setelah berpikir lama dan yakin atas keputusan yang dibuatnya, Heni pun segera kembali ke kamar untuk menemui Steven dan Dikta dengan membawa kantong plastik berisi makanan dan buah-buahan, agar ada cemilan di dalam ruangan.

Heni mengetuk pintu, agar Steven dan Dikta tidak kepergoknya lagi mesra.

"Mama, membawa apa dari luar, wah mama tahu aja Steven lagi lapar" ucap Steven girang membuka bungkusan plastik yang dibawa Heni dari luar dan segera mengeluarkan nya dan melahap habis sebuah klepon.

"Enak sekali klepon ini, lembut, gulanya asli, gula merah yang berasal dari nira, hmmm melumer banget di mulutku" ucap Steven sambil hendak mengambil satu lagi.

"Mau dong, jangan dihabisin dong" ucap Dikta sedikit kesal, takut tidak kebagian.

Heni pun senang saat semua anak-anaknya merasa senang. Hanya itu harapan dan keinginan semua para ibu-ibu, bisa membahagiakan anak-anak nya.

Episodes
1 #1.Pertemuan Pertama Steven dan Angelica
2 #2. Hubungan Steven dan Angelica makin dekat
3 #3. Steven dan Angelica berpacaran jarak jauh
4 #4. Dikta dan Steven adalah adik angkat, tetapi steven dan Dikta tidak tahu.
5 #5. Kembali Dikta dan Steven melakukan hubungan suami-istri
6 #6. Dikta cemburu kepada Angelica
7 #7. Dikta muntah-muntah
8 #8. Dikta positif hamil
9 Heni mengetahui kehamilan Dikta
10 #10. Keluarga Steven pindah keluar kota
11 #11. Heni dan anak-anaknya tinggal di Tanjung Karang
12 #12. Dikta di ruang operasi
13 #13. Dikta melahirkan anak laki-laki
14 #14. Steven bahagia atas kelahiran baby junior
15 #15. Dikta dan Steven kewalahan merawat baby junior
16 #16. Steven membahagiakan keluarga
17 #17. Steven tidak pernah menghubungi Angelica
18 #18. Perayaan ulang tahun baby junior
19 #19. Dikta hamil anak ke2
20 #20. Hamil anak ke 2 Steven makin sayang kepada Dikta.
21 #21. Hamil kali ini tidak merepotkan.
22 #22. USG
23 #23. Petugas dari kantor lurah datang minta kartu keluarga
24 #24. Dikta melahirkan anak perempuan.
25 #25. Dikta melahirkan anak ke 2
26 #26. Steven harus melakukan apa kata Heni.
27 #27. Steven berangkat ke Medan
28 #28. Steven melamar Angelica.
29 #29. Steven dan Angelica sibuk mengurusi resepsi pernikahan
30 #30. Steven dan Angelica menikah
31 #31. Angelica hamil
32 #32. Kenzo menderita keterbelakangan mental
33 #33. Steven menemui Dikta
34 #34. Steven pandai mengendalikan emosi Kenzo.
35 #35. Angelica dibawa ke rumah sakit
36 #36. Angelica melahirkan
37 #37. Angelica sedih Steven meninggalkannya.
38 #38. Angelica sadar surat nikah ada pada Steven
39 #39. Angelica mencari Steven di tempat proyek
40 #40. Angelica tahu, kalau Steven mempunyai anak.
41 #41. Angelica akan mengubur kenangan bersama Steven
42 #42. Bisnis kelas les Angelica makin berkembang
43 #43. Angelica ingin menyewa Ruko
44 #44. Angelica optimis bisnis bimbingan belajar nya akan sukses
45 #45. Kenzo dilatih untuk mandiri
46 #46. Kenzo pintar menurut
47 #47. Dikta ingin menitipkan Kenzo ke panti asuhan
48 #48. Dikta marah-marah
49 #49. Dikta luluh, dan ingin lebih perhatian pada Kenzo.
50 #50. Merry menderita meningitis
51 #51. Merry harus rawat inap
52 #52. Kenzo memiliki hubungan batin dengan Merry
53 #53. Merry drop tidak sadarkan diri.
54 #54. Merry belum ada kemajuan
55 #55. Merry meninggal dunia.
56 #56. Dikta memberi tahu Steven kalau Merry telah tiada.
57 #57. Setelah kepergian Merry Kenzo sakit
58 #58. Steven sadar
59 #59. Angelica menemukan alamat Steven
60 #60. Bus Angelica mengalami kecelakaan.
61 #61. Angelica terluka
62 #62. Angelica balik ke rumah.
63 #63. Heni bertemu dengan Purnama
64 #64. Heni dan Steven ingin hidup normal.
65 #65. Dikta marah dituduh biang dari semua masalah.
66 #66. Steven pulang larut malam dalam keadaan mabuk
67 #67. Steven mengakui kisah hidupnya pada Willi
68 #68. Steven melepaskan penat nya dengan cara membahagiakan Kenzo
69 #69.Steven berusaha menghindari Dikta.
70 #70. Angelica kembali ke Tanjung Karang
71 #71. Angelica bertemu dengan Steven.
72 #72. Angelica menginap di hotel.
73 #73. Angelica tiba di Kantor Lurah setempat.
74 #74. Steven mengakui kesalahannya dan meminta maaf
75 #75. Steven tidak boleh serumah dengan Dikta
76 #76. Kenzo bersemangat setelah dijanjikan bertemu Steven.
77 #77. Kenzo meninggal dunia
78 #78. Steven lega.
79 #79. Heni dan Dikta menyuruh Steven rujuk dengan Angelica
80 #80. Steven mencari Angelica di kontrakan lama
81 #81. Momen pertama kali pertemuan mereka, seperti terulang kembali.
82 #82. Angelica mantap tidak mau menerima Steven.
83 #83. Steven bertemu dengan Gemilang
84 #84. Steven kembali ke Tanjung Karang
85 #85. Willi ingin mempersunting Dikta
86 #86. Ternyata Dikta adalah anak angkat Bu Purnama, adik angkat Steven.
87 #87. Steven rujuk dengan Angelica
88 #88. Steven dan keluarga nya hidup bahagia
89 Perkawinan Sedarah Suamiku
Episodes

Updated 89 Episodes

1
#1.Pertemuan Pertama Steven dan Angelica
2
#2. Hubungan Steven dan Angelica makin dekat
3
#3. Steven dan Angelica berpacaran jarak jauh
4
#4. Dikta dan Steven adalah adik angkat, tetapi steven dan Dikta tidak tahu.
5
#5. Kembali Dikta dan Steven melakukan hubungan suami-istri
6
#6. Dikta cemburu kepada Angelica
7
#7. Dikta muntah-muntah
8
#8. Dikta positif hamil
9
Heni mengetahui kehamilan Dikta
10
#10. Keluarga Steven pindah keluar kota
11
#11. Heni dan anak-anaknya tinggal di Tanjung Karang
12
#12. Dikta di ruang operasi
13
#13. Dikta melahirkan anak laki-laki
14
#14. Steven bahagia atas kelahiran baby junior
15
#15. Dikta dan Steven kewalahan merawat baby junior
16
#16. Steven membahagiakan keluarga
17
#17. Steven tidak pernah menghubungi Angelica
18
#18. Perayaan ulang tahun baby junior
19
#19. Dikta hamil anak ke2
20
#20. Hamil anak ke 2 Steven makin sayang kepada Dikta.
21
#21. Hamil kali ini tidak merepotkan.
22
#22. USG
23
#23. Petugas dari kantor lurah datang minta kartu keluarga
24
#24. Dikta melahirkan anak perempuan.
25
#25. Dikta melahirkan anak ke 2
26
#26. Steven harus melakukan apa kata Heni.
27
#27. Steven berangkat ke Medan
28
#28. Steven melamar Angelica.
29
#29. Steven dan Angelica sibuk mengurusi resepsi pernikahan
30
#30. Steven dan Angelica menikah
31
#31. Angelica hamil
32
#32. Kenzo menderita keterbelakangan mental
33
#33. Steven menemui Dikta
34
#34. Steven pandai mengendalikan emosi Kenzo.
35
#35. Angelica dibawa ke rumah sakit
36
#36. Angelica melahirkan
37
#37. Angelica sedih Steven meninggalkannya.
38
#38. Angelica sadar surat nikah ada pada Steven
39
#39. Angelica mencari Steven di tempat proyek
40
#40. Angelica tahu, kalau Steven mempunyai anak.
41
#41. Angelica akan mengubur kenangan bersama Steven
42
#42. Bisnis kelas les Angelica makin berkembang
43
#43. Angelica ingin menyewa Ruko
44
#44. Angelica optimis bisnis bimbingan belajar nya akan sukses
45
#45. Kenzo dilatih untuk mandiri
46
#46. Kenzo pintar menurut
47
#47. Dikta ingin menitipkan Kenzo ke panti asuhan
48
#48. Dikta marah-marah
49
#49. Dikta luluh, dan ingin lebih perhatian pada Kenzo.
50
#50. Merry menderita meningitis
51
#51. Merry harus rawat inap
52
#52. Kenzo memiliki hubungan batin dengan Merry
53
#53. Merry drop tidak sadarkan diri.
54
#54. Merry belum ada kemajuan
55
#55. Merry meninggal dunia.
56
#56. Dikta memberi tahu Steven kalau Merry telah tiada.
57
#57. Setelah kepergian Merry Kenzo sakit
58
#58. Steven sadar
59
#59. Angelica menemukan alamat Steven
60
#60. Bus Angelica mengalami kecelakaan.
61
#61. Angelica terluka
62
#62. Angelica balik ke rumah.
63
#63. Heni bertemu dengan Purnama
64
#64. Heni dan Steven ingin hidup normal.
65
#65. Dikta marah dituduh biang dari semua masalah.
66
#66. Steven pulang larut malam dalam keadaan mabuk
67
#67. Steven mengakui kisah hidupnya pada Willi
68
#68. Steven melepaskan penat nya dengan cara membahagiakan Kenzo
69
#69.Steven berusaha menghindari Dikta.
70
#70. Angelica kembali ke Tanjung Karang
71
#71. Angelica bertemu dengan Steven.
72
#72. Angelica menginap di hotel.
73
#73. Angelica tiba di Kantor Lurah setempat.
74
#74. Steven mengakui kesalahannya dan meminta maaf
75
#75. Steven tidak boleh serumah dengan Dikta
76
#76. Kenzo bersemangat setelah dijanjikan bertemu Steven.
77
#77. Kenzo meninggal dunia
78
#78. Steven lega.
79
#79. Heni dan Dikta menyuruh Steven rujuk dengan Angelica
80
#80. Steven mencari Angelica di kontrakan lama
81
#81. Momen pertama kali pertemuan mereka, seperti terulang kembali.
82
#82. Angelica mantap tidak mau menerima Steven.
83
#83. Steven bertemu dengan Gemilang
84
#84. Steven kembali ke Tanjung Karang
85
#85. Willi ingin mempersunting Dikta
86
#86. Ternyata Dikta adalah anak angkat Bu Purnama, adik angkat Steven.
87
#87. Steven rujuk dengan Angelica
88
#88. Steven dan keluarga nya hidup bahagia
89
Perkawinan Sedarah Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!