Hubungan Steven dan Angelica makin dekat dan makin intim, Steven pun tidak malu-malu lagi mencium pipi dan bibir Angelica, jika ada momen ketika wajah mereka berdekatan, atau sekedar mengucapkan selamat, dan jika merasa rindu, sudah seminggu tidak ketemuan, karena agar tidak menggangu rutinitas dalam hal mengerjakan tugas, Steven dan Angelica sepakat untuk ketemuan sekali seminggu.
Sudah 3 bulan hubungan mereka terjalin. Steven mengingatkan Angelica.
"Angel, proyek ku sudah selesai disini, waktunya aku balik ke Pekanbaru, sementara menunggu proyek selanjutnya aku tinggal di rumah orang tua ku, kamu baik-baik ya disini", ucap Steven sambil memegang tangan Angelica.
Angelica menangis dan terisak "Apakah kamu akan meninggalkan ku selamanya?", tanya Angelica sedih.
"Tentu tidak sayang, kita akan pacaran jarak jauh, kan sudah ada hp canggih, kamu bisa chat dan Vidio call aku, dengan Vidio call rasa rindu kita pun akan terobati", ucap Steven menyakinkan Angelica agar jangan terlalu bersedih atas perpisahan ini.
"Itu rasanya beda, mendingan pacaran dekat begini, daripada jarak jauh", ucap Angelica manja.
"Iya sih, maksud kamu apa, apa kamu ingin kita segera menikah?", tanya Steven bingung.
"Bukan begitu juga", ucap Angelica.
"Terus kita harus bagaimana?", tanya Steven penasaran.
"Aku juga tidak tahu, Kakak pertama ku belum menikah, tidak mungkin aku melangkahi kakak ku, secara ada rumor, kalau dilangkahi menikah oleh adiknya, maka sang kakak, akan sulit menemukan jodohnya, pastilah kakakku juga tidak mau dilangkahi", ucap Angelica memberi penjelasan.
"Akupun begitu, adikku sedang kuliah saat ini, membutuhkan biaya besar untuk kuliahnya, kalau kita menikah, biaya pernikahan kan, cukup mahal, bisa-bisa adikku tidak akan tamat kuliah", Steven memberi alasan.
"Sudahlah, kita jalani saja pacaran jarak jauhnya ya, lama-lama juga pasti kebiasaan, kamu bersabarlah sedikit, hanya itu yang bisa kita lakukan untuk saat ini", ucap Steven menambahi berusaha menyakinkan Angelica, agar bisa menerima keputusan bersama, yaitu pacaran jarak jauh.
Angelica hanya diam membisu, berusaha menerima keputusan itu, walaupun berat hati.
"Besok aku akan berangkat pagi pagi sekali, penerbangan ku berangkat pukul 8 pagi, agar tidak ketinggalan pesawat, 2 jam sebelum keberangkatan aku sudah harus di tempat, kamu jaga diri baik baik ya, kamu bisa kan berjanji untuk setia dan tidak menduakan cintaku", ucap Steven sambil memeluk erat tubuh Angelica, tangis dan Isak Angelica pecah, ia hanya bisa mengangguk mengiyakan apa yang di peringkat Steven.
"Kamu juga berjanji akan setia juga kan Steve, kamu jangan nakal disana ya, ingatlah selalu akan janji suci kita", ucap Angelica tidak melepaskan pelukan Steven.
"Pasti sayang", ucap Steven melepaskan pelukannya.
"Udah dong sedih-sedih nya, seolah-olah aku mau pergi jauh saja", ucap Steven.
"Aku antar kamu pulang ya, sudah larut malam, aku takut kamu kenapa-kenapa, sekalian aku juga mau permisi kepada ibu kamu", ucap Steven.
Sesampainya di rumah Angelica, ternyata Linda, ibunya Angelica dan Veni, kakaknya Angelica sedang ngobrol diluar sembari menunggu Angelica pulang.
"Selamat malam Bu, ini Angelica Steven antar pulang ke rumah, sekalian Steven mau permisi pamit balik ke Pekanbaru besok", ucap Steven.
"Nak Steven tidak masuk dan minum dulu", tawar Linda.
"Tidak usah Bu, lagian sudah larut malam, Steven pulang dulu ya Bu", ucap Steven langsung balik badan meninggalkan Angelica, Veni dan Linda.
"Mengapa Steven balik ke Pekanbaru, Angel?", tanya Linda.
"Proyek kerjaan Steven sudah selesai disini ma, sambil menunggu ada proyek lagi, Steven tinggal di rumah ibunya di Pekanbaru", jelas Angelica kepada Linda.
"Terus bagaimana dengan hubungan kalian, apakah kalian masih lanjut?", tanya Linda penasaran dan ingin tahu.
"Baik-baik saja ma, Steven dan Angel pacaran nya jarak jauh", ucap Angelica memberitahu.
"Ya sudahlah, kalau itu yang terbaik, lama kelamaan juga pasti akan terbiasa, awalnya memang terasa berat, yang penting kalian berdua harus saling berkomitmen dan saling percaya saja", ucap Linda menasihati.
"Kamu sendiri sejauh ini penilaian kamu mengenai sifat Steven bagaimana?, apakah Steven playboy, perhatian kah Steven menurut mu?, apakah Steven hormat dan menyayangi keluarga nya?", tanya Linda ingin tahu, takut anaknya Angelica salah memilih pria, yang bakalan suaminya kelak.
"Menurut Angel, Steven orangnya perhatian, pekerja keras, menyayangi keluarga nya, dan tentunya mencintaiku dan perhatian sama aku ", Angelica menjelaskan profil Steven kepada ibunya.
"Bagus lah kalau itu menurut mu, ibu hanya bisa mendukung pilihan kamu", ucap Linda tegas.
"Ayo kita masuk, sudah larut malam ini, kita istirahat saja sekarang, supaya besok tidak malas-malasan melakukan aktifitas", ucap Linda langsung masuk ke rumah diikuti oleh kedua putrinya.
Di kamar nya Angelica masih saja menangis menumpahkan segala kesedihan nya.
Maklum Angelica baru kali ini berpacaran, belum pernah Angelica mengenal laki laki yang serius dan tulus mencintai Angelica.
Angelica terus menangis hingga ia terlelap tidur. Esoknya Angelica tersadar bahwa mulai hari ini ia tidak bisa bertemu langsung dengan Steven, karena Steven telah balik ke Pekanbaru. Separuh semangat dan tenaganya hilang, seolah-olah malas untuk beraktifitas.
Tidak lama Angelica tersadar "Mengapa aku harus menangisi Steven, hubungan kami kan baik-baik saja, hanya saja yang membedakan jaraknya berjauhan, banyak pasangan muda mudi yang berpacaran jarak jauh, karena urusan pekerjaan. Aku kok lebay banget, seolah-oleh Steven pergi jauh dan tidak kembali saja, toh hubungan kami akan terasa dekat dengan Pitur hp yang sangat canggih saat ini", gumam Angelica dalam hati menyemangatinya dirinya agar terus semangat, dan beraktifitas seperti biasa.
Mendapat pencerahan yang tiba-tiba begitu, Angelica sekarang bersemangat melakukan segala tugas-tugas dan laporan-laporannya, yang selama ini selalu ditumpuk, karena tersita waktunya dengan mengobrol lama-lama di hp, atau sekedar jalan -jalan berdua dengan Steven, sehingga setelah pulang jalan berdua, Angelica langsung tertidur dan malas untuk mengoreksi tugas tugas dari siswanya.
Bahkan Angelica juga sering terlambat pergi kesekolah, karena ketika berjumpa dengan Steven di ujung gang, Angelica selalu lupa waktu, seolah-olah tidak ingin jauh dari Steven, ingin selalu nempel dan dekat dengan Steven, segala alasan diberikan kepada kepala sekolah, entah ada urusan keluarga lah, kena macet lah, bahkan sering bolos mengatakan bahwa dirinya sedang sakit parah, padahal kenyataannya sedang asik berdua dengan Steven.
Sejak mengenal Steven Angelica menjadi seperti orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak disiplin, padahal Angelica sendiri adalah seorang guru honor. Seorang guru, harusnya menjadi contoh dan tauladan bagi murid muridnya atau bagi orang lain. Mengingat segala kebodohan itu semua, Angelica tersadar untuk mau berubah dan melakukan hal hal yang baik baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Lily Megawaty Butar-butar
💪
2022-11-05
1