Hari keberangkatan Seruni menuju tempat dinas yang baru pun tiba. Wajahnya terlihat bersemangat. Ketidakrelaan yang dirasakan Subroto karena harus berjauhan dengan putri tercinta seolah tidak berpengaruh pada Seruni sama sekali.
"Jaga diri baik-baik Ser. Apapun yang kamu hadapi nanti, jangan pernah mundur lagi. Kamu sudah memutuskan untuk memulai, jangan mengakhiri sebelum kamu meninggalkan apa-apa di sana. Jangan membayangkan apapun. Kondisi yang sebenarnya belum kamu hadapi." pesan Subroto seraya memberikan amplop coklat tebal pada Seruni.
"Tidak perlu yah, Kayak anak kecil saja. Seruni kan sudah punya uang sendiri," tolak Seruni yang tahu betul pasti amplop itu berisi uang.
"Terimalah! Ini akan sangat berguna. Kamu baru tahu nanti setelah tiba di sana," paksa Subroto.
Seruni akhirnya menerima dan memasukkan amplop tersebut ke dalam tas ranselnya.
"Ayah akan sangat merindukanmu Ser," suara laki-laki itu terdengar sangat dalam.
Demi kehadiran Seruni, Subroto harus kehilangan seorang istri. Seseorang yang harusnya bisa menjadi teman hidup di masa pensiun sampai menutup mata nantinya. Seorang anak, apalagi perempuan tentu tidak akan selamanya berada di sisinya. Tidak terasa air matanya pun menetes. Seruni mempunyai pendirian yang sangat kuat, tidak mudah menahan keinginan Seruni jika tekadnya sudah bulat. Sudah saatnya bagi Subroto untuk melepaskan putri satu-satunya itu untuk mendapatkan pengalaman hidup lebih banyak di daerah lain.
Menyadari tatapan sendu dan air mata di pelupuk mata sang ayah kembali jatuh, Seruni langsung memeluk tubuh ayahnya. Subroto masih memiliki tubuh yang sangat tegap meski usianya sudah hampir tujuh puluh tahun.
"Seruni sayang ayah. Jaga kesehatan ayah selama Seruni tidak ada. Jangan nangis. Seruni jadi sedih. Ayah satu-satunya yang Seruni punya. Ayah satu-satunya lelaki yang tidak pernah mengkhianati Seruni. Ingat Ayah, Jenderal tidak boleh menitikkan air mata di depan prajuritnya yang mau berangkat berjuang," ucap Seruni disela isaknya.
"Yang berdiri di depanmu ini, yang sedang memelukmu sekarang bukanlah seorang jenderal ataupun prajurit. Laki-laki ini adalah seorang ayah. Seorang Ayah boleh bersedih karena putri kecilnya kini sudah berani pergi jauh tanpa dirinya. Putri Ayah sudah tidak kecil lagi, dia sudah tumbuh dewasa dengan angan dan mimpinya sendiri. Ayah titip kebahagiaan ayah padamu, Nak. Jika kamu bahagia, Ayah pasti jauh lebih bahagia. Jika hatimu luka, hati Ayah akan lebih luka lagi. Bagi seorang ayah yang menua, tidak ada hal yang lebih berharga selain kebersamaan dengan putrinya. Buat rasa kehilangan dan kesepian laki-laki tua ini sepadan. Buat ayah tidak akan menyesali keputusan ayah melepasmu hari ini." Subroto melepaskan pelukannya, lalu menepuk lengan Seruni seperti biasa.
"Ke mana pun Seruni pergi, di mana pun Seruni berada, bersama siapa pun Seruni, Ayah akan selalu menjadi nomer satu di hati Seruni," ucap Seruni sambil mengusap air matanya.
Seruni perlahan berbalik badan, menyeret satu koper berukuran besar, berjalan menjauhi ayahnya memasuki gate keberangkatan tanpa menoleh lagi.
Pesawat yang ditumpanginya pun akhirnya lepas landas, membawa Seruni terbang tinggi dan semakin tinggi seiring berjalannya waktu. Sejauh mata memandang, hanya gumpalan awan yang terlihat. Seruni pun terlelap.
********
Senyum tipis mengembang di bibir Seruni. Untuk pertama kalinya, Ia menjejakkan kaki di bandara Supadio Pontianak. Tapi pemberhentian masih jauh, setelah ini Seruni masih harus melanjutkan perjalanan menuju tempat dinasnya.
Desa Aruk, kabupaten Sambas, sebuah daerah yang berbatasan langsung dengan negeri **. Bisa dikatakan jarak mereka ke negara tetangga lebih dekat dibandingkan ke pusat keramaian negara sendiri. Bahkan hanya dengan berjalan kaki saja mereka sudah sampai ke negara lain.
Dibutuhkan waktu sekitar enam sampai tujuh jam untuk tiba di sana. Berkat pembangunan yang dilakukan pemerintah beberapa tahun terakhir, sekarang perjalanan ke sana sudah bisa di tempuh menggunakan perjalanan darat. Sebelumnya, harus menyusuri sungai dengan menaiki perahu sebagai alat transportasinya.
Seorang laki-laki gagah berpakaian seragam TNI AD, berusia kira-kira enam tahun lebih tua dari Seruni, melambaikan tangan pada perempuan tersebut. Dengan langkah pasti, Seruni berjalan mendekati laki-laki itu.
SHAKALA PRAWIRA. Seruni mengeja dalam hati nama yang tertera di dada sisi kanan atasan dinas laki-laki berkulit eksotis itu. Parasnya manis dan gagah sekali. Membuat Seruni berandai-andai---ayahnya juga segagah ini saat masih muda dulu.
"Dokter Seruni ...." sapa pria tersebut, agak ragu tapi tetap terkesan ramah dan sopan.
"Seruni saja, tidak perlu pakai dokter. Terimakasih pak Shaka sudah menjemput saya. Tapi sebelum kita melakukan perjalanan yang katanya cukup panjang, bisakah kita membeli makanan dulu? Saya gampang sekali dilanda kelaparan. Makanannya terserah bapak saja, saya bisa makan apa saja asal halal," sahut Seruni, dengan hormat. Tidak ada rasa malu atau canggung sama sekali.
Jakun Shaka naik turun, menandakan dia baru saja menelan salivanya. Ayahnya hanya meminta tolong untuk menjemput dan mengantar putri temannya ke salah satu tapal batas bumi pertiwi. Andai saja Shaka tahu yang dijemputnya adalah dokter muda yang sangat cantik, Shaka akan memaksimalkan penampilannya terlebih dulu.
Dia adalah salah satu lulusan Akmil terbaik dengan pangkat Mayor di usianya yang masih sangat produktif. Status belum menikah alias single. Sosok sempurna untuk dijadikan kandidat pemilik hati.
"Jangan panggil pak, panggil abang saja. Aku masih 36 tahun. Nanti aku akan menunjukkan padamu tempat makan yang enak di tengah perjalanan. Apa kamu bisa menahan lapar selama dua jam?" tanya Shaka.
"Bisa! Masih bisa lebih tepatnya. Asal ada air putih, perut masih aman," canda Seruni seraya memberikan senyum terbaiknya di ujung kalimat.
Shakala seperti tidak pernah melihat perempuan cantik. Beberapa kali ia menelan ludahnya kasar. Bukannya tidak pernah, Mantan pacar Shakala adalah seorang model. Tapi di mata Shaka aura Seruni begitu berbeda. Tidak kemayu, kelihatan pintar, apa adanya dan tegas.
Dengan gentle, Shaka mengambil alih koper yang tadinya dibawa oleh seruni. Pria tersebut menawarkan untuk membawa tas ransel Seruni sekalian. Namun, perempuan itu menolak karena tidak ingin terlalu merepotkan.
"Terimakasih bang," ucap Seruni tanpa ada drama basa-basi untuk menghalangi niat baik Shaka.
Mereka berjalan menuju parkiran bandara. Shaka membuka pintu mobil double cabin Nissan Navara warna hitam untuk memasukkan koper Seruni. Setelah itu, keduanya langsung masuk ke dalam mobil tersebut untuk melanjutkan perjalanan. Kendaraan roda empat itu bergerak perlahan menjauhi bandara.
Tidak lama dari itu, Seruni menghubungi Ayahnya untuk sekadar mengabarkan bahwa dia sudah berada di pulau borneo. Dari percakapan singkat yang Shaka dengar, jelas tersurat betapa Seruni sangat dekat dengan ayahnya.
"Bang Shaka dinas di mana?" tanya Seruni, mengakrabkan diri seperti biasa. Seruni memang supel, mudah bergaul dengan siapa saja.
"Di sekitaran provinsi sini saja," jawab Shaka, sedikit melirik banyak gugupnya.
"Owh, terus ngapain repot-repot nganter Seruni. Harusnya dari dinas sudah disediakan fasilitas. Cuman Ayah bilang tidak usah pakai fasilitas dinas. Nanti dijemput anak temennya ayah. Lah ini sama saja Seruni pakai fasilitas dinas TNI." cerocos Seruni.
"Ini bukan fasilitas kesatuanku Ser, mobil ini milikku pribadi. Aku juga sudah selesai dinas, hanya saja aku tadi tidak sempat ganti baju. Karena takut terlambat. Nanti kalau dipemberhentian makan, aku sekalian ganti," sahut Shaka, keduanya berbicara seolah sudah lama saling kenal.
"Owhhhh begitu. Terimakasih sudah mau repot-repot mengantar saya." Seruni mengucapkan dengan tulus.
"Sama-sama Ser. Ngomong-ngomong, kenapa kamu mau ditempatkan di daerah? Maaf, tanpa bermaksud menyinggung. Bukankah berkarier di kota, jauh lebih menjanjikan?" tanya Shaka hati-hati.
Seruni tidak langsung menjawab, hanya menebar senyuman memikat membuat Shaka menjadi semakin penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
✨rossy
jodoh seruni kah?
2022-12-26
1
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
bang shaka langsung jatuh cinta.. memang semudah itu kok bang utk mencintai seruni
2022-12-17
0
🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴
cinta pada pandangan pertama ya shaka
2022-12-13
0