Seruni Bab 3

"Silahkan masuk Pak Sanjaya, masuk Sat!" kata Subroto seraya membuka pintunya lebih lebar. Satu tangan lain menggenggam tangan putrinya, seperti sedang menyalurkan ketenangan dan kekuatan sekaligus.

Seruni langsung ke dapur, membuatkan minuman untuk kedua tamunya. Meski hatinya sedang tidak ingin bermanis-manis dengan Satria, kehadiran pak Sanjaya harus tetap dihargai dan disambut baik seperti biasa.

"Silahkan, Yah," ucap Seruni seraya meletakkan cangkir teh hitam kesukaan mantan calon mertuanya itu di atas meja.

"Pak Subroto, Seruni ... saya kira kalian sudah tahu maksud kedatangan kami kemari. Saya sebagai ayah dari Satria sungguh merasa malu. Saya gagal mendidik anak saya dengan baik. Rasanya kata maaf tidak pantas terucap dari mulut kami. Dengan berat hati saya membatalkan rencana pernikahan Seruni dan Satria akhir tahun ini. Bukan salah Seruni, ini murni kebodohan dari Satria," ucap Sanjaya langsung pada tujuan.

"Saya kurang lebihnya sudah mendengar dari Seruni. Kami sudah ikhlas, tapi bukan bapak yang seharusnya membatalkan rencana pernikahan ini. Pemilihan kata-kata di sini sangat penting. Karena yang mendengarnya bisa mengartikan berbeda. Kalau bapak yang membatalkan, seolah pernikahan tidak terjadi karena keputusan sepihak. Begitupun kalau kami yang membatalkan. Bagaimana kalau kita memakai kata sepakat dibatalkan saja. Biar enak didengar, artinya kita sama-sama sepakat. Tidak ada paksaan dan juga sakit hati di belakang hari. Sakitnya di depan saja," ujar Subroto, begitu tenang berwibawa.

Satria hanya diam. Tatapannya penuh dengan sesal. Satria hanya berani menatap ayahnya, tidak sedikitpun berani beralih pandang pada Subroto atau Seruni.

"Pak Subroto benar. Lebih pantasnya malah bapak yang membatalkan. Rasanya saya tidak punya muka untuk datang kemari. Saya malu pak Subroto, Seharusnya Seruni mengetahui secara langsung dari kami, bukan dengan cara menyakitkan seperti tadi. Maafkan Ayah ya Ser, Ayah tidak memaksakan maafmu. Ayah juga punya anak perempuan, kalau anak perempuan ayah diperlakukan sama sepertimu, ayah juga tidak terima. Untung-untung ayahmu tidak memenggal kepala Satria." ucap Laki - laki paruh baya itu, wajahnya terlihat lelah dan sedih.

Seruni menarik senyumnya. Sedikit memaksa, tapi dia tahu seberapa besar lukanya saat ini, luka kedua ayah di depannya ini pasti jauh lebih besar. Harapan yang pupus, tergantikan dengan kekecewaan. Keduanya hanya sedang berusaha tegar dan menuntaskan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

Sanjaya meletakkan harapan sangat tinggi pada Satria. Sejak awal berpacaran, Sanjaya dan Sinta sudah sangat menyukai Seruni. Pembawaan Seruni yang tidak biasa, tidak seperti pacar Satria sebelumnya.

Seruni terlihat feminim, tapi sangat tangguh dan cekatan. Tidak ada kesan jumawa atau sombong meski hidup sebagai anak tunggal di keluarga jenderal purnawirawan bintang tiga. Ayah Seruni bahkan pemilik 50% saham salah satu perusahaan security yang menyalurkan dan menyediakan jasa pengamanan paling terpercaya di Indonesia.

Subroto mengirimkan isyarat pada Sanjaya agar memberi kesempatan Seruni dan Satria bicara empat mata. Tidak ada perpisahan yang menyenangkan. Setiap perpisahan pasti menyisakan kesedihan bahkan kadang juga menyelipkan kebencian. Tapi perpisahan mereka masih di dunia yang tak selebar kelor, ada saatnya mereka akan dipertemukan kembali, sengaja atau tidak sengaja. Saat itu terjadi, tidak ada alasan keduanya untuk saling menyalahkan. Kedewasaan mereka sedang diuji saat ini. Bagaimana Satria meminta maaf dan bagaimana Seruni memaafkan bisa menentukan jalinan hubungan mereka dengan siapapun ke depan.

Sanjaya pura-pura menanyakan kelinci peliharaan Subroto. Bak gayung bersambut, Subroto menimpali dengan mengajak Sanjaya langsung melihatnya di perkarangan belakang rumah.

Seruni dan Satria kini hanya berdua saja. Satria tampak begitu canggung dan salah tingkah.

"Kalau mas mau ngomong, silahkan. Aku akan mendengarkan baik-baik. Tapi sekali saja ada kata maaf terucap, aku akan berdiri dan meninggalkan mas di sini sendirian. Bagiku masalah kita sudah selesai. Aku juga tidak ingin tahu kenapa dan mulai kapan mas berselingkuh. Aku terima semua meskipun terpaksa. Selalu ada hikmah besar disetiap kejadian. Terimakasih, karena mas Satria akhirnya aku bisa mewujudkan keinginanku dinas ke daerah," ucap Seruni, mendahului keraguan Satria yang masih sibuk merangkai kata.

"Kemana? Kenapa?" tanya Satria. Kaget dan tidak menyangka Seruni mengambil keputusan secepat itu.

"Tidak ada urusannya dengan mas. Kemananya, nanti juga mas tahu sendiri. Kenapanya, jangan mengira aku pergi karena pelarian. Jelas bukan! Hati itu di sini, kalau mau menghindari kenyataan tidak perlu repot pergi jauh-jauh, karena sejatinya hati akan tetap melekat di badan," jawab Seruni, telapak tangannya menempel di dada.

Satria seperti kehilangan kata menghadapi Seruni. Setiap ucapannya pasti bisa dipatahkan begitu saja. Jangankan dalam kondisi salah, saat benar pun kadang Satria kerap mengalah. Seruni terlalu tangguh.

Tidak membenarkan perselingkuhannya, tapi bersama Sheila, Satria merasa dibutuhkan. Sheila berlipat-lipat lebih penurut dibanding Seruni, lebih sering manja dan menggoda. Pada akhirnya Satria pun terperdaya. Namun, bagaimana pun caranya, dia memang salah, seharusnya dia mengajak Seruni bicara baik-baik. Seruni yang tidak terdidik manja, tentu saja terbiasa apa-apa sendiri. Tanpa disadari, membuat laki-laki merasa dibutuhkan---juga sangat penting.

"Tidak perlu merasa bersalah. Wajah mas Satria biasa saja. Umurku memang sudah lewat dewasa, tapi aku tidak mau buru-buru. Mungkin Tuhan tau aku belum siap jadi istri yang baik. Selamat ya mas sebentar lagi jadi bapak." Seruni mengulurkan tangannya, Satria menyambut uluran tangan itu sedikit ragu.

Aura Seruni kali ini membuat Satria salah tingkah. Satria benar-benar dibuat kehilangan kata-kata. Tidak ada lagi teman dan sahabat mesra dalam segala situasi. Profesi Satria sebagai pengacara mengharuskan dia gemar membaca dan berdiskusi dengan orang yang tepat membahas beragam topik dari berbagai sudut pandang. Seruni adalah orang yang sepadan untuk itu.

"Jangan undang aku atau meminta aku untuk datang di acara pernikahanmu, mas. Aku tidak sebaik dan setegar yang kamu kira. Kelihatannya sering kali berbeda dengan kenyataannya. Semoga acara mas nantinya berjalan lancar. Aku bukan sedang mendoakan mas Satria, tapi aku kasihan sama ayah dan bunda kalau sampai acara terkendala," tambah Seruni, membuat Satria menarik nafas dalam dan mengusap wajahnya kasar.

Bukan makian memang, bukan pula tangisan pilu, tapi lebih pada penekanan kata yang dijadikan kalimat yang terlontar tajam. Satria---pengacara yang pintar bicara dan berkelit dalam menangani kasus kliennya, kini gagal membela dirinya sendiri di hadapan mantan calon istrinya.

Seruni melepas cincin berlian di jari manisnya, melihatnya sepintas, lalu menaruhnya di genggaman tangan Satria. "Aku kembalikan cincin ini, Mas. Maaf tidak bisa mengembalikan seserahan yang lain karena sudah terlanjur aku pakai. Terimakasih mas Satria sudah mengisi hari-hariku selama empat tahun terakhir ini, terimakasih selalu menyemangati aku di saat aku lelah, maaf kalau aku banyak kekurangan. Maaf kalau kekuranganku membuat mas harus berpaling pada perempuan lain dengan cara yang tidak pantas. Urusan kita selesai sekarang." Seruni buru-buru meninggalkan Satria karena air mata terlanjur jatuh di pipinya.

Sakit hati yang tadi sempat dibalut dengan keangkuhan, akhirnya luruh juga dalam air mata. Seruni berlari ke kamarnya, langsung menjatuhkan diri di atas ranjang. Perempuan tersebut membenamkan kepala di bawah bantal, lalu menjerit dan menangis sejadi-jadinya.

Terpopuler

Comments

✨rossy

✨rossy

wajar kok seruni...

2022-12-24

1

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

seruni.. mandiri, cantik, dan apa adanya.. aku suka

2022-12-17

0

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

dalam suatu hubungan itu harus ada keterbukaan .. kalau seruni kurang perhatian harus nya satria bicarakan biar seruni bisa memperbaiki nya jangan malah selingkuh..

2022-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!