Bab 17. Terpukau?

Syifa ke luar dari perusahaan Bimasakti Group dengan wajah sedih karena menahan rasa sesak di dalam hatinya akibat perkataan dua pria yang sangat menjengkelkan. Dia tidak pernah menyangka bahwa rumor yang beredar di internet tentang pemilik Bimasakti Group seorang laki-laki tua yang sudah berumur dengan wajah tua ternyata tidak didapatinya. Apa jangan-jangan lelaki sangat sombong itu merupakan cucunya?

Syifa juga pernah membaca artikel tentang pemilik Bimasakti Group yang memiliki seorang cucu di luar negeri. ‘Ya Allah … kenapa kenyataan tak sesuai dengan harapanku? Kalau begini lebih baik aku membatalkan kegiatan magang di sini dan menggantinya ke perusahaan lain,’ lirihnya bergumam dengan malas melangkah.

Rasanya gadis itu kehilangan semangat empat lima yang tadi sempat merasuki jiwanya, saat pertama kali menginjakkan kaki di gedung itu. Namun, setelah pertemuan dengan direktur dan juga sekretarisnya … rasa itu langsung hilang dan menguar ke udara.

“Loh, Mbak … udah selesai bertemu dengan Pak Bima?” tanya seorang karyawan perusahaan yang memakai kemeja putih dengan celana berdasar kain warna dongker.

“Alhamdulillah, sudah, Pak, jawab Syifa sembari tersenyum ramah. Di dalam hati dirinya merasa bingung karena lelaki itu langsung tahu jika dirinya baru saja bertemu dengan orang menyebalkan sedunia bernama Bima.

“Tunggu, Pak, kok Anda tau kalau saya tadi bertemu sama Pak Bima. Apa tadi Bapak melihat saya masuk ke ruangannya?” selidk gadis itu dengan tetap memberikan senyumnya.

“Itu anu, Mbak … eh tapi tolong jangan ceritakan sama Pak Bima ya, kalau saya yang bilang. Sebenarnya sedari pagi Sekretarisnya sibuk ngasih pesan sama siapa saja yang nanti kebetulan di lobby dan melihat gadis berkerudung mencari Pak Kenzi maka disuruh untuk mengantar ke ruangan Pak Direktur. Begitu ceritanya, Mbak makanya saya langsung tau setelah melihat Mbak-nya. Kan di gedung ini nggak ada karyawan yang pake jilbab,” jelasnya memperlihatkan gigi putihnya dengan ukiran senyum.

‘Ooh … jadi mereka berdua sudah sekongkol mengerjaiku? Astagfirullaah … jahat sekali!’ Hanya gumaman yang bisa dilakukannya.

“Kalau begitu makasih infonya ya, Pak.”

“Sama-sama, Mbak. Semoga Mbaknya memang beneran jadi jodohnya Pak Bima ya, aamiin,” sahut pria itu yang langsung pergi memasuki mobil putih tanpa ucapan salam.

“Eh tunggu-tunggu! Kenapa aku dikatakan bakal jadi jodohnya si Bima sialan itu? Ah … ada yang gak beres nih? Tapi kenapa harus ku pikirkan juga? Toh aku palingan bentar lagi palingan masuk penjara dituntut sama si songong itu,” gerutunya bermonolog sendiri.

Syifa kembali merasa sedih, mengingat bundanya pasti akan sedih karena dirinya gagal dimaafkan dan bayangan sang bunda yang tak sanggup melihatnya di dalam penjara, membuat gadis itu semakin lara. Langkahnya tiba-tiba saja terasa berat akibat mood yang baru saja rusak oleh direktur perusahaan tempat dirinya berdiri saat ini.

Matahari telah memancarkan sinar teriknya yang sangat panas saat gadis itu mengayunkan kaki menuju parkiran motor tempat kendaraannya berada.

Syifa mengira bahwa laki-laki yang baru saja ditemuinya sebagai seorang direktur, adalah orang yang selama ini bernama Arjuna.

Sewaktu dia bersama Lula dan Rini, mereka mengetahui bahwa Pak Arjuna adalah pimpinan perusahaan yang sangat baik hati dan juga menghormati orang lain tanpa perbedaan kasta. Bahkan dia ikut melihat beberapa sanjungan atas diri pimpinan perusahaan dari beberapa orang karyawan dalam perusahaan terhadap laki-laki yang bernama Arjuna Sanjaya.

Gadis tersebut tidak mengetahui secara jelas, bahwa yang dihadapinya sekarang adalah cucu dari pemilik perusahaan. Bukan orang yang bernama Arjuna Sanjaya — sang presiden direktur yang selama ini menjadi seorang pucuk dari kepemimpinan dari Bimasakti Group. Sementara itu surat pengajuan magang yang diincar bersama kedua sahabatnya sudah masuk ke bagian HRD.

‘Ya Allah … apa yang harus kulakukan sekarang?’

Mereka bertiga memang mengetahui dari internet, bahwa orang yang bernama Bapak Arjuna adalah laki-laki yang sangat baik dan tidak sombong sama sekali, namun kenyataan yang didapatkan oleh Syifa ternyata sangat berbeda dengan ekspektasi mereka bertiga, Bima begitu arogan dan meneyebalkan.

‘Lula dan Rini harus tahu bahwa direktur perusahaan Bimasakti Group adalah laki-laki sombong dan sangat angkuh. Masa iya sih kita harus magang di tempat orang seperti itu, sangat mengerikan sekali. Dari mulutnya hanya bisa keluar kata-kata yang kasar dan menyakitkan orang lain. Aku tidak mau magang di tempat ini sama sekali tapi pihak apa pihak kampus mau mengeluarkan surat pengantar lagi untuk pindah ke perusahaan lain?’ tanya Syifa di dalam hati saat mengingat pertemuannya dengan laki-laki yang bernama Bima Saputra yang dianggapnya sebagai Bapak Arjuna itu terkesan kurang baik.

Gadis itu mengambil ponsel lalu menelepon Rini untuk mengabarkan, bahwa dirinya ingin membatalkan tempat magang yang sebelumnya sudah mereka sepakati.

📲"Hallo Syifa, assalamu'alaikum. Tumben jam segini meneleponku, kamu udah berangkat kuliah belum? Kalau belum biar aku hampiri ke rumahmu, kebetulan aku baru mau berangkat." Terdengar suara merdu sahabatnya di ujung telepon sana.

📱"Wa'alaikumussalam warahmatullah, aku udah berangkat sejak tadi. aku ingin ngasih info nih.”

📱”Info apa tuh? Penting banget kayaknya.” Rini terdengar begitu penasaran.

📲"Ini gawat Rin, kamu tahu nggak, aku sekarang sedang berada di perusahaan Bimasakti Group, ternyata pimpinannya kasar sekali orangnya. Aku nggak yakin untuk melanjutkan magang di tempat terkutuk ini," cerita Syifa masih dalam keadaan kesal, menyampaikan apa yang dirasa lewat nada yang mengirimkan senyar penyesalan lewat nada suaranya.

📱"Masa sih, bukannya Pak Arjuna itu orang yang sangat baik ya? Kalau begitu bagaimana dengan nasib magang kita nih? Bukankah surat pengantar dari kampus sudah masuk ke perusahaan itu? Mau tidak mau, kita harus menerima konsekuensi yang akan terjadi. Kamu tenang saja dulu, bukankah kita bersama-sama, jadi kamu tidak usah khawatir ya," hibur Rini menenangkan temannya yang terdengar sedang kesal.

Syifa hanya mendengus kesal, membayangkan saat menghabiskan hari di kantor yang sama dengan lelaki bernama Bima.

📲"Baiklah, aku akan langsung ke kampus sekarang, nanti kita bahas lagi ketika bertemu, assalamu'alaikum," jawab Syifa sebelum mereka memutus hubungan telepon.

📱"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

Syifa mulai mengambil helm yang diletakkan di atas kaca spion motornya. Motor bututnya berjejer rapi dengan kendaraan-kendaraan yang terlihat mewah dan juga keluaran terbaru, sehingga sangat terlihat jika motor matic yang dikendarai gadis tersebut sangat mencolok perbedaannya.

Perbedaan itu terpampang jelas di mata bagaikan sebuah batu tanah berwarna buram berada di sekitar batu permata berkilauan yang akan langsung terlihat oleh mata yang memandang.

Ketika Syifa hendak menstarter matic kesayangannya, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki berpenampilan rapi dengan jas setelan tiga potong berwarna navy yang terlihat sangat licin dan berkelas. Ditambah lagi dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya yang kokoh nan mancung, membuat matanya sedikit silau melihat ketampanan seorang Bima Saputra.

Gadis itu terpana tanpa menyadari matanya tak berkedip memandangnya. Laki-laki itu sedang menuju mobil mewah miliknya, namun tiba-tiba dia berhenti dan menoleh ke arah Syifa yang sedang berusaha sedikit memundurkan motor bututnya ke arah belakang agar lebih gampang untuk bergerak.

"Apa kau terpukau melihat ketampananku?"

“Hah … terpukau??”

Terpukau gak ya? Kira-kira apa jawaban Syifa nih?

Jangan lupa tinggalkan jejak anda dengan like komen dan vote ya, happy reading dan terima kasih.

Terpopuler

Comments

Sunarty Narty

Sunarty Narty

aduh bim2 makin jauh jodohmu

2022-11-23

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

wah Bima dan Syifa setiap ketemu cekcok mulu hati" loh nanti jadi itu loh

2022-11-12

0

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

iihh GR bener kamu Bim
sorry ya jack,meski cakep tapi kalo kelakuan minus buat apa

2022-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula
2 Bab 2. Rencana Magang
3 Bab 3. Direktur Baru
4 Bab 4. Lanjutkan Keturunan
5 Bab 5. Galau Nikah
6 Bab 6. Diguyur Genangan Air Jalan
7 Bab 7. Lelaki Tak Beretika
8 Bab 8. Lamunan Bima
9 Bab 9. Bertanggung Jawab
10 Bab 10. Ke Bimasakti Group
11 Bab 11. Lapor Polisi
12 Bab 12. Bertukar Posisi
13 Bab 13. Penjual Es Dawet
14 Bab 14. Bos Payah
15 Bab 15. Tentang Dia
16 Bab 16. Ingin Membuktikan
17 Bab 17. Terpukau?
18 Bab 18. Apa Dipaksa Nikah Saja?
19 Bab 19. Apa Kakakmu Punya Pacar?
20 Bab 20. Namaku Arka
21 Bab 21. Kepanikan Bunda
22 Bab 22. Punya Utang Lagi
23 Bab 23. Ayo Berteman
24 24. Ingin Selalu Dekat
25 Bab 25. Gadis berbeda Kelas
26 Bab 26. Kondisi Ibunya Bima
27 Bab 27. Galak Dewa
28 Bab 28. Awas Kemakan Sumpah
29 Bab 29. Bersaing Secara Jantan
30 Bab 30. Harapan Arka
31 Bab 31. Mengajak Ridho bekerja Sama.
32 Bab 32. Apa Dia Jomblo?
33 Bab 33. Nama Saya Bima
34 Bab 34. Ketinggian Gengsi
35 Bab 35. Pura-pura Benci
36 Bab 36. Bagaimana Kalau Kuberi Maskawin?
37 Bab 37. Kedok Arka Terbongkar
38 Bab 38. Perasaan Aneh
39 Bab 39. Nomor Telepon
40 Bab 40. Ijin Berkunjung
41 Bab 41. Ide Bima
42 Bab 42. Nikah Yuk!
43 Bab 43. Permintaan Arka
44 Bab 44. Tunangan Saya
45 Bab 45. Godaan Bima
46 Bab 46. Ayo Kita Bekerjasama
47 Bab 47. Kejujuran Bima
48 Bab 48. Perkenalan Mulut
49 Bab 49. Dia Pacarmu?
50 Bab 50. Pertemuan Dengan Kakek Arjuna
51 Bab 51. Rencana Tuan Arjuna
52 Bab 52. Ini harusnya bab 51 ya.
53 Bab 53. Sumpah Bima
54 Pengumuman
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula
2
Bab 2. Rencana Magang
3
Bab 3. Direktur Baru
4
Bab 4. Lanjutkan Keturunan
5
Bab 5. Galau Nikah
6
Bab 6. Diguyur Genangan Air Jalan
7
Bab 7. Lelaki Tak Beretika
8
Bab 8. Lamunan Bima
9
Bab 9. Bertanggung Jawab
10
Bab 10. Ke Bimasakti Group
11
Bab 11. Lapor Polisi
12
Bab 12. Bertukar Posisi
13
Bab 13. Penjual Es Dawet
14
Bab 14. Bos Payah
15
Bab 15. Tentang Dia
16
Bab 16. Ingin Membuktikan
17
Bab 17. Terpukau?
18
Bab 18. Apa Dipaksa Nikah Saja?
19
Bab 19. Apa Kakakmu Punya Pacar?
20
Bab 20. Namaku Arka
21
Bab 21. Kepanikan Bunda
22
Bab 22. Punya Utang Lagi
23
Bab 23. Ayo Berteman
24
24. Ingin Selalu Dekat
25
Bab 25. Gadis berbeda Kelas
26
Bab 26. Kondisi Ibunya Bima
27
Bab 27. Galak Dewa
28
Bab 28. Awas Kemakan Sumpah
29
Bab 29. Bersaing Secara Jantan
30
Bab 30. Harapan Arka
31
Bab 31. Mengajak Ridho bekerja Sama.
32
Bab 32. Apa Dia Jomblo?
33
Bab 33. Nama Saya Bima
34
Bab 34. Ketinggian Gengsi
35
Bab 35. Pura-pura Benci
36
Bab 36. Bagaimana Kalau Kuberi Maskawin?
37
Bab 37. Kedok Arka Terbongkar
38
Bab 38. Perasaan Aneh
39
Bab 39. Nomor Telepon
40
Bab 40. Ijin Berkunjung
41
Bab 41. Ide Bima
42
Bab 42. Nikah Yuk!
43
Bab 43. Permintaan Arka
44
Bab 44. Tunangan Saya
45
Bab 45. Godaan Bima
46
Bab 46. Ayo Kita Bekerjasama
47
Bab 47. Kejujuran Bima
48
Bab 48. Perkenalan Mulut
49
Bab 49. Dia Pacarmu?
50
Bab 50. Pertemuan Dengan Kakek Arjuna
51
Bab 51. Rencana Tuan Arjuna
52
Bab 52. Ini harusnya bab 51 ya.
53
Bab 53. Sumpah Bima
54
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!