Bab 14. Bos Payah

“Hah ... penjual es dawet? Salah kali, lo! Bisa aja kan kalau dia cuma pemulung sampah di jalanan!”

“Astagfirullah Bima … mulut lo itu terbuat dari apa sih, hah? Kali ini gue benar-benar nyumpahin lo biar bertekuk lutut sama tuh cewek tukang es dawet!” gerutu Kenzi dengan raut muka masam.

Dengan sikap konyolnya, tiba-tiba saja sekretaris itu menengadahkan kedua tangan untuk memulai ritual yang dianggapnya sebagai upaya dalam berusaha, apalagi kalau bukan berdoa.

“Ya Allah pemilik bumi dan jagat raya serta isinya. Hamba bernama Kenzi Wiraki, memohon padaMu dengan penuh rendah hati … tolong jodohkanlah Si Gadis tukang dawet dengan bos hamba yang sangat arogan bernama Bima Saputra, anaknya tante Safitri serta cucunya kakek Arjuna. Buatlah teman hamba ini jadi lelaki paling bucin di dunia sampai gak bisa makan sebelum melihat wajah gadis dawet, aamiin.”

Pletak!

“Sialan lo ya, bener-bener ngedo’a in gue jadian sama cewek dawet tadi! Wah benar-benar ini, udah kelewatan banget jadi sekretaris mendoakan yang jelek-jelek untuk atasan sendiri!”

Jedar!

“Loh, kok ada petir?”

Bima merasa heran karena cuaca sangat cerah tetapi petir tiba-tiba saja terdengar menggelegar. Pria itu langsung berdiri dan menyibak gorden tipis yang menutupi ruangannya dari cahaya matahari, melihat keluar memperhatikan cuaca yang sangat panas hari ini.

‘Jangan-jangan aku tadi berhalusinasi mendengar guntur menggelegar.’ Bima hanya membatin.

“Hahaha, gue yakin banget tuh, kalau do’a gue barusan bakal dikabulin sama Allah. Soalnya gluduk aja sampai nyasar di cuaca cerah. Itu tandanya alam lagi ikut mengamininya, hahaha. Siap-siap aja lo, Bima, bentar lagi do’a gue bakalan dikabulkan sama Allah. Ya Rohmaan ya Rohiim senengnya gue ….”

Kenzi semakin merasa senang melihat raut wajah Bima yang terlihat begitu kesal. Dirinya merasa sangat puas kalau sampai Atasannya itu marah-marah tak jelas, karena itu merupakan salah satu warna yang membuat persahabatan mereka selalu terasa sempurna.

“Kurang ajar lo! Keluar dari ruangan gue!!” usir Bima dengan mata melotot. Sayangnya sekretaris yang dipelototi nya malah tertawa terbahak-bahak, walau kakinya memang mulai beranjak ingin keluar dari ruangan Bima.

Namun, Kenzi kembali membalikkan tubuhnya dan berucap sesuatu yang membuat Bima semakin marah.

“Yee … dikasih tau malah marah. Serah lo deh, gue capek ngebujuk lo buat nikah. Sekarang lo mau jadi bujang lapuk juga gak ada ngaruh ama gue! Nikah aja sekalian ama gedebok pisang sebelum masuk kuburan!”

Sekretaris itu pun akhirnya memegang handle pintu untuk keluar dari ruangan atasannya, tapi Bima kembali memanggilnya.

“Hei, lo mau kemana lagi? Balik nggak!”

Kenzi urung keluar dan kembali menutup pintu, “Kamu ini maunya apa sih Bim? Tadi udah mengusirku keluar dari sini dan sekarang memanggilku balik lagi.”

Mode formal ala Kenzi kembali muncul dan memperlihatkan wajah serius, tak ada lagi kekonyolan dan juga cengengesan tak jelas seperti tadi.

Sekretaris itu mengambil nafas berat lalu membuangnya dengan kasar karena sifat Bima kali ini menurutnya benar-benar keterlaluan. Dia menghina seorang gadis yang lumayan sering terlihat oleh Kenzi berada di kios kecil Dawet Ayu, karena dia pun sering membeli es dawet perempuan tersebut ketika musim panas datang walaupun yang dijumpainya selalu ibu Ayu — bundanya Syifa.

“Yang aku minta tadi, udah dicari belum?” Bima bertanya pada sekretarisnya tanpa menoleh karena mata pria itu sedang menatap fokus layar laptop yang sekarang dihiasi profil seorang gadis bernama Syifa Salsabila.

Pria itu setelah menjatuhkan tubuhnya di kursi putar, memang langsung mencari jejak tentang siapa Syifa sebenarnya, dan ternyata Gadis itu merupakan seorang mahasiswa yang memiliki kampus tidak begitu jauh dari kantornya.

‘Sebenarnya dia nggak bar-bar juga sih, cuma pemarah doang. Apa mungkin dia tersinggung dengan ucapan ku yang mengatainya sebagai orang miskin tadi, ya?’ tanya Bima di dalam hati.

Sementara itu, Kenzi malah duduk di atas sofa sambil memandang atasannya yang sedang fokus melihat ke layar laptop dihadapannya. Sekretaris itu menggelengkan kepala beberapa kali karena benar-benar tidak menyangka sama sekali bahwa atasannya begitu sangat konyol, mengharapkan Syifa memiliki uang sebanyak 65 juta rupiah untuk membayar ganti rugi kaca mobilnya yang pecah.

Padahal semua itu memang sengaja dilakukan Kenzi hanya agar cewek itu bisa datang dan mendekati Bima Saputra. Sayangnya dugaan quinzi malah salah besar sebab sifat ternyata sama sekali tidak tertarik dengan kedudukan tinggi dan harta melimpah yang ada di genggaman seorang Bima Saputra.

Awalnya sekretaris itu berpikir kalau semua perempuan pasti akan merasa senang bertemu dengan sosok tampan nan rupawan seperti sahabatnya, ternyata dugaan Kenzi salah besar sebab gadis yang sudah digadang-gadang nya bakal tertarik sama Bima tadi malam, malah sama sekali tidak tertarik sedikitpun terhadap pria yang sengaja dibuatnya bertemu dengan Syifa.

“Bima, aku sekarang mau disuruh apa nih? Kerjaanku masih banyak yang terbengkalai, nanti kamu juga yang susah!”

“Aku hanya mau kamu mencari sedetail mungkin tentang siapa itu Syifa Salsabila! Jadi dari tadi kamu itu ngapain aja kerjaannya, masih belum kamu lakukan juga? Dasar sekretaris pemalas!”

Kenzi hanya memicingkan tata sesaat, mengambil stok kesabaran yang selalu harus ada di dalam kepalanya agar bisa menelan dan membuang mana kata-kata yang harus dipikirkan, dan makna kata atasannya yang harus di campakkan.

“Yakin kalau Bos masih penasaran dengan gadis yang bernama Syifa Salsabila? Kalau Bos bener-bener nggak suka sama dia, untuk apa harus menghinanya dan juga ngapain lagi harus dicari segala tentang siapa dirinya? Lagian tadi kamu sudah sangat keterlaluan sama dia, hatinya pasti sekarang sedang terluka dan merasa sedih!”

Entah kenapa ada sedikit merasa bersalah di dalam hati seorang Kenzie, karena telah memiliki ide konyol untuk menjadikan sifat sebagai kandidat calon istri atasannya.

"Aku mana tahu, yang penting apa yang kamu pinta sudah kulakukan tadi, tetapi cewek itu malah marah-marah tak jelas. Sepertinya dia merasa sangat hebat karena telah berani melawanku dan aku akan membuatnya menyesal, karena telah dengan sengaja memancarkan api bermusuhan dengan orang yang sangat salah," ucapnya dengan nada penuh arogan dan ancaman.

"Jangan bilang kalau kamu punya ide bakal melakukan hal buruk sama dia? Apa kamu kira Syifa itu sama dengan semua gadis yang sering menjadikan tubuhnya untuk merayu mu?" tanya Kenzi sambil menatap wajah atasannya dengan tatapan yang sangat kesal, meninggalkan sebuah pertanyaan yang tak mampu dijawab dengan langsung oleh laki-laki penuh dengan keegoisan.

‘Dasar bos payah, sudah sengaja dicarikan jalan biar ada cewek yang mendekatinya, tetapi malah menghinanya. Benar-benar kelewatan, lalu apa yang harus ku sampaikan sama kakek Arjuna, padahal untuk mencari perempuan yang baik itu kan sangat susah,’ gerutu Kenzi di dalam hati.

Terpopuler

Comments

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

aq ikut ngaminin doa Kenzi,semoga diijabah tuh doa,biar Bima jadi bucin ke Syifa

2022-11-11

0

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

Sumpain Ken yg bnyk biar bucin akut tuh sibima, Kya sikevinnya Syafira tuh bucin akut wkwkwk

2022-11-11

0

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

ya emang pyah Bima tuh ,ntar klo ditolak Syifa nysel tuh ken

2022-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula
2 Bab 2. Rencana Magang
3 Bab 3. Direktur Baru
4 Bab 4. Lanjutkan Keturunan
5 Bab 5. Galau Nikah
6 Bab 6. Diguyur Genangan Air Jalan
7 Bab 7. Lelaki Tak Beretika
8 Bab 8. Lamunan Bima
9 Bab 9. Bertanggung Jawab
10 Bab 10. Ke Bimasakti Group
11 Bab 11. Lapor Polisi
12 Bab 12. Bertukar Posisi
13 Bab 13. Penjual Es Dawet
14 Bab 14. Bos Payah
15 Bab 15. Tentang Dia
16 Bab 16. Ingin Membuktikan
17 Bab 17. Terpukau?
18 Bab 18. Apa Dipaksa Nikah Saja?
19 Bab 19. Apa Kakakmu Punya Pacar?
20 Bab 20. Namaku Arka
21 Bab 21. Kepanikan Bunda
22 Bab 22. Punya Utang Lagi
23 Bab 23. Ayo Berteman
24 24. Ingin Selalu Dekat
25 Bab 25. Gadis berbeda Kelas
26 Bab 26. Kondisi Ibunya Bima
27 Bab 27. Galak Dewa
28 Bab 28. Awas Kemakan Sumpah
29 Bab 29. Bersaing Secara Jantan
30 Bab 30. Harapan Arka
31 Bab 31. Mengajak Ridho bekerja Sama.
32 Bab 32. Apa Dia Jomblo?
33 Bab 33. Nama Saya Bima
34 Bab 34. Ketinggian Gengsi
35 Bab 35. Pura-pura Benci
36 Bab 36. Bagaimana Kalau Kuberi Maskawin?
37 Bab 37. Kedok Arka Terbongkar
38 Bab 38. Perasaan Aneh
39 Bab 39. Nomor Telepon
40 Bab 40. Ijin Berkunjung
41 Bab 41. Ide Bima
42 Bab 42. Nikah Yuk!
43 Bab 43. Permintaan Arka
44 Bab 44. Tunangan Saya
45 Bab 45. Godaan Bima
46 Bab 46. Ayo Kita Bekerjasama
47 Bab 47. Kejujuran Bima
48 Bab 48. Perkenalan Mulut
49 Bab 49. Dia Pacarmu?
50 Bab 50. Pertemuan Dengan Kakek Arjuna
51 Bab 51. Rencana Tuan Arjuna
52 Bab 52. Ini harusnya bab 51 ya.
53 Bab 53. Sumpah Bima
54 Pengumuman
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula
2
Bab 2. Rencana Magang
3
Bab 3. Direktur Baru
4
Bab 4. Lanjutkan Keturunan
5
Bab 5. Galau Nikah
6
Bab 6. Diguyur Genangan Air Jalan
7
Bab 7. Lelaki Tak Beretika
8
Bab 8. Lamunan Bima
9
Bab 9. Bertanggung Jawab
10
Bab 10. Ke Bimasakti Group
11
Bab 11. Lapor Polisi
12
Bab 12. Bertukar Posisi
13
Bab 13. Penjual Es Dawet
14
Bab 14. Bos Payah
15
Bab 15. Tentang Dia
16
Bab 16. Ingin Membuktikan
17
Bab 17. Terpukau?
18
Bab 18. Apa Dipaksa Nikah Saja?
19
Bab 19. Apa Kakakmu Punya Pacar?
20
Bab 20. Namaku Arka
21
Bab 21. Kepanikan Bunda
22
Bab 22. Punya Utang Lagi
23
Bab 23. Ayo Berteman
24
24. Ingin Selalu Dekat
25
Bab 25. Gadis berbeda Kelas
26
Bab 26. Kondisi Ibunya Bima
27
Bab 27. Galak Dewa
28
Bab 28. Awas Kemakan Sumpah
29
Bab 29. Bersaing Secara Jantan
30
Bab 30. Harapan Arka
31
Bab 31. Mengajak Ridho bekerja Sama.
32
Bab 32. Apa Dia Jomblo?
33
Bab 33. Nama Saya Bima
34
Bab 34. Ketinggian Gengsi
35
Bab 35. Pura-pura Benci
36
Bab 36. Bagaimana Kalau Kuberi Maskawin?
37
Bab 37. Kedok Arka Terbongkar
38
Bab 38. Perasaan Aneh
39
Bab 39. Nomor Telepon
40
Bab 40. Ijin Berkunjung
41
Bab 41. Ide Bima
42
Bab 42. Nikah Yuk!
43
Bab 43. Permintaan Arka
44
Bab 44. Tunangan Saya
45
Bab 45. Godaan Bima
46
Bab 46. Ayo Kita Bekerjasama
47
Bab 47. Kejujuran Bima
48
Bab 48. Perkenalan Mulut
49
Bab 49. Dia Pacarmu?
50
Bab 50. Pertemuan Dengan Kakek Arjuna
51
Bab 51. Rencana Tuan Arjuna
52
Bab 52. Ini harusnya bab 51 ya.
53
Bab 53. Sumpah Bima
54
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!