Mencari Asal Usul Kamila

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Fredy Melihat Ares yang duduk sembari terus memperhatikan Mila.

“Ngapain kamu ke sini?” Tanya Ares dengan ketus.

“Ingin mengunjungi karyawan yang sedang berduka.” Jawab Fredy dengan santai.

Lalu melangkahkan kakinya mendekat ke arah Mila.

“Wajahnya begitu mirip dengan Tika,” batinnya yang merasa semakin yakin bahwa yang meninggal adalah Mustika, kekasihnya dulu.

“Yang sabar ya Nak,” ucap Fredy pada Mila. Lalu dia beralih melihat jasad dari Tika.

Degggg, hari Fredy rasanya begitu teriris melihat wanita yang sudah berpuluh - puluh tahun ini, bertemu lagi dengannya dalam keadaan yang sudah tidak bernyawa.

Fredy mendekatkan wajahnya untuk mencium wajah Tika. “Kamu meninggalkan aku sebelum kamu menjelaskan semuanya, kenapa kamu tinggalin aku.” Bisik Fredy dan lalu bangkit kembali. Lagi - lagi alasannya takut orang lain curiga, apa lagi Ares yang sejak tadi menatapnya dengan tajam itu, membuat Fredy sama sekali tidak mau membuat anak laki - lakinya itu curiga.

Tidak kuat menahan perasaannya, Fredy langsung melangkahkan kakinya keluar dan pergi dari sana.

Flash Back Off

Fredy kembali melamun mengingat hari itu, sungguh bukan dia tidak mau berlama - lama, apa lagi mengatar Mustika untuk terakhir kalinya. Tetapi, dia lebih takut jika sampai Ares tahu, bahwa Mustika adalah wanita yang menjadi simpanannya dulu, dan wanita itu jugalah yang membuat Mamahnya sakit sampai sekarang. Maka takutnya Ares akan membalaskan dendamnya itu pada Mila.

“Untuk sekarang aku harus mencari tahu dulu semua kebenarannya,” ucap Fredy, dan langsung bergegas pergi ke kantor. Mumpung Ares tidak ada, jadi dia bisa bebas memeriksa biodata dari Mila.

***

Sesampainya di kantor, Fredy langsung meminta dari bagian HRD semua data milik karyawan baru termasuk Mila. Dengan alasan ingin meninjau ulang.

“Permisi pak Fredy, ini data yang bapak minta.” Ucap wanita bagian Hrd yang langsung memberikan semua dokumen milik karyawan Baru.

“Taruh saja di atas meja!” Perintah Fredy tanpa melihat ke arah wanita itu. Karena dia masih sibuk melihat laptop Ares, untuk mencari data yang lainnya.

“Baik pak,”

“Kalau begitu saya permisi pak,” wanita itu pamit, setelah meletakan data semua karyawna kepada Fredy.

Setelah wanita itu pergi, barulah Fredy langsung bergegas membuka satu persatu data - data diri itu. Sampai dia menemukan data diri dari Mila.

Biodata Mila

Nama : Kamila Maharani

Tempat/tanggal lahir : Bekasi, 22 November 1996

Semua data milik Mila itu diperiksa satu persatu, bahkan akta kelahiran Mila juga diperiksa dan yapps. Akhirnya kebijakan perusahaan yang meminta surat kenal lahir dari rumah sakit tempat mereka dilahirkan itu sangat berguna saat ini.

Fredy jadi bisa tahu, di mana dan kemana dia akan bertanya tentang kelahiran Mila.

Karena tidak ingin membuang waktu, Fredy langsung bergegas untuk pergi ke Rumah Sakit Mitra Keluaga di Bekasi untuk mencari data tentang kelahiran Mila.

Namun sebelum itu, dia menelpon pengacaranya untuk menemaninya pergi, karena dia tahu, kalau hanya dia sendiri saja, khawatirnya rumah sakit tidak akan memberikan sebuah data yang begitu rahasia kepada mereka.

Selama 45 menit perjalanan dari Jakarta ke Bekasi, kini sampailah Fredy bersamaan dengan pengacaranya Roni ke rumah sakit tempat Mila di lahirkan.

Fredy berdiri menatap rumah sakit itu, lalu tak lupa dia mengenakan kaca matanya. “Harusnya semua rahasia ini terbongkar sebelum kamu meninggal, jadi aku tidak akan serepot ini mencari kebenarannya.” Lirih Fredy pelan. Entah antara dia harus bersyukur Mustika mati atau tidak.

Karena sejujurnya dia akan sangat marah kalau memang benar Mila ada anak kandungnya. Maka Mustika berarti terlalu jahat sampai - sampai menjauhkan dirinya dari anak kandungnya sendiri.

“Mari masuk pak Fredy,” ajak Roni pengacara Fredy yang meminta agar kliennya itu masuk ke dalam.

“Tadi di jalan saya sudah meminta pihak rumah sakit untuk mempersilahkan kita untuk bertemu direkturnya Pak.” Jelas Roni, memberitahukan kepada Fredy bahwa dia sudah lebih dulu bergerak tanpa diminta.

“Bagus, jadi setidaknya kita tidak akan berlama - lama di sini.” Sahut Fredy, dan terus mengikuti langkah Roni menuju ruang direktur rumah sakit Mitra itu.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

renita gunawan

renita gunawan

mungkin mama tika pergi meninggalkan fredy tanpa memberi tahunya karena sakit hati merasa dibohongi bahwa fredy ternyata mempunyai istri dan anak

2022-11-08

0

HR_junior

HR_junior

Mila aja bilng klo ayahe ninggalin mereka berdua..JD dulu km bilng ma Kartika itu msh bujang,duda apa dah menikah ..kasihan ya kalo Kartika cm dijadiin slingkuhan

2022-11-08

1

HR_junior

HR_junior

duh si Ferdy ni pengen marah ,marah karna apa coba..marah ma Kartika karna pergi gak kasih tau kalo LG hmil anak km gitu.ya kalo kam ngkuin kalo gak ,

2022-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!