🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
“Hai Ares.” Sapa Zulfan, dengan menampilkan senyum iblisnya.
Ares menghela nafasnya kasar, lalu segera menghapus sisa – sisa darah yang ada di sudut bibirnya dengan tangan.
“Maksud loe apa nyerang gue tiba – tiba gitu?!” sentak Ares, yang menampilkan wajah santainya.
Zulfan ingin tertawa mendengar pertanyaan dari Ares, yang terkesan sangat munafik. “Loe masih tanya maksudnya apa? Aku rasa loe gak bego untuk memahami semuanya,” sahut Zulfan, sambil terus menahan rasa amarah di dalam dirinya.
Ares tersenyum dengan manis, lalu berusaha bangkit dari posisinya yang sedari tadi terduduk di tanah. “Masalah kematian ade loe?” tanya Ares sinis.
“Gue gak tau apa – apa, karena bukan gue yang buat ade loe meninggal. Puas loe,” jelas Ares dengan tegas.
Kali ini Zulfan benar – benar tertawa mendengar pernyataan dari Ares, “loe mau ngelak apa lagi bro? Buktinya udah jelas, karena Nadia meninggalkan surat terakhirnya dan di sana dia menuliskan bahwa kematiaanya ini disebabkan karena elo yang mempermalukaan harga diri ade gue,” balas Zulfan, dengan melemparkan surat yang dituliskan Nadia sebelum wanita itu melakukan tindakaan bunuh dirinya.
Ares menerima surat itu, dan membacanya dengan saksama, “hahah, terus loe percaya dengan semua ini?” tanya Ares sambil menggengam kuat kertas itu, lalu merobeknya hingga menjadi kecil dan membuangnya tepat di depan wajah Zulfan.
“Jelas gue percaya, dia adik gue dan pastinya gue yang paling tahu tentang dia,” sahut Zulfan dengan lugas.
Ares menganggukan kepalanya pelan, merasa bahwa Zulfan memang tidak salah membela adiknya, namun dia salah jika harus menjudge dirinya sebagai alasan kematian dari Nadia.
“Gue jelasin sama lu, biar otak lu paham, biar lu gak bego lagi,” ujar Ares dengan begitu santainya. Padahal dia jelas tahu, jika pria yang ada dihadapaanya saat ini, sedang berusaha mati – matian menahan amarah yang sedari tadi sudah berkobar di dalam dirinya.
“Hati dan cinta itu gak bisa dipaksakan. Mau dia cinta mati sekalipun sama elo, kalau lu gak suka, lu gak akan mau terima dan hidup dengan sebuah hubungan yang tidak saling mencintai.”
“Tapi elo permainkan hati dan perasaan adik gue, baaanggsaaaattt!!”
“Karena memang hati diciptakan untuk dipermainkan dude-,”
Buuggghhh.
Sebuah pukulan telak Zulfan kembali berikan dan menghantam wajah Ares begitu saja, merasa tidak terima dipukilin seperti itu, akhirnya Ares mulai melawan dan membalas pukulan demi pukulan yang diberikan oleh Zulfan, sehingga perkelahian di antara keduanya tidak bisa dihindari lagi.
Keadaan sekarang sudah berbalik, Zulfan yang selalu kalah ketika melawan Ares, kini berusaha melawan dengan sisa – sia kekuataanya.
“Baaajjjinggann loe,, arrrgghhh,”
Bugggh,,buggghhh,,bugghh, Ares berusaha memukul wajah Zulfan dengan keras, namun dengan cepat Zulfan menghalangi pukulan Ares dengan kedua tangannya.
****
Sedangkan di dalam sana, Fredy yang sedang duduk santai di tepi kolam renang sambil menikmati kopi dan koran yang berada di tanganya, kini di kejutkan dengan datangnya scurity yang ada di rumahnya.
“Tuan,,tuan,” panggil pak Karno yang terlihat berlari dengan nafas yang sudah terengah – engah.
Sontak saja Fredy bediri dari posisnya dan segera mendatangi pak Karno, “ada apa ini Karno? Kenapa kamu berlari seperti itu?” tanya Fredy bingung, sambil melihat ke arah belakang pak Karno.
“Anu Tuan- anu,” ucap pak Karno yang sangat gugup, sambil terus memperbaiki nafasnya yang nyaris habis.
“Anu apa? Bicara yang jelas Karno!” Tegas Fredy, yang semakin merasa khawatir ketika scuritynya seperti ini.
“Anu Tuan, Den Ares di luar lagi kelahi dengan temannya,” lapor pak Karno yang akhrinya berhasil mengucapkan kalimatnya.
“Apa? Kenapa kamu tidak bilang dari tadi?” sentak Fredy, dan langsung segera berlari keluar untuk melihat putranya, meninggalkan pak Karno begitu saja dalam kebingungan.
“Lah, tadikan udah mau bilang,” gumam pak Karno, sambil menggaruk pelan kepalanya.
“Karno,” terik Fredy, memanggil pak Karno yang tak kunjung mengikutinya.
“Ahh, iya-iya Tuan,” sahut pak Karno, lalu kembali berlari, mengikuti langkah Tuannya yang sudah lebih dulu jalan keluar.
***
Sesampainya di luar, Fredy hanya bisa menghela nafasnya kasar, sambil menggelengkan kepalanya pusing melihat putranya yang terus memukuli Zulfan, walaupun lawannya itu udah pasrah.
“Antares,” panggil Fredy dengan lantang.
Sontak saja, Ares yang mendengar suara papahnya itu, langsung menghentikan pukulannya terhadap Zulfan. Dan segera berdiri dari posisinya yang sedang berjongkok di atas tubuh lemah milik Zulfan.
Ares memandang papahnya dengan kesal, karena sudah berani menghentikan kegiatanya, namun karena tidak ingin menjelaskan apa – apa kepada papahnya, Ares memilih untuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, dia tidak jadi berlari sore karena moodnya yang sudah rusak.
“Urusan kita belum selesai Antares,” pekik Zulfan, yang terus menatap langkah Ares yang semakin lama hilang.
Fredy menggelengkan kepalanya pusing melihat kelakuaan anak muda zaman sekarang, yang selalu saja menyelesaikan masalah dengan menggunakaan cara kekerasan.
“Karno.” Panggil Fredy, pada pak Karno yang sedari tadi hanya berdiri dibelakangnya.
“I-iya Tuan,” jawab pak Karno.
“Cepat kamu bawa Zulfan ke rumah sakit, berikan pengobataan yang terbaik untuk dia,” titah Fredy.
“Baik Tuan, segera akan saya laksanakan,” jawan pak Karno, lalu segera melangkahkan kakinya untuk membantu menopang Zulfan agar bisa berdiri dari posisinya.
Kondisi Zulfan yang sangat mengenaskan itu, membuat Fredy memandang iba kepada anak sahabatnya itu.
Setelah Zulfan berhasil ditopang oleh pak Karno, Fredy memilih untuk masuk ke dalam rumahnya, untuk melihat keadaan putranya.
Buggghh,,bugghhh,,buggh, Ares yang tadi masuk ke dalam rumah, kini memilih untuk berlatih dan terus memukuli samsak yang berada di ruang fitnesnya.
“Ares,” panggil Fredy dengan lembut.
Hap, Ares menghentikan gerak samsaknya yang sedari tadi bergerak karena dipukul olehnya.
“Harusnya papah tidak ikut campur dalam urusanku pah,” ucap Ares, yang masih merasa kesal ketika papahnya selalu saja seperti itu.
“Ares, dengarin papah dulu -,”
“Papah bela dia?” Tuduh Ares.
“Enggak Nak, papah hanya tidak ingin kamu mendapatkan masalah lagi karena ini,”
“Ayolah Ares, hidup normal seperti bisanya bisa tidak?” Lirih Fredy dengan tatapan sendu ke arah putranya.
Ares yang tengah memperbaiki nafasnya, dengan keringat yang membasahi tubuhnya, kini mulai merasa jengah. “Pah, udah deh gak usah drama.”
“Aku udah normal oke, dan aku bukan batang pisang yang akan diam aja kalau aku digangu duluan,” sentaknya pada Fredy. Dan langsung pergi begitu saja dengan menabrak sedikit tubuh rentah papahnya.
“Tunggu Ares, papah belum selesai bicara,” teriak Fredy, memanggil putranya yang selalu saja pergi meninggalkaanya begitu saja ketika mereka sedang bicara.
Hubungan yang terasa dingin di antara mereka, membuat Fredy merasa sangat kesulitan untuk memperbaiki sikap dan prilaku buruk putranya itu. Dia hanya bisa berharap semoga kelak Tuhan akan mengirimkan satu malaikat saja yang bisa memperbaiki dan menuntun putranya kembali ke jalan yang benar.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
TUTUP AKUN R⃟ᴮᶜ⃝✯
hati diciptakan bukan buat dipermainkan Ares,nanti aja kmu ngerasain dimna hati kmu hancur karena wanita
2022-11-06
0
HR_junior
duh Aris galak amat ni m orng tua.ada apa SM km res apa km liat papam slingkuh atau gimna SMpai segitunya Mandang perempuan
2022-11-03
0
renita gunawan
semoga ares segera dipertemukan dengan wanita yang bisa membuat dirinya merubah pandangan negatif dirinya tentang wanita
2022-11-02
0